Prosedur Penelitian Skala Kepercayaan Diri

44 tinggi pula tingkat kepercayaan diri siswa. Begitupun sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh siswa, maka semakin rendah juga tingkat kepercayaan diri yang dimiliki siswa.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini tediri dari 3 tahap, yaitu: 1. Pra Eksperimen Tahapan ini merupakan tahapan persiapan sebelum dilaksanakannya penelitian. Tahapan ini antara lain penentuan sampel dari populasi, memilih sampel yang akan dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan persiapan untuk melakukan treatment. Peneliti menggunakan cara purposive sampling untuk menentukan sampel yaitu dengan didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Ciri-ciri subjek dalam penelitian ini yaitu a siswa kelas VIII SMP N 4 Karanganom dan b memiliki kepercayaan diri rendah yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan menggunakan skala kepercayaan diri. Selain itu, peneliti juga menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan pada saat dilaksanakan treatment, seperti skala pre-test dan post-test kepercayaan diri. 2. Eksperimen Pada tahap eksperimen ini terdiri dari pre-test, treatment atau perlakuan, dan post-test. a. Pre-test Pre-test dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa sebelum treatment atau diberi perlakuan. Pre-test ini dilaksanakan pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hasil pre-test dari kedua 45 kelompok kemudian dianalisis untuk mengetahui kondisi awal tingkat kepercayaan diri kedua kelompok tersebut. b. Treatment atau perlakuan Treatment dalam penelitian ini yaitu a memakai metode positive self talk. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan treatment yang menggunakan metode positive self talk ini dibagi menjadi tiga tahap treatment. Pertama, peneliti menjelaskan mengenai metode positive self talk yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Pada tahapan ini peneliti menjelaskan tentang konsep metode positive self talk yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui pemaparan dengan powerpoint dan diskusi. Kedua, peneliti membacakan cerpen yang ada kaitannya dengan negative self talk untuk membantu siswa menemukan dan menyadari negative self talk yang ada dalam dirinya. Alasan menggunakan cerpen karena cerpen lebih menarik dan jelas serta singkat sehingga siswa mudah mengambil makna yang terkandung dalam cerpen. Hal ini senada dengan pendapat Ajib Rosidi 1973: 30 menyatakan bahwa cerpen adalah cerita yang lengkap, menarik, bulat, dan singkat serta terikat satu kesatuan jiwa. Tahapan kedua ini peneliti pertama-tama membacakan cerpen yang ada kaitannya dengan self talk, hal ini dilakukan agar siswa-siswa mampu mengidentifikasi negative self talk yang ada dalam dirinya dengan mudah karena sudah diberikan contoh secara lebih konkrit melalui pembacaan cerpen. Setelah mampu mengidentifikasi lalu siswa diminta untuk 46 menuliskan negative self talk tersebut di kertas yang telah disediakan peneliti. Garis besar isi cerpen tersebut yaitu seorang anak desa yang dulunya memiliki kepercayaan diri rendah, namun karena kejadian yang tidak disengaja yaitu dia menyaksikan video motivasi tentang orang cacat yang memiliki kepercayaan diri dan kemampuan yang membanggakan, maka dia kemudia tergugah hatinya untuk menjadi pribadi yang percaya diri. sekarang anak desa tersebut sudah menjadi pembicara tingkat nasional. Ketiga, peneliti membantu siswa untuk mengubah negative self talk menjadi positive self talk yang berkaitan dengan kepercayaan diri. Pada tahap terakhir ini peneliti membantu siswa untuk mengubah negative self talk menjadi positive self talk lalu memerintahkan siswa-siswa untuk menuliskan positive self talk di kertas yang telah disediakan. Setelah selesai menulis, peneliti meminta satu persatu siswa untuk maju ke depan kelas membacakan positive self talk yang telah ditulis individu tersebut. Langkah pelaksanaan treatment pertama sebagai berikut: 1. Peneliti menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam proses pemberian treatment tahap pertama berupa materi mengenai metode positive self talk yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan lembar observasi. 2. Menjelaskan konsep metode positive self talk. 3. Peneliti menyimpulkan inti materi yang telah disampaikan. 47 Langkah pelaksanaan treatment kedua sebagai berikut: 1. Peneliti menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses pemberian treatment tahap kedua berupa lembar observasi dan kertas. 2. Peneliti membacakan sebuah cerpen yang berkaitan dengan negative self talk. 3. Setelah pembacaan cerpen selesai, peneliti meminta semua siswa untuk mengidentifikasi negative self talk yang ada dalam diri sendiri yang mempengaruhi kepercayaan diri rendah. 4. Peneliti menyimpulkan inti materi yang telah disampaikan Langkah pelaksanaan treatment ketiga sebagai berikut: 1. Peneliti menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses pemberian treatment tahap ketiga berupa lembar observasi dan kertas. 2. Peneliti membantu siswa untuk mampu mengubah negative self talk yang telah dituliskan menjadi positive self talk. 3. Peneliti meminta semua siswa untuk membacakan positive self talk yang telah ditulis secara bergiliran di depan kelas. 4. Peneliti menyimpulkan inti kegiatan dan memberikan semangat kepada siswa menjadi pribadi yang memiliki kepercayaan diri yang baik. c. Post-test Post-test diberikan setelah pemberian treatment selesai dilakukan. Tujuan dari post-test ini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian kepercayaan diri siswa antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan 48 berupa metode positive self talk dengan kelompok kontrol yan tidak diberi treatment. 3. Evaluasi Penelitian Evaluasi penelitian merupakan tahap akhir pada penelitian eksperimen yang meliputi peninjauan hasil dan proses dari pemberian treatment. Data pre- test dan post-test dianalisis menggunakan perhitungan statistik. Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menjawab hipotesis. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terdapat pengaruh pemberian treatment metode positive self talk terhadap tingkat kepercayaan diri siswa yang dilihat dari meningkatnya rata-rata presentase hasil skala kepercayaan diri.

J. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen