Evaluasi Skenario Alternatif Kelompok Kedua

97 Tabel 8. Hasil Simulasi Skenario Peran Koperasi secara Penuh P R O P I N S I SUMUT SUMBAR JABAR JATIM BALI NTB JATENG PEUBAH LINI II III S2S… -75.03 -73.85 -64.46 -87.15 -71.41 -67.64 -6.42 S3KAB -77.80 -73.46 -76.35 -91.92 -92.23 -61.65 -4.92 HARGA PUPUK PPETKOP 0.41 0.48 9.04 1.91 -15.62 -18.10 -18.54 PETANI KOPERASI DPPETKOP - - - - - - - GPETKOP 4.39 5.42 2.64 11.35 1.14 6.63 5.37 JGPETKOP 4.44 5.83 4.75 11.66 9.01 3.35 6.17 IPETKOP 4.72 4.26 10.27 10.75 12.41 6.20 15.25 PETANI NON-KOP DPPETNKO - - - - - - - GPETNKO 8.36 12.08 6.28 13.33 8.98 5.04 1.57 JGPETNKO 8.72 8.70 9.35 14.54 9.20 5.06 1.83 IPETNKO 8.67 17.05 14.78 11.64 13.38 7.38 2.36 BERAS KOPERASI PGKOP 1.72 3.95 3.25 2.30 2.61 -1.52 -1.85 BGKOP - - - 1.90 - - - PROBRKOP 21.95 25.90 24.55 2.98 30.24 26.74 15.36 CPPRODBR 13.52 15.24 31.21 30.60 45.93 32.00 8.64 KINERJA KOPERASI MOSE 3.67 2.95 -0.07 0.64 0.49 3.57 1.32 MOLU -0.62 0.02 0.00 -0.01 -0.29 1.18 0.14 ASET 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.71 0.00 VOLUME 43.58 66.21 17.75 7.36 26.04 13.58 3.74 SHU 23.43 34.35 8.47 10.00 8.12 6.73 4.34 SHUA 39.09 29.60 6.87 20.05 3.54 3.11 5.03 PRAN 84.95 44.60 4.12 7.02 4.59 9.21 3.84 PRAS 15.45 9.56 0.61 5.61 27.23 8.28 0.17 PRUS 54.58 30.71 0.57 6.05 0.49 14.89 0.36

5.3.2. Evaluasi Skenario Alternatif Kelompok Kedua

Hasil simulasi skenario kebijakan alternatif kelompok kedua pada masing- masing propinsi sampel dapat dilihat pada Lampiran 9 – 15. Hasil simulasi skenario kenaikan harga pupuk dan harga gabah pada Propinsi Sumatera Utara, Jawa Barat dan Jawa Tengah memberikan dampak yang relatif sama. Kenaikan harga pupuk 5 diikuti kenaikan harga gabah 10 berdampak meningkatkan peubah-peubah petani dan kinerja koperasi tetapi menurunkan pembelian gabah, 98 produksi beras dan kapasitas produksi beras koperasi. Sementara pada Propinsi Sumatera Barat, Jawa Timur, Bali dan NTB, kenaikan harga pupuk dan kenaikan harga gabah memberikan dampak negatif kepada para petani. Hasil simulasi skenario alternatif ini menunjukkan pada dasarnya di Propinsi Sumatera Utara, Jawa Barat dan Jawa Tengah harga pupuk dan harga gabah dapat dinaikan. Sementara pada keempat propinsi lainnya kenaikan harga gabah menguntungkan bagi petani, tetapi kenaikan harga pupuk sebesar 5 saja sudah merugikan petani. Hasil simulasi skenario-skenario selanjutnya pada semua propinsi adalah relatif sama. Skenario kenaikan penggunaan pupuk oleh petani sebesar 25 diikuti harga gabah dan pembelian gabah oleh koperasi sebesar 10 ketiganya berdampak positif secara umum pada semua peubah model. Karena itu skenario ini potensial untuk diterapkan. Sebaliknya skenario yang berlawanan yakni penurunan terhadap penggunaan pupuk dan harga gabah memberikan dampak serius menurunkan produksi gabah dan pendapatan para petani serta kinerja koperasi. Skenario ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa berbagai sebab dan alasan bahkan kebijakan yang diambil pemerintah yang menyebabkan penurunan penggunaan pupuk pada petani, pada dasarnya merugikan para petani. Skenario peningkatan kapasitas prasarana dan sarana produksi beras koperasi dimaksudkan untuk mengoperasikan kembali prasarana dan sarana koperasi yang telah menganggur akibat kebijakan pupuk dan beras yang telah dijalankan. Skenario tersebut sekaligus meningkatkan kemampuan koperasi dalam penanganan pengadaan pangan. Skenario ini juga dimaksudkan untuk mendukung sistem bank padi yang sedang dijalankan koperasi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jika kapasitas RMU koperasi yang ada sekarang ditingkatkan, juga gudang dan lantai jemur dan peralatan pendukung lainnya diperluas maka menjamin peningkatan pembelian gabah, produksi dan kapasitas produksi beras koperasi. Juga skenario ini memberikan dampak positif pada kinerja koperasi. Jika kemudian dilanjutkan dengan kebijakan untuk mendorong peningkatan nilai aset dan volume usaha koperasi maka akan memberikan hasil yang cukup besar bagi peningkatan kinerja koperasi. 99 Untuk pengembangan sistem bank padi ke depan maka gabungan beberapa skenario alternatif di atas merupakan kesatuan kebijakan yang penting. Gabungan skenario kebijakan peningkatan penggunaan pupuk petani secara langsung, kebijakan menaikan harga gabah, pemberian kredit atau modal kepada koperasi untuk pembelian gabah dan kenaikan kapasitas prasarana dan sarana produksi beras koperasi serta kebijakan mendorong kenaikan aset dan volume usaha koperasi adalah kesatuan kebijakan yang menunjang pengembangan system bank padi. Lebih dari itu, kebijakan alternatif tersebut secara bersama- sama akan menjamin produksi dan pendapatan para petani maupun produksi beras yang dihasilkan koperasi.

5.4. Model Alternatif Penyaluran Pupuk dan Pengadaan GabahBeras Koperasi