Prinsip-prinsip dalam Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

19

3. Prinsip-prinsip dalam Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Dalam melaksanakan relasi dengan masyarakat tentunya sekolah harus memperhatikan hal-hal yang dapat mendorong tercapainya tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Adapun prinsip-prinsip dalam hubungan sekolah dengan masyarakat yang diungkapkan dalam Depdiknas 2007: 42-47 antara lain sebagai berikut: a. Integrity Prinsip ini dapat diartikan bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu yang berarti bahwa semua informasi yang diberikan kepada masyarakat harus terpadu antara informasi yang berkaitan dengan kegiatan akademik maupun non akademik. Dalam hal ini tentunya sekolah harus selalu transparan dengan masyarakat terkait semua kegiatan persekolahan agar tidak terjadi salah persepsi dari masyarakat. b. Continuity Prinsip ini mengandung makna bahwa kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terus berlanjut dan berkesinambungan. Perkembangan informasi tentang kemajuan belajar maupun permasalahan sekolah seharusnya selalu update memberikan penjelasan ke masyarakatorang tua sehingga mereka mengerti tentang keterlibatan mereka dalam meningkatkan mutu pendidikan putra-putrinya. c. Coverage Pemberian informasi yang diberikan kepada masyarakat hendaknya mencakup semua aspek artinya prinsip ini menekankan bahwa segala 20 informasi harus lengkap, akurat dan up to date. Lengkap diartikan tidak ada satupun informasi yang ditutupi atau disembunyikan. Akurat berarti informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, benar sesuai fakta dan tidak dibuat-buat. Sedangkan up to date yang mengandung makna bahwa informasi yang diberikan tentang perkembangan, kemajuan, masalah dan prestasi sekolah terakhir. d. Simplicity Prinsip kesederhanaan mengandung arti bahwa informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun tidak langsung hendakya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik masyarakat setempat. Informasi yang sederhana tersebut misalnya informasi yang dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan atau keakraban, mudah dimengerti, kata-kata yang jelas serta menggunakan pendekatan setempat. e. Constructiveness Informasi yang diberikan kepada masyarakat hendaknya bersifat konstruktif yang bermakna membangun, dalam artian membangun kepercayaan, pengertian maupun respon positif dari masyarakat tentang sekolah. Maka hal tersebut akan memudahkan terjadinya hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. f. Adaptibility Prinsip ini mengandung arti bahwa program humas hendakanya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut seperti penyesuaian 21 aktivitas, kebiasaan, budaya, dan bahan informasi yang berlaku di dalam masyarakat. Dari berbagai prinsip humas yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan humas merupakan kegiatan yang terpadu dan kompleks sehingga harus memperhatikan prinsip-prinsip humas untuk mengurangi berbagai kesalahan dalam menyusun program kerja humas karena menyangkut dengan tujuan sekolah dan hubungan dengan lingkungan masyarakat sekitar.

4. Program Hubungan dengan Masyarakat