inti sawit lebih padat dibandingkan dengan minyak kelapa dan difraksinasi untuk hasil yang keras. Minyak inti sawit mampu dihidrogenasi lebih jauh
dari pada minyak kelapa sejak tidak dijenuhkan. Ini menjadikan minyak inti sawit sangat berguna untuk persiapan dari spesialisasi konveksioner mentega
yang mana memiliki karakter berbeda dari minyak kelapa Weiss, 1983.
2.4. Hydrogenated Palm Kernel Oil dan RBD Palm Kernel Oil
Kelapa sawit selain menghasilkan minyak sawit mentah CPO dan minyak inti sawit PKO juga menghasilkan berbagai produk turunan yang dapat
dikembangkan sebagai produk setengah jadi dan produk jadi. Produk setengah jadi meliputi Oleopangan minyak goreng dan maragarin dan Oleokimia fatty
acids, fatty alkohol dan glyserin. Produk jadi terdiri dari sabun dan kosmetik Basyar, 1999.
Produk turunan kelapa sawit merupakan manfaat yang didapat dari pengolahan lebih lanjut dari kelapa sawit yaitu minyak dasar yang dihasilkannya
dari kelapa sawit Crude Palm Oil. Dari hasil olahan selanjutnya dapat berupa RBD Palm Oil, RBD Stearin, Palm Kernel Oil, dam RBD Palm Kernel Oil.
Minyak kelapa sawit juga dapat dihidrogenasi dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kejenuhan dari minyak tersebut. Penambahan hidrogen pada
ikatan rangkap minyak dengan bantuan katalisator akan mengakibatkan kenaikan titik cair. Contoh hasil olahannya yaitu Hydrogenated Palm Kernel Oil.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Standar Mutu
Standar mutu adalah merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Minyak sawit memegang peranan penting dalam perdagangan
dunia, oleh karena itu syarat mutu harus menjadi perhatian utama dalam perdagangannya. Istilah mutu minyak sawit dapat dibedakan menjadi dua arti
yang sangat penting yaitu : pertama, benar-benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak sawit tersebut dapat ditentukan dengan
menilai sifat-sifat fisiknya, yaitu dengan mengukur nilai titik lebur angka penyabunan dan bilangan iodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan
ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standard mutu internasional yang meliputi kadar asam lemak bebas, air, kotoran, logam,
tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan Fauzi, 2003. Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1
persen dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01 persen, kandungan asam lemak bebas serendah mungkin lebih kurang 2 persen atau kurang, bilangan peroksida
dibawah 2, bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna hijau, jernih, dan kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas
dari ion Ketaren, 1986.
2.6. Bilangan Iodin