RPJM 10 Agustus 2016

(1)

RPJMD

PEMERINTAH KOTA DUMAI

TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DAERAH

KOTA DUMAI TAHUN 2016-2021

RPJMD

PEMERINTAH KOTA DUMAI

TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DAERAH

KOTA DUMAI TAHUN 2016-2021

RPJMD

PEMERINTAH KOTA DUMAI

TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DAERAH


(2)

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG I-1

B DASAR HUKUM I-3

C HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN I-6

D SISTEMATIKA PENULISAN I-24

E MAKSUD DAN TUJUAN I-26

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI KOTA DUMAI

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI II-1

2.1.1 ASPEK GEORGRAFI II-1

A. Luas dan Letak Wilayah II-1

B. Kondisi Topografi II-3

C. Kondisi Klimatologi II-4

D. Kondisi Geologi II-5

E. Kondisi Hidrologi II-6

F. Pemanfaatan Lahan II-7

G. Wilayah Rawan Bencana II-11

2.1.2 ASPEK DEMOGRAFI II-14

A. Perkembangan Jumlah Penduduk II-14

B. Kepadatan dan Sebaran Penduduk II-16

C. Struktur Penduduk II-17

D. Kondisi IPM Kota Dumai II-19

2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT II-21

2.2.1 FOKUS KESEJAHTERAAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI II-21 A. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

II-21

2.2.2 FOKUS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT II-58

A. Pendidikan II-58

B. Kesehatan II-64

2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM II-71

2.3.1 FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB II-71

A. Pendidikan II-71

B. Kesehatan II-86

C. Pekerjaan Umum II-103

D. Perumahan II-109

E. Penataan Ruang II-111

F. Perencanaan Pembangunan II-112

G. Perhubungan II-113

H. Lingkungan Hidup II-118

I. Pertanahan II-121

J. Kependudukan dan Catatan Sipil II-122


(3)

N. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah II-130

O. Penanaman Modal II-133

P. Kebudayaan II-135

Q. Kepemudaan dan Olahraga II-136

R. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri II-137 S. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

II-138

T. Ketahanan Pangan

U. Statistik II-141

V. Kearsipan II-142

W. Komunikasi dan Informatika II-142

X. Perpustakaan II-143

2.3.2 FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN II-146

A. Pertanian II-146

B. Kehutanan II-149

C. Energi dan Sumber Daya Mineral II-151

D. Pariwisata II-151

E. Kelautan dan Perikanan II-152

F. Perdagangan II-155

G. Perindustrian II-157

2.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH II-160

2.4.1 FOKUS KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH II-160

A. Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian II-160

2.4.2 FOKUS FASILITAS WILAYAH/ INFRASTRUKTUR II-160

A. Perhubungan II-160

B. Penataan Ruang II-162

C. Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

II-163

2.4.3 FOKUS IKLIM BERINVESTASI II-163

A. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

II-163

2.4.4 SUMBER DAYA MANUSIA II-167

A. Ketenagakerjaan II-167

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA

PENDANAAN III-1

3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU(2005-2010) III-1

3.1.1 KINERJA PELAKSANAAN APBD III-2

A. Pendapatan Daerah III-2

B. Belanja Daerah III-14


(4)

3.2.2 ANALISIS PEMBIAYAAN III-27

3.3 KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2016-2021 III-31

3.3.1 PROYEKSI DATA MASA LALU III-31

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN IV-1

4.1.1 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah IV-1 4.1.2 Identifikasi Permasalahan Untuk Pemenuhan Penyelenggaraan

Urusan Pemerintahan Daerah (Urusan Wajib/Pilihan) IV-1

4.2 ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN IV-14

4.2.1 Telahaan dari rumusan permasalahan Pembangunan Kota

Dumai IV-15

4.2.2 Telaahan Kebijakan nasional yang terkait dengan Kota Dumai IV-19 4.2.3 Telaahan Kebijakan Provinsi yang terkait dengan Kota Dumai

(RPJM Provinsi Riau 2014-2018) IV-20

4.2.4 Isu-Isu Strategis Pembangunan Kota Dumai Secara Umum IV-21

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V-1

5.1 VISIPEMBANGUNAN KOTA DUMAI TAHUN 2016-2021 V-1

5.2 MISI PEMBANGUNAN KOTA DUMAI TAHUN 2016-2021 V-2 5.3 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KOTA DUMAI TAHUN

2016-2021 V-8

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI-1

6.1 STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA DUMAI TAHUN 2016-2021 VI-1 6.2 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOTA DUMAI TAHUN 2016-2021 VI-1 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII-1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB X PENUTUP X-1

10.1 PROGRAM TRANSISI X-1


(5)

Tabel 2.1.1.1 Pembagian Wilayah Administrasi di Kota Dumai II-3 Tabel 2.1.1.2 Banyaknya Hari Hujan di Kota Dumai Selama Tahun 2009-2013 II-4 Tabel 2.1.1.3 Banyaknya Curah Hujan di Kota Dumai Selama Tahun 2009-2013 II-5

Tabel 2.1.1.4 Sungai yang Terdapat di Kota Dumai II-7

Tabel 2.1.1.5 Banyaknya Kejadian Asap di Kota Dumai II-12 Tabel 2.1.2.1 LajuPertumbuhanPenduduk Kota Dumai Tahun 2002-2014 II-15 Tabel 2.1.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Dumai Tahun 2009-2014

dirinci per Kecamatan II-16

Tabel 2.1.2.3 Kepadatan Penduduk Kota DumaiTahun 2010-2015 II-17 Tabel 2.1.2.4 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kota Dumai Tahun 2003-2015 II-17 Tabel 2.1.2.5 Perbandingan Kondisi IPM Kota Dumai dengan Skala Provinsi dan

Nasional Tahun 2010-2014 II-20

Tabel 2.1.2.6 Kondisi IPM Kota Dumai dan Kabupaten Sekitarnya di Provinsi

Riau Tahun 2010-2014 II-21

Tabel 2.2.1.1 PDRB Kota Dumai Dasar Harga Konstan 2010 II-22 Tabel 2.2.1.2 PDRB Kota Dumai Atas Dasar Harga Berlaku II-23

Tabel 2.2.1.3 Kontribusi Sektoral PDRB 2010-2014 II-24

Tabel 2.2.1.4 Pertumbuhan PDRB Kota Dumai Atas Dasar Harga Konstan 2010 II-24

Tabel 2.2.1.5 Analisa LQ kota Dumai Tahun 2010 II-26

Tabel 2.2.1.6 Penafsiran Analisa LQ kota Dumai Tahun 2010 II-27

Tabel 2.2.1.7 Analisa LQ kota Dumai Tahun 2011 II-28

Tabel 2.2.1.8 PenafsiranAnalisa LQ kota Dumai Tahun 2011 II-29

Tabel 2.2.1.9 Analisa LQ kota Dumai Tahun 2012 II-29

Tabel 2.2.1.10 PenafsiranAnalisa LQ kota Dumai Tahun 2012 II-30

Tabel 2.2.1.11 Analisa LQ kota Dumai Tahun 2013 II-31

Tabel 2.2.1.12 PenafsiranAnalisa LQ kota Dumai Tahun 2013 II-32

Tabel 2.2.1.13 Analisa LQ kota Dumai Tahun 2014 II-32

Tabel 2.2.1.14 PenafsiranAnalisa LQ kota Dumai Tahun 2014 II-33

Tabel 2.2.1.15 Analisa DLQ Kota Dumai Tahun 2011 II-35

Tabel 2.2.1.16 PenafsiranAnalisaDLQ kota Dumai Tahun 2011 II-36

Tabel 2.2.1.17 Analisa DLQ kota Dumai Tahun 2012 II-37

Tabel 2.2.1.18 PenafsiranAnalisa DLQ kota Dumai Tahun 2012 II-38

Tabel 2.2.1.19 Analisa DLQ kota Dumai Tahun 2013 II-39

Tabel 2.2.1.20 PenafsiranAnalisa DLQ kota Dumai Tahun 2013 II-40

Tabel 2.2.1.21 Analisa DLQ kota Dumai Tahun 2014 II-41

Tabel 2.2.1.22 PenafsiranAnalisa DLQ kota Dumai Tahun 2014 II-42

Tabel 2.2.1.23 Analisa Shift Share Klasik II-44

Tabel 2.2.1.24 Analisa Shift Share Esteban Marquillas II-46 Tabel 2.2.1.25 Hasil Perhitungan Metode Shift Share Esteban Marquillas II-48 Tabel 2.2.1.26 Pendapatan Perkapita Kota Dumai Tahun 2010-2014 II-51 Tabel 2.2.1.27 Penduduk Miskin di Kota Dumai Tahun 2009-2014 II-52 Tabel 2.2.1.28 Indeks Kedalaman Kemiskinan di Kota Dumai Tahun 2009-2014 II-53 Tabel 2.2.1.29 Indeks Keparahan Kemiskinan di Kota Dumai Tahun 2009-2014 II-54 Tabel 2.2.1.30 Indeks Gini di Kota Dumai Tahun 2009-2014 II-56

Tabel 2.2.1.31 Inflasi Rata-rata Tahun 2011-2015 II-57

Tabel 2.2.2.1 Angka Melek Huruf Kota Dumai II-62

Tabel 2.2.2.2 Angka rata-rata lama sekolah Kota Dumai dibandingka


(6)

Tabel 2.2.2.4 Persentase Jenjang Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan di Kota

Dumai II-65

Tabel 2.2.2.5 Angka Partisipasi Murni di Kota Dumai II-66 Tabel 2.2.2.6 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup di Kota Dumai II-68

Tabel 2.2.2.7 Angka Kematian Balita di Kota Dumai II-70

Tabel 2.2.2.8 Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 Kelahiran Hidup Kota

Dumai II-71

Tabel 2.2.2.9 Angka Usia Harapan Hidup di Kota Dumai II-73 Tabel 2.2.2.10 Persentase Balita Gizi Buruk di Kota Dumai II-75 Tabel 2.3.1.1 Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah SD/MI dan

SMP/MTs di Kota Dumai II-76

Tabel 2.3.1.2 Rasio Guru/Murid SD/MI di Kota Dumai II-78 Tabel 2.3.1.3 Rasio Guru/Murid SMP/MTs di Kota Dumai II-78 Tabel 2.3.1.4 Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

SMA/SMK/MA II-79

Tabel 2.3.1.5 Rasio Guru/Murid SMA/SMK/MA di Kota Dumai II-81 Tabel 2.3.1.6 Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik Kota Dumai II-82 Tabel 2.3.1.7 Sekolah Pendidikan SMP/MTs Kondisi Bangunan Baik Kota Dumai II-83 Tabel 2.3.1.8 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Dumai II-84 Tabel 2.3.1.9 Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Kota

Dumai II-85

Tabel 2.3.1.10 Angka Kelulusan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Kota

Dumai II-86

Tabel 2.3.1.11 Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dan dari SMP/MTs ke

SMA/MA/SMK Kota Dumai II-87

Tabel 2.3.1.12 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV di Kota Dumai II-89 Tabel 2.3.1.13 Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk di Kota Dumai II-90 Tabel 2.3.1.14 Rasio Dokter per Satuan Penduduk di Kota Dumai II-91 Tabel 2.3.1.15 Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk di Kota Dumai II-93 Tabel 2.3.1.16 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani di Kota Dumai II-94 Tabel 2.3.1.17 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang

Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Dumai II-95 Tabel 2.3.1.18 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di

Kota Dumai II-97

Tabel 2.3.1.19 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA

di Kota Dumai II-99

Tabel 2.3.1.20 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Dumai II-100

Tabel 2.3.1.21 Sebaran Puskesmas di Kota Dumai II-102

Tabel 2.3.1.22 Cakupan Puskesmas di Kota Dumai II-102

Tabel 2.3.1.23 Sebaran Puskemas Pembantu di Kota Dumai II-104 Tabel 2.3.1.24 Cakupan Puskesmas Pembantu di Kota Dumai II-104 Tabel 2.3.1.25 Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik di Kota

Dumai II-106

Tabel 2.3.1.26 Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk di Kota Dumai II-108 Tabel 2.3.1.27 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan Penduduk di

Kota Dumai II-109

Tabel 2.3.1.28 Panjang Jalan Dilalui Roda Empat di Kota Dumai II-111 Tabel 2.3.1.29 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih di Kota Dumai II-112 Tabel 2.3.1.30 Rumah Tangga Pengguna Listrik di Kota Dumai II-113


(7)

Tabel 2.3.1.32 Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Melalui Terminal, Pelabuhan, dan Bandara Baik Penumpang Masuk (Datang) Maupun Keluar (Berangkat) di Kota Dumai

II-116

Tabel 2.3.1.33 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di Kota Dumai II-117 Tabel 2.3.1.34 Jumlah Pelabuhan Laut/ Udara/ Terminal Bis II-118 Tabel 2.3.1.35 Kepemilikan KIR Angkutan Umum di Kota Dumai II-119 Tabel 2.3.1.36 Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum di Kota Dumai II-120 Tabel 2.3.1.37 Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum di Kota Dumai II-121 Tabel 2.3.1.38 Persentase Penanganan Sampah di Kota Dumai (Realisasi dan

Target) II-122

Tabel 2.3.1.39 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan Penduduk di

Kota Dumai II-123

Tabel 2.3.1.40 Rasio Penduduk ber-KTP per Satuan Penduduk II-125 Tabel 2.3.1.41 Ketersediaan Database Kependudukan Skala Provinsi II-126 Tabel 2.3.1.42 Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK II-127 Tabel 2.3.1.43 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah II-127 Tabel 2.3.1.44 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Kota Dumai II-129 Tabel 2.3.1.45 Cakupan Peserta KB Aktif Kota Dumai II-130 Tabel 2.3.1.46 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Kota Dumai II-131 Tabel 2.3.1.47 Angka Partisipasi Angkatan Kerja Di Kota Dumai II-132 Tabel 2.3.1.48 Pencari Kerja yang Ditempatkan Di Kota Dumai II-132 Tabel 2.3.1.49 Tingkat Pengangguran Terbuka Di Kota Dumai II-133 Tabel 2.3.1.50 Keselamatan dan Perlindungan Di Kota Dumai II-133 Tabel 2.3.1.51 Perselisihan Buruh dan Pengusaha Di Kota Dumai II-134

Tabel 2.3.1.52 Persentase Koperasi Aktif II-134

Tabel 2.3.1.53 Persentase Usaha Mikro dan Kecil II-135

Tabel 2.3.1.54 Jumlah Perusahaan PMDN dan PMA di Kota Dumai II-137 Tabel 2.3.1.55 Nilai Investasi PMDN dan PMA di Kota Dumai II-137 Tabel 2.3.1.56 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Perusahaan PMDN dan PMA Kota

Dumai II-138

Tabel 2.3.1.57 Persentase Nilai Realisasi PMDN Kota Dumai II-138 Tabel 2.3.1.58 Penyelenggaraan Festival Seni Dan Budaya Kota Dumai II-139 Tabel 2.3.1.59 Jumlah Organisasi Pemuda Kota Dumai II-140 Tabel 2.3.1.60 Jumlah Organisasi Olahraga Kota Dumai II-140

Tabel 2.3.1.61 Jumlah Kegiatan kepemudaan II-140

Tabel 2.3.1.62 Jumlah Kegiatan Olahraga Kota Dumai II-141 Tabel 2.3.1.63 Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kota Dumai II-141 Tabel 2.3.1.64 Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Kota Dumai II-141 Tabel 2.3.1.65 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk Kota

Dumai II-142

Tabel 2.3.1.66 Persentase Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Kota Dumai II-143 Tabel 2.3.1.67 Persentase Peningkatan Pos Siskamling Per Jumlah Desa/

Kelurahan Kota Dumai II-143

Tabel 2.3.1.68 Persentase Cakupan Patroli Petugas Satpol PP Kota Dumai II-144 Tabel 2.3.1.69 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,

Keindahan) Kota Dumai II-144

Tabel 2.3.1.70 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota Dumai II-145 Tabel 2.3.1.71 Ketersediaan pangan utama Kota Dumai II-145 Tabel 2.3.1.72 Publikasi Buku Statistik Kota Dumai II-145


(8)

Tabel 2.3.1.75 Rasio Jumlah Perpustakaan Terhadap Jumlah Penduduk II-147 Tabel 2.3.1.76 Jumlah Pengunjung Perpustakaan per Tahun II-148 Tabel 2.3.1.77 Koleksi Buku Yang Tersedia Di Perpustakaan Daerah II-149 Tabel 2.3.2.1 Persentase Produktivitas Padi Atau Bahan Pangan Utama Lokal

Lainnya di Kota Dumai II-151

Tabel 2.3.2.2 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB II-152 Tabel 2.3.2.3 Kontribusi Sub Sektor Pertanian (Tanaman Bahan Makanan)

dalam PDRB Sektor Pertanian II-152

Tabel 2.3.2.4 Kontribusi Sub Sektor Perkebunan (Tanaman Perkebunan) dalam

PDRB Sektor Pertanian II-153

Tabel 2.3.2.5 Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Kota Dumai II-153 Tabel 2.3.2.6 Persentase Kerusakan Kawasan Hutan Kota Dumai Tahun II-154 Tabel 2.3.2.7 Pertumbuhan Sektor Penggalian dalam PDRB II-155 Tabel 2.3.2.8 Jumlah Kunjungan Wisata di Kota Dumai II-155 Tabel 2.3.2.9 Produksi Perikanan Laut (Kg) di Kota Dumai II-156 Tabel 2.3.2.10 Produksi Perikanan Kolam (Kg) di Kota Dumai II-157 Tabel 2.3.2.11 Kontribusi Sektor Perdagangan dalam PDRB Kota Dumai II-158 Tabel 2.3.2.12 Ekspor Bersih Perdagangan Kota Dumai II-159 Tabel 2.3.2.13 Kontribusi Sektor Perindustrian dalam PDRB di Kota Dumai II-160 Tabel 2.3.2.14 Pertumbuhan Industri Terhadap PDRB di Kota Dumai II-160 Tabel 2.4.1.1 Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Kota Dumai Tahun 2009 II-161 Tabel 2.4.2.1 Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kota Dumai II-161 Tabel 2.4.2.2 Jumlah Orang dan Barang yang Terangkut Angkutan Umum di

Kota Dumai II-163

Tabel 2.4.2.3 Banyaknya Hotel di Kota Dumai II-164

Tabel 2.4.3.1 Angka Kriminalitas di Kota Dumai II-165

Tabel 2.4.3.2 Lama Proses Perijinan di Kota Dumai II-165 Tabel 2.4.4.1 Rasio Lulusan S1/S2/S3 di Kota Dumai II-169

Tabel 2.4.4.2 Rasio Ketergantungan di Kota Dumai II-170

Tabel 2.4.4.3 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian

Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Dumai II-171 Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Dumai (dalam juta rupiah) III-4

Tabel 3.2 Target Dan Realisasi PAD (Juta Rupiah) III-6

Tabel 3.3 Kontribusi Realisasi PAD terhadap Realisasi Pendapatan (juta

rupiah) III-6

Tabel 3.4 Realisasi Dana Perimbangan (Pendapatan Transfer) III-9 Tabel 3.5 Rasio Dana Perimbangan Terhadap Pendapatan (milyar rupiah) III-10 Tabel 3.6 Rasio DAU dan DAK terhadap Total Dana Perimbangan (juta

rupiah) III-11

Tabel 3.7 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun (juta

rupiah) III-13

Tabel 3.8 Target Belanja Daerah Kota Dumai Tahun 2010-2015 III-15 Tabel 3.9 RealisasiBelanja Daerah Kota Dumai Tahun 2010-2015 III-16 Tabel 3.10 Perbandingan antara Belanja Tidak langsung (BTL) dengan Belanja

Langsung (BL) Pemerintah Kota Dumai Tahun 2010-2015 III-17 Tabel 3.11 klasifikasi kinerja pendanaan pembangunan daerah III-18

Tabel 3. 12 Kinerja pendanaan Pembangunan Daerah III-19

Tabel 3. 13 Neraca Daerah Kota Dumai Tahun 2010-2015 III-21 Tabel 3. 14 Ratio Keuangan Kota Dumai Tahun 2010-2015 III-25


(9)

Tabel 3. 16 Defisit Rill Anggaran Kota Dumai Tahun 2010-2015 III-28 Tabel 3. 17 Komposisi Penutup Defisit Rill Anggaran Kota Dumai Tahun

2010-2015 III-28

Tabel 3. 18 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kota Dumai tahun

2010-2015 III-30

Tabel 3. 19 Perkiraan Pendapatan Pemerintah Kota Dumai Tahun 2016-2021 III-34 Tabel 3. 20 Perkiraan Belanja Pemerintah Kota Dumai Tahun 2016-2021 III-38 Tabel 3.21 Rencana Alokasi Pagu Anggaran Belanja Langsung Kota Dumai

Menurut Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 III-40 Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran V-13 Tabel 6.1 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Misi 1 VI-5 Tabel 6.2 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Misi 2 VI-9 Tabel 6.3 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Misi 3 VI-12 Tabel 6.4 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Misi 4 VI-15 Tabel 6.5 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Misi 5 VI-19 Tabel 6.6 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Misi 6 VI-21 Tabel 6.6 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Misi 7 VI-24 Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program PembangunanMisi 1 VII-4 Tabel 7.2 Kebijakan Umum dan Program PembangunanMisi 2 VII-13 Tabel 7.3 Kebijakan Umum dan Program PembangunanMisi 3 VII-22 Tabel 7.4 Kebijakan Umum dan Program PembangunanMisi 4 VII-27 Tabel 7.5 Kebijakan Umum dan Program PembangunanMisi 5 VII-42 Tabel 7.6 Kebijakan Umum dan Program PembangunanMisi 6 VII-48 Tabel 7.7 Kebijakan Umum dan Program PembangunanMisi 7 VII-53 Tabel 8.1 Matriks Program Lima Tahunan RPJMD Kota Dumai 2011-2015

Misi 1 VIII-2

Tabel 8.2 Rekapitulasi Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah Tahun

2016-2021 VIII-49


(10)

Gambar 1.1 Diagram Alir Penyusunan RPJMD I-3 Gambar 1.2 Diagram Hubungan Keterkaitan Antar Dokumen

Perencanaan I-7

Gambar 2.1.1.1 Peta Administrasi Kota Dumai II-2

Gambar 2.1.1.2 Peta Rawan Bencana Kota Dumai II-13

Gambar 2.1.2.1 Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Dumai per

Tahun Selama Periode 2002-2015 II-15

Gambar 2.1.2.2 Piramida Penduduk Kota Dumai Tahun 2015 II-19 Gambar 2.1.2.3 Grafik Perbandingan IPM Kota Dumai, Provinsi Riau,dan

Nasional II-20

Gambar 2.2.1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Dumai Tahun

2010-2014 II-25

Gambar 2.2.1.2 Perkembangan Tingkat Pendapatan Per Kapita Kota Dumai

Tahun 2010-2014 II-51

Gambar 2.2.1.3 Persentase Tingkat Kemiskinan Kota Dumai dan Provinsi

Riau Tahun 2010-2014 II-53

Gambar 2.2.1.4 Indeks kedalaman Kemiskinan Kota Dumai Tahun

2009-2014 II-54

Gambar 2.2.1.5 Indeks keparahan Kemiskinan Kota Dumai Tahun 2009-2014 II-55 Gambar 2.2.1.6 Kurva Indeks Gini Kota DumaiTahun 2009-2014 II-56

Gambar 2.2.1.7 Kurva Inflasi Kota Dumai II-60

Gambar 2.2.2.1 Grafik Angka Melek Huruf Kota Dumai II-62 Gambar 2.2.2.2 Grafik Perbandingan Angka Rata-rata lama Sekolah di

Provinsi Irua Tahun 2010-2014 II-63

Gambar 2.2.2.3 Grafik Angka Partisipasi Kasar SD/MI, SMP/MTs dan

SMA/MA/SMKKota Dumai II-64

Gambar 2.2.2.4 Grafik Angka Partisipasi Murni SD/MI, SMP/MTs dan

SMA/MA/SMK Kota Dumai II-68

Gambar 2.2.2.5 Grafik Perkembangan Angka Kematian Bayi di Kota Dumai II-69 Gambar 2.2.2.6 Grafik Perkembangan Angka Kematian Balita di Kota Dumai II-70 Gambar 2.2.2.7 Grafik Perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan di

Kota Dumai II-72

Gambar 2.2.2.8 Grafik Perkembangan Angka Harapan Hidup di Kota Dumai II-74 Gambar 2.3.1.1 Grafk Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

SD/MI dan SMP/MTs di Kota Dumai II-77

Gambar 2.3.1.2 Grafik Rasio Guru/Murid SD/MI dan SMP/MTs Kota Dumai II-79 Gambar 2.3.1.3 Grafik Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

SMA/MA/SMK di Kota Dumai II-80

Gambar 2.3.1.4 Grafik Rasio Guru/Murid SMA/MA/SMK Kota Dumai Tahun II-81 Gambar 2.3.1.5 Grafik Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik

Kota Dumai II-82

Gambar 2.3.1.6 Grafik Sekolah Pendidikan SMP/MTs Kondisi Bangunan Baik

Kota Dumai II-83

Gambar 2.3.1.7 Grafik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Dumai II-84 Gambar 2.3.1.8 Grafik Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan

SMA/MA/SMKKota Dumai II-85

Gambar 2.3.1.9 Grafik Angka Kelulusan SD/MI, SMP/MTs dan MA/MA/SMK

Kota Dumai II-87

Gambar 2.3.1.10 Grafik Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dan dari

SMP/MTs ke SMA/MA/SMK II-88

Gambar 2.3.1.11 Grafik Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV di Kota

Dumai II-89

Gambar 2.3.1.12 Grafik Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk


(11)

Dumai

Gambar 2.3.1.15 Grafik Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Dumai

II-96

Gambar 2.3.1.16 Grafik Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita

Penyakit TBC BTA II-99

Gambar 2.3.1.17 Grafik Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Dumai II-101 Gambar 2.3.1.18 Grafik Cakupan Puskesmas di Kota Dumai II-103 Gambar 2.3.1.19 Grafik Cakupan Puskesmas Pembantu di Kota Dumai II-105 Gambar 2.3.1.20 Grafik Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik

di Kota Dumai II-107

Gambar 2.3.1.21 Rasio Tempat Ibadah per Satuan Penduduk di Kota Dumai II-108 Gambar 2.3.1.22 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan

Penduduk di Kota Dumai II-110

Gambar 2.3.1.23 Panjang Jalan Dilalui Roda Empat di Kota Dumai II-111 Gambar 2.3.1.24 Grafik Indikator Rumah Tangga Pengguna Air Bersih di Kota

Dumai II-112

Gambar 2.3.1.25 Grafik Indikator Rumah Tangga Pengguna Listrik di Kota

Dumai II-114

Gambar 2.3.1.26 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber

HPL/ HGB di Kota Dumai II-115

Gambar 2.3.1.27 Arus Penumpang Umum yang Keluar Kota Dumai melalui

Terminal, Pelabuhan, dan Bandara II-117

Gambar 2.3.1.28 Arus Penumpang Umum yang Masuk Kota Dumai melalui

Terminal, Pelabuhan, dan Bandara II-118

Gambar 2.3.1.29 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di Kota Dumai II-118 Gambar 2.3.1.30 Grafik Kepemilikan KIR Angkutan Umum di Kota Dumai II-120 Gambar 2.3.1.31 Grafik Persentase Penanganan Sampah di Kota Dumai

(Realisasi dan Target) II-122

Gambar 2.3.1.32 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan

Penduduk di Kota Dumai II-124

Gambar 2.3.1.33 Grafik Rasio Penduduk ber-KTP per Satuan Penduduk II-126 Gambar 2.3.1.34 Grafik Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga

Pemerintah Kota Dumai II-128

Gambar 2.3.1.35 Grafik Partisipasi angkatan kerja perempuan Kota Dumai II-129 Gambar 2.3.1.36 Grafik Cakupan Peserta KB Aktif Kota Dumai II-130 Gambar 2.3.1.37 Grafik Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Kota

Dumai II-131

Gambar 2.3.1.38 Persentase Koperasi Aktif II-135

Gambar 2.3.1.39 Persentase Usaha Mikro dan Kecil II-136 Gambar 2.3.1.40 Grafik Penyelenggaraan Festival Seni Dan Budaya Kota

Dumai II-139

Gambar 2.3.1.41 Grafik Jumlah Perpustakaan Kota Dumai II-147 Gambar 2.3.1.42 Grafik Rasio Jumlah Perpustakaan Terhadap Jumlah

Penduduk II-148

Gambar 2.3.1.43 Grafik Jumlah Pengunjung Perpustakaan per Tahun II-149 Gambar 2.3.1.44 Grafik Koleksi Buku Yang Tersedia Di Perpustakaan Daerah II-150 Gambar 2.3.2.1 Persentase Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama

Lokal Lainya II-151

Gambar 2.3.2.2 Grafik Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Kota

Dumai II-153

Gambar 2.3.2.3 Grafik Persentase Kerusakan Kawasan Hutan Kota Dumai II-154 Gambar 2.3.2.4 Perkembangan Produksi Perikanan Laut di Kota Dumai II-156 Gambar 2.3.2.5 Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya di Kota Dumai II-158 Gambar 2.3.2.6 Perkembangan Ekspor Bersih Perdagangan di Kota Dumai II-159 Gambar 2.4.2.1 Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kota Dumai II-162


(12)

(13)

! "#$ #% & '( #) #*+

,*- #*+,*- #*+ ./ 0/% 1 2 3#45 * 1 667 $'*$ #* + 89 :$' 0 ; ' %' *< #*##*

;'0=#*+5 * #* . #:9/ *#( - #* ,* -#* +,*- #*+ ./ 0/ % 1> 3#45 * 16?7 $ '*$ #*+

;'0'%9*$ #4 #* @#'%#4A 0'*+ #0#*#$ )#* )'B#-# B'0'%9*$ #4 -#' %#4 5*$ 5 )

0'*5 :5 *y :'C5 0( #4 -/ )5 0'* B'%' *<#*##* B'0=#*+5*#* - #'%#4! @/ )5 0' * B'%'*<#*##* B'0=#*+5*#* -#'%#4 $ '%:'=5$ 0' (9B5$9: (1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) yang merupakan kebijakan pembangunan dengan jangka waktu 20 tahun; (2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun; dan (3) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun.

Pada tanggal 9 Desember tahun 2015 Kota Dumaitelah menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Berdasarkan hasil Pilkada tersebut telah ditetapkan Kepala Daerah terpilih dan dilantik menjadi Walikota dan Wakil Wakil Walikota periode 2016-2021. Sebagaimana amanat dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014, setelah Kepala Daerah dilantik maka diwajibkan menyusun RPJMD, oleh karena itu pada tahun 2015,rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai tahun 2016-2021 perlu disusun.

Penyusunan rancanganRPJMD Kota Dumai tahun 2016-2021 memperhatikan Peraturan Da Nomor13 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Dumai tahun 2005 2025. RPJMD tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari tahap III RPJPD Kota Dumai tahun 2005 2025. Pada RPJP tersebut Visi yang akan dicapai adalahTerwujudnya Dumai Sebagai Kota Pelabuhan Dan Industri Yang Kokoh, Dengan Masyarakat Yang Bertumpu Pada Budaya Melayu, Menuju Dumai Madani Yang Hijau. Adapun misi dari visi pembangunan jangka panjang daerah Kota Dumai Tahun 2005 2025 adalah

1. Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing dan bertumpu pada kepelabuhanan dan industri;

2. Mewujudkansumberdayamanusia yang berkualitas, agamisdanberjatidiriMelayu;


(14)

3. Mewujudkaninfrastrukturwilayah yang berkualitassesuaidayadukungdanfungsiruang;

4. Meningkatkan kapasitas dan profesionalitas aparatur pemerintah daerah dalam rangkamewujudkan kepemerintahan daerah yang baik;

5. MewujudkanDumaisebagailingkungan yang hijau.

Selain RPJPD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun juga memperhatikan rencana tata ruang (dikarenakan Penetapan Peraturan daerah masih terkendala di pemerintah provinsimaka yang digunakan adalah rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Dumai tahun 2014-2034). Setiap kebijakan pembangunan harus memperhatikan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, indikasi program pemanfaatan ruang yaitu program pembangunan sektoral wilayah kota, program pengembangan wilayah kota, dan program pengembangan kawasan dan lingkungan strategis yang merupakan kewenangan Pemerintah Daerah kota.

Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan RPJMD adalah: politik; teknokratik; partisipatif; atas-bawah (top-down); dan bawah-atas (bottom-up). Pendekatan politik adalah pendekatan perencanaan pembangunan yang berasal dari proses politik.Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakanPendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah.Perencanaan dengan pendekatan teknokratik, bahwa perencanaan pembangunan dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan stakeholders dimaksudkan untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Dokumen Rencana hasil proses perencanan atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah perencanaan pembangunan daerah.


(15)

Penyusunan RPJMD dilakukan melalui berbagai tahapan analisis setiap urusan pembangunan, penjaringan aspirasi masyarakat, serta dialog yang melibatkan stakeholders dan pemangku kepentingan. Adapun proses penyusunan secara rinci dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Sumber: Permendagri no. 54 Tahun 2010

Gambar1.1Diagram Alir Penyusunan RPJMD B. Dasar Hukum

Dasar hukum Penyusunan Kajian RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);


(16)

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);

9. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025)

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2014 Nomor 2440, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)


(17)

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);


(18)

22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3)

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

25. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Riau Tahun 2014-2018.

26. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rencana Jangka Panjang Daerah Kota Dumai Tahun 2005-2025.

C. Hubungan Antar Dokumen

Penyusunan RPJMD memperhatikan pembangunan nasional khususnya yang berkaitan dengan pembangunan daerah yang mempengaruhi pembangunan nasional. Penyusunan Kajian RPJMD memperhatikan juga RPJMD Provinsi Riau, dan RPJMN2015-2019 dengan tujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan dan harus selaras dan sinergi antar daerah, antar waktu, antar ruang, dan antar fungsi pemerintah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

RPJP Nasional dan RPJP Provinsi yang juga telah diacu dalam RPJP Kota Dumai akan menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD. RPJMD ini akan dijabarkan dalam RKPD dan selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD. Sementara RPJMD juga akan menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD yang selanjutnya akan dijabarkan dalam Renja SKPD. Hubungan Keterkaitan antar dokumen perenanaan pembangunan dapat dilihat pada gambar berikut :


(19)

Gambar: 1.2Diagram Hubungan Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan 1. Hubungan RPJMD Kota Dumai dengan RPJPD Kota Dumai.

RPJMD tahun 2016-2021 merupakan tahap III pada RPJPD Kota Dumai. Pada dokumen RPJDP prioritas pembangunan pada tahap III (tahun 2016-2021) adalah sebagai berukut :

a. Pengembangan perekonomian kota yang memiliki daya saing dan bertumpu pada kepelabuhanan dan pengembangan industri, dengan sasaran pokok

1. Pengelolaan kawasan industri dan penyiapan perwujudan KEK 2. Pengembangan kegiatan industri, perdagangan, dan jasa 3. Peningkatan investasi dari investor dalam maupun luar negeri 4. Peningkatan tenaga kerja yang berkualitas

Adapun kebijakan pembangunannya adalah sebagai berikut:

1) Mewujudkan terlaksananya kerjasama dalam pengembangan kawasan industri

2) Meningkatkan kawasan industri menjadi kawasan ekonomi khusus 3) Mengembangkan industri dan usaha mikro, kecil, dan menengah yang

ramah lingkungan

4) Mengembangkan kemitraan antara usaha kecil menengah dengan usaha besar


(20)

6) Mengembangkan kegiatan jasa kepelabuhanan

7) Mengembangkan kegiatan perdagangan yang melayani pasar lokal dan regional

8) Mengembangkan kerjasama dunia usaha dengan koperasi dan lembaga keuangan

9) Memantapkan kualitas pelayanan perizinan

10)Meningkatkan promosi dan kerjasama lintas regional

11)Mendorong terciptanya hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat terhadap investor

12)Mengintegrasikan hubungan harmonis antara sektor tenaga kerja, sektor penyedia lapangan kerja dan pemerintah

13)Meningkatkan kualitas tenaga kerja yang mampu bersaing di era global

b. Mewujudkansumberdaya manusia yang berkualitas, agamis dan berjati diri Melayu, dengan sasaran pokok

1. Peningkatan mutu dan kreatifitas masyarakat 2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

3. Pengembangan karakter masyarakat yang mandiri dan berbudi pekerti luhur

4. Pengelolaan kerjasama yang mendorong berkembangnya nilai dan budaya Melayu

Adapun kebijakan pembangunannya adalah sebagai berikut:

1) Merevitalisasi kebijakan pendidikan yang bertumpu pada potensi dan daya saing daerah

2) Mengembangan pendidikan kewirausahaan bagi masyarakat

3) Meningkatnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja 4) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 5) Mewujudkan kemudahan akses, pemerataan dan perluasan

kesempatan memperoleh pendididkan berkualitas dan terjangkau di semua jenjang

6) Meningkatkan profesionalitas tenaga pelayanan kesehatan untuk dapat bersaing dengan tenaga asing

7) Meningkatkan kuantitas dan kualitas ibu hamil dan bayi lahir sehat 8) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengakses pelayanan


(21)

9) Meningkatkan fasilitas pendukung dan pelayanan tenaga medis 10)Mengoptimalkan perilaku hidup sehat di berbagai lapisan masyarakat 11)Mengembangkan kebijakan dan pelaksana pembangunan berwawasan

kesehatan

12)Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan pembangunan kesehatan

13)Terciptanya kualitas hidup perempuan dan anak

14)Meningkatkan peran masyarakat dan lembaga keagamaan dalam melaksanakan pendidikan keagamaan sebagai dasar pembentukan karakter bangsa yang luhur

15)Merevitalisasi kebijakan pendidikan keagamaan dan karakter bangsa yang mendukung pembentukan perilaku yang berbudi pekerti luhur 16)Meningkatkan kerjasama ASEAN dan SIJORI (Singapura-Johor-Riau)

untuk bidang kebudayaan Melayu

17)Merevitalisasi kebijakan yang terkait seni budaya Melayu

18)Mengoptimalkan implemantasi kebijakan, strategi dan program-program pengembangan dan aktualisasi seni budaya Melayu

c. Mewujudkan infrastruktur wilayah yang berkualitas sesuai daya dukung dan fungsi ruang, dengan sasaran pokok

1. Peningkatan ketersediaan sumber air baku untuk air bersih 2. Peningkatan infrastruktur air bersih yang merata dan berkeadilan 3. Peningkatan aksesibilitas dan mobilitas antar wilayah

4. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan

5. pengelolaan kawasan perumahan dan permukiman

6. Peningkatan dukungan pemanfataan infrastruktur telekomunikasi 7. Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas sosial dan ekonomi

Adapun kebijakan pembangunannya adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan penyediaan air baku melalui pengembangan dan pengelolaan sumber daya air

2) Mengembangkan kualitas dan kuantitas jalan

3) Mengembangkan dan menjaga kualitas infrastruktur transportasi 4) Meningkatkan pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan

infrastruktur transportasi


(22)

6) Mengembangkan pemenuhan infrastruktur ketenagalistrikan

7) Mengembangkan energi dan mengembangkan sumber energi alternatif terbarukan

8) Meningkatkann sarana penerangan jalan umum (Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah/SKUTM dan Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah/SKUTR) pada wilayah yang belum terjangkau jaringan PLN 9) Mengembangkan kualitas sarana prasarana dasar perumahan dan

permukiman

10)Meningkatkan lingkungan perumahan dan pemukiman yang berkualitas

11)Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan, air bersih, dan air limbah domestik

12)Mengembangkan sarana prasarana penunjang untuk mewujudkan kebersihan lingkungan

13)Meningkatkan sistem jaringan drainase secara bertahap pada daerah rawan banjir dan mengurangi daerah genangan air pada kawasan permukiman

14)Mengembangkan dan memanfaatkan jaringan telekomunikasi dan informatika sesuai dengan fungsi dan keunggulannya

15)Meningkatkan perluasan pelayanan pendidikan dan kesehatan melalui pembangunan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan yang memadai

d. Meningkatkan kapasitas dan profesionalitas aparatur pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan kepemerintahan daerah yang baik, dengan sasaran pokok

1. Peningkatan sumberdaya aparatur yang profesional dan memiliki kompetensi di bidangnya

2. Peningkatan akses pelayanan publik yang sesuai dengan standar pelayanan prima

Adapun kebijakan pembangunannya adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan upaya pengendalian pelaksanaan lima syarat profesionalisme

2) Merevitalisasi kebijakan yang terkait profesionalisme pegawai di kota Dumai


(23)

3) Meningkatkan kinerja pegawai melalui pembenahan sistem dan prosedur serta standarisasikualitas pelayanan

4) Memantapkan sistem organisasi dan tata kerja yang efektif dan efisien 5) Mewujudkan penyempurnaan SOTK (Struktur Organisasai dan Tata

Kerja) pemerintahan daerah yang efektif dan efisien

6) Memantapkan pembinaan kompetensi, kinerja, serta kehandalan aparatur pemerintahan daerah secara bertahap dan berkelanjutan 7) Pemantapan kapasitas kepemimpinan dalam mencapai good

governance dan clean government Meningkatkan kuantitas dan kualitas sistem pelayanan publik

8) Memantapkan pelayanan publik yang prima.

9) Menyalurkan aspirasi kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik melalui forum formal

e. Mewujudkan Dumai sebagai lingkungan yang hijau/tempat nyaman untuk ditinggali (liveability) , dengan sasaran pokok

1. Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup yang bijaksana

2. Peningkatan peran perangkat pengelolaan/kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan

3. Peningkatan peraturan Penataan Ruang yang tegas dan konsisten Adapun kebijakan pembangunannya adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan penelitian tentang pengelolaan dan pengawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan

2) Meningkatkan pembangunan Kota Dumai yang memenuhi syarat lingkungan hidup berkelanjutan

3) Merevitalisasi kebijakan yang terkait dengan peningkatan kondisi lingkungan hidup di Dumai menuju lingkungan lestari

4) Mengoptimalkan peran pelaku usaha dan masyarakat dalam pencapaian pembangunan kota yang lestari

5) Merevitalisasi kebijakan yang terkait partisipasi masyarakat dalam peningkatan kondisi lingkungan hidup

6) Menguatkan kelembagaan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, terutama pengelolaan sumber daya air di kawasan hutan lindung

7) Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan


(24)

8) Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup

9) Meningkatkan sistem peradilan lapangan untuk pembangunan yang sesuai RTRW

10)Meningkatkan ketaatan pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat tentang aturan RTRW

11)Meningkatkan upaya pelaksanaan pengendalian yang tertib sesuai RTRW

12)Merevitalisasi kebijakan yang terkait sistem implementasi dan pengendalian tata ruang bagi birokrasi dan masyarakat pelaku tata ruang

2. Hubungan RPJMD dengan RTRW Kota Dumai (Rancangan RTRW Kota Dumai tahun 2014- 2034)

a.Kebijakan pengembangan struktur ruang 1. Kota Dumai dalam konstelasi internasional

Kota Dumai telah disepakati secara nasional menjadi pusat kegiatan yang harus dapat melayani kegiatan yang bersifat internasional, yakni mewakili Provinsi Riau yang memiliki batas wilayah berhadapan langsung dengan Negara lain yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura. Selain itu kota Dumai juga tidak hanya melayani kepentingan Provinsi Riau tersebut tetapi juga kota Dumai harus mampu melayani kepentingan wilayah Sumatera Utara bagian selatan dan wilayah Sumatera barat bagian utara yang akan memerlukan layanan untuk kepentingan kegiatan perdagangan yang bersifat internasional.

