Radio Sebagai Media Pengembangan Dakwah Analisis Konstruksi Program Dakwah Radio Er-Dammah

jumlah kegiatan dakwah beserta pendengarnya, secara kuantitas, dan perubahan akhlak pendengarnya ke arah yang disarankan pendakwah, secara kualitas.

E. Radio Sebagai Media Pengembangan Dakwah

Seiring dengan perkembangan zaman sain dan teknologi yang sangat pesat yang disertai dengan kecanggihannya, begitu juga dengan perkembangan dakwah, dewasa ini banyak sekali media yang dapat digunakan sebagai sarana dakwah, dan salah satunya adalah radio. Radio merupakan salah datu media yang digunakan oleh masyarakat, hal ini terjadi karena radio bisa cepat berkembang karena radio banyak dimiliki oleh lapisan masyarakat, baik masyarakat desa terlebih masyarakat kota. Dan pada dasarnya dakwah memiliki prinsip yang sama, baiak di masjid-masjid, gedung- gedung pertemuan maupun rapat-rapat akbar. Perinsip-perinsip dakwah yang diemban tidak berbeda. Demikian pula persoalan materi dan ideologi dakwah yang diemban tidaka akan pernah berbeda-beda semuanya senantiasa berpegang kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah. Dakwah dengan menggunakan media merupakan salah satu bentuk pengoptimalan fungsi teknologi. Media radio khususnya yang merupakan salah satu media dakwah dapat memperluas jangkauan kegiatan dakwah. Oleh karena itu penguasaan dan pemanfaatan IPTEK sangat penting bagi aktivis dakwah.

