Hasil Uji Asumsi ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa siswa laki-laki dalam penelitian ini berjumlah 77 siswa 31.9 dan siswa perempuan berjumlah 164 siswa 68. Siswa coeducational schools terdiri dari 43 siswa laki-laki dan 130 siswa perempuan. Sedangkan, siswa single sex schools terdiri dari 2 sekolah yaitu sekolah yang dengan siswa laki-laki saja dan sekolah dengan siswa perempuan saja, masing-masing terdiri dari 34 siswa. Total semua subjek penelitian ini adalah 241 siswa.

4.1.2 Hasil Penelitian

Sebelum analisa data, maka dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah asumsi tes parametrik telah terpenuhi.

i. Hasil Uji Asumsi

Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data tersebut normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS for Windows versi 17.0. Data dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p 0,05. Hasil uji normalitas ditampilkan dalam tabel 4. Tabel 4 Hasil Uji Normalitas menggunakan metode Kolmogorov Smirnov Sekolah Sig. Single sex schools 0.200 Coeducational schools 0.200 Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada siswa single sex schools sebesar 0.200 dan pada siswa coeducational schools sebesar 0.200. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,05 sehingga data berarti terdistribusi secara normal. Selain itu hasil uji normalitas single sex schools juga dapat dilihat dalam gambar normal QQ Plot berikut: Gambar 1. Gambaran uji normalitas single sex schools Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Gambaran uji normalitas coeducational schools Dari gambar-gambar diatas dapat dilihat bahwa penyebaran plot-plot mengikuti garis-garis fit line, yang berarti menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Selanjutnya uji asumsi yang dilakukan adalah uji homogenitas untuk mengetahui apakah varians dari dua kelompok adalah sama. Adapun untuk mengetahui varians tersebut adalah menggunakan Levene Statistic. Interpretasi hasil uji homogenitas adalah dengan perbandingan nilai signifikansi p dengan Alpha α. Jika nilai p α maka disimpulkan bahwa varians pada penelitian tidak homogen dan Universitas Sumatera Utara jika p α maka disimpulkan bahwa varians penelitian adalah homogen. Adapun hasil dari uji homogenitas ditampilkan pada tabel 5. Tabel 5 Hasil Uji Homogenitas dengan Levene Statistic Levene Statistic Siq 0.801 0.372 Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai Levene Statistic sebesar 0,801 sedangkan nilai signifikansi sebesar 0.372. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Berarti nilai p α yang menunjukkan bahwa data tersebut adalah homogen. ii. Hasil Penelitian Utama Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kecerdasan sosial antara siswa single sex schools dan coeducational schools di Kota Padang. Metode analisa data yang digunakan adalah independent sample t-test. Oleh karena itu dilakukan perumusan hipotesis statistik yaitu: 1. H o : μ1 = μ2, artinya tidak ada perbedaan kecerdasan sosial antara siswa single sex schools dan coeducational schools di Kota Padang. 2. H a : μ1 ≠ μ2, artinya ada perbedaan kecerdasan sosial antara siswa single sex schools dan coeducational schools di Kota Padang. Ho ditolak jika p α yang berarti ada perbedaan kecerdasan sosial antara siswa single sex schools dan coeducational schools di Kota Padang. Hasil uji statistik independent sample t-test ditampilkan pada tabel 6. Universitas Sumatera Utara Tabel 6 Hasil Uji Independent Sample T-test Kecerdasan sosial siswa Single Sex Schools dan Coeducational Schools t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Kecerdasan sosial -0.678 239 0.498 -1.335 1.971 Berdasarkan hasil uji i ndependent sample t-test dapat dilihat bahwa nilai p sebesar 0.498 yang berarti nilai p α artinya Ho diterima dan Ha ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan kecerdasan sosial antara siswa single sex schools dan coeducational schools di Kota Padang. Tabel 