Berikut ini penggolongan klasifikasi lidah buaya.

tanaman. Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini, akan muncul tunas-tunas yang baru Agoes, 2010. Taksonomi Lidah Buaya Tanaman lidah buaya termasuk keluarga Lilicaea yang memiliki 4.000 jenis dan terbagi ke dalam 240 marga dan 12 anak suku. Menurut Sulistiawati

2011. Berikut ini penggolongan klasifikasi lidah buaya.

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Bangsa : Liliflorae Suku : Liliceae Genus : Aloe Spesies : Aloe barbadensis Milleer Bagian lidah buaya dalam pengolahan minyak jelantah menjadi sabun batang adalah daging daun serta gel yang terdapat di dalam lidah buaya. Gel dalam lidah buaya inilah yang memiliki berbagai manfaat-manfaat yang menguntungkan untuk manusia. Yaitu Lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena gelnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik Purwaningsih, 2008 Selain itu, adanya zat lignin yang terdapat pada gel di lidah buaya mampu meresap dan menembus ke dalam kulit. Dimana, lendir ini berfungsi untuk Universitas Sumatera Utara menahan kehilangan cairan tubuh pada permukaan kulit. Alhasil, kulit tidak akan cepat kering dan terlihat awet muda. Pepaya Pepaya merupakan tanaman tropis yang bernilai ekonomis tinggi. Buah pepaya yang merupakan hasil utama tanaman ini sangat digemari oleh berbagai ras penghuni bumi ini. Buah pepaya dan hasil olahannya merupakan produk hortikultura yang cukup penting dalam perdagangan dunia. Selain itu, getah pepaya yang mengandung enzim papain juga diolah menjadi produk perdagangan. Papain merupakan enzim proteolitik yang banyak digunakan dalam berbagai industri makanan dan minuman, industri farmasi, dan industri lainnya. Kini, produk pasca panen hortikultura ini semakin banyak dan semakin luas pemakaiannya dalam berbagai industri dunia Kalie, 1996. Taksonomi Pepaya Dari data yang didapat dari Badan POM RI 2008, menyatakan bahwa klasifikasi dari tanaman pepaya ialah sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Violales Suku : Caricaceae Marga : Carica Jenis : Carica papaya L. Universitas Sumatera Utara Pada pengolahan minyak jelantah menjadi sabun batang dengan ekstrak pepaya yang digunakan kali ini adalah daging buah pepaya yang berwarna kemerahan, dimana warna kemerahan pada daging pepaya akan memberikan warna pada sabun batang yang akan diproduksi. Menurut Kalie 1996, menyatakan bahwa kandungan enzim papain pada buah pepaya dapat digunakan sebagai obat luar yang dapat mengobati jerawat, luka goresan, kutil, krim penggugur rambut, pasta gigi, dan operasi plastik langit-langit mulut yang terbelah. Oleh karena itu, maka buah pepaya dipilih menjadi salah satu komoditi pertanian yang akan digunakan sebagai campuran dalam sabun batang yang akan diproduksi. Syarat Mutu Sabun Mandi Syarat mutu sabun mandi yang ditetapkan SNI untuk sabun yang beredar di pasaran hanya mencakup sifat kimiawi dari sabun mandi, yaitu jumlah asam lemak bebas, asam lemak, alkali bebas, bagian tak larut dalam alkohol, kadar air, dan minyak mineral. Berikut adalah tabel karateristik dan syarat mutu dari sabun mandi. Tabel 1. Karakteristik dan Syarat Mutu Sabun Mandi Karakteristik Syarat Mutu Kadar air dan zat menguap pada 105 C Max 15 Asam Lemak Min 71 Asam Lemak Bebas Max 2.5 Bagian tak larut dalam Alkohol Max 2.5 Alkali bebas dihitung sebagai NaOH Max 0.1 Minyak Mineral negatif Wijana,dkk; 2005 Universitas Sumatera Utara Penentuan Kadar Air dan Zat Menguap pada 105 o C Pada sabun batang yang akan diproduksi dilakukan penentuan kadar air dan zat yang menguap pada suhu 105 C sebgai salah satu indikator apakah sabun batang yang diproduksi telah lulus standarisasi atau tidak. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas FFA Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram NaOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram minyak atau lebih. Angka asam yang besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar yang berasal dari hidrolisa minyak atau karena proses pengolahan yang asli tanaman ini kurang baik, semakin tinggi angka asam semakin rendah kualitasnya Lestari, 2010. Bagian Tidak Larut dalam Alkohol Bagian tak larut dalam alkohol ialah bagian sabun yang tidak larut dalam larutan alkohol, seperti ampas-ampas dari bekas penggorengan pada proses penggorengan, ataupun ampas-ampas pada ekstrak-ekstark komoditi yang digunakan. Universitas Sumatera Utara METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2014 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Bahan dan Alat Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian dalam penelitian ini adalah NaOH, Minyak Jelantah, Rimpang Kunyit, Daun Lidah Buaya, Buah Pepaya, air, H 2 SO 4 , KOH, aquades dan kertas whatman. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas ukur, sendok makan, timbangan digital, wadah logam atau kaca, pengaduk, termometer, cetakan, blender, kain blancu, cawan, elemeyer, aluminium foil, loyang, plastik wrap, oven, pompa hisap, dan corong. Metode Penelitian 1. Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap RAL non-faktorial dengan 3 kali ulangan di setiap perlakuan. Perlakuan komoditi K terdiri dari 3 taraf yaitu : K 1 = Kunyit K 2 = Lidah Buaya K 3 = Pepaya Universitas Sumatera Utara Model rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap RAL non-faktorial dengan perlakuan komoditi K dengan kode rancangan : Yij = µ + αi + ɛij ................................................................................ 1 Dimana: Yij = hasil pengamatan dari faktor K pada taraf ke-1 pada ulangan ke-j. µ = nilai tengah sebenarnya. αi = efek faktor K pada taraf ke-i. ɛij = pengaruh galat pengacakan .

2. Persiapan Bahan Baku