31 3 Mengembangkan bahasa anak khususnya menambah kosakata yang ada
disekitarnya. 4 Penggunaan media permainan ular tangga dapat merangsang anak belajar
memecahkan masalah sederhana tanpa disadari anak. 5 Mengembangkan komunikasi dan interaksi anak satu dengan yang lain sebab
permainan dilakukan secara berkelompok. 6 Meningkatkan perkembangan motorik anak sebab permainan ini melibatkan
fisik anak secara langsung. Selain kelebihan dari permainan ular tangga, terdapat pula kekurangan dari
permainan ini yaitu : 1 Permainan membutuhkan tempat yang luas agar anak lebih leluasa saat
melakukan permainan ini. 2 Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat menimbulkan
kericuhan.
D. Hakekat Anak Usia Taman Kanak-kanak 1. Pengertian Anak TK
Anak usia dini adalah anak yang berkisar antara usia 0-8 tahun, namun bila dilihat dari jenjang pendidikan di Indonesia, maka yang termasuk kelompok anak
usia dini adalah pendidikan keluarga, pendidikan tempat penitipan anak, kelompok bermain, Taman Kanak-kanak atau prasekolah, dan sekolah dasar kelas
awal. Tahun-tahun prasekolah adalah tahun awal masa kanak-kanak dan
diletakkannya dasar struktur perilaku komplek Harlock, 1978: 26. Anak sekolah
32 adalah pribadi yang mempunyai potensi. Potensi-potensi itu dirangsang dan
dikembangkan agar pribadi anak tersebut berkembang secara optimal. Menurut Biechler dan Snowman anak Taman Kanak-kanak dapat disebut juga anak
prasekolah yaitu anak yang berusia 3-6 tahun Patmonodewo 2003: 19. Dapat disimpulkan bahwa anak TK adalah anak usia diantara tiga sampai
enam tahun yang memasuki tahun-tahun awal masa kanak-kanak yang mempunyai berbagai potensi.
2. Ciri-Ciri Anak TK
Anak TK tergolong anak usia dini dimana individu yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bersifat unik, dalam arti memiliki pola dan
pertumbuhan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Anak TK juga merupakan awal masa kanak-kanak dan memiliki fase kehidupan dengan karakteristik khas.
Kartini Kartono 1995: 109 mengungkapkan ciri khas pada masa kanak- kanak sebagai berikut.
1. Bersifat egoisentris naif
Anak memandang dunia luar dari pandangannya sendiri, sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri, dibatasi oleh perasaan dan pikirannya
yang masih sempit. Maka anak belum mampu memahami arti sebenarnya dari suatu peristiwa dan belum mampu menempatkan diri kedalam kehidupan orang
lain.
33 2.
Relasi sosial yang primitif Relasi sosial yang primitif merupakan akibat dari sifat egoisantris naif. Ciri ini
ditandai oleh kehidupan anak yang belum dapat memisahkan antara dirinya dengan keadaan lingkungan sosialnya. Anak pada masa ini hanya memiliki
minat terhadap benda-benda atau peristiwa yang sesuai dengan daya fantasinya. Anak mulai membangun dunianya dengan khayalan dan
keinginannya sendiri. 3.
Kesatuan jasmani dan rohani yang hampir tidak terpisahkan Anak belum dapat membedakan antara dunia lahiriah dan batiniah. Isi
lahiriah dan batiniah masih merupakan kesatuan yang utuh. Penghayatan anak terhadap sesuatu dikeluarkan atau diekspresikan secara bebas, spontan dan
jujur baik dalam mimik, tingkah laku maupun pura-pura, anak mengekspresikannya secara terbuka.
F. Kerangka Pikir
Salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada anak adalah perkembangan kognitif. Kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan
inteligensi yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama ditujukan kepada ide-ide dan belajar. Salah satu bentuk kemampuan kognitif yang harus
dimiliki anak adalah kemampuan berhitung. Berhitung merupakan menumbuh kembangkan keterampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti
pendidikan dasar. Kemampuan berhitung yang baik penting untuk dimiliki anak.