Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID KELOMPOK KOMPETENSI H 12

2. Koloid Dalam Kehidupan

Sistem koloid luas penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri, baik pada sistem alami maupun buatan manusia. Pengetahuan mengenai koloid penting untuk memahami berbagai fenomena di sekitar kita, baik dalam sistem industri maupun dalam fenomena alam atau kehidupan kita sehari-hari, seperti pada pembentukan delta sungai, penampakan langit yang berwarna biru, maupun aplikasi kedokteran dan pertanian.

a. Pembentukan Delta pada Muara Sungai

Air sungai yang berwarna keruh kecokelatan merupakan suatu koloid di mana zat-zat yang terdispersi mayoritas berada pada fasa padat. Oleh karena itu, air sungai termasuk ke dalam sol, yaitu jenis koloid di mana zat padat terdispersi dalam zat cair. Partikel koloid tersebar dalam medium pendispersinya dan kestabilannya dipertahankan oleh ion-ion tertentu yang diadsorpsi di permukaan koloid. Di sisi lain, air laut mengandung ion-ion yang berasal dari garam-garam yang dikandungnya terutama ion positif Na + , Mg 2+ , Ca 2+ . Kandungan utama garam dalam air laut adalah natrium klorida NaCl di mana jenis ikatannya adalah ikatan ion. Pada saat air sungai bertemu dengan air laut, terjadilah reaksi ion-ion dalam air laut yang menetralkan muatan partikel-partikel koloid air sungai terutama bermuatan negatif, seperti ion-ion yang berasal dari zat organik seperti asam humat. Dengan demikian, terjadilah koagulasi yang membentuk endapan, yang lama kelamaan semakin banyak hingga membentuk delta seperti diilustrasikan pada Gambar 1.2 berikut ini. Gambar 1.2 Ilustrasi pembentukan delta sumber: www.pnas.org LISTRIK untuk SMP Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID KELOMPOK KOMPETENSI H 13

b. Mesin Ginjal Buatan

Darah mengandung banyak partikel koloid seperti sel darah merah, sel darah putih, dan antibodi. Maha Besar Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan organ ginjal sedemikian rupa sehingga mampu memurnikan darah melalui prinsip dialisis melewati membran. Sampah bersifat racun seperti urea dan kreatin disaring melewati membran tersebut. Adapun partikel protein darah hemoglobin yang merupakan koloid, tetap berada dalam ginjal. Kita harus mensyukuri nikmat Tuhan YME berupa ginjal tersebut dengan cara menerapkan pola hidup sehat untuk memelihara kesehatan ginjal, seperti minum air putih minimal 8 gelas sehari. Ginjal yang tidak dipelihara dengan baik, lama kelamaan tidak dapat mengeluarkan senyawa beracun dari tubuh. Yang disebut sebagai gagal ginjal. Gagal ginjal dapat menyebabkan kematian karena terjadinya akumulasi sampah racun dalam darah. Saat ini, dengan teknologi yang mengaplikasikan sistem koloid, banyak pasien gagal ginjal dapat dibantu menggunakan mesin ginjal buatan artificial kidney machine. Mesin ginjal buatan bekerja melalui proses dialisis, yaitu pembersihan darah dari zat-zat pengotor sisa metabolisme dan cairan berlebih dalam darah menggunakan membran semipermeabel, misalnya membran selofan. Karena cara kerjanya menggunakan proses dialisis, mesin ginjal buatan juga disebut alat hemodialisis hemodialyzer. Pada alat tersebut, darah kotor dilewatkan melalui suatu filter berupa membran dialisis yang tersusun dalam suatu alat berbentuk tabung. Zat-zat toksik dalam darah didifusikan melalui filter dalam tabung dialisis tersebut menuju ke aliran air bersih di luar filter. Darah yang telah dibersihkan dimasukkan kembali ke tubuh pasien Gambar 1.3.