F. Efek Globalisasi: Teori Naisbitt dan Aburdene

Globalisasi ditandai dengan intensitas komunikasi yang semakin tinggi berkat berkembangnya media komunikasi massa. Batas geografis tidak lagi menjadi penghalang komunikasi. Seorang pengusaha dapat memonitor kegiatan usahanya dari tempat yang jauh. Sebagai contoh, Yuliana dan Rini menggambarkan Federal Express FedEx: FedEx, firma pengiriman barang yang terkenal sejenis Tiki, menggunakan laporan elektronik untuk memungkinkan pelanggannya mengetahui status barang mereka sewaktu-waktu. Firma tersebut mempunyai salah satu dari situs-situs yang paling populer di dunia. Dan, menggunakan satelit yang luas beserta teknologi komputer untuk menelusuri jejak lokasi setiap kiriman dalam sistem., dan pelanggan dapat me-log-on situs FedEx untuk mengetahui di mana barang kiriman mereka. Sistem pengiriman ini bukan hanya membantu perusahaan melayani pelanggannya, tetapi juga memotong biaya, karena FedEx tidak lagi membutuhkan banyak orang lewat telepon untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan. 30 Persoalannya adalah, industri perfilman, berita internasional, dan teknologi canggih, didominasi oleh negara-negara Barat. Industri perfilman Holywood dikonsumsi negara-negara dunia dan mengajarkan masyarakat dunia untuk berfikir, merasa, dan bertindak seperti halnya masyarakat Barat melakukan itu. Singkatnya, mereka mencoba menyeragamkan gaya hidup di dunia melalui teknologi komunikasi massa yang mereka kuasai. Kini Ayam Amerika Kentucky Fried Chicken dinikmati semua orang di dunia, McDonald bertebaran di mana-mana. Dasi orang Eropa dipakai orang Indonesia, Jepang, Arab, Pakistan, dan Iran. Orang muda Cina menyukai jeans dan musik rock masyarakat Barat. Apalagi orang Indonesia. Bagaimana semua produk Barat itu diterima masyarakat dunia? Tak lain kecuali berkat media massa. Film Amerika menguasai 50 pasar Italia, Belanda, dan Denmark, 60 pasar Jerman, dan 80 pasar Inggris. 31 30 Yuliana dan Julia Eka Rini, Introduction to Communication Jakarta: Grasindo, 2002 h. 18 31 John Naisbitt dan Patricia Aburdene, Megatrends 2000 Jakarta: Binarupa Aksara, 2000 h. 120 Naisbitt dan Aburdene berteori bahwa ketika teknologi maju menyerbu, masyarakat di negara berkembang—yang pada umumnya sudah mempunyai nilai- nilai yang mapan—merasa terancam. Mereka merasa nilai-nilai yang sudah lama mereka anut akan terhapus, tergilas, dan tergantikan oleh nilai-nilai global. Gaya hidup lama akan diganti dengan gaya hidup baru. Serangan budaya inilah yang disebut dengan “imperialisme kultural”. 32 Mengutip kolumnis Georgie Anne Geyer, Naisbitt dan Aburdene mengatakan, “Imperialisme kultural merembes ke suatu negara melalui radio dan TV, melalui turis dan perawat tentara perdamaian; imperialisme kultural melangkah memasuki negara kuno yang menderita…” 33 Lantas apakah efek dari imperialisme kultural ini? Apakah masyarakat dunia sekadar merasa terancam? Naisbitt dan Aburdene pada akhirnya mengatakan: “di hadapan homogenisasi yang semakin tumbuh, kita semua akan berusaha melestarikan identitas kita, apakah itu agama, kultur, kebangsaan, bahasa, atau ras.” 34 Fenomena inilah yang pada kenyataannya terjadi di dunia. Ketika bahasa Inggris melanda dunia, banyak negara yang melakukan penekanan untuk menggunakan bahasa nasional. Contohnya Wales, sebuah negara yang, pada tahun 1930-an, tersisa 30 persen penduduknya yang menggunakan bahasa Wales selebihnya berbahasa Inggris, pada tahun-tahun sesudah itu membuka kursus-kursus intensif untuk bahasa Wales. Orang-orang tua negeri itu “membuat pengorbanan besar dalam mengirimkan anak-anak ke sekolah-sekolah 32 Ibid. h. 125 33 Ibid. 34 Ibid. h. 133 Wales, kadang mengantar mereka dua puluh mil sekali jalan untuk mengikutinya.” 35 Upaya mempertahankan identitas juga terjadi pada agama. Revolusi Islam Iran RII sebetulnya merupakan imbas dari imperialisme kultural. Sebab pemicunya memang imperialisme ekonomi, tapi kebijakan-kebijakan Syah Pahlevi, raja Iran pra-revolusi yang dikendalikan Amerika Serikat, yang mengikis budaya-budaya Islam seperti penggantian kalender Islam dengan kalender Persia Kuno merupakan sebab-sebab tak terbantahkan yang membuat kaum agamawan bereaksi dan menggagas gerakan-gerakan revolusioner. Reaksi terhadap globalisasi ini jugalah yang pada akhirnya membangkitkan fenomena “islamisasi” atas berbagai media massa. Di Indonesia muncul majalah “sabili”, “hidayatullah”, “sufi”, dan sebagainya. Harian Republika juga dianggap mewakili suara umat Islam, sebagai ‘tandingan’ Kompas yang dianggap mewakili suara umat Kristiani. Belakangan Radio-Radio berlabel Islam juga muncul, seperti Radio Asy-Syafi’iyah. Dengan berbagai perangkat yang sudah di”islamisasikan” itu, maka counter terhadap nilai-nilai global lebih dapat terjamin—selain umat Islam juga dapat meneguhkan identitasnya. 35 Ibid. h. 133-134

