Hakikat Puisi ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIK PUISI LA TZIGANE KARYA GUILLAUME APOLLINAIRE.
14
Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aliterasi merupakan pengulangan bunyi konsonan yang sama dan asonansi adalah
pengulangan bunyi vokal yang sama. Keduanya sangat mempengaruhi keindahan bunyi dalam sebuah puisi. Selanjutnya Peyroutet 1994: 51 menglasifikasikan
efek musikalitas bunyi yang meliputi efek musikalitas bunyi vokal dan bunyi konsonan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Efek Bunyi Vokal les voyelles Tipe
Efek Aigues tajam:
i[i]; u[γ] kuatnya suara, jeritan, dan
ketajaman perasaan Claires jelas: é[e]; è[
ɛ ]; eu[ø]; in[έ] kelembutan, keluwesan,
ketangkasan, ketulusan, dan kegembiraan
Éclatantes keras: a[a]; o[ ]; eu[œ];
e[ǝ]; an[ ᾶ ]; un[ bunyi yang keras, yang kabur jika
vokalnya nasal, perasaan kuat, dan sentimentil
Sombres suram: ou[u]; o[o]; on[õ] bunyi tertahan, gemuruh atau
gelegar, kekakuan, keseriusan, dan kesedihan
Tabel 2. Efek Bunyi Konsonan Terhambat les consonnes momentanées
Tipe Efek
Sourdes tertahan: p[p]; t[t]; c[k] bunyi seperti pukulan di udara, dan
suara yang meledak Sonores berbunyi: b[b]; d[d]; g[g]
suara dan gerakan kaku, seperti kemarahan, sindiran dasar
Tabel 3. Efek Bunyi Konsonan Lancar les consonnes continuées
Tipe Efek
Nasal sengau: m[m]; n[n] pelan, kelembutan, kelembekan,
mendekati bunyi nasal Liquid licin: l[l]
licin, cair Vibrante bergetar: r[
ʀ ] berderit dan bergemuruh
15
Spirante mendesis: f[f]; v[v]; s[s]; ch[
ʃ ]; j[ʒ ]; iyod[j] labio dentale [f] dan [v]
mengungkapkan hembusan nafas lembut; spirante dentale [s] dan [z]
mengungkapkan tiupan, desir angin, meremehkan, kekesalan, sindiran;
bunyi desis [
ʃ ] dan [] mengungkapkan kekesalan,
meremehkan dan kemarahan