Pendidikan INFORMASI PERGURUAN TINGGI 1. Pendahuluan

Program Hibah Kompetensi A2 Tahun 20007 Jurusan Perikanan FAPETRIK UMM L4-- 11 usaha perikanan tangkap di daerah yang sumberdaya ikannya masih belum dimanfaatkan optimal, seperti pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT sampai ke ZEEI di Samudera Indonesia, Teluk Tomini, Laut Sulawesi, Laut Banda, dan ZEEI di Samudera Pasific. Ketiga, rendahnya tingkat pemanfaatan potensi perikanan antara lain disebabkan oleh rendahnya kemampuan sumberdaya manusia. Jumlah tenaga kerja yag berkiprah di sektor perikanan nelayan dan petani ikan sekitar 3,7 juta orang, sedangkan pada industri hulu dan hilir serta kegiatan distribusi dan pemasaran di bidang perikanan diperkirakan mencapai 6,5 juta orang. Kondisi sumberdaya manusia yang terlibat dalam usaha perikanan didominasi oleh tenaga dengan tingkat pendidikan rendah, yaitu tidak tamat SD 79,5, tamat SD 19,6, SLTP 1,9, SLTA 1,4, D3 atau Sarjana 0,03. Keempat, masih rendahnya muatan teknologi di sektor perikanan dan kelautan. Dalam strukturnya sektor tradisional masih mendominasi, misalnya di bidang perikanan tangkap mencapai 87. Sektor tradisional masih terbelit persoalan minimnya pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan dan kelautan sehingga optimalisasi terhadap kinerja belum sesuai potensi yang ada. Kelima, nilai ekspor perikanan Indonesia baru mencapai US 2 M 2002, lebih rendah dibandingkan Vietnam yang mencapai US 2,3 M, Thailand US 3,68 M, dan China US 4,49 M. Konsumsi ikankapitatahun Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Thailand, yaitu 22 kgkapitatahun dibandingkan 28 kgkapitatahun. Untuk meningkatkan daya saing lulusan jurusan perikanan maka diperlukan bekal kompetensi yang memadai disesuaikan dengan perubahan lingkungan ekstenal dan kebutuhan stakeholders. C. EVALUASI PROYEK AKADEMIK

1. Pendidikan

• Lulusan Pada kurun waktu tahun akademik 20002001 sampai dengan akhir tahun akademik 20042005, Jurusan Perikanan telah meluluskan 89 orang Sarjana Perikanan dan dalam lima tahun terakhir tersebut Indek Prestasi Kumulatif IPK rata-rata lulusan adalah cukup tinggi, yaitu 3,07 Lamp 4 Tabel 6, tetapi masa studi masih cukup panjang, yaitu 4,5 tahun Lamp 4 Tabel 8. Dari hasil pelacakan alumni yang dilakukan menunjukkan bahwa kemudahan lulusan untuk mendapatkan pekerjaan kurang baik, yaitu dengan masa tunggu rata-rata 13 bulan Lamp 4 Tabel 7. Gaji pertama lulusan relatif rendah yaitu Rp 600.000,- dan kemampuan menciptakan lapangan kerja sendiri masih rendah. yaitu 10 Lamp 4 Tabel 7. Dilihat dari IPK lulusan meskipun cukup tinggi, namun dari masa tunggu, dan relevansi pekerjaan, lulusan Jurusan Perikanan UMM masih kurang kompetitif. Demikian halnya bila ditinjau dari indikator masa studi, gaji pertama, dan kemampuan berwiraswasta. Penyebab persoalan ini adalah: 1. Efektifitas proses belajar mengajar relatif rendah. Hal ini ditunjukkan dengan lamanya waktu tunggu alumni untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang perikanan. 2. Masa studi yang lama 4,5 tahun ini disebabkan oleh lamanya penulisan skripsi, yaitu 13,84 bulan Lamp 4 Tabel 9 dan banyaknya mahasiswa yang mengulang untuk mendapatkan IPK yang tinggi 19,84 Lamp 4 Tabel 12 3. Rendahnya gaji pertama lulusan Rp. 600.000 Lamp 4 Tabel 33 menunjukkan bahwa tingkat penerimaan pengguna terhadap lulusan masih rendah. Hal ini bisa terjadi karena tingkat persaingan pekerjaan yang tinggi atau kualitas keahlian lulusan yang rendah. Untuk memperpendek masa studi, mempersingkat waktu tunggu pekerjaan, dan meningkatkan kompetensi lulusan Jurusan Perikanan, dapat dilakukan dengan meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar, mengembangkan kurikulum yang berbasis kompetensi, dan memberikan keahlian kewirausahaan di bidang perikanan. Program Hibah Kompetensi A2 Tahun 20007 Jurusan Perikanan FAPETRIK UMM L4-- 12 • Proses Pembelajaran Bila ditinjau dari frekuensi tatap muka di kelas, rata-rata kehadiran dosen adalah 74,55 Lamp 4 Tabel 12, yang tergolong rendah. Hal ini diduga merupakan penyebab lamanya masa studi dan masa penyelesaian skripsi. Jumlah mahasiswa yang mengundurkan diri DO sebesar 19,33 Lamp 4 Tabel 10 serta kurang kompetennya kualitas lulusan. Oleh karena itu kelemahan tersebut pada masa mendatang perlu diperbaiki. Disamping itu, hal yang perlu ditingkatkan adalah sikap profesional dan kemampuan wirausaha lulusan. Sistem evaluasi dosen terhadap mahasiswa belum baku dan transparan, dosen yang memberikan feed back kepada mahasiswa baru sekitar 25 Lamp 4 Tabel 31 dari keseluruhan jumlah dosen. Evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa belum terjadwal. Ketersediaan materi pembelajaran berupa diktat masih kurang, yaitu 28,30 Lamp 4 Tabel 12 dan alat laboratorium belum lengkap Lamp 4 Tabel 29 Usaha-usaha yang telah dilakukan dan perlu ditingkatkan oleh Jurusan Perikanan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran yaitu dengan memberlakukan peraturan tentang persentase kehadiran dosen dan mahasiswa untuk kehadiran tatap muka di kelas minimum 80, memberikan penugasan kepada mahasiswa untuk melakukan Praktek Kerja Lapang PKL pada instansi dan perusahaan perikanan, memberikan kuliah lapangan pada agribisnis Perikanan menyangkut pengadaan sarana produksi, budidaya, penangkapan, pengolahan, pemasaran, dan penunjang usaha perikanan oleh dosen dan praktisi. Universitas juga telah memberikan insentif kepada dosen yang menulis buku ajardiktat. Usaha-usaha yang lebih nyata masih perlu dilakukan seperti penerapan sistem penjaminan mutu belajar mengajar dan variasi cara pemberian materi pembelajaran dengan perangkat audio visual dan alat peraga untuk mempermudah pemahaman materi perkuliahan. • Mahasiswa Pada lima tahun terakhir dari tahun akademik 20002001 sampai dengan tahun akademik 20042005 jumlah total calon mahasiswa yang mendaftar pada Jurusan Perikanan adalah 274 orang dengan jumlah yang diterima sebanyak 224 orang sedangkan yang heregrestasi sebanyak 213 orang Lamp 4 Tabel 13 dengan kecenderungan terjadi penurunan jumlah pendaftar dari 75 orang pada tahun 20002001 menjadi 16 orang pada tahun 20042005. Jumlah mahasiswa aktif saat ini tahun 20052006 adalah 124 mahasiswa. Tingkat keketatan persaingan pada lima tahun terakhir rata-rata adalah 82,22 Lamp 4 Tabel 13. Rata-rata nilai UAN mahasiswa yang diterima adalah 6,1 dan nilai seleksi rata- rata mahasiswa diterima adalah 44,4. Jumlah pendaftar yang relatif kecil akan menyebabkan tingkat keketatan persaingan yang rendah. Bila ditinjau dari sebaran mahasiswa, sebagian besar mahasiswa berasal dari