16 Gaya seminar
Gaya kelompok
3.3.3. Langkah Mendesain Kelas
Berikut ini langkah-langkah mendesain kelas Weinstein,1997; Weinstein Mignano 1997 A. Pertimbangkan apa yang akan dilakukan murid. Jika kita akan mengajar TK atau SD, kita
perlu menciptakan setting untuk membaca dengan suara keras,mengajar membaca secara berkelompok, tempat untuk berbagi pandangan,pengajaran matematika, dan tempat
pelajaran keterampilan dan seni. B. Buat gambar rencana tata ruang. Sebelum kita memindahkan perabot, buatlah gambar
beberapa rancangan tata ruang, kemudian pilih salah satu gambar yang menurut kita paling baik.
C. Libatkan murid dalam perencanaan tata ruang kelas. Kita dapat merencanakan tata ruang kelas sebelum sekolah dimulai. Tetapi setelah sekolah dimulai, baiknya kita tanyakan
Psikologi Pendidikan | Classroom Management
16 kepada murid tentang rencana yang sudah kita buat sebelum masuk sekolah. Jika murid
member saran yang masuk akal, maka ada baiknya kita mencoba. D. Cobalah rancangan dan bersikaplah fleksibel dalam mendesainnya. Evaluasilah
efektivitas tata ruangan kita, beberapa minggu setelah masuk sekolah. Misalnya mengatur posisi murid setengah lingkaran agar dapat mengurangi keributan.
4. MENANGANI PERILAKU BERMASALAH
Tidak peduli seberapa baik Anda merencanakan dan mencipakan lingkungan kelas yang positif, perilaku bermasalah tetap akan muncul. Hal yang penting bagi anda untuk menanganinya
dalam cara yang tepat dan efektif.
4.3. STRATEGI MANAJEMEN
Ahli manajemen kelas Carolyn Evertson dan Koleganya Evertson, Emmer, Worsham,2006 membedakan antara intervensi minor dan moderat untuk perilaku bermasalah.
Pembahasan berikut mendeskripsikan pendekatan mereka.
4.1.2. Intervensi Minor
Beberapa masalah hanya membutuhkan intervensi minor. Masalah melibatkan perilaku yang, bila tidak sering, biasanya tidak mengganggu aktifitas dan pembelajaran. Sebagai contoh, siswa
mungkin memanggil guru tidak pada waktunya, meninggalkan kursi tanpa izin, terlibat dalam prbincangan sosial ketika tidak diperbolehkan, dan makan permen didalam kelas.kita hanya
dibutuhkan intervensi minor untuk perilaku bermasalah, strategi ini bisa efektif Evertson, Emmer, Worsham, 2006.
a. Menggunakan isyarat nonverbal. Buat kontak mata dengan siswa dan berikan siyal, seperti jari dimulut, kepala yang menggeleng, atau sinyal tangan agar mereka berhenti.
b. Tetap meneruskan aktifitas. Terkadang, peralihan antara aktifitas membutuhkan waktu yang terlalu lama atau istirahat dalam aktifitas muncul ketika siswa tidak memiliki tugas
untuk dilakukan. Dalam situasi ini, siswa mungin meninggalkan kursi, bersosialisasi, bergurau, dan mulai tidak terkendali. Strategi yang baik adalah untuk tidak membetulkan
perilaku buruk minor siswa dalam situasi ini, tetapi mulai aktifitas berikutnya dalam cara yang lebih tepat pada waktunya. Dengan merencanakan hari itu secara efektif, Anda
harus bias menghilangkan peralihan dan kekosongan yang lama dalam aktifitas. c. Mendekati siswa. Ketika siswa mulai berperilaku buruk, hanya dengan sering kali
mendekati siswa tersebut, maka dapat menghentikan perilaku buruk tersebut.
Psikologi Pendidikan | Classroom Management