Latar Belakang Pengaruh Pasangan Usia Subur (PUS), Akseptor KB dan Jumlah Posyandu Terhadap Jumlah Kelahiran di Kota Medan Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penduduk adalah kekayaan bangsa sekaligus modal dasar pembangunan httpbadan lingkungan hidup daerah.com. Hal ini dapat terjadi jika jumlah penduduk yang besar tersebut dapat diberdayakan sesuai kodrat, keahlian dan bidang kerja masing–masing. Sebaliknya apabila jumlah penduduk yang besar itu tidak dapat diberdayakan dan dikendalikan secara bijak dan terencana makaakan terjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional, dalam penanganan masalah kependudukan pemerintah tidak saja mengarahkan pada peningkatan sumber daya manusianya tetapi juga pada upaya peningkatan jumlah penduduknya. Masalah kependudukan merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pembahasan serius dari pemerintah dan ahli kependidikan di Indonesia. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peranan penting. Semakin lengkap dan akurat data kependudukan data yang tersedia maka semakin mudah dan tepat rencana pembangunan itu dibuat. Sebagai contoh: dalam perencanaan pendidikan diperlukan data mengenai jumlah penduduk dalam usia sekolah, dan para pekerja. Salah satu yang mempengaruhi jumlah penduduk adalah kelahiran fertilitas. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup live birth, yaitu terlepasnya seorang bayi dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda- tanda kehidupan. Misalnya bernafas, jantung berdenyut dan sebagainnya. Untuk Universitas Sumatera Utara mengurangi laju pertumbuhan penduduk harus dilakukan penurunan fertillitas. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk yang merupakan tujuan penting yang ingin dicapai oleh sebuah negara. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan penting dan berusaha memenuhi sarana dan fasilitas yang menunjang kesejahteraan penduduk.Dengan adanya kesadaran masyarakat dan perhatian untuk ikut serta dalam mewujudkan kesejahteraan penduduk maka pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama berusaha menanggulangi masalah pertumbuhan penduduk, misalanya dengan melaksanakan program Keluarga Berencana KB. Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah kelahiran, diantaranya adalah jumlah pasangan usia subur PUS, jumlah akseptor KB, dan jumlah posyandu di lingkungan penduduk. Pasangan Usia Subur adalah pasangan suami-istri yang istrinya berusia 15-49 tahun. Diusia ini perempuan berpotensi untuk bereproduksi.Selain itu, jumlah akseptor KB juga mempengaruhi yang dimana akseptor adalah orang yang menerima serta mengikuti program keluarga berencana.Dan posyandu adalah wadah dimana biasanya masyarakat atau penduduk melakukan aktivitas kesehatan, misalnya seperti konsultasi pemakaian KB, pemeriksaan kehamilan, dan melakukan persalinan. Untuk mengetahui apakah terdapat perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya. Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah