Simpulan Saran SIMPULAN DAN SARAN

48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil kuat tarik tertinggi dari penambahan variasi komposisi konsentrasi 4 pati, 2 kitosan dan 3 gram massa polivinil alkohol PVA dengan nilai kuat tarik sebesar 34,46 Mpa dan nilai elongasi sebesar 30. 2. Hasil analisis penelitian ketahanan air berkisar antara 13,05-57,09 dengan hasil optimal 13,05 sedangkan hasil analisis penelitian biodegradabilitas biofilm terbaik sebesar 88,64 dari penambahan 1 gram PVA. Uji gugus ujung FT-IR pada biofilm salah satu gugus dari penyusunnya dengan adanya gugus C=O karbonil dan C-O ester sehingga biofilm dapat terdegradsi oleh mikroorganisme dan dikatakan ramah terhadap lingkungan. 3. Hasil biodegradasi biofilm terbaik sebesar 88,64 pada penambahan 1 gram polivinil alkohol PVA dan 1 pati.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang biofilm, agar didapatkan hasil sintesis plastik yang lebih tahan terhadap air dengan analisis biodegradabilitas nilai persen kehilangan berat yang tinggi. 49 DAFTAR PUSTAKA Apriyanto, J. 2007. Karakteristik Biofilm dari Bahan Dasar Polivinil Alkohol PVOH dan Kitosan. Skripsi. Bogor. IPB Aryanti, N. 2013. Biopolimer sebagai Plastik Ramah Lingkungan. Semarang. Universitas Diponegoro. Buletin Teknologi Terapan Populer 11 Astuti, B. C. 2008. Pengembangan Edible Film Kitosan dengan Penambahan Asam lemak dan Essensial oil:Upaya Perbaikan Sifat Barrier dan Aktivitas Antimikroba. Bogor. Institut Pertanian Bogor Buzarovska A, Bogoeva-Gaceva G, Grozdanov A, Avella M, Gentile G, dan Errico M. 2008. Potential use of Rice Straw as Filler in Eco-composite Materials. Australian Journal of Crop Science, 12: 37-42 Darni, Y., Ismiyati, S., dan Cici. 2008. Sintesa Bioplastik dari Pati Pisang dan Gelatin dengan Plasticizer Gliserol. Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II. Universitas Lampung. 17-18 Darni, Y dan Herti. U. 2010. Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik dan Hidrofobisitas Bioplastik dari Pati Sorgum. Jurnal Rekayasa Kimia Dan Lingkungan, 74: 88-93 Darni, Y., Herti U. dan Siti N.A. 2009. Peningkatan Hidrofobisitas dan Sifat Fisik Plastik Biodegradabel Pati Tapioka dengan Penambahan Selulosa Residu Rumput Laut Euchema spinossum. Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Lampung: Universitas Lampung Dinata, M. 2012. Sintesis Kitosan Bead Terikat Silang Asam Sulfat untuk Menurunkan Kadar Zat Warna Yellow IRK. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang Emmawati, A. 2004. Produksi Kirosan dengan Perlakuan Kimiawi dan Enzimatis Menggunakan NaOH dan Kitin Deasetilase. Tesis. Bogor. IPB Firdaus, F. dan C. Anwar. 2004. Potensi Limbah Padat-cair Industri Tepung Tapioka sebagai Bahan Baku Film Plastik Biodegradable. Jurnal Logika 12: 38-44. Firdaus, F., S. Mulyaningsih dan H. Anshory. 2008. Sintesis Film Kemasan Ramah Lingkungan Dari Komposit Pati, Khitosan dan Asam Polilaktat dengan Pemlastik Gliserol. Jurnal Logika 51: 15-22 Giovani, A., Yusuf. H., dan Nur. R. 2013. Pengaruh Konsentrasi Serta Penambahan Gliserol Terhadap Karakteristik Film Alginat dan Kitosan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri 23. 51-56 Hartati, S., dan T.K. Prana. 2003. Analisis Kadar Pati dan Serat Kasar Tepung Beberapa Kultivar Talas Colocasia Esculenta L. Schott. Jurnal Natur Indonesia 6 1: 29-23 Huda, T., dan Feris. F. 2007. Karakteristik Fisiokimia Film Plastik Biodegradable dari Komposit Pati Singkong Ubi Jalar. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. Universitas Islam Indonesia Kumar, A. Ashwin, K. K. dan K.P. Arumugam. 2011. Biodegradable Polymers and Its Applications. International Journal of Bioscience, Biochemistry, and Bioinformatics, 13: 173-176 Latief, R. 2001. Teknologi Kemasan Kemasan Biodegradable, Makalah Falsafah Sains PPs 702. Program PascasarjanaS3. IPB. Bandung. http:www.hayati-ipb.comusersrudyctindiv2001rindam_latief.htm diakses 16 april 2013 Meiratna. 