BAB III SEKILAS TENGAN RADIO ER-DAMMAH

I. Latar Belakang

Ada dua alasan penting yang melatar belakangi berdirinya radio Er-Dammah. Pertama , dakwah merupakan panggilan bagi setiap muslim. Setiap muslim dipanggil Tuhan untuk menyampaikan yang hak dan mencegah yang batil, sesuai dengan pedoman Al-Quran dan sunnah Rasulullah. Dalam Al-Quran Surat Ali- Imran: disebutkan, “Dan hendaklah dari kalian ada segolongan ummat yang mengajak kepada kebaikan ” Dengan memahami kata “min” sebagai “setiap orang”, maka hukum wajibnya berdakwah jatuh pada setiap orang, hukumnya menjadi fardhu ‘ain, kewajiban bagi setiap individu. Inilah landasan pertama yang mendorong berdirinya Radio Komunitas Er-Dammah. Kedua , Radio dewasa ini menempati tempat yang penting, seperti halnya televisi dan internet. Sekalipun radio tak menyajikan gambar, tapi ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki televisi, antara lain sifatnya yang portable, dapat dibawa ke mana-mana dengan mudah. Dalam fungsinya sebagai media massa, radio mampu menyampaikan satu pesan kepada orang banyak yang tersebar luas secara geografis. Jika dakwah seorang ustad pada acara maulidan hanya didengar oleh sekitar 100 orang, maka dakwah yang sama dengan menggunakan teknologi radio dapat disimak oleh lebih dari 1000 orang. Dengan memahami karakteristik auditif dari radio—yang membedakannya dari televisi—dan dengan pengemasan yang menarik, maka dakwah yang disampaikan melalui radio memiliki kemungkinan efektif yang tinggi. Sebetulnya, karena dua landasan pemikiran itulah Radio Er-Dammah berdiri. Didorong oleh panggilan keimanan, dan pertimbangan media yang matang, maka kini Radio Er-Dammah telah mengudara dan menyampaikan pesan- pesan Islam. Radio Er-Dammah yang merupakan sebuah radio Komunitas berada di Kota Tangerang, sebuah kota di Indonesia yang terletak di lintasan garis khatulistiwa— berkisar antara 106 20’-106 43’BT dan 6 00’-6 20’ LS—merupakan sebuah kota yang luas, dan karena itu terbagi atas dua pemerintahan: Kabupaten Tangerang— terdiri dari 26 kecamatan dengan luas 1.110 K m 2— dan Kota Tangerang—terdiri dari 11 kecamatan dengan luas 164,54 Km 2 . Prediksi keberhasilan dakwah radio Er-Dammah didukung oleh statistik penduduk Tangerang yang berjumlah lebih dari 4.5 juta jiwa. Terlebih lagi, ternyata 96,6 darinya beragama Islam. Jumlah yang sangat besar ini tentunya merupakan lahan dakwah yang sangat efektif Karena besarnya persentase ini, maka dakwah yang disampaikan Er- Dammah tentunya bukan dakwah yang bentuknya mengkonversi orang non-Islam menjadi Islam, tapi lebih kepada dakwah yang melakukan “islamisasi-kembali” atas orang-orang Islam. Orang-orang Islam yang sudah lupa Tuhan diajak kembali untuk mengingat Tuhan, orang-orang Islam yang tidak tahu teknis berhaji diajarkan bagaimana caranya.

II. Rancangan Pengembangan Dakwah Islam Melalui Radio Er-Dammah

Inti dari segala bentuk siaran dakwah radio Er-Dammah adalah syiar Islam. Radio Er-Dammah menyiarkan hal-hal yang 100 persen Islami, tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang sekuler, tetapi tetap dilakukan secara ringan, santai, dan bermasyarakat, agar wajah Islam nampak lebih bersahabat. Jadi, kalau ada pemutaran lagu di radio Er-Dammah, pemutaran itu tidak berarti menjadikan radio ini sebagai institusi hiburan. Segala macam format program radio Er-Dammah seluruhnya ditujukan untuk syi’ar Islam. Hal itu tergambar dalam visi, misi, dan tujuan berdirinya radio Er-Dammah.

1. Tujuan Pendirian Radio Er-Dammah

Maksud pendirian radio Er-Dammah adalah tak lain seperti maksud berdirinya radio-radio yang lainnya. Layaknya sebuah radio berdiri dalam rangka menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh pasarnya, oleh pendengarnya. Informasi tersebut dapat bertujuan mendidik, menghibur, atau memberi informasi. Namun demikian, ketiga tujuan itu dilandaskan atas satu prinsip penting yang seringkali dilupakan banyak orang dewasa ini, yaitu suatu prinsip yang disebut Jalaluddin Rakhmat dalam Islam Aktualnya dengan prinsip “membangun jembatan”. 36 Prinsip ini dikenal dengan silaturrahmi. 36 Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual Bandung: Mizan, 1991 h. 45 Radio Er-Dammah membangun siarannya di atas prinsip silaturrahmi, sebab setiap personilnya menyadari bahwa sistem global masa kini mampu mengombang-ambingkan persahabatan dan persaudaraan, sampai-sampai segala hal mesti direduksi kepada tujuan-tujuan singkat yang sarat kepentingan dan sangat pragmatis. Belakangan kerap terdengar ujaran: “tak ada persahabatan yang sejati, yang ada hanyalah kepentingan.” Dalam suasana semacam ini, jalinan hubungan kasih dan persaudaraan menjadi amat sangat bernilai. Mendasarkan penyiaran berdasarkan prinsip ukhuwwah dan persaudaraan merupakan sebuah pilihan yang menghidupkan kembali kommitmen keislaman, komitmen untuk merapatkan barisan di tengah arus globalisasi yang menawarkan standard-standard nilai yang seringkali bertentangan dengan kebudayaan dan agama lokal. Dalam butir-butir tujuan berdirinya radio Er-Dammah disebutkan: ”Ikut memberikan kontribusi yang real dalam merajut tali ukhuwwah dan mencerdaskan ummah bersama radio-radio lainnya yang penyelenggaraannya berada di wilayah Tangerang, khususnya dan Banten pada umumnya. ”Ikut berpartisipasi dalam penyebaran informasi, pendidikan, dakwah, dan hiburan secara seimbang sebagaimana layaknya fungsi radio sebagai media elektronik yang berdaya guna.” 37 37 Dokumen Rancangan Pendirian Er-Dammah

