Faktor – faktor yang mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

12 Apabila aspek-aspek komunikasi interpersonal tersebut digambarkan dalam suatu bagan atau model, maka akan menunjukan sebuah model komunikasi interpersonal . model komunikasi ini dimaksudkan untuk mengambarkan secara sederhana mengenai proses komunikasi interpersonal supaya lebih mudah dipahami.

2.1.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

Pengertian komunikasi interpersonal tersebut tidak terlepas dari adanya faktor- faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal antara individu. Suranto 2011 mengemukakan 12 faktor-faktor yang memepengaruhi komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut : a Toleransi Toleransi menghendaki adanya kemauan dari masing masing pihak untuk menghargai dan menghormati perasaan pihak lain. Toleransi menjadi faktor komunikasi interpersonal, karena disebabakan dengan dikembangkannya sikap toleran atau tenggang rasa, maka seandainya imbul perbedaan kepentingan kedua belah pihak dapat saling menghargai, sehingga perebedaan kepentingan itu tidak berkembang sebagai kendala kebersamaan. b Kesempatan-kesempatan yang seimbang Artinya rasa memperoleh keadilan dari interaksi akan menentukan kadar hubungan interpersonal. Ketika seseorang merasa memperoleh kesempatan yang seimbang, peluang yang adil, maka akan mendorong orang tersebut mempertahankan kebersamaan. 13 c Sikap menghargai orang lain Sikap ini menghendaki adanya pemahaman bahwa setiap orang memilki martabat. Sikap yang baik untuk mendukung kadar hubungan interpersonal adalah sikap menghargai martabat orang lain, oleh karaena itu seseorang tidak boleh melecehkan orang lain,maka dilakukan dengan cara-cara yang santun contohnya: • Pengakuan langsung , apabila merasa sepaham dengan orang lain “saya tahu anda berkata benar” • Pernyataan perasaan positif”itu gagasan yang sangat bagus” • Respon yang menjelaskan,”saya dapat menjelaskan masalah ini” • Respon menghibur,”saya tahu bagaimana perasaan anda” d Sikap mendukung, bukan sikap bertahan Sikap mendukung sportif bearti memberikan persetjuan terhadap orang lain. Sedangkan sikapbertahan, apalagi slah satu pihak lain, maka ada kemungkinan karakteristikhubungan menjadi renggang. e Sikap terbuka Sikap terbuka adalah sikap untuk membuka diri,mengatakan tentang keadaan dirinya secara terbuka dan apa adanya. Keterbukaan dalam komunikasi akan menghilangkan kesalah pahaman dan kecurangan. keadaan seperti inilah yang akan menciptakan hubungan interpersonal yang baik. f Pemilik bersama atas informasi Kualitas hubungan intersonal juga dipengaruhi oleh pemilikan bersama atas informasi. Pemilikan bersama atas informasi dapat dilihat dari aspek”keluasan” 14 dan“ke dalaman”menunjukan keintiman apa yang dikomunikasi,bahkan menyangkut persoalan pribadi. g Kepercayaan Kepercayaan adalah perasaan bahwa tidak ada bahaya dari orang lain dalam satu hubungan. Kepercayaan berkaitan berkaitan dengan keteramalan prediksi, artinya ketika kita dapat meramalkan bahwa seseorang tidak akan menghianati dan dapat bekerja sama dengan baik,maka kepercayaan kita pada orang tersebut lebih besar. h Keakraban Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, kedekatan, dan kehangatan. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingat keakraban yang diperlukan. Hubungan dua orang sahabat sudah akrab,diwarnai oleh kesepakatan batas-batas keakraban itu. Misalnya diantara dua orang itu sepakat untuk salain bertukar sepeda motor. Selain itu,suasanaakarab juga ditunjukkan dengan kesepakatan memanggil satu sama lain. Ketika berkenalan seseorang memanggil kaka dan sebaliknya pihak teman memanggil adik namun kalau sudah akrab mereka hanya memanggil adik. i Kesejajaran Kesejajaran,atau posisi yang sama bagi kedua belah pihak. Keadaan yang menunjukkan kesejajaran ini, menunjukkan kesejajaran ini, terlihat pada makna dua pepatah “duduk sama redah berdiri sama tinggi” . “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” .tidak ada satu pihak yang mendominasi terhadap pihak 15 lain. Kesejajaran adalah perekat terpeliharanya hubungan interpersonal yang harmonis, karena dalam kesejajaran itu akan dijunjung tinggi keadilan. j Kontrol atau Pengawasan Kontrol atau Pengawasan.agar hubungan interpersonal terjaga dengan baik, maka perlu pengawasan berupa kepedulian. Biasanya kedua belah pihak bersepakat tentang bentuk-bentuk kontrol. Contoh, dokumen sms pada telepon seluler secara normatif merupakan dokumen pribadi, sehingga seseorang tidak etis membaca sms yang ada di telepon seluler temannya. Namun apabila sudah terjadi kesepakatan menjadi tidak bermasalah. Justru menjadi cara untuk saling mengontrol. Pola pengontrolan juga perlu kesepakatan. k Respon Respon yaitu ketepatan dalam memberikan tanggapan. Hukum alam mengatakan kalau ada aksi maka akan ada reaksi. Hukum dalam berkomunikasi, menyepakati kalau ada pertanyaan maka perlu ada jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan keterangan dengan kejelasan. Ketika mendapatkan sms atau pesan perlu di balas. Respon ini bukan untuk pesan-pesan verbal saja, melainkan dengan respon non verbal juga. l Suasana Emosional Suasana emosional adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung ditunjukkan dengan ekspresi yang relevan. Misalnya ketika seseorang mengucapkan selamat atas keberhasilan sahabatnya secara verbal, maka juga harus didukung oleh ekspresi nonverbal, seperti, senyum bahagia atau tepukan bahu penuh kebanggaan. Sebaliknya ketika seorang sahabat sedang 16 mengalami penderitaan, maka suasana emosinal yang diperlukan adalah ucapan motivasi, serta artikulasi pesan verbal artikulasi pesan verbal yang menegaskan adanya perasaan turut bersedih, serta kesedihan untuk mencari solusi. Sebagai mahluk sosial,setiap orang merasa perlu berhubungan dengan orang lain. Sehingga Dari ke 12 faktor tersebut, masing-masing dapat memberikan pengaruh terhadap kadar hubungan interpesonal secara positif, artinya semkin baik kualitas faktor-faktor tersebut maka akan semakin baik pula kadar hubungan interpersonal.

2.2. Kepercayaan Diri

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Kepercayaan Diri pada Siswa SMA Kanisius Bhaktiawam Ambarawa T1 132009019 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Kepercayaan Diri pada Siswa SMA Kanisius Bhaktiawam Ambarawa T1 132009019 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Merokok dengan Kepercayaan Diri Siswa Laki – Laki di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga T1 132008023 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal Siswa SMA 1 Kertek Wonosobo

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal Siswa SMA 1 Kertek Wonosobo T1 132008058 BAB I

0 2 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal Siswa SMA 1 Kertek Wonosobo T1 132008058 BAB IV

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal Siswa SMA 1 Kertek Wonosobo T1 132008058 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal Siswa SMA 1 Kertek Wonosobo

0 0 8

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Merokok dengan Kepercayaan Diri Siswa LakiLaki SMK Bhakti Nusantara Salatiga T1 BAB II

0 0 17