Koefisien reliabilitas skala sikap haruslah diusahakan setinggi mungkin. Suatu koefisien yang besarnya di sekitar 0,900 barulah dianggap memuaskan.
Metode Tes
Tes merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur. Arikunto 2006: 150 menjelaskan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan
atau latihan digunakan untuk mengukur pengetahuan inteligensi yang dimiliki oleh individu. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada ranah kognitif yang diperoleh dari soal post test. Jumlah soal pada siklus 1 sebanyak 20 soal sedangkan pada siklus 2 berjumlah 15 soal.
3.6 Metode Analisis Data
Analisis skala sikap siswa
Untuk mengetahui hasil skala sikap yang diperoleh masing-masing siswa skor individual digunakan metode skala rating yang dijumlahkan yaitu dengan
cara membandingkan skor individual dengan rata-rata skor kelompok siswa. Perbandingan relatif ini akan menghasilkan interpretasi skor individual sebagai
lebih atau kurang favorabel dibandingkan rata-rata kelompoknya. Skor individual ini harus diubah menjadi skor standar yang biasa digunakan dalam skala model
Likert yaitu skor-T, menggunakan persamaan : = 50 + 10
� − Ŷ
Keterangan : X
= skor individu pada skala sikap yang akan diubah menjadi skor T Ŷ
= rata-rata skor kelompok s
= deviasi standar kelompok Azwar, 2011: 156
Mengubah skor X menjadi skor-T menyebabkan skor tersebut mengikuti suatu distribusi skor yang mempunyai rata-rata sebesar
= 50 dan deviasi standar
= 10. Kriteria untuk skor-T adalah sebagai berikut : Skor individu
50 =
sikap relatif lebih positif favorable Skor individu
= 50 =
sikap netral Skor individu
50 =
sikap relatif lebih negatif unfavorable
Analisis tes hasil belajar siswa
Untuk mengukur ketuntasan hasil belajar kognitif siswa digunakan persamaan: Nilai =
Skor yang diperoleh siswa Skor maksimal
x 100 Kriteria secara individu :
Nilai ≥ 70 = tuntas belajar
Nilai 70 = tidak tuntas belajar
Untuk mengukur ketuntasan hasil belajar secara klasikal digunakan persamaan: P =
S N
x100 Keterangan:
P = prosentase ketuntasan belajar
S = jumlah siswa yang mencapai tuntas belajar
N = jumlah siswa seluruhnya
Apabila hasil belajar yang dicapai adalah 85 atau lebih, maka dipandang telah tuntas belajar Mulyasa, 2007: 99.
Signifikansi
Untuk melihat perkembangan karakter komunikatif dan rasa ingin tahu serta hasil
belajar kognitif siswa digunakan uji gain dengan persamaan sebagai berikut:
= −
100 −
Keterangan:
=
gain normalisasi gain normal
=
nilai rata-rata pada siklus 2
=
nilai rata-rata pada siklus 1
Besarnya faktor-g dikategorikan sebagai berikut : Tinggi
= 0,7 atau dinyatakan dalam persen 70
Sedang = 0,3 ≤ ≤0,7 atau dinyatakan dalam persen 30 ≤ ≤70
Rendah = 0,3 atau dinyatakan dalam persen 30
Wiyanto, 2008: 86
3.7 Indikator Keberhasilan