2. Visi Radio Er-Damma

Visi atau cita-cita ke depan radio Er-Dammah sangat sarat akan nilai keislaman, yakni, “menjadi stasiun penyiaran terdepan yang mampu menyajikan ragam informasi dengan mengedepankan landasan syari’ah Islamiyah dalam mewujudkan tatanan masyarakat madani yang cerdas, intelektual, berintegrasi, harmonis, dan berwawasan keislaman .” Dan, tentunya visi itu tak lepas dari keinginan akan terwujudnya kualitas profesional sebagai sebuah stasiun penyiaran, yang mampu menyiarkan dakwahnya secara lebih efektif. Di wilayah Tengerang sendiri, sebetulnya, belum banyak radio komunitas Islam yang mengudara. Bahkan, yang baru mengantongi izin siaran secara resmi baru dua: Er-Bamba dan Er-Dammah ini. Radio-Radio dakwah lainnya masih terbilang jarang. Sampai saat ini, pendengarnya sudah cukup banyak dan memiliki semacam ketertarikan untuk senantiasa bersilaturrahmi dengan radio Er-Dammah. Dengan terjalinnya kontak yang intensif seperti yang selama ini tengah berlangsung, pewarisan nilai-nilai agama juga akan semakin intensif.

3. Misi Radio Er-Dammah

Misi radio Er-Dammah dirumuskan sebagai berikut: Menyelenggarakan siaran berkualitas yang bersifat edukatif, informatif, dan menghibur 1. Memberikan layanan yang bersahabat, bersahaja, dan kompetitif 2. Mengoptimalkan, mengembangkan potensi dan kompetensi sumber daya manusia 3. Menjalin kemitraan bisnis yang bersih, sinergis, dan islami 4. Mengokohkan ukhuwah Islamiyah.

