kitosan yang akan membentuk ikatan hidrogen yang baru, sebagaimana pada penelitian Tudorachi et al 2000 mengemukakan bahwa
penyimpangan ini terjadi kemungkinan karena penurunan pergerakan rantai makromolekul sebagai akibat kehadiran ikatan hidrogen
intermolekul yang kuat, seiring dengan pencampuran antar makromolekul dari komponen campuran. Semakin banyak pati menyebabkan nilai kuat
tarik semakin rendah hal ini terkait dengan nilai hasil analisis persen elongasi dari biofilm yang sama rendahnya pada penambahan konsentrasi
pati 5. Menurut penelitian Darni dan Utami 2010 biofilm berbahan baku
pati memiliki kelemahan sifat mekanik rendah kekuatan tarik hal ini menunjukkan bahwa dalam keadaan bercampur pati, kitosan dan polivinil
alkohol akan saling berikatan oleh karena itu semakin banyak massa PVA dan pati yang ditambahkan akan berpengaruh terhadap pembuatan biofilm.
4.2.1.2 Persen Pemanjangan
Gambar 4.3 Pengaruh konsentrasi pati dan massa PVA terhadap persen pemanjangan
Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa semakin banyak plasticizer maka nilai elongasinya semakin tinggi hal ini terkait dengan nilai hasil
analisis kuat tarik. Penelitian yang telah dilakukan Simanjuntak 2008 polivinil alkohol memiliki sifat fisik elastis, memiliki bentuk film yang
baik, tidak korosif, lembut dan bersifat kekuatan tarik yang baik Dari data diatas nilai persen elongasi yang tertinggi sebesar 30 dari komposisi pati
4 : kitosan 2 : PVA 3 gram. Dalam penelitian Apriyanto 2007 menyatakan bahwa PVA mempunyai elastisitas dan kekuatan tarik yang
tinggi, hal ini menyebabkan persen pemanjangan semakin tinggi atau elastisitas semakin tinggi.
Suatu polimer yang dihasilkan semakin kuat dan kuat tarik intermolekulnya menjadi tinggi sehingga kemampuan merenggang dari
film juga meningkat. Kekuatan tarik dan persen elongasi semakin tinggi dengan bertambahnya massa PVA dan konsentrasi pati. peningkatan
kekuatan tarik disebabkan pembentukan ikatan hidrogen antar molekul NH
3 +
pada stuktur kitosan dan OH
-
pada PVA. Gugus amino NH
2
akan diprotonasi menjadi NH
3
dalam larutan asam asetat dan gugus OH
-
pada polivinil alkohol akan berikatan dengan NH
3
membentuk ikatan hidrogen. Semakin tinggi konsentrasi polivinil alkohol yang ditambahkan
menyebabkan larutan menjadi sangat kental dan rantai menjadi panjang, hal ini terkait dalam penelitian Abu-Aid et all sebagaimana dikutip
Riyanto, 2010 semakin panjang rantai polimer pada sampel menyebabkan pelepasan rantai monomer yang tidak mudah sehingga mempunyai
elastisitas yang tinggi.
Penambahan plasticizer
mampu mengurangi
kerapuhan meningkatkan nilai kuat tarik dan meningkatkan elastisitas film karena
ikatan hidrogen antara molekul polimer yang berdekatan sehingga kekuatan tarik menarik intermolekul rantai polimer menjadi bertambah.
4.2.2 Uji Biodegradabilitas