kegiatan pengalaman langsung yang melibatkan siswa secara aktif untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dalam melakukan sesuatu. Dengan adanya aktivitas
ini siswa akan memperoleh pemahaman mengenai fakta dan konsep tentang alam serta memberikan kesempatan siswa untuk lebih memiliki rasa ingin tahu serta
mengembangkan karakter komunikatif dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar fisika yang diperoleh berupa perubahan perilaku siswa setelah mengalamai sendiri
aktivitas belajar secara langsung yang dikaitkan dengan konsep materi yang diberikan.
2.2 Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka
Sanjaya, 2006: 255. Selain itu Rusman 2010: 190 menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan model pembelajaran yang memberikan
fasilitas kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah dan menemukan pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Melalui keterlibatan
aktivitas siswa dalam mencoba, melakukan dan mengalami sendiri maka, pembelajaran tidak hanya sekadar produk akan tetapi yang terpenting adalah
proses dalam mencapai hasil yang diinginkan.
Kedua uraian tersebut memiliki makna yang tidak jauh berbeda yaitu bahwa pembelajaran kontekstual merupakan model pembelajaran yang bukan
hanya mentransformasi pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan lebih
menekankan pada pembelajaran berdasarkan kehidupan nyata sebagai upaya memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif dalam mencari dan mengembangkan
kemampuan diri yang kemudian dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian Smith 2006 tentang pembelajaran kontekstual dan pengalaman
belajar dalam kurikulum keluarga menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual akan memberikan pengetahuan secara langsung serta membiasakan anak belajar
sesuai dengan kegiatan sehari-hari. Selain itu, Gita 2007 dalam hasil penelitiannya juga menjelaskan bahwa implementasi pendekatan kontekstual pada
pelajaran matematika dapat membuat siswa lebih senang mengikuti pembelajaran
dan lebih berani dalam mengemukakan pendapat maupun mengajukan pertanyaan.
Rusman 2010: 191 menyebutkan pembelajaran kontekstual memiliki tujuh prinsip dasar yaitu, konstruktivisme, menemukan inquiry, bertanya,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya. Prinsip dasar tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan karakter diri siswa terutama
karakter karakter komunikatif dan rasa ingin tahu. Dengan dasar konstruktivisme, menemukan, bertanya, dan masyarakat belajar, rasa ingin tahu siswa akan
berkembang dan kemudian mempengaruhi komunikasinya dengan dasar refleksi dan penilaian sebenarnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kontekstual mengarahkan siswa mengalami kegiatan belajar sendiri untuk menemukan pengalaman yang baru, sehingga siswa memiliki kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan dan karakter diri yang dimilikinya. Model pembelajaran kontekstual ini dipadukan dengan pendekatan pembelajaran yang
lain, untuk dapat mencapai hasil yang lebih baik.
2.3 Pendekatan Snowball Throwing