Latar Belakang Masalah Sistem Informasi akuntansi aktiva Tetap pada PT Perkebunan Nusantara III Medan

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah perusahaan harus memiliki suatu tujuan dalam menjalankan perusahaannya. Tujuan umum berdirinya suatu perusahaan yaitu memperoleh laba. Dalam mencapai tujuan tersebut suatu perusahaan membutuhkan akuntansi yang memegang peranan yang sangat penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari perusahaan tersebut. Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan yang relevan. Mengingat pentingnya sistem informasi tersebut maka setiap perusahaan dituntut untuk memiliki suatu sistem akuntansi yang baik. Apabila sistem informasi tersebut tidak baik dikhawatirkan akan mempengaruhi perolehan laba suatu perusahaan tersebut.selain itu juga digunakan untuk pengawasan informasi keuangan.informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan keuangan. laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca dana laba rugi. Salah satu pos dalam neraca adalah aktiva tetap. Aktiva tetap adalah salah satu bagian akuntansi yang memiliki faktor yang cukup besar dan memiliki andil untuk menghasilkan laporan keuangan. Aktiva tetap fixed assets adalah properti, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam operasi bisnis. Item – item ini relatif permanen dan sering kali secara kolektif mencerminkan investasi keungan terbesar perusahaan. Contoh dari aktiva tetap adalah tanah, gedung, perabotan, mesin, dan kendaraan bermotor. Universitas Sumatera Utara Sistem aktiva tetap perusahaan memproses trnasaksi yang berkaitan dengan akuisisi, pemeliharaan, dan penghapusan aktiva tetap. Sistem yang efektif akan mendukung keputusan manajemen, pelaporan keuangan, dan pelaporan ke pihak yang berwenang, dan juga memiliki pengendalian internal yang memadai. Tujuan spesifikasi dari sistem aktiva tetap adalah : 1. Memproses akuisisi aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai dengan persetujuan dan prosedur manajemen formal. 2. Mempertahankan catatan akuntansi yang memadai dari akuisisi, biaya, deskripsi, dan lokasi fisik aktiva tetap di dalam organisasi. 3. Mempertahankan catatan depresiasi yang akurat untuk aktiva – aktiva yang dapat disusutkan sesuai dengan metode – metode yang wajar. 4. Menyediakan informasi bagi pihak manajemen yang dapat membantu merencanakan investasi aktiva tetap dimasa yang akan datang. 5. Mencatat penghapusan aktiva tetap dengan benar. Karakteristik aktiva tetap adalah : 1. Aktiva tetap relatif mahal, dan biaya sulit ditentukan 2. Aktiva tetap dapat digunakan dalam jangka panjang, biasanya selama beberpa tahun. Jika aktiva tetap telah habis dipakai atau usang, perusahaan harus menyusutkannya. 3. Aktiva tetap dapat dijual atau ditukar – tambah. Akuntansi untuk pelepasan aktiva tetap lebih rumit ketimbang menjual persediaan. Universitas Sumatera Utara Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dan dengan tujuan yang sama. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen – komponen yaitu : 1. Orang – orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. 2. Prosedur – prosedur, baik manual maupun yan terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas – aktivitas organisasi. 3. Data tentang proses proses bisnis organisasi. 4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. 5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Kelima komponen ini secara bersama – sama memungkinkan Sistem Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu : 1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas – aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas – aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak – pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang review hal – hal yang telah terjadi. Universitas Sumatera Utara 2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. 3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset – aset organisasi, termasuk data organisasi, data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan handal. PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN juga memiliki berbagai macam aktiva tetap seperti tanah, gedung, kendaraan, komputer, mesin fotokopi, mesin genset, Air Conditioner, mesin penghancur kertas dan peralatan lainnya. PTPN III Medan tidak dapat menjalankan kegiatan operasional tanpa adanya aktiva tetap tersebut, karena aktiva tetap memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan, maka diperlukan pengawasan dan perusahaan juga harus memperhatikan masalah pada biaya reparasi dan pemeliharaan apakah relatif konstan atau semakin meningkat sepanjang umur manfaat aktiva tetap karena itu, pihak manajemen harus berhati –hati dalam menerapkan kebijakan khususnya jumlah pengeluaran pendapatan revenue expenditire , sebaliknya pengeluaran untuk aktiva aktiva di atas jumlah minimal yang harus dikapitalisasi sebagai pengeluaran modal capital expenditire . Mengingat pentingnya aktiva tetap fixed assets bagi sebuah organisasi perusahaan khususnya PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN yang bergerak dalam bidang perkebunan yang memiliki nilai aktiva tetapnya yang realistis besar dan jenisnya yang bervariasi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian – uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pelaksanaan akuntansi aktiva tetap berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dalam prakteknya diperusahaan. Maka dalam penyusunan tugas akhir penulis mengambil judul “ SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN ’’.

B. Rumusan Masalah