Pasar gelap Kondisi Ekonomi
membeli arloji dengan harga tiga Mark, itu benar-benar perdagangan yang murah di kalangan Prajurit dan kawan-kawan satu gerbongnya.
Data 41 S. 225
Der Haupthandelgegenstand war Seife. Artinya:
Artikel utama perdagangan adalah sabun.
Hal yang paling utama dalam perdagangan di pasar gelap adalah sabun. Jika berada di kamp Amerika mereka akan mendapatkan dua puluh potongan
sabun setiap minggu, namun tidak diberi air untuk mandi. Sebaliknya jika mereka berada di kamp Inggris maka mereka tidak akan mendapatkan air sama
sekali dan juga air. Pada masa setelah Perang Dunia II sebagian besar masyarakat Jerman
sangat menginginkan sabun dan air agar mereka bisa mandi. Ketika mereka bisa mandi maka bau mereka yang busuk tadi akan berubah menjadi harum.
Data 42 S. 225
Die grünen und roten Seifenstücke gingen hin und her. Manche hatten an der Seife ihren bildnerischen Ehrgeiz entdeckt, Hündchen, Kätzchen,
Gartenzwerge daraus gemacht, und jetzt stellte sich heraus, daβ der bildnerischen Ehrgeiz den Handelswert her abgemindert hatte:
ungeformte Seife stand höher im Kurs als geformte, Artinya:
Potongan sabun berwarna hijau dan merah berseliwiran ke sana kemari. Dalam beberapa sabun terdapat gambar ambisi artistik, anjing, kucing,
kurcaci, dan sekarang sabun bergambar telah mengurangi nilai pasar: sabun tanpa gambar lebih tinggi nilainya dibandingkan sabun
bergambar. Perubahan gaya hidup yang dialami oleh wanita Jerman pada masa
Perang Dunia II. Jika dulu mereka hanya menginginkan sabun bermerk seperti
Hündchen, Kätzchen, dan Gartenzwerge. Hal ini jauh berbeda pada masa Perang Dunia II di pasar gelap wanita ini tidak peduli lagi dengan sabun
bermerk atau tidak. Keinginan para wanita ini hanya satu yaitu bisa memiliki sabun
walaupun sabun tanpa merk agar mereka bisa wangi kembali. Kegilaan wanita pada sabun tanpa karena harganya cenderung lebih murah dibandingkan
dengan sabun bermerk pada masa itu. Akan tetapi mereka akan sangat tergila- gila lagi jika itu adalah Palmolive asli.
Data 43 S. 225
Die anonyme Hand, in die ich den Zwanzigmarkschein gelegt hatte, tauchte tatsächlich wieder auf und drückte mir zwei Zigaretten in meine
Linke, und ich war fast gerührt über so viel Ehrlichkeit aber nur so lange war ich fast gerührt, bis ich erfuhr, daβ die Belgier die Zigaretten
für fünf Mark verkaufen; offenbar galten hundert Prozent Gewinn als honoriger Satz, besonders unter ›Kameraden‹.
Artinya: Tangan anonim, aku telah menempatkan dua puluh mark, benar-benar
muncul lagi dan menyodorkan dua batang rokok di tangan kiriku, dan aku hampir tersentuh oleh begitu banyak kejujuran tapi tidak begitu
lama aku hampir diaduk sampai aku belajar bahwa Belgia menjual rokok seharga lima mark; rupanya adalah keuntungan seratus persen
sebagai tingkat honoriger, terutama di kalangan kawan-kawan .
Lagi saat Prajurit berada di pasar gelap ia ditawarkan dua batang rokok oleh tangan anonim. Ia hampir tertipu di tengah pasar gelap karena ia
menganggap banyak kejujuran yang terdapat disini namun kemudian ia berpikir tentang kenyataan yang telah dialaminya bersama kawan-kawannya
satu gerbong. Perdagangan yang selama ini dilakukan oleh orang Belgia ternyata
penipuan. Penjaga Belgia telah berbohong kawan-kawan satu gerbong Prajurit
bahwa ia menjual dua batang rokok seharga lima puluh Mark. Ternyata dengan penjualan itu orang Belgia mendapatkan untung sebesar 100 . Pada
kenyataannya di pasar ini rokok hanya dijual dengan harga dua puluh Mark.
Data 44 S. 225
Wir standen etwa zwei Stunden da, eingepfercht, und ich erinnere mich nur an Hände: handeltreibende Hände, die Seife von rechts nach links,
von links nach rechts weitergaben, Geld von links nach rechts und von rechts wieder nach links; es war, als wäre ich in ein Schlangennest
geraten; Hände von allen Seiten bewegten sich nach allen Seiten, reichten über meine Schultern und über meinen Kopf hinweg Ware und
Geld in alle Richtungen. Artinya:
Kami berada sekitar dua jam di sana, terkurung, dan aku ingat hanya tangan: tangan-tangan yang sibuk melakukan perdagangan , sabun dari
kanan ke kiri, diteruskan dari kiri ke kanan, uang dari kiri ke kanan dan kanan ke kiri lagi, seolah-olah aku jatuh ke dalam lubang ular, tangan
dari semua sisi bergerak menyentuh bahuku dan di atas kepalaku dan uang ke segala arah.
