perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antar muka
perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar artinya program kontrol
disimpan dalam ROM yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sederhana sementara termasuk register-register yang
digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.
Mikrokontroler saat ini sudah dikenal dan digunakan secara luas pada dunia industri. Banyak sekali penelitian atau proyek mahasiswa yang menggunakan berbagai
versi mikrokontroler yang dapat dibeli dengan harga yang relatif murah. Hal ini dikarenakan produksi masal yang dilakukan oleh para produsen chip seperti Atmel,
Maxim, dan Microchip. Mikrokontroler saat ini merupakan chip utama pada hampir setiap peralatan elektronika canggih. Alat-alat canggih sekarang ini sangat bergantung
pada kemampuan mikrokontroler tersebut.
Gambar 2.7 Bentuk Fisik Mikrokontroler Atmega8535
2.4.1 Arsitektur Mikrokontroler ATMega 8535
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit 16-bit word dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 satu
siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur
yang berbeda. AVR berteknologi RISC Reduced Instruction Set Computing, sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC Complex Instruction Set Computing.
Secara umum AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny,
Universitas Sumatera Utara
keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari
segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.
Arsitektur ATMega8535 secara umum adalah sebagai berikut : a. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
b. ADC Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 saluran c. 3 buah timercounter dengan kemampuan perbandingan
d. SRAM sebesar 512 byte e.
Port antar muka SP18535 “memory map” f. Watchdog timer dengan silator internal
g. 512 byte EEPROM yang dapat di program saat operasi h. 8 kb Flash memory dengan kemampuan Read While Write
i. Unit interupsi internal dan eksternal j. 4 channel PWM
k. 6 sleep modes : ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Idle, standby dan extended standby
l. Analog comparator Port USART untuk komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps
AVR ATMega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah register
umum, 64 buah register IO, dan 512 byte SRAM Internal.
Register keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah, yaitu 00 sampai 1F. Sementara itu, register khusus untuk menangani IO dan control
terhadap mikrokontroller menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari 20 hingga 5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk
mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroller, seperti control register, timerconter, fungsi-fungsi IO, dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara
lengkap Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi 60 sampai dengan 25F.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Blok Diagram Fungsional ATMega8535
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Konfigurasi Pin ATMega8535