47
Karakter pori yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah pori, stabilitas pori dan distribusi ukuran pori Lampiran 2. Stabilitas pori dalam
agregat tanah di lapisan atas lebih tinggi dan lebih bervariasi dibanding lapisan bawah. Ruang pori drainase dan ruang pori air mobil di lapisan 0-20 cm lebih
tinggi dibanding lapisan di bawahnya, tetapi ruang pori air tersedia, ruang pori mikro, dan ruang pori air imobil di lapisan 0-20 cm lebih rendah dibanding
lapisan 20 cm. Daerah penelitian berada pada ketinggianaltitute sekitar 150 m di atas
permukaan laut, dan berdasarkan pengamatan di lapang memiliki topografi yang relatif datar, dengan kemiringan lereng 0-3 .
4.4. Sistem PengelolaanPenggunaan Tanah.
Sistim pengelolaanpenggunaan tanah yang telah dilakukan pada lahan penelitian mengikuti jenis tanaman yang diusahakan Tabel 5. Tanah di daerah
penelitian umumnya ditanami dengan palawija seperti jagung, kacang tanah, Tabel 5. Pengelolaan lahan yang dilakukan selama lima tahun sebelum percobaan
Lokasi Pengelolaan lahan selama lima tahun sebelum percobaan
1. Padi gogo, terung, kacang panjang, oyong, cabe, jagung, dua tahun
terakhir kangkung darat, pengolahan tanah sedalam cangkul, pemupukan dengan pupuk kandang + 10 tonha.
2. Padi sawah rotasi dengan kacang tanah dan oyong, terakhir padi sawah.
Pada musim kering dilakukan pengolahan tanah sedalam cangkul, pemupukan dengan pupuk kandang + 10 tonha.
3. Rotasi kacang tanah, singkong dan oyong, terakhir kacang tanah.
Pengolahan tanah sedalam cangkul, pemupukan dengan pupuk kandang + 10 tonha.
singkong, padi gogo yang dirotasikan dengan sayuran dataran rendah seperti kangkung darat, bayam, terung, oyong, dan pada musim hujan ditanami padi
sawah. Pengelolaan lahan yang telah dilakukan selama penggunaan lahan selalu
48
hanya menggunakan pupuk kandang dengan dosis lebih kurang 10 tonha, dengan pengolahan tanah hanya sampai sedalam mata cangkul + 20 cm.
4.5. Karakteristik Pori Tanah Lokasi Penelitian
Seperti telah disebutkan di dalam metode penelitian, karakteristik pori yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah, stabilitas agregat yang mencerminkan
stabilitas pori, dan distribusi ukuran pori yang meliputi ruang pori drainase sangat cepat, ruang pori drainase cepat, ruang pori drainase lambat, ruang pori
drainasemakro, ruang pori air tersedia, ruang pori mikro, ruang pori air mobil, dan ruang pori air imobil Tabel 6. Karakteristik pori tersebut sangat
bervariasi nilainya dan berbeda nyata antar lokasi, sehingga dapat digunakan untuk mempelajari pengaruh karakteristik pori terhadap pergerakan air dan hara
dalam tanah. Tabel 6. Karakteristik pori tanah pada lahan di lokasi 1, 2, dan 3 ulangan 10
masing-masing lima kedalaman tanah Lokasi
No Peubah 1 2 3
1. Ruang pori total vol
59,48 c 63,95 b
66,06 a 2.
RPDSC vol 4,15 c
7,26 b 12,78 a
3. RPDC vol
8,07 a 8,76 a
8,25 a 4.
RPDL vol 3,78 a
2,43 b 1,91 b
5. RPD vol
16,01 b 18,45 b
22,94 a 6.
RPAT vol 14,59 b
17,48 a 17,44 a
7. RP Air mobil vol
21,30 b 22,63 b
27,22 a 8.
RP Air imobil vol 38,17 b
41,46 a 38,84 b
9. RP mikro vol
40,57 c 44,99 a
43,02 b 10. Stabilitas
agregat tanah
indeks 39,76 c
53,50 a 43,00 b
Keterangan: RPDSC: ruang pori drainase sangat cepat, RPDC: ruang pori drainase cepat, RPDL: ruang pori drainase lambat, RPD: ruang pori drainase, RPAT: ruang pori air tersedia,
RP : ruang pori. Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata menurut uji beda nilai tengah
α = 5
49
Apabila dihubungkan dengan kebutuhan bagi pertumbuhan tanaman, lahan di lokasi 1, 2, dan 3 memiliki sifat fisik tanah yang baik, di mana menurut
Gregorich dan Carter 1997, sifat fisik tanah yang baik bagi tanaman memiliki ruang pori aerasi 15 vol dari ruang pori total dan memiliki ruang pori air
tersedia 20 vol dari ruang pori total.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN