39 Gambar 1. Definisi Teknologi Pendidikan AECT 2008
1. Kawasan Teknologi Pendidikan AECT 2008
Definisi teknologi pendidikan AECT 2008 masih merujuk pada definisi teknologi pendidikan sebelumnya, yakni AECT 2004. Definisi
AECT 2008 mengandung beberapa kata kunci yang merupakan kawasan teknologi pendidikan di antaranya studi, etika praktek,
fasilitasi, pembelajaran, peningkatan, penciptaan, pemanfaatan, pengelolaan, teknologi, proses, dan sumber daya. Uwes A. Chaeruman
2011 memaparkan masing-masing kawasan yang telah dikemukakan oleh Januszewski Molenda sebagai berikut:
a. Study Penelitian dan Praktek Reflektif
Kawasan ini mengandung makna bahwa teori dan praktek teknologi pendidikan didasarkan atas hasil konstruksi pengetahuan
terus menerus melalui penelitian dan praktek reflektif study. Study,
lebih dari sekedar penelitian tradisional, tapi meliputi semua
40 aktivitas ilmiah seperti penelitian, pengembangan, analisis kajian,
needs assessment, maupun evaluasi.
b. Ethical Practice Praktis Etis
Kawasan ini menjelaskan tentang apa saja yang harus dilakukan oleh praktisi Teknologi Pendidikan, yakni sebagai
profesi harus memiliki dan memang telah lama memiliki kode etik.
Kode etik bukanlah sekedar aturan dan harapan, tapi merupakan landasan praktek. AECT sendiri memilik kode etik, yang secara
garis besar dijelaskan sebagai berikut: a.
Komitmen terhadap individu: proteksi terhadap hak akses terhadap bahan-bahan belajar dan usaha untuk menjaga
keselamatan dan keamanan dari para profesional. b.
Komitmen terhadap masyarakat: Kebenaran dari pernyataan publik
yang berhubungan
dengan masalah-masalah
pendidikan, dan praktek yang adil dan pantas terhadap mereka yang memberikan pelayanan pada profesi ini.
c. Komitmen terhadap profesi: meningkatkan pengetahuan
ketrampilan profesional, memberikan penghargaan yang akurat kepada pekerjaan gagasan yang dipublikasikan.
c. Facilitating Learning Memberi Kemudahan Belajar
Kawasan ini mengandung makna bahwa, facilitating artinya
memberikan kemudahan dengan cara merancang lingkungan, mengorganisasikan sumber-sumber dan menyediakan
41 peralatan yang kondusif untuk mendukung proses pembelajaran
sesuai kebutuhan, efektif, efisien dan menarik. Ruang lingkup facilitating meliputi mulai dari pembelajaran langsung sampai
dengan pembelajaran jarak jauh melalui lingkungan virtual environment.
d. Learning Pembelajaran
Elemen ini mengandung makna bahwa learning adalah obyek formal yang menjadi pokok permasalahan yang harus
dipecahkan melalui teknologi pendidikan. Berikut adalah beberapa hal terkait dengan learning:
a. Tujuan: memperoleh pengetahuan ketrampilan yang dapat
diaplikasikan dalam penggunaan aktif diluar kelas dunia nyata. Selain itu, learning mempunyai tujuan guna mencapai
kemampuan “untuk” bukan pengetahuan “tentang”. b.
Implikasinya, proses pembelajaran harus authentic challenging task, active, contextual, meaningfull, simulatif
berbasis situasipermasalahan nyata, sehingga harus student- centered, rather than teacher-centered learning.
e. Improving Peningkatan