Jawa Timur, yaitu 66,81 dan propinsi lain di Indonesia sebesar 22,23, Lamp 4 Tabel 14. Jurusan Perikanan belum begitu dikenal di propinsi-propinsi yang lain. Hal ini menyebabkan sebagian besar pendaftar berasal dari Jawa Timur. Untuk meningkatkan jumlah pendaftar harus ada usaha-usaha khusus dari jurusan. Selama ini promosi penjaringan mahasiswa baru lebih banyak ditangani oleh Unit Pelaksana Teknik Pendaftaran Mahasiswa Baru. Untuk memasyarakatkan bidang Perikanan, sejak 3 tahun lalu pihak jurusan Perikanan menerbitkan brosur sendiri yang disebarluaskan lewat mahasiswa dan media massa. Promosi oleh jurusan yang dilakukan selama ini lebih banyak pada publikasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan seperti seminar bidang Perikanan dan kegiatan olahraga. Melihat animo pendaftar dan tingkat keketatan persaingan yang rendah tersebut, jurusan harus berperan aktif dalam kegiatan promosi mahasiswa baru. Kegiatan promosi ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan promosi langsung ke SMUSMK yang alumninya menjadi mahasiswa jurusan Perikanan UMM. Kegiatan ini dapat diperluas ke SMUSMK yang lain. Kegiatan lain adalah meningkatkan peran alumni dalam penjaringan mahasiswa baru. • Kurikulum Kurikulum yang diberlakukan di Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang telah mengacu pada SK Mendiknas Nomor: 232U2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Pemberlakuan kurikulum tersebut merupakan hasil lokakarya kurikulum yang diselenggarakan pada bulan Program Hibah Kompetensi A2 Tahun 20007 Jurusan Perikanan FAPETRIK UMM L4-- 13 Maret tahun 2000. Penyusunan kurikulum tersebut selain memperhatikan SK Mendiknas juga menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan universitas, serta menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan jurusan, juga menyesuaikan dengan kebutuhan stake holders. Total SKS yang ditetapkan pada jurusan perikanan program studi budidaya perairan adalah 146 SKS. Mengacu pada SK Mendiknas tersebut, mata kuliah yang ada telah dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu: a. mata kuliah pengembangan kepribadian MPK sebesar 3 SKS 2,05, b. mata kuliah keilmuan ketrampilan MKK sebesar 43 SKS 29,45, c mata kuliah perilaku berkarya MPB sebesar 54 SKS 36,98, d. mata kuliah keahlian berkarya MKB sebesar 22 SKS 15,07, dan e. mata kuliah berkehidupan bermasyarakat MBB sebesar 24 SKS 16,44. Ke depan, kurikulum yang ada perlu disempurnakan. Jurusan Perikanan berusaha membekali mahasiswanya dengan ilmu pengetahuan yang mampu menjawab tantangan kebutuhan akan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh stakeholders dan menjadikannya sebagai peluang keunggulan. Untuk itu matakuliah yang mendukung dan mengarahkan untuk menjadi pelaku dan pakar perikanan yang unggul perlu mendapat prioritas utama dalam mengisi kurikulum. Terlebih lagi dengan adanya SK Mendiknas No. 045U2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Pada SK tersebut kurikulum diarahkan sehingga hasil didik mempunyai kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain. Penyempurnaan kurikulum ini ditujukan agar lulusan yang dihasilkan lebih berdaya saing, sehingga masa tunggu rata-rata 13 bulan, gaji pertama lulusan Rp 600.000,- , relevansi pekerjaan lulusan 33 dan peluang menjadi pekerja