E. Pengelolaan TIK
Keputusan untuk menggunakan TIK dalam menunjang aktivitas di sekolah harus didasarkan pada pertimbangan kemanfaatan dan
bukan karena tidak mau dianggap ketinggalan. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang disarankan UNESCO 2004, yakni i
penggunaan komputer untuk tujuan perluasan akses, ii penyediaan bantuan teknis, iii penetapan tujuan yang efektif dalam penggunaan
TIK di sekolah, iv memahami peran baru guru di kelas, v menyediakan kesempatan pengembangan profesional secara
kontinyu, vi melatih guru dengan tingkat keterampilan yang berbeda, vii memberikan insentif kepada guru yang menggunakan TIK, dan
viii mengupayakan kesinambungan pembiayaan. Sejalan dengan uraian di atas, di bawah ini dijelaskan beberapa
aspek yang juga perlu dipertimbangkan dalam pengeloaan TIK di sekolah.
1. Keterampilan TIK
Untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan TIK di sekolah, kepala sekolah harus menunjuk penanggung jawabkoordinator
TIK yang memiliki keterampilan TIK yang memadai. Hal ini penting dipertimbangkan karena banyaknya tugas penanggung
jawab tersebut yang harus dilaksanakan, antara lain: -
Membuat danatau mengimplementasikan danatau mengkoordinasikan rencana penggunaan TIK;
- Mengajarkan pelajaran TIK;
- Membantu guru lain untuk memasukkan TIK dalam rencana
tugas mereka;
- Membantu guru lain untuk mengidentifikasi peluang untuk
menggunakan TIK; -
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan TIK staf; -
Mengorganisasi danatau menjalankan danatau mengkoordinasikan penggunaan TIK;
- Mendiseminasikan praktek yang baik dalam pengajaran
TIK; -
Memonitor penggunaan TIK; -
Bertanggung jawab atas pelaporan kemajuan siswa dalam TIK;
- Bertanggung jawab atas lisensi perangkat lunak;
- Mengelola anggaran TIK belanja barang
- Memberi saran kepada kepala sekolah tentang pembelian
perangkat keras dan lunak serta infrastruktur lainnya; -
Memelihara perangkat keras dan fasilitas terkait lainnya; -
Mengatur tehnisi; -
Mengikuti perkembangan TIK, khususnya untuk manajemen sekolah dan pembelajaran;
- Mengatur penggunaan internet, jika ada, bagi staf dan
siswa; -
Membuat presentasi kepada manajemen sekolah, komite sekolah, orang tua, staf pengajar, dan pemerintah,
- Merekomendasikan sistem komputer yang cocok
digunakan;
2. Buku Panduan TIK
Tujuan dari buku panduan ini adalah untuk memberi informasi kepada staf tentang prosodur penggunaan TIK. Buku
pandauan ini menjadi bukti bahwa penanggung jawab TIK telah mencoba mengembangkan kebijakan, prosedur dan sistem
yang relevan. Idealnya, buku panduan tersebut tidak lebih dari 20 halaman, dengan spasi ganda dan dengan daftar isi. Buku
panduan tersebut antara lain memuat hal-hal berikut: -
Pernyataan tentang peranan TIK di sekolah, termasuk visi misi;
- Kebijakan TIK;
- Staf yang mengajarkannya;
- Petunjuk terminologi yang digunakan – sehingga semua
guru TI menggunakan terminologi yang sama, dan agar yang lainnya mengetahui apa yang dibahas;
- Pedoman umum tentang penggunaan TIK, baik dalam
menunjang manajemen sekolah maupun pembelajaran; -
Ringkasan kurikulum mengenai TIK; sehingga orang yang membutuhkan dokumen tersebut dengan mudah dapat
memperolehnya; -
Semua prosedur, misalnya bagaimana membukukan peralatan, dan bahkan bagaimana membuka komputer:
- Petunjuk fasilitas, termasuk pernyataan seperti ”jika Anda
mempunyai kelompok besar, misalnya lebih dari 20, gunakan ruang x, sebaliknya gunakan ruang ”y”, jika kurang
dari 20; -
Kapan fasilitas komputer tersedia; -
Bagaimana melaporkan gangguan perangkat keras dan perangkat lunak;
3. Sekuriti Perangkat Keras dan Lunak