Kemasan Logam Kelas 10 SMA Prakarya dan Kewirausahaan Siswa

Kelas X SMAMASMKMAK Semester 1 174

b. Kemasan Gelas Kemasan gelas sifatnya tidak berekasi dengan bahan yang dikemas, tahan

terhadap produk yang bersifat asam dan basa. Kekurangannya mudah pecah jika terkena benturan dan beratnya yang cukup berat dibandingkan dengan bahan lainnya seperti logam atau kertas. Kemasan gelas ini banyak digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Untuk mencegah pecah pada waktu transportasi dan memudahkan penanganan, biasanya dikombi- nasikan dengan kemasan sekunder seperti karton bergelombang, krat kayu, maupun krat plastik.

c. Kemasan Plastik Kemasan plastik sifatnya ringan, relatif murah, namun masa simpan relatif

singkat dibandingkan dengan kaleng. Kemasan plastik dapat berbentuk plastik lembaran, kantong plastik, wadah plastik dengan bentuk tertentu, botol maupun gelas plastik. Tidak semua jenis plastik dapat digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada jenis-jenis plastik yang tidak dapat digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena mengan- dung zat kimia yang tidak baik untuk kesehatan manusia.

d. Kemasan Kertas

Kemasan kertas dan karton banyak digunakan untuk kotak karton lipat KKL dan kotak karton gelombang KKG mudah dicetak. Bahan yang banyak terdapat di Indonesia antara lain: 1 kertas: hvs, kraft, tisu, kertas yang di-coating art paper, cast coated paper, 2 karton: duplex, ivory, art carton, cast coated carton, dan 3 karton gelombang: kertas kraft dan kertas medium.

e. Kemasan Fleksibel Kemasan fleksibel merupakan suatu revolusi dari teknologi pembuatan

kemasan, bentuknya fleksibel sesuai sifat produk yang dikandungnya. Bentuknya berubah jika diberi tekanan atau sentuhan. Kemasan fleksibel dapat diproduksi dalam bentuk rol atau kantong sachet. 4. Persyaratan Kemasan a. Kemasan harus melindungi isi, baik: 1 dari pengaruh luar. Contoh kerupuk akan lembek jika kemasannya tidak dapat menahan O2 yang masuk melalui pori-pori, 2 dari pengaruh dari dalam, contoh terjadi perpindahan molekul dari kemasan ke barang yang dikemas atau dari barang ke kemasan, bila bahan kemasan yang digunakan tidak cocok, 3 kemasan harus dapat men- jaga mutu tetap sama, dari saat dikemas sampai batas waktu kadarluarsa, dan menjaga agar aroma barang yang dikemas tidak hilang. Contohnya kemasan kopi bubuk. P engolahan Prakarya dan Kewirausahaan 175 b. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label harus tercetak dengan jelas dan komplit. c. Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif. d. Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang di etalase toko atau swalayan. e. Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat di daur ulang. 5. Pelabelan Label dan pelabelan berkaitan dengan tiga fungsi pengemasan, yaitu fungsi identifikasi, fungsi membantu penjualan produk dan fungsi pemenuhan pera- turan perundang-undangan. Fungsi label sebagai fungsi identifikasi, mengan- dung pengertian bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen; mem- berikan informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk how to use, cara menangan produk, tanggal kadaluarsa, komposisi produk, ukuran, volume, bobot, siapa produsennya, lokasi produksi, customer service, cara penanganan kemasan bekas, dan identifikasi persyaratan lingkungan. Fungsi label sebagai fungsi membantu penjualan produk, kemasan harus menjadi promosi bagi dirinya dan meliputi warna, fotogambar. Label sebagai fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan, memiliki konsekuensi bahwa hal yang tercantum dalam label harus sesuai dengan kandungan bahan pangan tersebut, label halal yang dapat dipertanggung jawabkan, nomor registrasi Depkes, SNI, atau ISO lembaga yang berwenang UU Pangan No. 7 Tahun 1996 Pasal 30 Bab IV menyebutkan bahwa, “Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wiayah Indonesia, pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di dalam dan atau di kemasan pangan”. Label yang dimaksud memuat sekurangnya hal-hal berikut. 1 Nama produk, 2 Nama dagang, 3 Komposisi, 4 Beratisi bersih, 5 Nama dan alamat produsen, 6 Nomor pendaftaran PIRTMD, 7 Tanggalbulan dan tahun kadaluarsa, 8 Kode produksi. P engolahan Gambar 4. 8 Contoh Label