7 Deskripsi Kelompok Statistik Siswa Single Sex Schools dan Coeducational Schools Sekolah N Mean Std. Deviation Single Sex Schools 68 135.10 14.236 Coeducational Schools 173 136.44 13.588 Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kecerdasan sosial siswa single sex schools M=135.10; SD=14.236 sedangkan nilai rata-rata kecerdasan sosial siswa coeducational schools M=136.44; SD= 13.588. iii. Effect Size Effect size merupakan nilai yang menggambarkan sejauh mana bermaknanya atau pentingnya perbedaan atau pengaruh pada variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Salah satu cara pengukuran effect size adalah dengan pengukuran Cohen’s d, Pearson correlation coefficient r Field, 2009. Effect size berguna karena dapat menyediakan penilaian objektif terhadap pentingnya sebuah Universitas Sumatera Utara efek. Cohen dalam Field, 2009 memberikan suatu patokan yang dapat digunakan untuk melihat besar kecilnya efek yaitu: a. r = 0.10 : efek kecil b. r = 0.30 : efek sedang c. r = 0.50 : efek besar Adapun rumus effect size yang dipakai adalah sebagai berikut: � = � � � � � + �� Nilai t dan df pada penelitian ini yang didapat dengan menggunakan SPSS for 17.0 Windows adalah sebesar -0.678 dan 239. Maka effect size pada penelitian ini adalah sebesar: r = � −o. 678 2 −0.678 2 + 239 = � 0.459 239.459 = 0.04 Nilai r 0.04 menunjukkan bahwa effect size pada penelitian ini sangat kecil berdasarkan dari acuan yang diajukan Cohen di atas. Universitas Sumatera Utara iv. Kategorisasi Data Penelitian Skala kecerdasan sosial yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 36 aitem. Nilai skala berkisar antara 1 sampai dengan 5. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan hipotetik dapat dilihat di tabel 8 berikut: Tabel 8 Nilai Empirik dan Hipotetik Kecerdasan Sosial Jenis Sekolah Nilai Jumlah Mean Std. Deviasi Nilai Min. Nilai Maks. Single sex schools Empirik 68 135.10 14.236 102 164 Hipotetik 68 108 24 36 180 Coeducational schools Empirik 173 136.44 13.588 83 171 Hipotetik 173 108 24 36 180 Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hipotetik kecerdasan sosial sebesar 108 dan standar deviasi berjumlah sebesar 24. Sedangkan nilai rata-rata empirik single sex schools sebesar 135.10 dan standar deviasi sebesar 14.236. Serta nilai rata-rata empirik coeducational schools sebesar 136.44 dan standar deviasi sebesar 13.588. Jadi, nilai rata-rata empirik kecerdasan sosial baik pada single sex schools dan coeducational schools lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hipotetiknya. Hal ini berarti bahwa rata-rata kecerdasan sosial subjek dalam penelitian ini lebih tinggi daripada standar nilai kecerdasan sosial yang diperoleh sesuai skala penelitian. Universitas Sumatera Utara Norma kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 9 berikut: Tabel 9 Norma Kategorisasi Kecerdasan sosial Rentang Nilai Kecerdasan sosial Kategorisasi X Mean – SD Rendah Mean – SD ≤ X Mean + SD Sedang Mean + SD ≤ X Tinggi Keterangan: SD = Standar Deviasi Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hipotetik kecerdasan sosial sebesar 108 dan standar deviasi berjumlah sebesar 24. Tabel 10 Kategorisasi Kecerdasan sosial Rentang Nilai Kecerdasan sosial Kategori Single sex schools Coeducational schools Jumlah Persentase Jumlah Persentase X 84 Rendah 1 0.5 84 ≤ X 132 Sedang 30 44.1 56 32.4 132 ≤ X Tinggi 38 55.9 116 67.1 Total 68 100 173 100 Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa tidak ada siswa single sex schools yang memiliki kecerdasan sosial kategori rendah, yang termasuk kategori sedang sebanyak 30 siswa 44.1, dan termasuk kategori tinggi sebanyak 38 siswa 55.9. Sedangkan siswa coeducational schools yang memiliki kecerdasan sosial kategori rendah berjumlah 1 siswa 0.5, yang termasuk kategori sedang sebanyak 56 siswa 32.4 dan yang termasuk kategori tinggi sebanyak 116 siswa 67.1. Universitas Sumatera Utara

v. Hasil Penelitian Tambahan