Di dalam arahan rencana penataan ruang wilayah kota Dumai hingga akhir tahun 2034 adalah meningkatkan aksesibilitas kota Dumai sebagai pusat kegiatan internasional terhadap kawasan kawasan yang membutuhkan layanan, yang berarti harus dilakukan penataan ruang wilayah sistem jaringan transportasi baik darat, sungai, danau, udara, yang harus mampu mencakup luasan wilayah yang di kehendaki untuk di layani, yakni Sumatera utara bagian selatan, seluruh Provinsi Riau, dan Sumatra barat bagian utara.

Selain layanan yang bersifat kemudahan yang lebih tinggi (aksesibilitas) berupa sistem jaringan transportasi, juga di perlukan persediaan sumber energi (kelistrikan) yang mampu menunjang seluruh kegiatan


(25)

layanan, agar mampu melayani sebagai mana keinginan untuk dapat melayani secara nasional maupun internasional. Perlunya ketersediaan sumber daya air, dan telekomunikasi serta infrastruktur fisik lainnya yang harus mampu menunjang penetapan fungsi kota Dumai sebagi gerbang internasional sendiri.

Strategi untuk mendukung arahan penataan ruang wilayah kota Dumai sebagai gerbang internasional, sebagai mana di uraikan di atas adalah melakukan penyusunan penataan ruang wilayah seluruh infrastruktur maupun sub struktur dan supra struktur yang diperlukan oleh kota Dumai untuk mampu menjadi pusat kegiatan layanan yang berskala internasional, baik pentahapan jangka pendek (5 tahun mendatang), jangka menengah (5-10 tahun mendatang) dan jangaka panjang (20 tahun mendatang).

Dukungan berupa infrastruktur tersebut harus di lakukan secara berkesinambungan dan terintegrasi dengan berbagai penataan ruang wilayah yang memiliki kepentingan yang sama meskipun dalam skala yang lebih kecil, sehingga akan terjadi integrasi penataan ruang wilayah yang baik, penataan ruang wilayah terhadap infrastruktur yang telah ada maupun penataan ruang wilayah infrastruktur baru yang akan dipersiapkan hingga akhir masa perencanaan jangka panjang itu sendiri.

2. Kota Dumai dalam Konstelasi Nasional 1) Kota Dumai Sebagai PKN

Berdasarkan arahan dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional tahun 2006, Kota Dumai ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Kriteria yang digunakan dalam penetapan PKN adalah kawasan perkotaan yang :

a. Berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang ke kawasan internasional, b. Berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan

jasa-jasa berskala nasional atau yang melayani beberapa Provinsi, dan/atau

c. Berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau yang melayani beberapa Provinsi.


(26)

2) Kota Dumai sebagai PKSN

Berdasarkan arahan dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional tahun 2008, Kota Dumai ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN). Kriteria yang digunakan dalam penetapan PKSN adalah kawasan perkotaan yang :

a. Terletak di dalam kawasan perbatasan negara.

b. Berpotensi dan telah disepakati sebagai Pos Pemeriksaan Lintas Batas dengan negara tetangga.

c. Berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga.

d. Merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya.

3) Kota Dumai sebagai Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone-FTZ)

Disiapkannya Kota Dumai sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ) sudah sangat layak karena Kota Dumai telah mempersiapkan tempat ataupun sarana lainnya. Terdapat beberapa tempat di Kota Dumai yang dapat dijadikan kawasan Free Trade Zone (FTZ) yaitu Pelintung dan Lubuk Gaung. Semua daerah itu memiliki potensi dan aset tersendiri yang bisa dikembangkan. Bahkan pada lahan kedua lokasi itu cukup bagus dan memiliki peluang investasi yang sangat layak jual. Areal di Pelintung yang memang seblumnya telah dipersiapkan menjadi salah satu kawasan industri,namun masih memiliki lahan yang sangat luas.

Wacana untuk menjadi Dumai sebagai kawasan perdagangan bebas menggantikan Batam dinilai sangat tepat. Ada beberapa faktor pendukung Kota Dumai untuk dijadikan kawasan Free Trade Zone

(FTZ) diantaranya :

• Infrastruktur di Kota Dumai dinilai sudah cukup memadai untuk dijadikan sebagai kawasanFree Trade Zone (FTZ)

• Secara geografis letak Dumai sangat strategis yaitu dekat dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.


(27)

• Prioritas utama untuk menjadikan Kota Dumai sebagai Kawasan

Free Trade Zone (FTZ) bagi Pemerintah adalah Pembenahan infrastruktur Jalan.

Dari berbagai wacana, baik yang bersifat nasional maupun internasional, bahwasanya Riau masa depan adalah merupakan kawasan yang strategis, karena berbatasan langsung dengan Negara tetangga yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura. oleh karenanya patut dijadikan sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia barat, dan bagian wilayah Pulau Sumatera bagian Utara.

4) Kota Dumai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus

Untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antardaerah, pemerintah Pusat telah menciptakan pusat-pusat ekonomi baru, mendampingi yang sudah ada. Pusat ekonomi baru ini, diperlukan terutama di luar Pulau Jawa. Pemerintah menciptakan sumber pertumbuhan baru, terutama kawasan-kawasan yang langsung berhadapan dengan pusat ekonomi dunia. Seperti Koridor Selat Malaka dan wilayah metropolitan Batam-Bintan

Visi yang perlu dibangun adalah bagaimana Indonesia dapat memperoleh manfaat optimal dengan dibentuknya KEK demi mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Koridor Selat Malaka yang dimaksud, terbentang dari Sabang hingga Dumai. Wilayah ini memiliki potensi besar menyaingi pusat ekonomi di Singapura dan Malaysia. Diusulkan wilayah-wilayah baru tersebut menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK), yang telah memiliki potensi untuk dikembangkan segera.

Prasyarat pengembangan KEK adalah pertama, harus sesuai dengan rancangan tata ruang wilayah dan tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung. Kedua, pemerintah provinsi beserta pemerintah kabupaten atau kota yang terkait harus mendukung Kawasan tersebut.

Kawasan juga wajib terletak pada lokasi yang dekat dengan jalur perdagangan atau pelayaran internasional, atau dekat wilayah yang memiliki sumber daya alam unggulan. Keempat, kawasan harus memiliki Batas yang jelas.


(28)

Di tengah kesulitan pemerintah mengembangkan perekonomian daerah, KEK menjadi alternatif dalam penataan ruang wilayah nasional. Pengembangan KEK haruslah melibatkan secara penuh pengusaha-pengusaha lokal dan nasional. Sebab kalau KEK lebih memberi ruang yang besar untuk investasi asing, misalnya, menyangkut kepemilikan properti, tidak akan memiliki dampak ekonomis bagi perekonomian nasional.

KEK bisa menjadi pilot project untuk membangun zona perekonomian dengan basis ekonomi menengah dan kecil. KEK harus dikembangkan dengan daya saing infrastruktur yang memadai, sebab akan sangat sulit mengejar ketertinggalan penataan ruang wilayah infrastruktur seperti di Singapura dan Malaysia. Memang perlu disadari bersama, bahwasanya kemampuan pemerintah daerah dan pusat dalam membiayai penataan ruang wilayah infrastruktur, akan menjadi persoalan tersendiri dalam pengembangan KEK. Pendanaan melalui pinjaman luar negeri, pada akhirnya akan menambah beban utang pemerintah.

Pemerintah harus lebih melibatkan pengusaha nasional dan membangun kemitraan yang lebih erat dengan para pelaku usaha di kawasan KEK. Dan pemerintah harus secara intensif menggalang kekuatan ekonomi nasional dan daerah untuk membangun zona-zona pertumbuhan ekonomi baru

Kesepakatan kerja sama ekonomi dalam konteks pembentukan kawasan ekonomi khusus, telah dirancang baik oleh pemerintah Indonesia dan Singapura pertengahan tahun 2006.

3. Pembangunan Internal Kota Dumai

1) Strategipeningkatanpelayananpusat-pusatkegiatanfungsional, berhierarki, danterintegrasimeliputi :

a) meningkatkanketerkaitanantarpusat-pusatkegiatan di wilayah Kota Dumaidenganpusat-pusatkegiatan di kawasansekitarnya. b) menjagaberfungsinyapusat-pusatkegiatan yang sudahada di Kota

Dumaisecara optimal.

c) mengendalikanpusat-pusatkegiatan yang tidaksesuaidenganfungsidanperan yang dikembangkan.


(29)

d) mendorongberfungsinyapusat-pusatkegiatanbaru di wilayah Kota Dumai.

2) Strategipeningkatanfungsikotasebagaipusatperdagangandanjasa, meliputi:

a) mengembangkankegiatanekonomi yang

berdayasaingdanseimbangdengannegara lain.

b) mengembangkankawasanperdagangandanjasa yang berorientasipasar regional.

c) menyediakansaranadanprasarana yang

seimbangdandapatmenunjangkegiatanekonomi.

3) Strategipengembangankawasanperuntukanindustriberskalainternasi onal yang berwawasanlingkungan, meliputi :

a) pengembanganindustridanpergudangan yang berdayasaingdanseimbangdengannegara lain.

b) mengembangkankawasanperuntukanindustri yang berorientasipasarinternasional.

c) menyediakansaranaprasaranapendukung yang dapatmenunjangkegiatanindustridanpergudangan.

4) Strategipeningkatanfungsikawasanindustripengolahanmigasdan non

migas yang

mempertimbangkandayadukungdandayatampunglingkungan, meliputi :

a) memantapkansentra-sentraindustriunggulan yang terdapat di Kota Dumai.

b) mengembangkansaranadanprasaranapendukunguntukmenunjan gkegiatanindustri.

c) mengembangkankawasanindustripengolahanmigasdan non migas yang berdayasaingdanseimbangdengannegara lain.

d) mengembangkankawasanindustripengolahanmigasdan non migas yang

mempertimbangkanpelestarianalamsertadayadukungdandayatam punglingkungan.

5) Strategipengembangansaranadanprasaranaperkotaanuntukmenduku ngkegiatan kegiatanperkotaan, meliputi :


(30)

a) meningkatkanketerpaduan inter dan intra modatransportasidarat, lautdanudara.

b) meningkatkanaksessertalayananjaringanjalanarteri, kolektor, danjaringanjalanlokal.

c) meningkatkankapasitasdanpengembangansistempelayananenergi, melaluidiversifikasiteknologidansumberenergi,

perluasanjaringandistribusi, danpeningkatankualitaspelayanan. d) meningkatkankapasitasdanpengembangansistempelayananteleko

munikasidaninformasimelaluidiversifikasiteknologi,

perluasanjaringanpelayanan, danpeningkatankualitaspelayanan. e) meningkatkankapasitasinstalasipengolahan,

perluasanjaringandistribusi,

danpeningkatankualitaspelayanankearahsistemproduksi air bersihsiapminum.

f) mengembangkanprasaranadansaranajaringanpejalan kaki. g) pembangunanperumahan

lama/perkampungandilakukansecaraterpadumelalui program pembenahanlingkungan, peremajaankawasan, perbaikankampung, peningkatanprasaranadansaranaperumahan. h) mengembangkansistemjaringandrainase air hujan,

sistempembuanganlimbahdomestik,

sistempengelolaanlimbahindustridanlimbahBahanBerbahayadanB eracun (Limbah B3), sertasistempersampahanterpadu.

6) Strategiperwujudanfungsikegiatan yang mendukungperbatasan Negara KesatuanRepublik Indonesia, meliputi :

a) mewujudkanketerpaduaninfrastruktur yang mendukungfungsiperbatasan Negara KesatuanRepublik Indonesia.

b) mengembangkankegiatanbudidayaselektifpadakawasanperbatasa n Negara KesatuanRebulik Indonesia.

c) mengembangkanfungsikegiatan yang mendukungperbatasan Negara KesatuanRepublik Indonesia.

d) mengembangkankawasanstrategiskotauntukkawasanperbatasan Negara KesatuanRepublik Indonesia.


(31)

7) Strategipeningkatanfungsikawasanuntukkepentinganpertahanandan keamanan, meliputi :

a) mendukungpenetapankawasanperuntukanpertahanandankeaman an.

b) mengembangkanbudidayasecaraselektif di dalamdan di sekitarkawasanpertahananuntukmenjagafungsidanperuntukanny a.

c) mengembangkankawasanlindungdan/ataukawasanbudidayatidak terbangun di sekitarkawasanpertahanannegarasebagai zona

penyangga yang

memisahkankawasantersebutdengankawasanlainnya.

d) turutsertamemeliharadanmenjagaaset-asetpertahanannegara. 3. Hubungan RPJMD dengan RPJMN

Sesuai dengan Aman Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, dijelaskan bahwa setiap dokumen rencana pembangunan daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota wajib mempedomani dokumen rencana pembangunan nasional. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN tahun 2015-2019 yang menjabarkan visi dan misi presiden Republik Indonesia maka seriap daerah wajib menjabarkannya kedalam rencana pembangunan daerah. RPJMN 2015-2019 yang disebut dengan isitlah nawacita terdiri :

4 Prioritas Pokok pembangunan yang terdiri dari • Kedaulatan Pangan

• Kedaulatan Energi • Kemaritiman

• Pariwisata & Energi

Prioritas Wajib yang terdiri dari • Pendidikan

• Kesehatan

• Penanggulangan Kemiskinan

Dimensi Pemerataan yang terdiri dari • Antar Wilayah


(32)

Didalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 Kota Dumai juga ditetapkan sebagai:

1. Dumai diarahkan sebagai Diarahkan sebagai pusat kegiatan nasional (PKN) dengan fokus pusat administrasi pelintas batas yang berfungsi sebagai outlet emasaran untuk wilayah Riau bagian timur serta berorientasi pada upaya mendorong perkembangan sektor produksi wilayah seperti perkebunan, industri, perdagangan, pertambangan dan perikanan.

2. Dumai sebagai bagian pengembangan kawasan pusat kegiatan strategis nasional (PKSN-pengembangan kawasan perbatasan) diwilayah Sumatera. 3. Indikasi lokasi pengembangan kawasan industri biodiesel berbasis CPO

dikecamatan medang kampai

4. Lokasi percepatan dan penguatan pembangunan transportasi yang mendorong penguatan industri nasional untuk mendukung Sistem Logistik Nasional dan penguatan konektivitas nasional dalam kerangka mendukung kerjasama regional dan global seperti pembangunan jalan High grade highway sumatera, pembangunan jalur Ro-RO Dumai-Malaka, penyediaan keprintisan laut di kawasan perbatasan

5. Lokasi pembangunan pipa Dumai-medan sepanjang 380 Km dan Duri-Dumai sepanjang 50 Km

6. Jalur Kereta Api rantau Prapat-Duri-Dumai 7. Pengembangan Pelabuhan Dumai

8. Pembangunan jalan Sp.Kulim-pelabuhan Dumai 9. Pembangunan jalan tol pekanbaru-kandis-Dumai

10.Pembangunan Air Baku Dumai Kota Dumai (Sei Hulu Hala) Kota Dumai Kota Dumai

11.Pembangunan Intake, Pengadaan dan Jaringan Pipa Transmisi dia. 20" (Sungai Rokan) Kota Dumai Dumai.

Muatan RPJMN tahun 2015-2019 ini dijabarkan kedalam visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan kota Dumai tahun 2016-2021 yang akan dicapai melalui strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah.


(33)

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 tahun 2014 tentang RPJMD tahun 2014-2018. Visi RPJM Provinsi Riau adalah sebagai berikut:

Terwujudnya Provinsi Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berbudaya Melayu dan berdaya saing tinggi, menurunnya kemiskinan, tersedianya lapangan kerja serta pemantapan aparatur .

Makna yang terkandung dalam Visi tersebut dijabarkan sebagai berikut : a. Maju : Tersedia sarana dan prasarana pelayanan publik yang baik dan

berkualitas serta berteknologi tinggi yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat

b. Sejahtera : Terciptanya kondisi masyarakat yang makmur, aman dan nyaman serta merata dari segala aspek ekonomi, sosial, politik, hukum dan keamanan

c. Berbudaya Melayu : Merupakan upaya terus-menerus untukmenggali dan menerapkan nilai-nilai budaya melayu sebagai jati diri dan menjadi roh bagi perilaku masyarakat dan pemerintahan dalam karsa dan karya pembangunan dalam menjadikan Provinsi Riau sebagai pusat budaya melayu

d. Berdayasaing : Suatu kondisi Pemerintah dan Masyarakat yang tangguh, unggul dan memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang terhadap dinamika perubahan dengan tetap berpegang pada nilai-nilai budaya,tatanan sosial yang agamis.

e. Menurunnya kemiskinan : Suatu kondisi masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan hak hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang layak dan bermartabat

f. Lapangan kerja : Tersedianya peluang dan kesempatan bagiangkatan kerja melalui kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

g. Pemantapan Aparatur : Meningkatkan Profesionalisme dan etos kerjadalam memberikan pelayanan prima menjalankan fungsi pemerintahan.

Didalam arah dan kebijakan pembangunan kewilayahan provinsi Riau tahun 2016-2021, kota Dumai ditetapkan sebagai Kawasan Duri-Dumai-Rupat yang merupakan bagian pengembangan kawasan strategis di Indonesia yang menekankan pengembangan kerjasama pada sektor perdagangan, industri, pertaniandan peternakan, pariwisata, pertambangan dan energi, serta pendidikan dan pelatihan sebagai wahana untuk transfer


(34)

teknologi. Selain komoditi hasil pertanian, terdapat juga komoditi industri hasil olahan sektor kehutanan berupa pulp dan paper yang cukup besar serta hasil galian minyak bumi dari wilayah Duri dan Rokan Hilir. Muara distribusi kedua komoditi terakhir berada di Pelabuhan Dumai. Kondisi tersebut diatas semakin memperkuat peran dan fungsi strategis kawasan Duri-Dumai-Rupat yang akan menjadi outlet utama di Pulau Sumatera.

Didalam RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-2019, Kota Dumai juga ditetapkan sebagai kawasan kemaritiman provinsi Riau dengan potensi yang besar di sektor perikanan dan kelautan perlu menjadi perhatian untuk terus dijaga dan dikembangkan menjadi pusat pusat industri perikanan, termasuk didalamnya pengembangan kawasan yang berfungsi sebagai kawasan pariwisata.

Dalam muatan visi dan misi RPJMD Kota Dumai tahun 2016-2021 telah terkandung makna-makna yang ingin dicapai oleh visi RPJMD Provinsi Riau tahun 2014-2019. Dimana Visi Kota Dumai 2016-2021 adalah

Terwujudnya Masyarakat Dumai Yang Makmur dan Madani Tahun 2021 .

Oleh sebab itu dapat dijelaskan bahwa RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 telah memperhatikan muatan RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-2019. Penjelasan visi-misi kota Dumai Tahun 2016-2021 secara detail dan lengkap akan disajikan pada Bab V dan VI dokumen ini.

5. Hubungan RPJMD dengan Rencana Strategis SKPD

RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra-SKPD dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap SKPD di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Dumai.

Renstra SKPD sebagaimana Permendagri 54 Tahun 2010 pasal 93 memuat pendahuluan; gambaran pelayanan SKPD; isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi; visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan; rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Isi pada bab 9 RPJMD yaitu Penetapan


(35)

Indikator Kinerja Daerah selaras dengan bab 6 Renstra SKPD yaitu indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

6. Hubungan RPJMD dengan RKPD

RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan. RKPD sebagaimana dimaksud dalam Permendagri 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pasal 99 huruf d, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah; program prioritas pembangunan daerah; dan rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju. Rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju sebagaimana tersebut mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari APBD maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Rancangan kerangka ekonomi daerah memuat gambaran kondisi ekonomi, kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah paling sedikit 2 (dua) tahun sebelumnya, dan perkiraan untuk tahun yang direncanakan. Program prioritas pembangunan daerah memuat program-program yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkelanjutan sebagai penjabaran dari RPJMD pada tahun yang direncanakan. Rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif yang bersumber dari APBD, memuat program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah, disertai perhitungan kebutuhan dana bersumber dari APBD untuk tahun-tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan. Dengan demikian RPKD yang disusun merupakan implementasi dari target-target tahunan yang tercantum dalam RPJMD. RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kota Dumai yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, dan Kota.


(36)

Penyusunan RPJMD Kota Dumai tahun 2016-2021 memperhatikan beberapa dokumen rencana pembangunan sektoral, baik di tingkat nasional, provinsi maupun di Kota Dumai. Beberapa dokumen rencana pembangunan sektoral di tingkat nasional antara lain: Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDG s) di Indonesia, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN PG), Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK), dan Grand Design Reformasi Birokrasi. Beberapa dokumen rencana pembangunan sektoral Provinsi Riau yang perlu diperhatikan yaitu: RAD Millenium Development Goals (MDG s) Provinsi Riau dan Kota Dumai, Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Provinsi Riau dan Kota Dumai, RAD Pangan dan Gizi Provinsi Riau , RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Riau, RAD Pengurangan Resiko Bencana, dan Pedoman Pelaksanaan PUG di Riau.

D. SistematikaPenulisan

Adapun sistimatika Penyusunan Rancangan Awal Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Dumai Tahun 2016-2021, meliputi:

1. BAB I PENDAHULUAN menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan penyusunan RPJMD Kota Dumai.

2. BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH menjelaskan tentang gambaran umum kondisi daerah menjelaskan tentang kondisi Kota Dumai secara komprehensif sebagai basis atau pijakan dalam penyusunan perencanaan. Aspek yang dibahas diantaranya (i) geografi dan demografi, (ii) kesejahteraan masyarakat, (iii) pelayanan umum, serta (iv) daya saing daerah.

3. BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN menjelaskan tentang Kinerja Keuangan Masa Lalu, Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu dan Kerangka Pendanaan (proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan selama 5 tahun).

4. BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS menjelaskan tentang permasalahan pembangunan dan isu strategis berdasarkan analisis kondisi lingkungan eksternal dan internal.


(37)

5. BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN yang menjelaskan penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran sementara dengan mempedomani Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 14 Tahun 2014 tentang RPJPD Kota Dumai 2005 2025 serta RPJMD Propinsi Riau dan RPJMN.

