Pada bab ini merupakan bab terakhir atau Penutup, yang

tersebut diberikan berdasarkan persetujuan pemberian kuasa, maka akan terjadi perwakilan yang bersumber dari persetujuan.

B. Perjanjian Nominee Di Indonesia

1. Pengertian Perjanjian

Buku III KUHPerdata tidak memberikan rumus tentang perikatan. Menurut ilmu pengetahuan hukum perdata, perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi antara 2 dua orang atau lebih, yang terletak di dalam lapangan harta kekayaan, di mana pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi itu. Perikatan lebih umum di pakai di Indonesia. Perikatan artinya hal yang mengikat orang yang satu terhadap orang yang lain. Perikatan dirumuskan sebagai hubungan hukum yang terjadi antara orang yang satu dengan orang yang lainnya karena perbuatan, peristiwa atau keadaan. 14 Adapun perikatan yang dimaksudkan dengan perikatan menurut subekti: 15 Perikatan adalah suatu hubungan hukum kekayaan antara dua atau beberapa pihak yang mengakibatkan, bahwa pihak yang satu berhak atas sesuatu dari pihak lain, sedangkan pihak yang akhir ini berkewajiban berbuat sesuatu bagi pihak yang pertama. Pihak yang berhak dinamakan kreditur, dan pihak yang berkewajiban dinamakan debitur. Perbuatan debitur dinamakan prestasi. 14 Sofwan Sri Soedewi Machun, Hukum Perjanjian Perhutangan Yogyakarta: Terjemahan Seksi Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, 2004, h. 21. 15 Subekti, Hukum Perjanjian. h. 4. Definisi perikatan tersebut diatas mengandung 2 dua segi yakni aktif hak dan pasif kewajiban, yang berarti suatu keharusan untuk melakukan prestasi tertentu. Salah satu unsur dari perikatan adalah adanya suatu prestasi pasal 1234 KUHPerdata yaitu: 1. Memberikan sesuatu 2. Berbuat suatu 3. Tidak berbuat sesuatu Perjanjian diatur dalam KUHPerdata buku III bab II yang berjudul tentang perikatan-perikatan yang dilahirkan dari kontrak atau perjanjian. Perjanjian sebagai suatu peristiwa hukum, maksudnya peristiwa-peristiwa yang akibatnya diatur oleh hukum. Perjanjian ini melahirkan sebuah hubungan hukum antara pihak yang terkait. Sebab dari peristiwa hukum itulah timbul hak atas prestasi serta kewajiban untuk berprestasi. Pasal 1313 KUHPerdata: “suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.” Perjanjian adalah suatu hubungan hukum mengenai harta benda kekayaan antara dua belah pihak, dalam mana suatu pihak berjanji atau dianggap berjanji untuk melakukan suatu hal, sedangkan pihak lain berhak menuntut pelaksanaan janji itu. 16 16 Prodjodikoro Wirdjono, Azas-azas Hukum Perjanjian Bandung: CV Mandar Maju, 2004, h. 7.