BAB IV RADIO ER-DAMMAH RADIO DAKWAH AL-UMMAH 107.7 FM

SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM

A. Analisis Konstruksi Program Dakwah Radio Er-Dammah

Kegiatan radio Er-Dammah dirancang sedemikian rupa dan terorganisir dengan baik. Kegiatan-kegiatannya meliputi kegiatan jangka panjang dan jangka pendek, yang terencana atau yang aksidental. Semua program kegiatan itu diarahkan kepada pencerahan wawasan keislaman yang lebih baik lagi; semua kegiatan ditujukan untuk memberikan semacam identitas Islam bagi masyarakat Islam yang—yang menurut Er-Dammah—belum islami. 38 Dengan menimbang lebih dari 90 jumlah muslim di wilayah Tengerang, maka setiap program kegiatan Radiio Er-Dammah lebih berisi program-program yang sifatnya “islamisasi”, atau penguatan kembali nilai-nilai akidah dan pengetahuan mengenai Islam dengan cara memberikan mereka pemahaman Islam yang benar, memperbaiki kekeliruan mereka, dan lain sebagainya. Di samping itu, program kegiatan Radio Er-Dammah juga tidak melupakan hal-hal yang tengah menarik di masyarakat. Isu-isu yang tengah hot disajikan secara populer agar mudah dicerna. Dan yang terpenting, format acaranya seringkali disusun secara dialogis, yang memungkinkan pendengar untuk melontarkan pernyataan atau memberikan umpan balik kepada nara sumber. Secara umum, memang, format siaran radio Er-Dammah meliputi format dialog 38 wawancara dengan manajemen Er-Dammah pada interaktif, penyiaran live mengenai materi-materi kontemporer, Road Show, informasi layanan masyarakat, dan hiburan. Dan yang terpenting di atas semua itu, semua materi ini bernafaskan islam. Semua materi ini disusun sedemikian rupa untuk memberikan masyarakat pengetahuan yang jelas dengan gaya bahasa yang lugas sehingga keislaman masyarakat dapat lebih ditingkatkan. Secara lebih rinci, berikut program siaran radio Er-Dammah: 1. Tarbiyah Islamiyah. Program ini merupakan program yang menyiarkan kajian agama secara interaktif, baik yang meliputi ibadah-ibadah seperti sholat, zakat, shaum, haji, sedekah, dan sebagainya, maupun ibadah- ibadah yang cakupannya sosial seperti berpolitik, berbudaya, dan sebagainya. Secara bahasa “tarbiyah islamiyah” berarti pendidikan agama Islam. Namun dalam konteks ini, istilah ini bisa dipahami sebagai sebuah upaya Radio Er-Dammah dalam rangka memberikan pemahaman yang jelas mengenai seluruh aspek ajaran Islam. Di Era globalisasi, program semacam ini sangatlah penting dan membantu. Kenapa? Sebab arus nilai global yang ditonton masyarakat melalui televisi memberikan banyak sekali nilai-nilai alternatif yang jauh dari agama. Ada pula nilai- nilai yang mungkin tidak bertentangan dengan agama, tapi di mata masyarakat masih meragukan, karena mereka belum memahaminya. Di sini peran pemuka-pemuka agama menjadi sangat penting. Tarbiyah Islamiyah bisa dipahami sebagai sebuah counter-attack. 2. Aqidah. Program akidah merupakan program yang sangat penting, terutama di tengah tingginya nilai popularitas di mata masyarakat. Barangkali, hari ini semua orang sudah bertuhan-satu. Dengan logika rasional, bahkan melalui beberapa penemuan eksperimental di bidang fisika, orang sudah dapat menerima eksistensi Tuhan yang satu dan mampu membedakan antara mitologi dan sejarah, antara yang palsu dan yang benar, antara yang pasti dan spekulatif. Namun, persoalan di bidang akidah dewasa ini adalah persoalan pemurnian dan peneguhan akidah. Orang mungkin sudah percaya Tuhan itu Esa, tak mungkin berbilang, tapi pada praktiknya mereka masih pergi ke dukun. Orang mungkin sudah percaya Tuhan itu Esa, tak mungkin berbilang, tapi ketika kesulitan dan berbagai bencana besar menimpa, mereka putus asa dan mengakhiri hidup mereka. Kenyataan seperti ini yang hendak dimurnikan dalam Program Akidah Radio Er-Dammah. 3. Tsaqofah. Istilah ini dalam bahasa indonesia berarti kebudayaan. Istilah tsaqofah meliputi pemikiran yang tertuang dalam diskusi-diskusi, literatur atau karya sastra, teknologi, hidangan makanan sehari-hari, fashion pakaian yang sedang in, hiburan yang menjadi mainstream, seperti musik, dan sebagainya. Aspek yang tercakup dalam tsaqofah amat luas, dan nampaknya, diskusi-diskusi radio Er-Dammah mengenai kebudayaan yang Islami ini perlu bersaing dengan berbagai kebudayaan asing yang mulai dikenal masyarakat umum. Persoalan kesetaraan Gender, hak asasi manusia, negara hukum, musik, etika teknologi modern, merupakan persoalan-persoalan yang tak kunjung habis dan bahkan selalu bertambah. Masyarakat awam dewasa ini memerlukan kejelasan untuk menyikapinya. Di sinilah Radio Er-Dammah mengisi peran penting itu. 4. Tahsin. Secara bahasa kata ini berarti “pembagusan”. Secara istilah ini adalah program Er-Dammah dalam mendidik masyarakat dalam mengenal Al-Quran, yang meliputi teknik membaca yang benar dengan pengetahuan yang memadai akan hukum-hukumnya. 5. Samara. Istilah ini kepanjangan dari “Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah.” Dengan program ini, radio Er-Dammah berupaya keras dalam membimbing masyarakat dalam konteks berumah tangga yang islami. Sebagaimana diketahui umum, rumah tangga merupakan unit terkecil dari negara, dan merupakan sentral pendidikan yang penting dalam mencetak generasi bangsa dan agama ke depannya. 6. Fikih. Kajian fikih berhubungan dengan tata cara ibadah, hampir mirip dengan Tarbiyah Islamiyah. Hanya saja, aspek fikih ini menekankan hukum-hukum yang berkenaan dengan ibadah sehari-hari, baik yang berhubungan dengan Allah, maupun yang berkenaan dengan sesama manusia. 