2008. Penggunaan Membran Kitosan untuk Menurunkan Kadar Logam Krom Cr dan Nikel Ni dalam Limbah Cair Industri Pelaisan Logam. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara Mujiarto, I. 2005. Sifat dan Karakteristik Material Plastik dan Bahan Aditif. Jurnal Traksi, 32 Munthoub, D.I dan Wan Aizan W.A.R. 2011. Tensile and Water Absorbtion Of Biodegradable Composites Derived From Cassava SkinPolyvinyl Alcohol With Glycerol As Plasticizer. Sains Malaysiana, 407:713-718 Muzzarelli R A A. 1997. Chittin, Faculty of Medicine. Universitas Of Ancona. Pergamon. Press Nisa, K. 2005. Karakteristik Fluks Membran Kitosan Termodifikasi Poli Vinil Alkohol dengan Variasi Polietilena Glikol Sebagai Porogen. Skripsi Kimia. IPB Nurminah, M. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasanplastik dan Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan Yang Dikemas. Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian. USU Pudjihastuti, I. 2010. Pengembangan Proses Inovatif Kombinasi Reaksi Hidrolisis Asam dan Reaksi Photokimia UV untuk Produksi Pati Termodifikasi dari Pati Tapioka. Tesis. Semarang. Universitas Diponegoro Putri, E. T. 2011. Pemanfaatan Ampas Rumput Laut, Kitosan dan Polivinil Alkohol PVA dalam Pembuatan Plastik Biodegradable. Tesis. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada Richana, N dan T. C. Sunarti. 2004. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung Umbi dan Tepung Pati Dari Umbi Ganyong, Suweg, Ubi Kelapa dan Gembili. Jurnal Pascapanen 11: 29-37 Riyanto, B., Ruddy. S., dan Ikhwan D. P. 2010. Karakteristik Composite Biofiber Textile Berbahan Dasar Kitosan dan Polivinil Alkohol PVA Melalui Proses Pemintalan Basah. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 81 Rochima, E. 2005. Aplikasi Kitin Deasetilasi Termostabil dari Bacillus Papandayan K 29-14 Asal Kawah Kamojang Jawa Barat Pada Pembuatan Kitosan. Tesis. Bogor. IPB Rochmadi, M., W. Firman dan T. Setiadi. 2006. Uji Biodegradabilitas Produk PHA Polihidroksialkanoat dari Air Limbah Tapioka. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia. Palembang Sanjaya, M. H, I Gede Dan Tyas P. 2011. Pengaruh Penambahan Khitosan dan Plasticizer Gliserol Pada Karakteristik Plastik Biodegradable dari Pati Limbah Kulit Singkong. Surabaya. ITS Sarka, E., Zdenek. K., Jiri. Kotek., Lubomir. R., Anna. K., Zdenek. B dan Michaela. R. 2011. Application of Wheat B-Starch in Biodegradable Plastic Materials. Czech. Journal of Food Science, 293:232-242 Sastrohamidjojo, H. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta: Liberty Simanjuntak, M. J. 2008. Studi Film Polivinil Alkohol PVA Di Modifikasi dengan Acrylamide Aam Sebagai Material Sensitif Terhadap Kelembaban. Tesis. Depok . Universitas Indonesia. Siswono. 2008. Jaringan Informasi Pangan dan Gizi, Volume XIV. Ditjen Bina Gizi Masyarakat. Jakarta Steven, M.P. 2007. Kimia Polimer. Penerjemah, Iis sopyan. P.T Pradya Paramita. Jakarta Tudorachi, N., C.N. Cascaval, M. Rusu dan M. Pruteanu. 2000. Testing of Polyvinyl Alcohol and Starch Mixture as Biodegradable Polymeric Materials. Polimer Testing, 19: 785-799. Verawati, Y. 2007. Pengaruh Waktu Fermentasi Dan Dosis Ragi Terhadap Kadar Alkohol Pada Fermentasi Ampas Umbi Gembili Dioscorea Esculenta. Skripsi. Surakarta:UMS Wafiroh, S., Tokok. A., dan Elok. T. A. 2010. Pembuatan dan Karakterisasi Edible Film dari Komposit Kitosan-Pati Garut Maranta Arun Dinaceae L dengan Pemlatis Asam Laurat. Surabaya. Universitas Airlangga Wahyu, M. K. 2009. Pemanfaatan Pati Singkong Sebagai Bahan Baku Edible Film. Karya Tulis Ilmiah. Bandung. Universitas Padjadjaran Widyaningsih, S., Dwi. K., dan Yuni. T. N. 2012. Pengaruh Penambahan Sorbitol dan Kalsium Karbonat Terhadap Karakteristik dan Sifat Biodegradable Film dari Pati Kulit Pisang. Jurnal Molekul 71. 69-81 Winarno, F.G. 2002. Laporan Hasil Uji Report of Analisys. M-BRIO Food Laboratory. Bogor 53 LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PENELITIAN

