II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A.
Karakteristik Individu
Kinerja kerja individu menurut Wood et.al 2001 ditentukan oleh atribut
individu individual attributes, usaha dalam bekerja work effort, dan dukungan organisasional. Terdapat lima kategori atribut menciptakan perbedaan
individu yang penting dalam mempelajari perilaku organisasi. Lima atribut tersebut adalah karakteristik demografi atau biografi contohnya gender, usia,
dan latar belakang etnis, karakteristik kompetensi kecakapan atau apa dapat dikerjakan oleh individu, nilai-nilai, sikap, dan persepsi bagaimana kita
menginterpresentasikan dunia. Menurut Robbins 2006, karakteristik individu mencakup umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, status perkawinan, dan masa kerja dalam organisasi. Dalam penelitian ini, ada dua atribut yang digunakan untuk mengetahui kinerja
karyawan. Karakteristik yang digunakan adalah karakteristik demografi dan karakteristik sikap. Berkaitan dengan karakteristik demografi dianggap
memiliki hubungan terhadap prestasi kerja. Karakteristik demografi seperti umur, pendidikan dan lama bekerja adalah variabel yang telah disesuaikan
dengan kondisi penelitian. Selain karakteristik demografi, atribut lainnya adalah karakteristik sikap yang dapat diketahui melalui kepuasan kerja.
B. Kepuasan Kerja
1.
Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja pada tingkat tertentu dapat mencegah karyawan untuk
mencari pekerjaan di perusahaan lain. Apabila karyawan di perusahaan mendapatkan kepuasan, karyawan cenderung akan bertahan pada
perusahaan walaupun tidak semua aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja terpenuhi. Karyawan yang memperoleh kepuasan dari
perusahaannya akan memiliki rasa keterikatan atau komitmen lebih besar terhadap perusahaan dibandingkan dengan karyawan yang tidak puas.
Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang kepuasan kerja. Robbins 2001 mengartikan kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum
seorang individu terhadap pekerjaannya. Selain Robbins, Handoko 2000 menyatakan bahwa kepuasan kerja job satisfaction adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. Davis 2002 menyatakan bahwa
kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidak menyenangkan pekerjaan mereka.
Jadi kepuasan kerja mengandung arti yang sangat penting, baik dari sisi
pekerja maupun perusahaan serta bagi masyarakat secara umum. Oleh karena itu menciptakan keadaan yang bernilai positif dalam lingkungan
kerja suatu perusahaan mutlak merupakan kewajiban dari setiap jajaran pimpinan perusahaan yang bersangkutan.