Membaca Ekstensif Membaca Intensif

dan membaca intensif. Untuk lebih jelasnya , jenis-jenis membaca diuraikan sebagai berikut.

2.4.1 Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang.

2.4.2 Membaca dalam Hati

Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang hanya menggunakan ingatan visual visual memory, yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utamanya adalah untuk memeroleh informasi. Membaca dalam hati dapat dibedakan sebagai berikut.

2.4.2.1 Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Pengetian atau pemahaman yang bersifat relatif rendah sudah memadai untuk ini, karena memang begitulah tuntutannya dan karena baham bacaan ini sendiri memang sudah banyak serta berlebihan, seperti halnya dengan laporan-laporan surat kabar. Membaca ekstensif meliputi pula: 1 Membaca Survei Sebelum kita mulai membaca, kita biasanya meneliti lebih dahulu apa yang akan ditelaah. Kita mensurvei bahan bacaan yang akan dipelajari, yang akan ditelaah. 2 Membaca Sekilas Membaca sekilas adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan-bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi atau penerangan. 3 Membaca Dangkal Membaca dangkal pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan.

2.4.2.2 Membaca Intensif

Membaca intensif adalah studi saksama, telaah teliti, dan penamganan terperinci yang dilaksanakan dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Kuesioner, latihan, pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte, diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif. Banyak orang menghadapi buku atau bacaan lain dengan jalan membacanya dari awal sampai akhir dan mereka beranggapan dengan cara itu telah menguasai bacaan. Ternyata hal itu tidak benar. Untuk memahami suatu bacaan kita tidak cukup membaca sekali saja, tapi kita harus mengambil langkah-langkah strategis untuk mengetahui bahan bacaan itu dan mengenalnya lebih lama. Usaha yang efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan 1 mengorganisasikan bahan yang dibaca dalam kaitan yang mudah dipahami dan 2 mengaitkan kata yang satu dengan yang lain atau menghubungkan pangalaman atau konteks yang dihadapi. Pemahaman atau komprehensif adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail yang penting dari seluruh pengertian. Untuk pemahaman itu perlu 1 menguasai perbendaharaan katanya, 2 akrab dengan struktur dasar dalam penulisan kalimat, paragraf, dan tata bahasa. Kemampuan setiap orang dalam memahami apa yang dibaca berbeda. Hal ini tergantung pada perbendaharaan kata yang dimiliki, minat, jangkauan mata, kecepatan interpretasi, latar belakang pengalaman sebelumnya, kemampuan intelektual, keakraban dengan ide yang dibaca, tujuan membaca, dan keluwesan mengatur kecepatan.

2.5 Wacana

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI ISI TEKS BACAAN SASTRA MELALUI TEKNIK LATIHAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 5 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 65

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI ISI TEKS BACAAN SASTRA MELALUI TEKNIK LATIHAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 5 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 67

PENINGKATAN KEMAMPUAN PARAFRASA MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI-A SD NEGERI 4 TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 68

PENINGKATAN KEMAMPUAN PARAFRASA MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI-A SD NEGERI 4 TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 69

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PELATIHAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAWAY KARYA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 80

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PELATIHAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAWAY KARYA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

4 53 61

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BACAAN MELALUI TEKNIK DISKUSI SISWA KELAS VII-8 SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 130

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

5 21 143

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN HAL-HAL YANG MENARIK DALAM DONGENG YANG DIPERDENGARKAN MELALUI TEKNIK DISKUSI SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 20 61

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI TEKNIK PELATIHAN SISWA KELAS VII. 3 SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 329