perusahaan itu sedini mungkin, sehingga dapat mengambil tindakan. Oleh karena itu, laba dihitung secara berkala, biasanya dilakukan setahun sekali.
Menurut Uhammas Gade dan Said Khaerul Wasif, laba yang diperoleh perusahaan adalah selisih antara pendapatan dan biaya.
21
Jadi pendapatan dan biaya merupakan elemen-elemen yang dipergunakan untuk mencari besarnya
laba. Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwasanya
laba merupakan kelebihan pendapatan atau penghasilan atas beban atau biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa biaya total yang
melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang jasa.
2. Pertumbuhan Laba
Pada dasarnya, perusahaan beroperasi adalah dengan harapan agar memperoleh laba pada tingkat tertentu yang sudah ditetapkan sebagai tujuan
yang harus dicapai. Laba sebagaimana dilaporkan dalam laporan keuangan telah menjadi kriteria utama yang paling penting bagi para stakeholder dalam
menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dalam mencapai tujuannya.
Pertumbuhan laba perusahaan yang baik mencerminkan bahwa kinerja perusahaan juga baik. Oleh karena laba merupakan ukuran kinerja dari suatu
perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan,
21
Ibid. h. 16
mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian apabila rasio keuangan perusahaan baik, maka pertumbuhan laba perusahaan juga
baik.
22
Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen-komponen dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh perubahan
komponen laporan keuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga,
perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan dalam pos-pos luar biasa, dan lain-lain.
Laba bank syariah terutama diperoleh dari selisih antara pendapatan atas penanaman dana dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode
tertentu. Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal, bank syariah di tuntut untuk melakukan pengelolaan dananya secara efisien dan efektif, baik atas
dana-dana yang dikumpulkan dari masyarakat Dana Pihak Ketiga, serta dana modal pemilikpendiri bank syariah maupun atas pemanfaatan atau
penanaman dana tersebut.
23
22
Tri Joko Purwanto, “Analisis Besarnya Pengaruh Pembiayaan, Financing to Deposit Ratio
Fdr dan Rasio Non Performing Financing NPF terhadap Laba Bank Syariah Studi Kasus Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
”. Bogor: Skripsi IPB, 2011.
23
Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014. h. 133
3. Konsep Laba Operasional
Pada dasarnya, pendapatan dan biaya merupakan elemen-elemen yang dipergunakan
untuk mencari
besarnya laba.
Elemen-elemen ini
dikelompokkan untuk memberikan pengukuran laba yang berbeda-beda, yaitu:
24
a. Laba Bruto Laba bruto merupakan selisih antara pendapatan dari penjualan dengan
harga pokok penjualan.
b. Laba usaha Laba Operasi Laba usaha merupakan selisih antara laba bruto dengan beban usaha.
c. Laba sebelum pajak Merupakan hasil penambahan laba usaha dengan pendapatan lain-lain dan
dikurangi dengan beban-beban, pos luar biasa dan pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi.
d. Laba Bersih Laba bersih adalah laba setelah dikurangi pajak penghasilan.
24
Muhammad Gade. Teori Akuntansi. Jakarta: Almahira, 2005. h. 16.
Penjualan - Harga Pokok Penjualan = Laba Bruto
Laba Bruto - Beban Usaha = Laba Usaha
Laba Usaha + Pendapatan Lain-lain – Beban lain-lain = Laba Sebeum Pajak
Laba Sebelum Pajak Penghasilan – Pajak Penghasilan = Laba Bersih
Perhitungan laba rugi perusahaan, dilakukan dengan membandingkan antara pendapatan dalam suatu periode tertentu dengan biaya-biaya untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Selisih dari pendapatan dan biaya-biaya akan merupakan laba atau rugi untuk periode tersebut. Jika terjadi selisih lebih
pendapatan atas biaya-biaya yang terjadi berarti perusahaan mendapatan laba, jika terjadi selisih kurang pendapatan atas biaya-biaya yang terjadi maka
perusahaan menderita kerugian. Berdasarkan beberapa jenis laba tersebut, dalam hal ini laba usaha
dianggap bersifat masa kini current dan berulang. Temuan-temuan riset menunjukkan bahwa, sebagai peramal laba yang akan datang, laba usaha lebih
unggul dari pada laba bersih.
25
Selain itu, laba yang sering digunakan sebagai pengukur kemampuan perusahaan dalam menjalankan kegiatan utamanya
adalah laba usaha. Karena laba usaha merupakan keuntungan yang benar- benar hanya di dapat dari kegiatan utama perusahaan. Laba usaha sering juga
disebut dengan laba operasi.
Niswonger dan Fees mengemukakan pendapatnya bahwa laba dari operasi atau laba operasi adalah kelebihan laba kotor terhadap total beban
operasi. Laba usaha dihasilkan dari selisih antara pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya tentunya pendapatan disini jumlahnya lebih besar dari
pada biaya yang dikeluarkan sehingga selisihnya merupakan laba.
25
Ahmed Belkaoui. Teori Akuntansi. Jakarta: Erlangga, 1997. h. 232
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Bank Mandiri Syariah, Wisma
Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia. Tempat
penelitian ini dipilih karena Bank Mandiri Syariah BSM merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia dan dalam hal pembiayaan UMKM,
BSM juga merupakan salah satu bank syariah yang memberikan pembiayaan sektor UMKM cukup besar.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Sebelum penelitian
dimulai, peneliti mengawali dengan wawancara untuk menemukan permasalahan yang dihadapi dalam proses penelitian.
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-
teori melalui variabel-variabel penelitian dalam angka dan melalui analisis data dengan menggunakan statistik atau permodelan matematis.
1
Karakteristik khusus dari penelitian kuantitatif yaitu merupakan penelitian yang
membuktikan hipotesis, meneliti sesuatu yang telah terjadi, dan penelitian ini bersifat deduktif.
2. Pendekatan Penelitian Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kausalitas.
Penelitian kausalitas adalah suatu penelitian yang bersifat sebab akibat.
2
Dalam hal ini terdapat variabel independent variabel yang mempengaruhi dan variabel dependent dipengaruhi.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berjenis data kuantitatif berupa data rasio dan berdasarkan sumbernya penelitian ini menggunakan data primer
dan data sekunder. 1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan. Data primer dalam penelitian ini yaitu
1
Singgih Santoso. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elek Media Komutindo, 2004. h. 34
2
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, 2012. h. 37