1. Pembuatan Pati Gembili

Dicuci, dikupas dan diparut dan Suspensi gembili parut Pati gembili basah Gembili Hasil parutan gembili parut Filtrat Disaring dengan kain Ampas Dikeringkan dengan oven pada 60 o C selama 8 jam Pati gembili kering Ditambah air Diendapkan 2 hari

2. Pembuatan

Biofilm atau Plastik Biodegradable Pati Ditimbang pati 1, 2, 3, 4, 5 masing-masing sebanyak 3 buah di larutkan dalam 50 ml aquades dipanaskan pada suhu 70°C diaduk selama 25 menit. Larutan pati Gel plastik pati- kitosan dan PVA Biofilm Biofilm siap di uji Konsentrasi kitosan 2 dalam 50 ml asam asetat Ditimbang 1, 2, 3 gram PVA pada masing-masing larutan pati-kitosan diaduk hingga homogen selama 15 menit Dituangkan dalam cetakan dengan ukuran 22x23, didiamkan 24 jam di udara bebas kemudian dimasukkan dalam oven pada suhu 60°C selama 12 jam Diangkat dari oven dan diambil dari cetakan Larutan pati-kitosan

3. Karakterisasi

Biofilm atau Plastik Biodegradable 3.1 Uji ketahanan air Lembaran biofilm Ditimbang massanya masukkan dalam 10 ml aquades dalam beker glass 50 ml Ditimbang Dipotong dengan ukuran 1x1 cm Potongan biofilm Pada temeratur kamar setelah 1 menit diambil hilangkan airnya dengan tissu Potongan biofilm basah Potongan biofilm kering Direndam kembali Mengulangi langkah tersebut hingga berat biofilm konstan dengan diangkat setiap 1 menit Potongan biofilm kering Potongan biofilm basah Potongan biofilm

3.2 Uji Biodegradabilitas