67 mengakibatkan gemeinschaft maka dasar dari kelompok adalah
perasaan kebersamaan atau perasaan yang motivasinya bercorak efektif atau tradisi. Jika proses integrasi mewujudkan gesselschaft maka
motivasi tingkah laku sosial melibatkan perkiraan atau relasi kepentingan.
Asosiasi merupakan penggabungan individu atau kelompok yang dibentuk untuk memenuhi suatu kepentingan tertentu. Suatu kelompok
dikatakan asosiasi bila memiliki kepentingan dan tujuan terfokus untuk jangka waktu tertentu jangka pendek ataupun jangka panjang.
Asosiasi dibentuk juga untuk melindungi kepentingan dari individu- individu anggota asosiasi. Dalam hal keanggotaannya, asosiasi bersifat
formal dan memiliki ciri struktur sebagaimana organisasi modern. Dalam konteks kepentingan, tujuan, dan perlindungan terhadap
kepentingan suatu asosiasi terlebih dahulu dirumuskan apa yang menjadi kepentinga dan tujuan utama.
2.2 Kerangka Pikir
Untuk memudahkan peneliti melaksanakan penelitian maka diperlukan suatu kerangka pikir yang jelas. Menurut Soerjono Soekanto 1984: 24 ”Kerangka pikir
adalah proses yang memerlukan abstraksi dari hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya berdimensi sosial yang dinggap relevan oleh peneliti”.
Berdasarkan judul penelitian ” Faktor-faktor Pencegah Tindak Tawuran Antar Pelajar Di SMK 2 Mei Bandar Lampung Tahun pelajaran 20122013”, maka
peneliti mengklarifikasi yang menjadi variabel bebas adalah ”Faktor-faktor yang
68 dapat mencegah siswa SMK 2 Mei Bandar Lampung melakukan tindak tawuran”,
variabel bebas ini dijabarkan dalam 2 faktor yaitu: 1.
Faktor intern siswa yang meliputi: a. Kecerdasan Emosional pengendalian diri
2. Faktor ekstern siswa yang meliputi:
a. Pembinaan Agama b. Lingkungan Keluarga
c. Lingkungan Sekolah d. Lingkungan Masyarakat
e. Teman sepermainan Peer Groups Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah ”tindak tawuran”.
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Tindak Tawuran Y
Pembinaan Agama X2
Lingkungan Keluarga X3
Lingkungan Masyarakat
X5
Kecerdasan Emosional X1
Teman Sebaya X6
Lingkungan Sekolah X4
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, dan serta dalam usaha mengadakan analisa secara logis rasional di perlukan langkah-
langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian sangat
diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan suatu pengetahuan dan serta untuk menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.
Penggunaan dari suatu metode itu sendiri harus juga memperhatikan jenis ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu dimana suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan secara tepat keadaan tertentu dalam
masyarakatkomunitas. Metode deskriptif adalah suatu penyelidikan yang bertujuan untuk menggambarkan atau menunjukkan keadaan seseorang, lembaga
atau masyarakat tertentu pada masa sekarang ini berdasarkan pada faktor-faktor yang nampak saja surface factor di dalam situasi yang diselidikinya Suyatna,
1978 : 27 .
70 Selanjutnya Mohamad Ali 1985 : 120 menjelaskan bahwa
Metode penelitian deskriptif dipergunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab masalah yang sedang dihadapi pada situasi
sekarang, dilakukan
dengan langkah-langkah
pengumpulan, klasifikasi, dengan analisis atau pengolahan data, menarik
kesimpulan atau melaporkan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan dengan cara objektif dalam suatu
deskripsi situasi.
Metode deskriptif merupakan penyelidikan dengan metode survey dengan teknik interview, study komperatif, study gerak, dan waktu. Winarno Surachmad, 1989 :
139 . Berdasarkan referensi tersebut maka penggunaan metode deskriptif sangat tepat dalam penelitian yang peneliti laksanakan. karena sasaran dan kajiannya
adalah untuk menjelaskan faktor-faktor pencegah tidak tawuran di SMK 2 Mei Kota Bandar Lampung, dan menggambarkan serta menganalisis masalah yang ada
sesuai kenyataan berdasarkan data-data dilapangan.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi