ÔÕ ÖÖ
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-113
G. Perhubungan
Pada pokok bahasan mengenai perhubungan akan dibahas secara terinci indikator-indikator seperti jumlah arus penumpang umum, jumlah uji
KIR angkutan umum, jumlah pelabuhan laut udara terminal bis, kepemilikan KIR angkutan umum, lama pengujian kelayakan angkutan
umum KIR, biaya pengujian kelayakaan angkutan umum, serta pemasangan rambu-rambu. Berikut akan dijelaskan secara detail mengenai indikator-
indikator tersebut.
1. Jumlah Arus Penumpang Umum
Jumlah arus penumpang umum yang dimaksudkan dalam lampiran Permendagri 542010 adalah jumlah arus penumpang angkutan umum baik
yang melalui pelabuhan, bandar udara, maupun terminal yang masukkeluar daerah selama satu tahun. Berikut adalah tabel yang menyajikan data jumlah
arus penumpang umum di Kota Dumai.
Tabel 2.3.1.35 Jumlah Arus Penumpang Angkutan UmumMelalui Terminal, Pelabuhan, dan
BandaraBaik Penumpang Masuk Datang Maupun Keluar Berangkat di Kota DumaiTahun 2010 2015
Jenis Angkutan
Jenis Keberangkatan
2010 2011
2012 2013
2014 2015
TERMINAL BERANGKAT
234639 149734 174680 116080 120.225 106.390
DATANG 230503
155692 176902 116025 120.401 108.116 PELABUHAN BERANGKAT
281666 260.860 270503 269925 233365
DATANG 278897 260.879 273990 253645
211070 BANDARA
BERANGKAT 25.643
24.533 22163
22116 10625
DATANG 25.256
24.800 21320
20852 10876
TRANSIT 10.869
9.442 8952
8580 1385
Sumber : Dinas Perhubungan, 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah arus penumpang angkutan umum baik melalui terminal, pelabuhan, maupun bandara di Kota
Dumai dalam rentang waktu 2010 hingga tahun 2015 mengalami fluktuasi. Namun apabila dilihat secara lebih lanjut, jumlah penumpang angkutan laut
palabuhan masih mendominasi diantara angkutan lainnya di Kota Dumai. Terlihat sejak tahun data 2010
2015 jumlah penumpang angkutan yang melalui pelabuhan kapal lebih besar apabila dibandingkan dengan
penumpang melalui terminal bis dan bandar udara pesawat, seperti yang tergambar pada grafik dibawah ini.
×Ø ÙÙ
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-114
Gambar 2.3.1.27 Arus Penumpang Umum yang Masuk Kota Dumai melalui Terminal, Pelabuhan,
dan Bandara Tahun 2010 - 2015
2. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum
Jumlah Uji KIR angkutan umum yang dimaksud di sini merupakan pengujian setiap angkutan umum yang diimpor, baik yang dibuat danatau
dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Data jumlah uji KIR angkutan umum di
Kota Dumai dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.3.1.36 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di Kota Dumai
Tahun 2007 2012 Indikator
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Jumlah Uji KIR
Angkutan Umum
4.898 9.898
4.898 4.898
4.762 5.103
Sumber : Dinas Perhubungan, 2016
Jumlah uji KIR angkutan umum di Kota Dumai dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2015 menunjukkan angka yang fluktuatif. seperti
yang tergambar pada grafik 2.3.1.31. Namun tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai fluktuasi jumlah uji KIR angkutan umum di Kota Dumai ini,
apakah karena pengujian KIR tidak terikat batasan administrasi sehingga kendaraan dari luar kota dapat melakukan pengujian KIR di Kota Dumai,
atau ada terdapat alasan yang lainnya.
230503 155692
176902
116025 120,401
108,116 278897
260,879 273990
253645 211070
25,256 24,800 21320 20852 10876
50000 100000
150000 200000
250000 300000
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 TERMINAL
PELABUHAN BANDARA
ÚÛ ÜÜ
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-115
Gambar 2.3.1.29 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di Kota Dumai
Tahun 2010 2015
3. Jumlah Pelabuhan Laut Udara Terminal Bis
Adanya pelabuhan laut, udara, dan terminal bis dapat dikatakan menjadi salah satu sarana perhubungan yang memegang peranan penting
dalam perkembangan suatu daerah. Kota Dumai memiliki pelabuhan yang merupakan salah satu pintu masuk bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan
80 kegiatan ekspor impor dilakukan melalui pelabuhan ini.