7. Ruqyah. Kajian interaktif ini berhubungan dengan berbagai modus kejahatan melalui gangguan jin. Memang perlu diakui bahwa di dunia modern yang menganut asumsi-asumsi empiris sains, perdukunan masih merajalela. Dokter-dokter rumah sakit spesialis manapun tidak akan mampu mengobati orang yang kesurupan, karena pendekatan mereka adalah pendekatan dunia fisik. Orang-orang kesurupan hanya mampu diobati dengan pendekatan dunia gaib, sebagaimana dikenal dalam Islam kepercayaan pada “yang gaib”. Melalui program inilah radio Er- Dammah melebarkan sayap dakwahnya. 8. Kajian Islamiyah. Program ini terdengar umum, yaitu kajian tentang Islam. Namun yang dimaksud dengan kajian Islamiyah di sini adalah kajian tentang khusus tentang wanita muslimah dalam rangka membentuk kepribadian muslimah yang berkualitas. Dari sini, sebetulnya sudah nampak bahwa dakwah Radio Er-Dammah betul-betul diarahkan searus dengan konteks kekinian di mana wanita seolah menjadi pusat perhatian dan perubahan. Isu-isu semacam kebebasan dan kesetaraan gender sebetulnya perlu diinterpretasikan lebih baik 9. Jepara. Kalau Kajian Islamiyah khusus untuk kaum mudi, maka yang satu ini diperuntukkan bagi kaum muda. Program ini menyiarkan pembinaan- pembinaan kepribadian para pemuda agar cerdas secara spiritual, emosional, power jasadiyah, dan intelektual. Peran dakwah kajian islamiyah dan jepara amat penting, sebab sasaran khalayaknya adalah pemuda. 10. Motivation Night. Kajian on-air ini adalah kajian motivasi, yaitu pembinaan mental yang positif, percaya diri, semangat, dan bertujuan dalam menjalani hidup. 11. Jendela Keluarga. Jendela keluarga adalah siaran khusus yang mencoba melihat problem-problem keluarga dari sudut pandang wanita muslimah. 12. Permata Hati. Program ini masih berhubungan dengan pembinaan keluarga yang islami, seperti halnya samara dan jendela keluarga. Namun, siaran yang satu ini berfokus pada pendidikan untuk anak-anak, agar menjadi anak-anak yang sholeh. Dewasa ini problem anak-anak merupakan problem keluarga yang serius. Sebagai ‘tunas yang baru tumbuh’, anak-anak masih menjadi makhluk yang melakukan imitasi terhadap orang-orang di sekitarnya, terutama dalam hal perilaku, pandangan terhadap sesuatu, bahkan hobi. Banyak orang tua yang tahu—sedikit—mengenai apa yang pantas dilihat dan apa yang tidak, apa yang dibolehkan dan apa yang tidak. Tapi sedikit dari mereka yang mempunyai cara yang jitu untuk membiasakan anak agar memiliki perilaku yang santun itu. 13. Lentera Hati. Ini adalah siaran yang tujuannya mencerahkan spiritualitas. Program ini tidak ditujukan untuk para eksekutif yang mengalami kevakuman eksistensial, program ini ditujukan oleh radio Er-Dammah untuk para pendengar yang sebagian besar awam. Namun bahasa spiritualitas adalah bahasa yang universal. Seperti bahasa musik, dapat diterima oleh siapa saja dan kapan saja. Selalu terdengar indah, nyaman, dan damai. Karena itu, program siaran ini dapat dinikmati siapa saja, terutama bagi orang-orang yang ingin bertaqarrub mendekatkan diri dengan Tuhannya, dan terutama pada zaman ini. Seperti Dr. Benjamin E. Mays katakana, ”kemanusiaan kita sedang membutuhkan sesuatu yang spiritual.” 39 14. Erdammah Medika. Ini siaran konsultasi online, terutama dalam bidang kesehatan, psikologi, pengobatan, dan lain-lainnya. Program ini bernilai tambah bagi dakwah islam. Sebab, tujuan dakwah tidak hanya agar masyarakat sholat dan haji, tapi juga agar masyarakat hidup sejahtera dan sehat. 15. Healthy Care. Ini juga salah satu siaran mengenai tips-tips hidup yang sehat, baik secara jasadiy maupun fikri. 16. Dunia Islam. Er-Dammah berupaya menyampaikan berita terkini mengenai sejarah Islam di dunia. 17. Sirah Nabawiyah. Sunnah nabi merupakan salah satu rujukan penting dalam Islam. Apa yang dilakukan nabi dalam satu konteks biasanya dijadikan ukuran untuk menilai apa yang perlu dilakukan pada masa kini. Slogan “kembali kepada Al-Quran dan Sunnah” merupakan sebuah ciri penting dari satu keadaan di mana orang-orang islam ingin menonjolkan identitasnya; satu keadaan di mana eksistensi agama mulai tercampur baur dengan hal-hal yang bukan agama, yaitu nilai-nilai global. 18. Nuansa Islam. Ini program tentang nuansa hidup orang-orang di bawah naungan Islam, yang disertai dengan kisah nyata orang yang mendapatkan hidayah dan petunjuk dari Allah. 39 Jalaluddin Rakhmat, Renungan-Renungan Sufistik: Membuka Tirai Kegaiban Bandung: Mizan, 1996 h. 34 19. Tokoh Islam. Program dakwah Er-Dammah ini mengetengahkan sejarah para tokoh Islam dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, sosial, budaya, kedokteran, astronomi, matematika, fisika, dan lain-lain. Kajian ini merupakan spirit untuk mengembalikan lagi kepercayaan diri masyarakat. Sebab, secara histories, Islam pernah besar dalam berbagai bidang yang kini dikuasai oleh Barat. 20. Dunia Anak. Program ini mengetengahkan cerita-cerita, kisah teladan, dan anak-anak berprestasi. Tujuannya adalah pembinaan anak dalam keluarga. Lagi-lagi, di sini dakwah Er-Dammah di arahkan benar-benar ke pondasi pembentukan ummat yang balanced. 21. Serba-Serbi. Informasi dan hiburan ini mengetengahkan berita terkini dari seluruh penjuru dunia. Tujuannya memberikan wawasan global, agar tahu perkembangan. 22. Pelangi Nusantara. Informasi ini mengetengahkan tempat-tempat pariwisata di Indonesia beserta lokasi-lokasi bersejarahnya. 