Perdagangan di pasar gelap terjadi dengan sangat ramai dan penuh kerumunan oleh Prajurit dan kawan-kawan satu gerbongnya. Ini menunjukkan
kemiskinan yang dialami oleh masyarakat Jerman dimana di pasar ini mereka bisa membeli dan mendapatkan barang dengan murah dan mudah.
Semua yang terjadi di pasar ini terjadi dengan cepat dan sangat ramai seperti yang terdapat dalam kalimat handeltreibende Hände, die Seife von
rechts nach links, von links nach rechts weitergaben, Geld von links nach rechts und von rechts wieder nach links; tangan-tangan yang sibuk melakukan
perdagangan , sabun dari kanan ke kiri, diteruskan dari kiri ke kanan, uang dari kiri ke kanan dan kanan ke kiri lagi,. Semua tangan mereka bergerak dengan
cepat mengambil barang dan uang.
Data 46 S.226
Hast du noch Seife?« »Ja«, sagte ich.
»Komm her«, sagte er und zog ein Paket Tabak aus der Tasche, öffnete es und hielt mir den hellgelben, frischen Feinschnitt unter die Nase,
»für zwei Stück Seife gehört es dir
– ist das ein faires Angebot?« Ich nickte, suchte in meiner Manteltasche nach der Seife, gab ihm zwei
Stück und steckte den Tabak ein. Artinya:
Kau juga punya sabun? Ya, kataku.
Sini berikan, katanya, dia menarik sebungkus tembakau dari sakunya, membukanya dan memberiku potongan tembakau berwarna kuning
cerah, dia menyodorkan tembakau segar di bawah hidung, Ini seharga dua batang sabun, adil kan?Aku mengangguk, aku mencari sabun ke
dalam saku mantel, memberikan padanya dua potong dan ku masukkan tembakau itu ke kantong.
Saat Perang Dunia II Prajurit terjebak lama di pasar gelap lebih dari 2
sampai tiga jam. Mungkin karena ini ia belajar banyak mengenai perdagangan dengan cara barter. Prajurit masih melakukan perdagangan seperti yang telah ia
lakukan di pasar gelap. Kali ini ia bertukar sabun terhadap tembakau. Perdagangan ini ia lakukan dengan penjaga Belgia.
Mereka bertukar dua potong tembakau terhadap sepotong sabun. Penawaran ini akhirnya langsung disepakati oleh Prajurit dan penjaga Belgia.
Prajurit mendapat dua potong tembakau yang kemudian ia simpan ke dalam kantong dan penjaga Belgia mendapatkan sepotong sabun yang kemudian juga
ia simpan ke dalam kantongnya.
Data 54 S.228
» Das ist der Schwarzmarkt«, sagte der belgische Posten, » hin und wieder räumen sie mal hier auf.«
Artinya: Ini adalah pasar gelap, kata penjaga Belgia, setiap orang membuka
lapak disini dan setiap hari harus dibersihkan kembali.
Ternyata benar bahwa selama Perang Dunia II banyak terjadi pasar gelap. Namun, pasar gelap pada saat ini sama dengan pasar gelap pada saat
dulu itu saat Prajurit harus terkurung disana dua jam sampai tiga jam. Setiap orang boleh membuka lapak di pasar ini setiap harinya akan tetapi jika pasar
telah usai maka mereka harus membersihkan kembali, tempat mereka membuka lapak tadi harus bersih seperti semula sebelum mereka
meninggalkan pasar. Perdagangan di pasar gelap ini juga dengan cara barter.
Data 57 S. 230
Vor dem Stacheldrahtgatter, durch das wir endgültig entlassen wurden, stand ein Mann zwischen zwei groβen Waschkörben: in dem einen
Waschkorb hatte er sehr viele Äpfel, in dem anderen ein paar Stück Seife; er rief: »Vitamine, Kameraden, ein Apfel ein Stück Seife.
Artinya: Di depan kawat berduri, akhirnya kami dibebaskan. Seorang laki-laki
berdiri diantara dua keranjang cucian yang besar, pada sebuah keranjang cucian dia memiliki banyak apel yang lainnya beberapa
batang sabun, dia berteriak sebuah apel bisa ditukar kawan-kawan dengan sepotong sabun;
Di depan kawat berduri akhirnya Prajurit dibebaskan. Perang Dunia II
telah berakhir namun, Prajurit masih menemuka seseorang yang berjualan seperti di pasar gelap. Laki-laki dengan membawa dua keranjang cucian yang
besar yang berisikan apel. Laki-laki ini berteriak apel bisa ditukar dengan sepotong sabun kawan-kawan. Kejadian ini sama mencirikan perdagangan di
pasar gelap, perdagangan yang dilakukan dengan cara barter.
Meskipun Perang Dunia II telah berakhir namun, kebiasaan yang telah terjadi pada mereka pada masa itu masih terjadi setelah Perang Dunia II
berakhir. Hal ini terjadi mungkin karena kebiasaan mereka selam Perang Dunia II.