Menurut penelitian Rostalina et al. 2012, biochar dengan dosis 12 t ha
-1
memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kualitas tanah, yaitu berat volume dan K tersedia, selain itu juga berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
jagung. Berdasarkan penelitian Soemeinaboedhy dan Tejowulan 2007, jenis biochar
kayu, tempurung kelapa, sekam padi, dan serbuk gergaji mempunyai kandungan P-total yeng berbeda-beda dan pengaruh terhadap kandungan P-total. Kandungan
P-total tertinggi diperoleh pada biochar tempurung kelapa yaitu sebesar 1046 ppm dan diikuti oleh biochar sekam padi sebesar 585 ppm; arang serbuk gergaji
sebesar 546,5 ppm dan paling rendah didapat pada arang kayu yaitu 462,5 ppm. Kualitas biochar dari tanaman bio-energy Willow yang dihasilkan melalui
pembakaran pada suhu 470
o
C selama 15 menit menghasilkan unsur hara penting Kalium dan Fosfor dalam produk akhir yang dihasilkan Prayogo et al., 2012.
Penggunaan biochar secara mandiri tanpa pupuk KCl dapat menekan pencucian K
dan garam larut sedangkan kadar K tersedia dan K total tanah serta serapan K semakin tinggi. Kombinasi biochar dengan penambahan dosis pupuk KCl yang
tidak meningkatkan pencucian dan serapan K Widowati et al., 2012.
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan September sampai Desember 2015.
Analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain benih jagung manis varietas
Bonanza F1, tanah Ultisols Taman Bogo, pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik Urea, SP-36 dan KCl, sekam padi, dan air.
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain polybag, meteran pita,
pirolisator, jangka sorong, timbangan analitik, karung, ajir, koret, ember, oven, ayakan tanah 2 mm, dan alat tulis.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK yang disusun
secara faktorial dengan tiga faktor, yaitu :
Faktor 1: Pupuk Organonitrofos plus dengan 4 level, yaitu:
O1 = 0 t ha
-1
O2 = 10 tha
-1
O3 = 20 t ha
-1
O4 = 30 t ha
-1
Faktor 2: Pupuk anorganik Urea, SP-36, KCl dengan 2 level, yaitu:
K1 = 0 t ha
-1
K2 = 0,44 t Urea ha
-1
+ 0,28 t SP-36 t ha
-1
+ 0,16 KCl t ha
-1
Faktor 3: Biochar sekam padi dengan 3 level, yaitu:
B1 = 0 t ha
-1
B2 = 10 t ha
-1
B3 = 20 t ha
-1
Dari perlakuan diatas diperoleh 24 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3
kali. Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi maka data dianalisis dengan sidik
ragam, perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan BNJ 5. .
Tabel 1. Susunan Perlakuan dan Dosis Pupuk
Perlakuan Dosis
Pupuk Organonitrofos
plus t ha
-1
Pupuk anorganik t ha
-1
Biochar t ha
-1
Urea SP-36
KCl O
1
K
1
B
1
O
1
K
1
B
2
O
1
K
1
B
3
O
1
K
2
B
1
O
1
K
2
B
2
O
1
K
2
B
3
O
2
K
1
B
1
O
2
K
1
B
2
O
2
K
1
B
3
O
2
K
2
B
1
O
2
K
2
B
2
O
2
K
2
B
3
O
3
K
1
B
1
O
3
K
1
B
2
O
3
K
1
B
3
O
3
K
2
B
1
O
3
K
2
B
2
O
3
K
2
B
3
O
4
K
1
B
1
O
4
K
1
B
2
O
4
K
1
B
3
O
4
K
2
B
1
O
4
K
2
B
2
O
4
K
2
B
3
10 10
10 10
10 10
20 20
20 20
20 20
30 30
30 30
30 30
0,44 0,44
0,44
0,44 0,44
0,44
0,44 0,44
0,44
0,44 0,44
0,44 0,28
0,28 0,28
0,28 0,28
0,28
0,28 0,28
0,28
0,28 0,28
0,28 0,16
0,16 0,16
0,16 0,16
0,16
0,16 0,16
0,16
0,16 0,16
0,16 10
20
10 20
10 20
10 20
10 20
10 20
10 20
10 20
Keterangan : O1 = 0 t OP ha
-1
; O2 = 10 t OP ha
-1
; O3 = 20 t OP ha
-1
; O4 = 30 t OP ha
-1
; K1 = Tanpa pupuk anorganik; K2 = 0,44 t Urea ha
-1
, 0,28 t SP-36 ha
-1
, 0,16 t KCl ha
-1
; B1= 0 t biochar ha
-1
; B2= 10 t biochar ha
-1
, B3 = 20 t biochar ha
-1