23. Opini Anda. Program ini jelas-jelas membuat radio Er-Dammah masuk ke lingkungan masyarakat. Program ini ibarat sebuah rumah yang membuka pintu rumahnya lebar-lebar dan mempersilahkan para tetangganya berkunjung masuk. Mereka berkenalan dengan tuan rumah, dan ketika mereka bertemu saat-saat tertentu, mereka bertegur sapa. Program ini membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan opininya mengenai peristiwa-peristiwa terkini. 24. Tips dan Kiat. Er-Dammah juga memberikan kiat-kiat yang sifatnya memotivasi dan mendukung hidup agar lebih terasa bermakna dan bertujuan. 25. Bursa Lowongan Kerja. Karena memang lebih banyak pendengar Er- Dammah yang berasal dari kelas bawah, program ini sangat membantu. Di sini disajikan berbagai informasi mengenai lowongan kerja di berbagai daerah yang disajikan secara apik dan terkini. 26. Bahasa Arab. Belajar bahasa Arab merupakan salah satu langkah utama dan penting dalam memahami agama Islam. Banyak orang Islam yang mempelajari agamanya tanpa memahami bahasa Arab. Rujukannya hanyalah buku-buku sekunder yang ditulis dari tangan orang lain. Akibatnya, ketika penulis pertama ini membuat asumsi yang salah, maka orang-orang yang merujuk darinya juga ikut membangun asumsi yang salah. Dengan mempelajari bahasa Arab dasar, minimal, ketika menerima konsep-konsep yang khas Islam, dalam sholat, pengajian, buku bacaan, ceramah agama, dan lain-lain, informasi yang diterima dapat diserap dan dihayati lebih maksimal. 27. Er-Dammah English. Bahasa Inggris merupakan bahasa global. Tak mampu berbahasa Inggris akan menghambat komunikasi dan interaksi secara lebih luas di dunia ini. Dengan adanya program ini, Er-Dammah memberikan masyarakat apa yang mereka butuhkan. 28. BBM Bincang-Bincang Minggu adalah program bincang-bincang ringan di hari minggu bersama para tokoh masyarakat dan orang-orang sukses, baik yang berskala lokal maupun nasional. 29. TNP 20 20 Tembang Nasyid Terpopuler mengetengahkan 20 nasyid yang banyak diminati dan di”request” para pemirsa. 30. Ragam Nasyid. Er-Dammah, melalui Ragam Nasyid, memutar juga berbagai nasyid religi dari berbagai daerah di tanah air dan mancanegara. 31. NBR Nasyid by Request. Program hiburan ini diputar pada malam hari. 32. Kisah. Program hiburan ini berisi tentang cerita-cerita dari segenap penjuru dunia. Kadang-kadang, cerita semacam ini sangat membantu dan inspiratif bagi semua orang, semua kalangan, semua umur. Gerbner pernah mengatakan, “We live in a world erected by the stories we hear and see and tell…Stories socialize us into roles of gender, age, class, vocation and life-style, and offer models of conformity or targets for rebellion. They weave the seamless web of the cultural environment that cultivates most of what we think, what we do, and how we conduct our affairs .” 40 Terjemahan bebasnya, cerita itu memberikan orang cara pandang. Cerita memberikan kesadaran wawasan mengenai bagaimana suatu peran sosial seharusnya dijalankan. 33. Kuliah Dhuha. Program ini mengetengahkan kajian tafsir di pagi hari. Program tafsir amat penting dalam melihat sesuatu dengan cara pandang Islam. 40 http:muse.jhu.edulogin?uri=journalswide_anglev02020.2gerbner.html Dakwah yang dilakukan Er-Dammah merupakan bagian dari satu keseluruhan arus dunia yang kini sedang berupaya menonjolkan identitas lokal, agama, dan budaya. Seiring dengan slogan “kembali kepada Al-Quran dan As- Sunnah”, sebagian besar program radio Er-Dammah disusun dengan berbagai pendekatan keislaman. Dari 33 program siaran radio Er-Dammah, hanya tujuh program yang tidak secara khusus menyajikan program keislaman, dalam konteks di mana program-program yang lain seluruhnya berupaya menyadarkan identitas keislaman dan memberikan cara pandang berdasarkan ajaran Islam—namun ketujuh program itu bukan berarti tidak Islami. Tentu Islami. Contohnya, lowongan kerja tujuannya mengurangi jumlah pengangguran. Itu Islami, mewujudkan baldatun thayyibatun. Satu hal penting yang merupakan ciri kebangkitan kesadaran keislaman di tengah arus globalisasi ini adalah penggunaan simbol-simbol dan idiom-idiom yang khas Islam. Barangkali ini memang ciri khas Er-Dammah yang sebagian besar pengurusnya berlatar belakang PKS. Ciri ini dapat digolongkan sebagai fundamentalis literer—untuk membedakannya dari fundamentalis rasional, liberal. Penggunaan istilah “subhanallah”, “al-hamdulillah”, atau “masya Allah” benar- benar dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari, sebab itulah yang tertulis dalam kitab hadits. Berbeda dengan pandangan fundamentalis liberal yang melihat Islam sebagai nilai universal. Fundamentalis liberal lebih melihat idiom-idiom khas Islam—seperti ”subhanallah”, ”alhamdulillah”, dan sebagainya—sebagai budaya Arab yang dapat digunakan dalam bahasa lain—sehingga Islam lebih ”rahmatan lil-alamin”. Artinya, makna ”Ma sya Allah” dengan ”Oh, My god” sama saja, karena keduanya merupakan ungkapan yang memanggil dan menyandarkan diri kepada Tuhan. Namun Er-Dammah tidak melihatnya demikian. Sebagai contoh, Er-Dammah mengatakan bahwa penerapan syari’at Islam sejauh ini masih sangat kurang. Buktinya dapat dilihat dalam banyak hal, terutama dalam berpakaian. Er- Dammah juga menyebut bahwa mereka hanya memutar musik-musik yang islami, full— dan musik yang diputar adalah nasyid. Ciri khas penonjolan identitas ini juga nampak dalam banyak hal lain, misalnya, Er-Dammah lebih memilih istilah “Sirah Nabawiyah” daripada “Sejarah Islam”.

