Pengertian Partai Politik Partai Politik

rakyat secara langsung. Pemilihan umum adalah salah satu pesta demokrasi yang selalu ditungu-tunggu oleh masyarakat Indonesia, khususnya kader-kader partai politik. Selain itu, pemilihan umum dianggap sebagai salah satu bentuk pemenuhan hak asasi warga negara di bidang politik. Pemilu dilaksanakan dengan menganut asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Menurut T. May Rudy 2009:87, pemilihan umum adalah sesuatu hal yang penting dalam kehidupan kenegaraan. Pemilu adalah pengejawantahan sistem demokrasi. Melalui pemilu rakyat memilih wakilnya untuk duduk dalam parlemen dan dalam struktur pemerintahan. Menurut Austin Ranney, pemilu dikatakan demokratis apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan secara periodik regular election 2. Pilihan yang bermakna meaningful choices 3. Kebebasan untuk mengusulkan calon freedom to put foth candidate 4. Kesetaraan bobot suara equal weighting votes 5. Kebebasan untuk memilih free registration oh choice 6. Kejujuran dalam perhitungan suara dan pelaporan hasil accurate counting of choices and reporting of results

B. Sistem Pemilihan Umum

Dalam ilmu politik dikenal bermacam-macam sistem pemilihan umum dengan berbagai variasinya, menurut Ramlan Surbaakti 1999:44 akan tetapi umumnya berkisar pada dua prinsip pokok, yaitu : 1. Single-member Constituancey, yaitu satu daerah pemilihan memilih satu wakil, biasanya disebut sistem distrik. Sistem ini dibagi berdasarkan jumlah kursi di DPR. 2. Multi-member Constituancy, yaitu satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil, biasanya disebut sistem perwakilan berimbang atau sistem proposional. Perbedaan pokok antara kedua sistem ini adalah cara menghitung perolehan suara dapat menghasilakan perbedaan dalam parlemen bagi masing-masing partai politik. Ada kelemahan dan kelebihan tersendiri dari kedua sistem ini, antara lain: 1. Kelebihan sistem distrik, antara lain wakil yang terpilih miliki emosional dengan pemilihnya, sistem ini sederhana dan murah diselenggarakan, sistem ini lebih mendorong kearah integrasi partai-partai politik karena kursi yang diperebutkan dalam setiap distrik pemilihan hanya satu, dan lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan mayoritas dalam parlemen sehingga tidak perlu diadakan koalisi dengan partai lain. 2. Kelemahan sistem distrik, antara lain hak-hak politik masyarakat diabaikan, ada kemungkinan wakil cenderung untuk lebih memerhatikan kepentingan distrik serta warga distriknya dari pada kepentingan nasional, dan sistem ini kurang memperhatikan partai-partai kecil dan golongan minoritas apalagi golongan-golongan ini terpencar dalam berbagai distrik, dan sistem ini kurang resperensif dalam arti bahwa partai yang calonnya kalah dalam suatu distrik kehilangan suara yang telah mendukungnya. 3. Keuntungan sistem prpoposional, antara lain hak politik masyarakat tidak diabaikan atau akan dihitung, dan sistem ini dianggap representatif karena jumlah kursi partai dalam parlemen dengan jumlah masyarakat yang diperoleh dalam pemilihan umum, sistem ini dianggap lebih demokratis dalam arti lebih egalitarian karena praktis tanpa ada distorsi yaitu kesenjangan antara suara nasional dan jumlah kursi dalam parlemen tanpa suara yang hilang atau wosted.

Dokumen yang terkait

Strategi Pemenangan Partai Demokrat Dalam Pemilu Legislatif Kabupaten Karo Tahun 2014

11 196 131

Strategi Pemenangan Partai Golkar Pada Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Mandailing Natal (Studi Kasus: Masyarakat Kecamatan Lembah Sorik Marapi)

3 65 167

Partai Politik Dan Pemilu (Suatu Studi Marketing Politik Terhadap Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2009)

0 56 96

Political Marketing Partai Politik Dalam Pemilihan Umum Presiden 2009 Di Sumut Studi Kasus: DPD Sumut Partai Demokrat

0 42 107

Strategi kampanye politik calon Legislatf Partai Nasional Demokrat pada masyarakat daerah pemilihan Kota Bogor III :(studi kasus strategu kampanye Dodi Mulyawan Partai Nasional Demokrat pada masyarakat daerah pemilihan Kota Bogor III sebagai calon anggota

0 19 41

STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 (Studi pada Partai PKS, PDI-P dan Partai NasDem Kota Bandar Lampung)

0 12 97

STRATEGI PEMBERDAYAAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DALAM KAMPANYE PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF TAHUN 2014 OLEH DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI DEMOKRAT PROVINSI LAMPUNG

0 31 98

STRATEGI POLITIK CALON LEGISLATIF PEREMPUAN PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF TAHUN 2009 (Kasus : Calon Legislatif Perempuan dari Partai Demokrat di Kabupaten Bungo).

0 0 19

Strategi Dana Kampanye Partai Demokrat Kota Padang pada Pemilu Legislatif Tahun 2009.

0 0 8

POLITIK DINASTI : STUDI TENTANG POLA REKRUTMEN PARTAI DEMOKRAT DI KABUPATEN LAMONGAN PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014.

1 13 117