bahwa setiap Rp. 1 penjualan mampu menghasilkan laba usaha sebesar Rp. 0,2324.
Pada tahun 2011, rasio operating profit margin yang dimiliki perusahaan sebesar 24,84 atau Rp. 0,2484. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1
penjualan mampu menghasilkan laba usaha sebesar Rp. 0,2484. Pada tahun ini terjadi peningkatan rasio sebesar 1,6 atau Rp. 0,016 dibandingkan tahun 2010.
Peningkatan ini dikarenakan terjadi peningkatan penjualan yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero.
Pada tahun 2012, perusahaan memiliki rasio operating profit margin sebesar 22,33 atau Rp. 0,2233. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1 penjualan
dapat menghasilkan laba usaha sebesar Rp. 0,2233. Pada tahun ini terjadi penurunan rasio sebesar 2,15 atau Rp. 0,0215. Penurunan ini disebabkan
terjadinya terjadinya penurunan penjualan setelah pungutan ekspor s.d Triwulan IV2012 dan juga terjadinya peningkatan biaya operasi perusahaan yang
berpengaruh pada berkurangnya laba usaha perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan tahun 2010,
pada tahun 2011 operasi keseluruhan yang dilakukan perusahaan terjadi secara efisien, namun tidak untuk tahun 2012.
3. Net Profit Margin NPM
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2010, 2011, dan 2012, Net Profit Margin untuk PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan adalah sebagai
berikut: NPM =
x 100
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2010 = x 100 = 14,90
Tahun 2011 = x 100 = 16,09
Tahun 2012 = x 100 = 13,11
Pada tahun 2010, PT. Perkebunan Nusantara IV Persero memiliki rasio Net Profit Margin sebesar 14,90 atau Rp. 0,149. Laba bersih yang dicapai oleh
perusahaan sebesar 14,90 dari volume penjualan. Dengan kata lain, rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp. 1 penjualan menghasilkan Rp. 0,149 laba bersih.
Pada tahun 2011, rasio Net Profit Margin perusahaan sebesar 16,09 atau Rp. 0,1609. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap penjualan Rp. 1, dapat
menghasilkan Rp. 0,1609 laba bersih. Pada tahun ini terjadi peningkatan sebesar 1,19 atau 0,0119 dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh
besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan dapat ditutupi dengan semakin meningkatnya penjualan di tahun 2011.
Pada tahun 2012, rasio Net Profit Margin perusahaan sebesar 13,11 atau Rp. 0,1311. Rasio ini menunjukkan bahwa dalam setiap Rp. 1 penjualan dapat
menghasilkan Rp. 0,1311 laba bersih. Dibandingkan dengan tahun 2011, terjadi penurunan rasio sebesar 2,98 atau Rp. 0,0298. Penurunan ini disebabkan
penjualan yang menurun seiring dengan pelemahan harga dan permintaan pasar yang menurun sehingga berdampak pada turunnya laba bersih yang diperoleh oleh
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Return On Investment ROI
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2010, 2011, dan 2012, Return on Investment untuk PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan adalah sebagai
berikut: ROI =
x 100
Tahun 2010 = x 100 = 11,86
Tahun 2011 = x 100 = 11,14
Tahun 2012 = x 100 = 7,58
Pada tahun 2010, rasio Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero adalah sebesar 11,86 atau Rp. 0,1186, yang artinya
bahwa setiap Rp. 1 keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan mampu mampu menghasilkan Rp. 0,1186 laba bersih.
Pada tahun 2011, rasio Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero sebesar 11,14 atau Rp. 0,1114. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap Rp.1 dana yang ditanam dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0,1114.
Pada tahun 2012, rasio Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero sebesar 7,58 atau Rp. 0,0758. Rasio ini menunjukkan
bahwa dalam setiap Rp. 1 aktiva yang dimiliki perusahaan dapat menghasilkan laba bersih senilai Rp. 0,0758.
Dari tahun 2010 – 2011 terjadi penurunan rasio sebesar 0,72 atau sebesar Rp 0,0072. Dan pada tahun 2011 – 2012 juga terjadi penurunan rasio sebesar
Universitas Sumatera Utara
3,56 atau sebesar Rp. 0,0356. Penurunan ini disebabkan karena peningkatan besarnya biaya operasi yang dikeluarkan perusahaan yang berpengaruh pada
berkurangnya laba bersih yang diterima perusahaan. Hal tersebut berarti pengelolahan total aset PT. Perkebunan Nusantara IV Persero dalam aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan belum efisien.
5. Return on Equity ROE