keterampilannya sedini mungkin. Pendidikan anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan pada anak sejak usia lahir sampai
dengan usia enam tahun.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun, dimana pada masa
ini anak mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan hebat, sehingga sangat diperlukan pemberian pendidikan dan
stimulus yang tepat serta intensif untuk mencapai optimalisasi pada semua aspek perkembangan, baik perkembangan fisik maupun psikis.
Potensi anak yang sangat penting untuk dikembangkan meliputi bahasa, kognitif, sosial emosional, kemampuan fisik dan aspek spiritual.
2. Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, sosial, dan moral serta tidak sama dengan karakteristik orang dewasa. Anak
merupakan makhluk unik yang kaya akan fantasi dan imajinasi.
Menurut Aisyah 2008: 1.4-1.9 karakteristik anak usia dini antara lain: a memiliki rasa ingin tahu yang besar, b merupakan pribadi yang unik,
c suka berfantasi dan berimajinasi, d masa paling potensial untuk belajar, e menunjukkan sikap egosentris, f memiliki rentang daya
konsentrasi yang pendek, g sebagai bagian dari makhluk sosial.
Usia dini merupakan masa emas, masa ketika anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pada usia ini anak
paling peka dan potensial untuk mempelajari sesuatu, rasa ingin tahu anak sangat besar. Hal ini dapat kita lihat dari anak sering bertanya
tentang apa yang mereka lihat. Apabila pertanyaan anak belum terjawab,
maka mereka akan terus bertanya sampai anak mengetahui maksudnya. Di samping itu, setiap anak memiliki keunikan sendiri-sendiri yang
berasal dari faktor genetik atau bisa juga dari faktor lingkungan.
Anak usia dini suka berfantasi dan berimajinasi. Hal ini penting bagi pengembangan kreativitas dan bahasanya.
Anak usia dini suka
membayangkan dan mengembangkan suatu hal melebihi kondisi yang nyata. Anak yang egosentris biasanya lebih banyak berpikir dan
berbicara tentang diri sendiri
dan tindakannya
bertujuan untuk
menguntungkan dirinya, misalnya anak masih suka berebut mainan dan menangis ketika keinginannya tidak terpenuhi. Anak sering bermain
dengan teman-teman di lingkungan sekitarnya. Melalui bermain ini anak dapat belajar bersosialisasi. Apabila anak belum dapat beradaptasi
dengan teman lingkungnnya, maka anak-anak akan dijauhi oleh teman- temannya. Dengan begitu anak akan belajar menyesuaikan diri dan anak
akan mengerti bahwa dia membutuhkan orang lain di sekitarnya.
3. Prinsip Perkembangan Anak Usia Dini
Usia dini yaitu dari anak lahir sampai dengan usia 6 tahun merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian seorang anak. Usia itu sebagai usia penting bagi pengembangan intelegensi permanen dirinya, disamping itu mereka juga
mampu menyerap informasi yang sangat tinggi.
Prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini berbeda dengan prinsip- prinsip perkembangan fase kanak-kanak terakhir dan seterusnya.