Tabel 2.3.1.37 Jumlah Pelabuhan Laut Udara Terminal Bis
Tahun 2010 2015 Indikator
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Pelabuhan Penumpang
1 2
2 2
2 2
Pelabuhan Ro-Ro 1
1 1
1 1
1 Bandara
1 1
1 1
1 1
Terminal Penumpang
1 1
1 1
1 1
Sumber : Dinas Perhubungan, 2016
Dari tabel diatas diketahui bahwa terdapat masing-masing satu buah pelabuhan penumpang yakni Pelindo, satu buah pelabuhan Ro-ro, satu buah
bandara yakni Pinang Kampai, serta satu buah terminal penumpang yakni yang terdapat di jalan Kelakap Tujuh. Disamping dari keempat tersebut masih
terdapat beberapa pelabuhan dan terminal di Kota Dumai, diantaranya tiga buah pelabuhan yang dikelola oleh swasta perusahaan yakni Pelabuhan
4,898 9,898
4,898 4,898
4,762 5,103
2,000 4,000
6,000 8,000
10,000
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Uji KIR Angkutan Umum
Jumlah Uji KIR Angkutan Umum
ÝÞ ßß
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-116
Caltex Chevron yang khusus untuk mengangkut minyak mentah dan BBM, Pelabuhan Pertamina yang juga dipergunakan untuk mengangkut minyak
mentah dan BBM, serta Pelabuhan Kawasan Industri Dumai yang mengangkut minyak nabati dan pupuk NPK. Selain itu juga terdapat terminal
barang yang terletah di Bukit Jin, Jalan Kelurahan Bukit Datuk. 4.
Kepemilikan KIR Angkutan Umum
Kepemilikan KIR angkutan umum didapatkan dari hasil perhitungan jumlah angkutan umum yang melakukan uji KIR. Berikut adalah data
indikator kepemilikan KIR angkutan umum.
Tabel 2.3.1.38 Kepemilikan KIR Angkutan Umum di Kota Dumai
Tahun 2010 2015
Indikator 2010
2011 2012
2013 2014
2015 Kepemilikan
KIR Angkutan
Umum 9.797
9.797 9.797
9.797 9.523
10.206
Sumber : Dinas Perhubungan, 2016
Hasil yang ditunjukkan oleh tabel kepemilikan KIR angkutan umum di Kota Dumai menunjukkan hasil yang fluktuatif dengan kecenderungan
meningkat dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2015. Berikut adalah grafik yang menggambarkan nilai kepemilikan KIR angkutan umum di
Kota Dumai.
Gambar 2.3.1.29 Grafik Kepemilikan KIR Angkutan Umum di Kota Dumai
Tahun 2010 - 2015
9,797 9,797
9,797 9,797
9,523 10,206
9,400 9,500
9,600 9,700
9,800 9,900
10,000 10,100
10,200 10,300
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kepemilikan KIR Angkutan Umum
Kepemilikan KIR Angkutan Umum
àá ââ
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-117
5. Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum
Lama pengujian kelayakan angkutan umum di Kota Dumai sejak tahun 2007 hingga tahun 2013 adalah 20 menit, berikut apabila ditunjukkan
dengan tabel.
Tabel 2.3.1.39 Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum di Kota Dumai
Tahun 2010 2015 Indikator
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Lama Pengujian
Kelayakan Angkutan
Umum 30
Menit 30
Menit 30
Menit 30
Menit 28
Menit 28
Menit
Sumber : Dinas Perhubungan, 2016
6. Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum
Besarnya biaya pengujian yang ditetapkan dari tahun 2010 hingga tahun 2013 adalah sebesar Rp 29.000,- . Pada tahun 2014 mengalami
kenaikan menjadi Rp 40.000,- dan biaya tersebut masih dipergunakan hingga saat ini tahun 2016, berikut apabila ditunjukkan dengan tabel.
Tabel 2.3.1.40 Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum di Kota Dumai
Tahun 2010 2015 Indikator
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Biaya Pengujian
Kelayakan Angkutan
Umum 29.000
29.000 29.000
29.000 40.000 40.000
Sumber : Dinas Perhubungan, 2016
7. Pemasangan Rambu-rambu
Formula yang digunakan untuk perhitungan indikator pemasangan rambu-rambu adalah jumlah pemasangan rambu-rambu dibagi dengan
jumlah rambu-rambu yang seharusnya tersedia dikalikan dengan bilangan 100. Pemasangan rambu-rambu di berbagai titik strategis dan beberapa ruas
jalan, serta lingkungan permukiman penduduk sangat penting dilakukan untuk memberikan petunjuk dan mempermudah pengguna jalan dalam
mencari tempat tujuan. Selain itu, rambu-rambu tersebut juga berfungsi untuk memberikan peringatan bagi pengguna jalan agar lebih waspada
terhadap sesuatu yang berbahaya di ruas jalan.
Data yang bersumber dari Dinas Perhubungan Kota Dumai tidak menyebutkan sub indikator yang dipergunakan untuk perhitungan pada
ãä åå
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-118
formula pemasangan rambu-rambu. Data yang didapatkan hanyalah data mengenai jumlah pemasangan rambu-rambu pada tahun n, dimana pada
tahun 2015 terpasang rambu lalu lintas tiang tunggal sebanyak 952 unit, dan rambu cantilever type F sebanyak 389 unit, RPPJ sebanyak 87 unit, serta
RPPJ portal bentang sebanyak 4 unit. H.
Lingkungan Hidup 1.
Persentase Penanganan Sampah
Formula yang dipergunakan untuk menghitung persentase
penanganan sampah adalah merupakan hasil bagi antara volume tempat sampah yang ditangani dengan volume produksi sampah dikalikan dengan
bilangan 100. Tidak dijelaskan secara terperinci yang tertulis dalam Permendagri 542010 mengenai definisi volume sampah yang ditangani,
apakah memiliki pengertian volume sampah yang dibuang ke TPA atau volume sampah yang diolah. Data yang tertulis dalam tabel dibawah ini
merupakan data jadi mengenai persentase penanganan sampah yang bersumber dari Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai.
Tabel 2.3.1.41 Persentase Penanganan Sampah di Kota Dumai Realisasi dan Target
Tahun 2010 2015 Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Persentase penanganan sampah
70 72
74 75
77 80
Sumber : Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai, 2016
Melihat tren perkembangan dari indikator persentase penanganan sampah di Kota Dumai menunjukkan hasil dengan kecenderungan semakin
meningkat dari kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2015, yakni 70 di tahun 2010 meningkat menjadi 80 di tahun 2015, seperti yang tergambar
dalam grafik berikut ini.
æç èè
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-119
Gambar 2.3.1.31 Grafik Persentase Penanganan Sampah di Kota Dumai
Tahun 2010 2015
2. Persentase Luas Permukiman yang Tertata
Formula yang digunakan untuk menghitung persentase luas permukiman yang tertata adalah dengan membagikan luas area permukiman
tertata dengan luas area permukiman keseluruhan dikalikan dengan bilangan 100. Data yang didapatkan dari Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan
Pertamanan Kota Dumai hanya data jadi tahun 2013, yakni sebesar 27,69. 3.
Rasio Tempat Pembuangan Sampah TPS per Satuan Penduduk
Tempat pembuangan sampah TPS per satuan penduduk telah dibahas pada salah satu indikator dalam pokok bahasan pekerjaan umum. Terdapat
kesamaan diantara keduanya, yakni didapatkan dari formula jumlah daya tampung TPS yang dibagi dengan jumlah penduduk dikalikan bilangan 1000.
Data mengenai rasio tempat pembuangan sampah sudah merupakan data jadi yang bersumber dari Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota
Dumai. Berikut adalah data mengenai indikator rasio tempat pembuangan sampah TPS per satuan penduduk di Kota Dumai.
Tabel 2.3.1.42 Rasio Tempat Pembuangan Sampah TPS per Satuan Penduduk di Kota Dumai
Tahun 2010 2015 Indikator
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Rasio Tempat Pembuangan
Sampah TPS per Satuan
Penduduk 9 TPS
10 TPS 10 TPS 11 TPS 12 TPS 15 TPS
Sumber : Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai Tahun 2016
70 72
74 75
77 80
50 55
60 65
70 75
80 85
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Persentase penanganan sampah
éê ëë
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-120
Dalam rentang waktu tahun 2010 hingga tahun 2015 hasil yang dihasilkan dalam indikator rasio tempat pembuangan sampah TPS per
satuan penduduk di Kota Dumai memiliki kecenderungan meningkat, yakni 9 TPS persatuan pendudukdi tahun 2010 meningkat menjadi 15 TPS di tahun
2015. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja dari SKPD khususnya Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai juga meningkat.
