Pengembangan Motorik Halus Hakikat Motorik Halus
16 c.
Mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari- jemari: seperti kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda-benda.
d. Mampu mengendalikan emosi dengan beraktivitas motorik halus.
e. Secara khusus tujuan pengembangan motorik halus untuk anak usia TK 4-6
tahun adalah anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuhnya dan terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai
persiapan untuk pengenalan menulis. Puskur, Balitbang Depdiknas, 2002. Sejalan dengan pendapat tersebut, Yudha M. Saputra Rudyanto 2005:115
mengemukakan tujuan pengembangan motorik halus : 1.
Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan. 2.
Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dengan mata. 3.
Mampu mengendalikan emosi. Sedangkan, fungsi pengembangan keterampilan motorik halus adalah
mendukung aspek pengembangan aspek lainnya seperti kognitif dan bahasa serta sosial karena pada hakekatnya setiap pengembangan tidak dapat terpisah satu
sama lain Sumantri, 2005:146. Menurut Yudha M. Saputra Rudyanto 2005:116, fungsi pengembangan motorik halus :
1. Sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan.
2. Sebagai alat untuk mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan
gerakan mata. 3.
Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi.
17 Hurlock, Elizabeth B 1978:162-163 berpendapat bahwa secara kasar,
sesuai dengan fungsi yang dilayaninya dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak, keterampilan motorik dapat dibagi ke dalam 4 kategori, yaitu :
a. Keterampilan bantu diri self-helf
Dalam kehidupannya, anak harus mempelajari keterampilan motorik yang memungkinkan mereka mampu melakukan segala sesuatu bagi diri mereka sendiri
agar mencapai kemandirian diri. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan makan, berpakaian, merawat diri, dan mandi. Sehingga ketika anak mencapai usia
sekolah, penguasaan keterampilan tersebut harus dapat membuat anak mampu merawat diri sendiri dengan tingkat keterampilan dan kecepatan seperti orang
dewasa. b.
Keterampilan bantu sosial social-help Anak harus menjadi anggota yang kooperatif agar mampu menjadi
anggota kelompok sosial yang diterima di dalam keluarga, sekolah, dan tetangga,. Hal tersebut, diperlukan keterampilan tertentu, seperti membantu pekerjaan rumah
atau pekerjaan sekolah. c.
Keterampilan bermain Seorang anak harus mampu mempelajari keterampilan bermain, seperti
bermain bola, ski, menggambar, melukis, memanipulasi alat bermain dan lain- lain agar dapat menikmati kegiatan kelompok sebaya atau menghibur dir i ketika
berada di luar kelompok sebaya.
18 d.
Keterampilan sekolah Semakin banyak dan semakin baik keterampilan yang dimiliki anak,
semakin baik pula penyesuaian sosial yang dilakukan dan semakin baik prestasi sekolahnya, baik dalam prestasi akademis maupun dalam prestasi yang bukan
akademis. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan
motorik halus mempunyai tujuan dan fungsi bagi perkembangan anak terutama berkaitan dengan koordinasi otot-otot kecil halus, koordinasi kecepatan dan
ketepatan mata dan tangan serta keterampilan gerak kedua tangan. Selain itu juga pada pengendalian
emosi anak, serta keterampilan-keterampilan yang
berhubungan dengan penyesuaian sosial dan pribadi anak. Kaitannya dengan fungsi dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak, keterampilan motorik dapat
dibagi menjadi keterampilan bantu diri self- helf kaitannya dengan kemandirian, keterampilan bantu sosial social- help kaitannya dengan hubungan sosial,
keterampilan bermain kaitannya dengan bermain bersama kelo mpok sebaya, dan keterampilan sekolah kaitannya dengan kemampuan motorik halus dalam
melakukan pekerjaan sekolah seperti melukis, menulis, menggambar, membuat keramik, dan menari.