6. BAB VISTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN yangmenguraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih dalam RPJMD tahun 2016-2021.

7. BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH, Dalam bagian ini diuraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja. Perlu disajikan penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. 8. BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI

KEBUTUHAN PENDANAAN ,bagian ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD. Pada bagian ini, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.

9. BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH, Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

10. BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN, Pedoman transisi dimaksud antara lain bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD dari Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya. Sedangkan sebagai kaidah pelaksanaan, RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil


(38)

kepala daerah terpilih merupakan pedoman bagi setiap kepala SKPD menyusun Renstra SKPD dan pedoman untuk menyusun RKPD

E. Maksud Dan Tujuan

Maksud Penyusunan Rancangan AwalRPJMDKota DumaiTahun 2016-2021 adalah menyediakan data performance pembangunan daerah 5 tahun yang lalu dan menetapkan gambaran permasalahan dan isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.

Tujuan dari Penyusunan RPJMDKota Dumai Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan data performance dan analisis kinerja pembangunan daerah 5 tahun yang lalu dalam rangka mempersiapkan penyusunan Peraturan Daerah RPJMD Kota Dumai tahun 2016-2021.

2. Memberikan gambaran permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah tahun 2016-2021.

3. Sebagai dasar pertimbangan penyusunan RKPD Kota Dumai dan dokumen Renstra SKPD tahun 2016 - 2021.

4. Menjaga konsistensi rancangan dokumen RPJMD terhadap dokumen perencanaan pembangunan lainnya

5. Sebagai dasar pertimbangan Kepala Daerah terpilih untuk melakukan take action implementasi janji kampanye yang terangkum dalam visi, misi dan program unggulan yang akan dilaksanakan pada periode 2016 2021.


(1)

í îï ð

X Indikator Kinerja Program PrioritasTahun 2016-2021

ñ òó ôõö ÷øùõú û ùü ý ù þúÿ

17

! " #

" $ %

# & $

" '(

rwu

)

u

*

ny

+

m

+

sy

+

r

+,+

t

-+.

um

y

+

n

/

m

+ ,0

u

m

*+

nm

+* +

n

.

p

+* +

'+1

un

2

0

23 4

5 !6 7

Terwujudnya masyarakat Dumai yang makmur dan madani pada Tahun 2021

8 9 : ;< => ? @9AB=;C AD ? EF GH F8 I JKL I JI K

MN

rwu

O

u

P

ny

QQ

m

Q

sy

r

QRQ

t

SQT

um

y

Q

n

U

m

Q R

m

ur

Q PQ

p

MQV

un

W

0

WX

K Y : ;<C >ZC [\ ? ;]^ ;? ;_? ;^` =?a: Z_b : ;< C> c I dL Ke cf dc ge

I Y ZC A @^[\^h? ;i> 9 ;9[ =

j

kdg e fdfI

kY Z l mnoCA>?o =@?aFlpnb am oYq^@?b gkdJ Jk K Kg dKIk

f Y : ;<C > `r=;= : ;< C> J dfg f I J dkL I ge

s Y : ;<C > `t=uu=?[ `9 ; : ;< C> J dKe J dKk

L Y G =;]> ? @BC [ =`> =;? ; j f dKe IdsL

c Y G =;]> ? @ZC;] ? ;]]^A ? ; j e dg c edKf

e Y m? ` =9m^[?hv?w?>p ^ ;= A ? ` =9 J dgkJ J dg sf

MN

rwu

O

u

P

ny

QQ

m

Q

sy

r

QRQ

t

SQT

um

y

Q

n

U

m

QPQ

n

T

p

QP Q MQV

un

W

0

WX K Y

ZC;wCuC ` ? =?;oC;]?< ^ ? ;

oCAu=;< ^ ;] ? ;oC AC [o ^ ? ;< ?;? ;?>

<?A =@=;< ?> ? ;>C > C A?` ? ;

q^ [ u?h

ZC;]?< ^ ?;

w? ;]

<=`CuC ` ? => ? ;

c Jj e Jj

I Y

m ? ` =9BlmG m? ` =9

K xLksk KxL K Jk

kY

ZC A `C;@?`C[?`D=<w? ;]< =@=;]> ? @> ? ;

oC [\ =;?? ;;w?[C;D?< =[? `D =<

o ?A=o ^A;?< =`C@=?o>C y ?[? @?;

j J K JJ

f Y

ZC A `C;@?`CoC A<?w?;]< =@C ] ?> ? ; j

k k K JJ

s Y ZC;wCuC ;]] ?A ?? ;zC` @={? u`C;=< ? ;

\ ^< ?w?

q^[u?h

oC;wCuC ;] ] ?A

? ? ;

I k

L Y ZC A `C;@?`CE ?A ?;?oC;wCuC ;]]?A ?? ;

`C;=< ? ;\ ^< ?w?

j

c s K JJ

c Y ZC A `C;@?`CnC ;< ? dE =@^ `<?;

B?| ? ` ? ;} ?] ?An^<?w?w? ;]

< =uC` @?A => ? ;

j eJ K JJ

! $

$ " "

~  €


(2)

 ‚ƒ „

X Indikator Kinerja Program PrioritasTahun 2016-2021

… †‡ ˆ‰Š ‹Œ‰Ž   ‘  ’Ž“” • – — ˜ ” •”– ™ š ›

18

œ žŸ Ÿ¡ ¢£¤ œ£¥ ¦£§£¢£¨ ¡Ÿœ£© ¦£¤ª œ£¡£¤© ¡£«£ ¨ ¡©Ÿ ¢Ÿ§ œ¬£¬Ÿ© ­ ® ¨Ÿ  Ÿ ¯°

©¤¡ ©¢£ ¨± §Ÿ¨£œ£²

³¡ £« Ÿ¤«¤ª § ¨©£¤ ¡£§ © œ£¥ © ¤ª›œ£¥©¤ª ©¤¡©¢£ ¨± §Ÿ ¨£œ£¡© £¨£¥£¡£¬£¯´

µ² ¶¤¡¢¥ ·œ¸£¤ªŸ ¤£¤ ¹£ ¤Ÿ¥©£ ®¶·¹° ´ ¶¤¡¢¥ ·œ¸£ ¤ªŸ ¤£ ¤ ¹£ ¤Ÿ ¥©£

®¶·¹° œ§Ÿ «£ ¢£ ¤ Ÿ¢Ÿ§£ ¤ « ¤º£«£©£ ¤ ¥Ÿ £¨Ÿ ¡£ §£¯ £ ¨£Ÿ ¤ª £§£ ¡£ ¬£œ

¨ ©ª £ ¡©œ¤¥© «œ¸£¤ªŸ¤£¤ œ£¤Ÿ¥ ©£ ¦£© ¨Ÿ «¬Ÿ £¤ª ¯©¡ Ÿ« » « ¤ª¨£ ¯Ÿ£ ¤»

¡ £¤ ¥¨£¤¡ £§ ¯©¡Ÿ « ¬£¦£¢² ¼£¬£œ « œ¸£¤ªŸ¤£¤ ¥Ÿ£ ¨Ÿ ¡£ §£ ¯» ¶·¹ ¡ £« £¨

œ ¤¤¨Ÿ ¢£¤ «§© ¤ª¢£ ¨ £ ¨£Ÿ ¬½ ¬ «œ¸£¤ªŸ¤£¤ ¥Ÿ £¨Ÿ ž© ¬£¦£¯² ¶·¹

¡©« Ÿ¸¬©¢£¥©¢£¤¥¨©£«¨£ ¯Ÿ ¤±¬¯¾£¡£ ¤ ·Ÿ¥£¨¿¨£¨ ©¥ ¨©¢

À² ·§¨Ÿ œ¸Ÿ¯£¤ Á ¢±¤±œ© ´ © ¤ª ¢£ ¨ £ ¢¨©½©¨£¥ ¢± ¤± œ© ¦£¤ª ¡© ¯£¥ ©¬¢£¤ ± ¬ ¯

¥¬Ÿ§Ÿ ¯ 㢠¨± § «§± ¡ Ÿ¢¥©² ·§ ¨Ÿœ¸Ÿ¯£ ¤ Á ¢± ¤± œ© ¡£«£ ¨ ¡©¯© ¨Ÿ¤ª ¡£§ © ¥ § ©

¡ £¨£ ·¼Ä¾ £ ¨£¥ ¡ £¥ £§ ¯£§ª £ ¢± ¤¥¨£¤ ¦£ ¤ª ¥¨ ©£« ¨£¯Ÿ ¤ ¡© «Ÿ¸¬©¢£¥ © ¢£¤

±¬¯¾£¡£ ¤·Ÿ ¥£ ¨¿¨£ ¨©¥¨© ¢²

Ų ·¼ ľ « § ¢£«©¨£ ®³¼Æ¾° ´ ¤©¬£© ¨£œ¸£¯ ¸§Ÿ ¨± ¥ ¬Ÿ§Ÿ¯ ¸£§£¤ª ¡ £¤  £¥ £

¦£ ¤ª ¡©¯£¥ ©¬ ¢£ ¤¡© ¥ Ÿ£ ¨Ÿ ž© ¬£¦£¯

£ ¢©¸£ ¨ ¸§¸£ª£ ©£¢ ¨©½© ¨£¥

 ¢± ¤±œ ©¡ £¬£œ

¥ Ÿ£ ¨Ÿ «§©± ¡ ¨ § ¨ ¤¨Ÿ ¨£ ¤«£ œœ«§ ¯£ ¨©¢£ ¤ £« £¢£¯

㢠¨± §

«§± ¡Ÿ¢¥ ©

¦£ ¤ª ¡©œ©¬© ¢© §¥ ©¡¤ £¨£Ÿ ¤± ¤ §¥©¡ ¤² ·¤©¬£ ©£ ¤ ¡ ©¬£ ¢Ÿ¢£ ¤ «£¡£ ¯£§ª £

¨£ ¯Ÿ¤ ¸§  £ ¬£ ¤² · ¼ ľ «§ ¢£« © ¨£¤ ¡ ©¡£«£ ¨ ¡£§ © «  § ¯© ¨Ÿ¤ª £¤ ¤©¬£ © ·§± ¡ Ÿ ¢

¼± œ ¥ ¨© ¢ ĝª©± ¤£¬ ¾§Ÿ ¨± £ ¨£¥ ¡ £¥£§ ¯£§ª £ ¸§¬£ ¢Ÿ ¡©¸£ª ©  Ÿœ¬£ ¯

«  ¤¡Ÿ¡Ÿ¢

Dz ¶¤¡¢¥ È ©¤© ´ Ÿ ¢Ÿ §£¤ ¦£ ¤ª ¡©ªŸ¤£ ¢£¤ Ÿ ¤¨Ÿ¢ œ¬© ¯£ ¨ ¢ ¨ ©œ«£ ¤ª £¤

«  ¤¡ £« £ ¨£ ¤ «¤¡Ÿ¡Ÿ¢ ¦£ ¤ª ¤©¬£©¤¦£ ¸ § ¢©¥£§ £ ¤¨£§£ ¤± ¬ ® «œ §£ ¨££¤

¥œ«Ÿ § ¤£° ¯©¤ªª £ ¥£¨Ÿ ® ¢ ¨ ©œ«£¤ª £¤ ¥œ« Ÿ§ ¤£ °² ¶¤¡¢¥ ©¤© ¡ © ¯©¨Ÿ¤ª

¡  ¤ª £¤§ŸœŸ¥¢±Ã©¥ ©¤ª©¤©£ ¨£Ÿ¡¤ª £¤œ ¤ª ªŸ ¤£¢£¤ ¢Ÿ§½£¬± §¤É

ʲ ¶¤¡¢¥ Ë©¬ ©£œ¥±¤ ´ Ÿ¢Ÿ§£ ¤ ¦£ ¤ª ¡ ©ªŸ ¤£ ¢£ ¤ Ÿ ¤¨Ÿ¢ œ¤ª¨£¯Ÿ ©

¢ ¨ ©œ«£ ¤ª £¤ «œ¸£¤ª Ÿ ¤£¤ £¤¨£§ ž©¬£¦£¯ ¡ £¬£œ ¥Ÿ £¨Ÿ ¢± ¨£Ì« §±½©¤¥ ©

¦£ ¤ª ¤© ¬£ ©¤¦£ ¸§ ¢©¥£§ £ ¤¨£§£ Í ®¢¨©œ«£ ¤ª £¤ §©¤ª £ ¤° ¯©¤ª ª £ µ

®¢¨©œ« £¤ª £¤ ¸§£¨ ° ² ¶¤¡¢¥ © ¤© ¡©¯©¨Ÿ ¤ª ¡¤ª £¤ œœ¸£¤¡©¤ª¢£¤ £¤ ¨£§£

·¼ ľ «§ ¢£« ©¨£ ¥ Ÿ£ ¨Ÿ ž©¬£¦£ ¯ ¡ ¤ª £ ¤  Ÿœ¬£¯ «¤¡Ÿ¡Ÿ ¢ ¡ £¬£œ ž©¬£¦£¯

¨§¥¸Ÿ¨²

β ©¤ª¢£¨ ¢œ©¥¢©¤£¤ ´ Ÿ¢Ÿ §£ ¤ ¦£¤ª œ ¤ªª £œ¸£§ ¢£ ¤ «§± « ± §¥© œ£¥¦£§£ ¢£ ¨

œ ©¥ ¢ ©¤ ¡£¬£œ ¥ Ÿ£ ¨Ÿ «± «Ÿ ¬£¥ ©² © ¤ª¢£ ¨ ¢œ©¥¢©¤£¤ ¡ ©¡ £« £¨ ¡¤ª £¤


(3)

Ï ÐÑ Ò

X Indikator Kinerja Program PrioritasTahun 2016-2021

Ó ÔÕ Ö×Ø ÙÚÛ×Ü Ý ÛÞ ß Û àÜáâ ã ä å æ â ãâä ç è é

19

êë ìí îï ðñò óô îïñ îï ïõ öñî ÷ õðõöñ î øñ îï ùíïõ îñðñ î õ îòõ ð úôîïôòñûõí

üõ úýñû úñþø ñ öñ ðñò ðÿ òñ ù õ úñí ø ñîï òí ùñ ð úôú õîøñí ôðôöüññî ùñ ýñ ú

õ þí ññ îï ðñ òñîðôöüñ

ë ñþ íÿ õúñû ñøñ ð õîí ÷ õ ðõ öñ î ø ñî ï ùíïõ îñ ðñî õîòõ ð úô îïôòñûõí

ôöñîùíîïñîüõúýñûöõúñûýñø ñ ðûõîí ùôîïñîüõúýñû ôîùõ ùõ ð

ë ó ô îøôýô þñíñî ô î ïñùõ ñî ôöýíîùõ îïñî ôöôú õ ñî ùñ î ñ îñð ù ñ öí

òíîùñ ðñîðôðôöñþ ñî

ëñþ íÿ ì ÷ õ ðõ öñ î ø ñîï ùíïõîñ ðñ î õ îòõð úô î ïûí òõîï üõúýñû ì

ø ñ îï ùíýñ ÿ öðñî ùñ ýñú ôöíÿ ùô þñ òõ òñûõî ôö ë öõúñû òñ îïïñë

ñþ íÿ íîí ôöòõüõñî õ îòõð úôýí ûñò þô üñõûúñîñ úñþø ñ öñðñò ðÿ òñ õúñí

úô îõ îüõ îï òíîï ïí îí ýñíéîíýñí ø ñ îï úôîøôú õöîñðñî úñîõ þí ñ þôþõ ñí

ù ô îïñî ûñðíðñò îø ñ

ëó ôöþô î òñþô úñþüí ù øñîï ùíòíîï ðñ ò ðñî ô úí îññîîø ñ úôîüñù í úñþüíù

ñöí õöîñ ùíþôòí ñ

ðôñúñ òñî

÷

õ ðõöñî õ îòõð úôýí ûñò þô üñõ û úñ îñ úñþ ø ñöñ ðñ òù õ úñíúôúí ýíðí ðô þôí úñîïñ îûíùõ ýñûíöù ñîñòûíî

ëó ôöþô î òñþô ôöù ñ ø ñîï ùíòôïñðñî ÷ õ ðõöñ îøñîï ùí ïõîñ ðñî õ î òõð úô ýíûñ ò

þôüñõ û úñ îñ úñþø ñ öñðñò ÿòñ õ úñí úôîüõîüõîï òí îï ïí ôöñ òõ öñ î ø ñ îï

þôñ öñöôþ úíù íñ îï ïñ úôîïí ðñòø ñî ïùíòôòñ ðñîÿ ýôû ôúôöíîòñû

ëó ô îøôýôîï ïñöññîô þ òíñýþôîí ùñ îõ ùñø ñ÷ õðõöñîø ñ îï ù íïõ îñðñî õîòõð

úô ýíûñ ò þôüñõû úñ îñ úñþ ø ñöñ ðñ ò ùñ î ôúô öíîòñû úôýô þ òñ öíðñ î îíýñíéîíýñí

ðô õù ñø ññîþôüñöñûù ñîþôîíùñôöñû

ëó ôöþô î òñþô ñ öñîñ ô îøôýôîïïñöññî þôîí ù ñî õ ùñø ñ ÷ õðõöñî ø ñîï

ù í ïõîñðñî õ îòõ ð úôýíûñ ò þôüñõû úñîñ úñþ ø ñöñ ðñ ò ùñ î ô úôöíîòñû

úô ýôþ òñ öí ðñîîíýñí é îí ýñíðôõùñø ññîþôüñ öñûù ñîþ ô îíù ñôöñû

ëó ôöþô î òñþô ôîùñ íòõ þ ùñ î ññþñî ñ ïñö õ ùñø ñ ø ñîï ùíýôþòñö ÷

õðõöñî ø ñîï ùí ïõîñðñ î õ îòõ ð úôýíûñò þôüñõû úñ îñ úñþø ñöñ ðñ ò ù ñî

ôúôöí îòñû úôýôþòñöíðñ î îí ýñíéîíýñí ðôõù ñøññ î þô üñ öñû ùñ î þôîí


(4)

!" !#

RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021

X -1

BAB X

PENUTUP

10. 1

PROGRAM TRANSISI

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan

rencana pembangunan Kota Dumai Tahun 2021 (Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021)

yang diperlukan sebagai pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2021 serta dengan mengingat waktu yang sangat sempit

bagi Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil Pilkada langsung Tahun 2021, maka

Pemerintah Kota Dumai menyusun Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun

2021

sesuai dengan jadwal dengan agenda menyelesaikan masalah-masalah

pembangunan yang belum seluruhnya tertangani dan masalah-masalah pembangunan

yang akan dihadapi dalam Tahun 2021. Selanjutnya Walikota dan wakil Walikota terpilih

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil Pemilihan Umum Tahun 2021 tetap

mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan Rancangan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Tahun 2021 dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun 2021 yang sudah disusun untuk pelaksanaan pembangunan daerah yang

lebih baik sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih.

10. 2

KAIDAH PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan pembangunan, diterapkan prinsip-prinsip efektif, efisien,

transparan, akuntable dan partisipatif dalam melaksanakan kegiatan pembangunan

dalam rangka pencapaian visi dan misi yang tertuang dalam Rencana pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2016-2021. Pelaksanaan kegiatan

baik dalam kerangka regulasi maupun kerangka anggaran harus memperhatikan

keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan yang melekat pada masing-masing unit

kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kota Dumai tahun 2016-2021

merupakan pedoman atau acuan bagi unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Dumai

maupun masyarakat termasuk dunia usaha dalam pelaksanaan program pembangunan

sehingga tercapai sinergi antar pelaku pembangunan dalam rangka pencapaian visi

Kota Dumai. Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan, sebagai berikut :


(5)

$%&' ()* +,

+-RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021

X -2

a. Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Dumai serta masyarakat termasuk

dunia usaha berkewajikan untuk melaksanakan program-program Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2016-2021

dengan sebaik-baiknya.

b. Sebagai impmelentasi pelaksanaan RPJMD, maka Pemerintah Kota Dumai wajib

menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupkan dokumen

operasional pelaksanaan pembangunan tahunan sebagai acuan dalam

penyusunan APBD Kota Dumai.

c. Bagi Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Dumai, RPJMD merupakan

pedoman dalam penyusunan kebijakan publik, baik yang berupa kerangka

regulasi maupun kerangka anggaran dalam APBD Kota Dumai. Untuk

mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tiap

program maka dalam kerangka koordinasi perencanaan masing-masing unit kerja

di lingkungan Pemerintah Kota Dumai, wajib membuat Rencana Strategi Satuan

Kerja Pemerintah Daerah (RENSTRA SKPD) yang merupakan dokumen

perencanaan untuk 5 (lima) tahunan. Selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja

Anggaran Satuan Kerja Pemerintah Daerah (RKA-SKPD) yang merupakan

implementasi tahunan dari Renja SKPD sebagai dasar dalam penyusunan APBD

Kota Dumai.

d. Masyarakat termasuk dunia usaha dapat berperanserta dalam perancangan dan

perumusan kebijakan yang nantinya akan dituangkan dalam produk Peraturan

Daerah. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan masyarakat termasuk dunia

usaha dapat berperanserta dalam pembangunan yang direncanakan melalui

program-program pembangunan berdasarkan rencana peranserta masyarakat

dalam kegiatan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan yang

berlaku. Masyarakat dapat berperan serta dalam pengawasan dalam pelaksanaan

kebijakan dan kegiatan dalam program-program pembangunan.

e. Pada akhir tahun perencanaan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Dumai wajib

melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi terjadap

pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan, maupun kesesuaiannya dengan

rencana alokasi anggaran yang ditetapkan dalam APBD, serta kesesuaiannya

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur APBD dan

peraturan lainnya.


(6)

./01 234 56 57

RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021

X -3

f.

Untuk menjaga efektifitas pelaksanaan program, unit kerja di lingkungan

Pemerintah Kota Dumai wajib melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan serta

tindakan koreksi yang diperlukan dan melaporkan hasil-hasilnya kepada

Walikota Dumai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.