B. Analisis Pendengar Dakwah Radio Er-Dammah

Dokumen yang terkait

Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus (Studi Kualitatif Opini Peserta Audisi Penyiar Tentang Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus)

0 37 133

Peranan radio Pamulang FM dalam pengembangan dakwah Islam di Pamulang

1 49 80

Analisis Isi Pesan Dakwah Program Hikmah Di Radio Jic 107,7 Fm Jakarta

3 19 90

Radio Komunitas Saka FM sebagai Media Dakwah di Yogyakarta

5 16 163

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM Motif Dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM (Studi Komparatif Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM Surakarta).

0 2 14

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM Motif Dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM (Studi Komparatif Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM Surakarta).

0 1 14

PENDAHULUAN Motif Dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM (Studi Komparatif Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM Surakarta).

1 9 46

RADIO KOMUNITAS SEBAGAI RADIO DAKWAH Radio Komunitas Sebagai Radio Dakwah (Analisis Deskriptif Kualitatif Radio Bani Adam FM sebagai Radio Komunitas Dakwah di Boyolali).

0 1 14

PENDAHULUAN Radio Komunitas Sebagai Radio Dakwah (Analisis Deskriptif Kualitatif Radio Bani Adam FM sebagai Radio Komunitas Dakwah di Boyolali).

0 2 25

NASKAH PUBLIKASI Radio Komunitas Sebagai Radio Dakwah (Analisis Deskriptif Kualitatif Radio Bani Adam FM sebagai Radio Komunitas Dakwah di Boyolali).

0 3 15