Gambar 2.3.1.32 Rasio Tempat Pembuangan Sampah TPS per Satuan Penduduk di Kota Dumai
Tahun 2010 2015
Sistem pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Dumai sebagaimana yang tertulis dalam
Standar Operasional Prosedur SOP urusan pengelolaan sampah, pengangkutan sampah dibagi menjadi tiga bagian sesuai dengan sumber
penghasil sampahnya. Pertama, sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga ruko. Sampah yang dihasilkan sebagian dikumpulkan oleh petugas sampah
yang ditunjuk langsung oleh ketua RT, dan sebagian lainnya langsung diangkut oleh petugas dari Dinas Tata Kota.
Kedua, sampah yang terdapat di pasar. Pengumpulan sampah pasar dilakukan oleh pengelola pasar yang kemudian dikumpulkan di tempat
pembuangan sementara TPS yang telah disediakan, lalu kemudian diangkut ileh petugas dari Dinas Tata Kota untuk dibawa menuju tempat pembuangan
akhir TPA. Ketiga, sampah yang dihasilkan oleh perusahaan. Sampah perusahaan atau pabrik sebagian dikelola langsung oleh perusahaan
9 10
10 11
12 15
2 4
6 8
10 12
14 16
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Rasio Tempat Pembuangan Sampah TPS per Satuan Penduduk
ìí îî
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-121
dimaksud untuk diangkut langsung ke TPA, sedangkan sebagian perusahaan lainnya langsung dilayani oleh petugas kebersihan dari Dinas Tata Kota.
I. Pertanahan
Pada dasarnya tanah mempunyai makna dan nilai strategis yang tinggi, baik dari sisi historis, politik, sosial budaya, terlebih ekonomi karena
didalamnya tidak saja terdapat aspek fisik, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, budaya, politik serta hukum, sedangkan banyak pihak memiliki kepentingan
terhadap tanah, sehingga tanah merupakan sumber daya yang rawan konflik.
Di Daerah Kota Dumai terdapat beberapa status tanah antara lain : a. Tanah Kawasan Hak Pakai PT. Cevron Fasific Indonesia
b. Tanah Kawasan Hak Pakai PT. Pertamina c. Tanah Pemerintah Daerah adalah tanah yang merupakan asset Pemerintah
Daerah d. Tanah Warga Masyarakat adalah tanah milik perseorangan
e. Tanah tanah perusahaan yang berstatus hak guna usaha yang bergerak di bidang HPHHPHTI yaitu :
1. PT. SUNTARA GAJA PATI di Sungai Sembilan
2. PT RUAS UTAMA JAYA di Sungai Sembilan
3. PT. DIAMOND RAYA TIMBER di Sungai Sembilan
4. PT. ARARA ABADI DI Bukit Kapur
Seiring dengan perkembangan situasi dan kondisi terutama dalam pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum, tanah-tanah yang ada
di Daerah Kota Dumai dimungkinkan untuk dimanfaatkan, baik untuk dipakai sendiri atau disewakan, dilepaskan kepada Pemerintah, maupun
Pihak Swasta yang berbadan hukum.
Untuk menjaga suasana tetap kondusif maka konflik tersebut perlu di fasilitasi Pemerintah Kota Dumai agar tidak menjurus ke hal-hal yang bersifat
kekerasan. Adapun konflik tanah masyarakat dengan tanah perusahaan yang selama ini di fasilitasi oleh Pemerintah Kota Dumai yaitu. yaitu :
1. PT. SUNTARA GAJA PATI Di Kecamatan Sungai Sembilan 2. PT RUAS UTAMA JAYA Di Kecamatan Sungai Sembilan
3. PT. DIAMOND JAYA TIMBERS Di Kecamatan Sungai Sembilan 4. PT. PERTAMINA PERSERO Di Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan
Dumai Selatan
ïð ññ
RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 II-122
5. PT. CHEVRON PACIFIK INDONESIA Di Kecamatan Dumai Timur dan Kecamatan Dumai Selatan
6. PT. ARARA ABADI di Kecamatan Bukit Kapur Sedangkan konflikpermasalahan tanah lain yang ditangani oleh
Pemerintah Kota Dumai adalah konflikpermasalahan tanah antara masyarakat dengan Tanah Aset Pemko Dumai
J. Kependudukan dan Catatan Sipil