28
lisan. Upaya tersebut diwujudkan dengan pembubuhan tanda baca sebagai pengganti intonasi serta penggabungan huruf-huruf menjadi kata, kelompok kata,
dan kalimat sebagai pengganti bunyi-bunyi bahasa yang dilisankan. Penggantian tersebut disesuaikan antara komunikasi tulis dengan komunikasi lisan sehingga
makna yang dipahami tetap sama. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi
ejaan adalah sebagai alat bantu dalam komunikasi tertulis dan tolok ukur bagi benar-tidaknya pemakaian bahasa. Penjelasan dari ejaan yang dikatakan sebagai
alat bantu dalam komunikasi tertulis adalah berkaitan dengan penggunaan tanda baca yang tepat dalam kalimat sehingga dapat menunjukkan ekspresi sebagaimana
dalam komunikasi lisan. Pemakaian tanda baca yang tepat dapat berperan sebagai indikator benar-tidaknya pemakaian bahasa.
2.2.4 Hakikat Buku Teks
Krisanjaya dalam Kisro 2005: 49 mengemukakan bahwa buku teks adalah buku pelajaran dalam mata pelajaran tertentu yang merupakan buku
standar, disusun para pakar, dilengkapi dengan sarana penunjang yang sesuai dan mudah dipahami oleh pemakainya di sekolah dan di perguruan tinggi sehingga
dapat menunjang program instruksional. Buku standar yang dimaksud di sini adalah buku yang memenuhi kriteria standardisasi buku yang di antaranya
meliputi materi ajar yang sesuai tingkat kognitif siswa, penyajian materi yang lengkap, tata grafis yang tepat, dsb. Buku yang telah memenuhi standardisasi
buku dianggap layak dimanfaatkan dalam proses belajar-mengajar di kelas.
29
Buku itu pula yang mengandung materi tepat dan sesuai sehingga mudah dipahami siswa.
Menurut beberapa ahli dalam pusat perbukuan Depdiknas 2005: 4 buku pelajaran adalah media pembelajaran instruksional yang dominan peranannya di
kelas, media penyampaian kurikulum, dan bagian sentral dalam suatu sistem pendidikan. Buku teks sebagai sumber belajar memiliki peran yang dominan di
kelas. Buku teks dikatakan sebagai media penyampaian kurikulum karena seperti yang diketahui bahwa kurikulum dalam dunia pendidikan selalu berkembang.
Oleh karena itu, perkembangan tersebut perlu diaplikasikan agar dapat diterima oleh sasaran kurikulum melalui buku teks.
Selain itu, bahan ajar atau materi pembelajaran instructional materials secara garis besar terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri atas
pengetahuan fakta, konsep, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikap atau nilai Depdiknas 2006:2. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa buku teks sebagai
sumber belajar secara garis besar harus memuat pengetahuan, keterampilan, sikap atau nilai sebagai pedoman yang memudahkan siswa belajar. Hal tersebut juga
harus disesuaikan dengan tingkat kognitif dan kebutuhan siswa sehingga mereka mampu mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah media pembelajaran instruksional yang berupa buku standar,
disusun para pakar, dilengkapi dengan sarana penunjang yang sesuai dan
30
dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Buku teks yang digunakan sebagai bahan ajar di sekolah harus
memenuhi kriteria kualitas buku sehingga dapat memberikan pengetahuan yang berkualitas pula bagi siswa. Oleh karena itu, guru dituntut mampu memilah dan
memilih buku teks mana yang layak dijadikan pedoman belajar sehingga tidak mengacaukan pemahaman materi bagi siswa.
2.2.5 Fungsi Buku Teks