mandiri wirausahawan 10. • Program Layanan Internal Interaksi antara dosen dan mahasiswa pada Jurusan Perikanan masih belum optimal utamanya dalam hubungan formal dalam proses belajar mengajar. Hasil kuisioner yang disebarkan kemahasiswa menunjukkan bahwa tingkat kepuasan layanan proses pembelajaran adalah sebesar 64,64 Lamp 4 Tabel 31. Pada umumnya interaksi antara dosen dan mahasiswa tersebut terjadi pada beberapa aktifitas antara lain: 1 Proses pembelajaran di kelas, 2 Bimbingan praktikum di laboratorium, 3 Bimbingan praktek kerja nyata, 4 Bimbingan tugas akhirskripsi, 5 Pendampingan kuliah lapangan, dan 6 Perwalian mahasiswa. Pengaturan jadwal perkuliahan diatur oleh Jurusan dengan mengacu pada kalender akademik Universitas, sedangkan pendistribusian dosen pembina mata kuliah dengan mempertimbangkan keahlian masing-masing dosen. Beban rata-rata mengajar untuk dosen tetap adalah 8 SKS dan dosen tidak tetap maksimum adalah 4 sks yang mengacu pada aturan universitas. Pendistribusian beban kerja dosen yang sudah berjalan saat ini meliputi pendistribusian pembagian beban untuk membina matakuliah, praktikum, tugas-tugas matakuliah, bimbingan Tugas Akhir, bimbingan PKL dan tugas perwalian kepada mahasiswa. Pengaturan jadwal praktikum mahasiswa diatur oleh masing-masing kepala laboratorium dengan memperhatikan jadwal yang dikeluarkan oleh Jurusan. Ruang kuliah yang disediakan untuk proses pembelajaran dilakukan oleh Fakultas dengan memperhatikan tingkat efektifitas pemakaian ruang. Berdasarkan data yang ada tingkat pemakaian ruang adalah 50 jamminggu Lamp 4 Tabel 28, sedangkan rasio ketersediaan ruang dan jumlah mahasiswa adalah 6,72 m2mahasiswa Lamp 4 Tabel 27. Kegiatan konsultasi Kartu Rencana Studi KRS dilakukan pada awal semester. Pada tiga tahun terakhir ini, mahasiswa langsung memprogram mata kuliahnya dengan komputer yang telah disediakan di Laboratorium Komputer setelah berkonsultasi dengan dosen wali, sehingga Kartu Studi Mahasiswa KSM bisa langsung diterimakan kepada mahasiswa pada saat itu juga. Penilaian hasil studi mahasiswa Jurusan Perikanan, dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku di Panduan Akademik Fakultas Peternakan-Perikanan. Penerimaan Kartu Hasil Studi KHS dapat diterimakan pada waktunya, akan tetapi transparansi pemberian nilai belum dilakukan oleh semua dosen. Misalnya, seharusnya lembar jawaban quis, tugas, ujian tengah dan akhir semester wajib dikembalikan kepada mahasiswa, akan tetapi ternyata masih banyak dosen yang tidak mengembalikan lembar ujian ke mahasiswa. Program Hibah Kompetensi A2 Tahun 20007 Jurusan Perikanan FAPETRIK UMM L4-- 14 Tercatat hanya 25 Lamp 4 Tabel 31 dosen yang mengembalikan berkas tugas dan berkas ujian kepada mahasiswa. Hal ini dikarenakan masih beragamnya persepsi para dosen terhadap kualitas proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang baik tidak hanya diukur dari kuantitas pertemuan dosen dan mahasiswa saja tetapi juga harus diukur dari kualitas prosesnya, seperti tingkat kesesuaian matakuliah dengan kurikulum atau silabinya, dan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu sistim penjaminan mutu dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Penelitian Pada lima tahun terakhir penelitian yang dilakukan oleh dosen Jurusan Perikanan UMM