Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis

50 diberlakukannya hak otonomi daerah 1999 – 2003 sampai dengan 5 lima tahun sesudah diberlakukannya hak otonomi daerah 2005 – 2009, berfluktuasi, fenomena ini membuktikan bahwa meskipun diberlakukannya hak otonomi daerah, pemerintah daerah kurang mampu dalam mempertahankan dan meningkatkan sumber – sember pendapatan daerah, sehingga . pertanggungjawaban pengelolaan dan pembiayaannya dilakukan oleh pemerintah daerah tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

4.3. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis

Hipotesis 1 Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris adanya perbedaan rasio kemandirian pada Kota Kediri antara sebelum dan sesudah diberlakukannya hak otonomi daerah, digunakan uji beda dua rata – rata sampel berpasangan. Dari hasil Uji beda dua rata – rata sampel berpasangan dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows, dapat dilihat pada tabel 4.4, sebagai berikut Tabel 4.4. Hasil Uji Beda Dua Rata – Rata Sampel Berpasangan Nilai t hitung Nilai Signifikan Ketentuan Keterangan 0,069 0,948 0,05 Tidak ada perbedaan Sumber ; Lampiran. 4 Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai t hitung sebesar 0,069 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,948 lebih besar dari 0,05, maka H 1 ditolak dan H diterima yang berarti tidak adanya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 51 perbedaan rasio kemandirian pada Kota Kediri antara sebelum dan sesudah diberlakukannya hak otonomi daerah, sehingga hipotesis 1 tidak teruji kebenarannya Hipotesis 2 Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris adanya perbedaan rasio pertumbuhan pada Kota Kediri antara sebelum dan sesudah diberlakukannya hak otonomi daerah, digunakan uji beda dua rata – rata sampel berpasangan. Dari hasil Uji beda dua rata – rata sampel berpasangan dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows, dapat dilihat pada tabel 4.5, sebagai berikut Tabel 4.5. Hasil Uji Beda Dua Rata – Rata Sampel Berpasangan Nilai t hitung Nilai Signifikan Ketentuan Keterangan 1,754 0,154 0,05 Tidak ada perbedaan Sumber ; Lampiran. 5 Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai t hitung sebesar 1,754 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,154 lebih besar dari 0,05, maka H 1 ditolak dan H diterima yang berarti tidak adanya perbedaan rasio pertumbuhan pada Kota Kediri antara sebelum dan sesudah diberlakukannya hak otonomi daerah, sehingga hipotesis 2 tidak teruji kebenarannya Hipotesis 3 Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris adanya perbedaan tingkat desentralisasi fiskal pada Kota Kediri antara sebelum dan sesudah diberlakukannya hak otonomi daerah, digunakan uji beda dua rata – rata sampel berpasangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 52 Dari hasil Uji beda dua rata – rata sampel berpasangan dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows, dapat dilihat pada tabel 4.6, sebagai berikut Tabel 4.6. Hasil Uji Beda Dua Rata – Rata Sampel Berpasangan Nilai t hitung Nilai Signifikan Ketentuan Keterangan -0,695 0,525 0,05 Tidak ada perbedaan Sumber ; Lampiran. 6 Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai t hitung sebesar -0,695 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,525 lebih besar dari 0,05, maka H 1 ditolak dan H diterima yang berarti tidak adanya perbedaan tingkat desentralisasi fiskal pada Kota Kediri antara sebelum dan sesudah diberlakukannya hak otonomi daerah, sehingga hipotesis 3 tidak teruji kebenarannya

4.4. Pembahasan