1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dari masa ke masa selalu lebih baik dan memberikan banyak manfaat bagi para pengguna. Perkembangan
teknologi memberikan dampak positif dan negatif tergantung para pengguna dalam memanfaatkan teknologi yang tersedia. Salah satu manfaat dari
teknologi informasi adalah dapat membantu mempercepat dan mempermudah pekerjaan manusia.
Pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah karena hadirnya internet di masa sekarang yang merupakan bentuk perkembangan teknologi. Kemajuan
teknologi yang menggunakan sarana internet dimanfaatkan oleh semua pengguna untuk saling bertukar informasi. Pengiriman informasi dengan
teknologi yang menggunakan jaringan internet dapat berupa softcopy sehingga tidak perlu mencetak dalam bentuk hardcopy sehingga menghemat biaya dan
menghemat waktu. Perkembangan teknologi yang semakin baik dimanfaatkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak DJP untuk meningkatkan pelayanan administrasi pajak bagi Pengusaha Kena Pajak PKP untuk meningkatkan penerimaan
pajak. Salah satu jenis penerimaan pajak yang mempunyai kontribusi besar dalam penerimaan negara adalah PPN. Penerimaan pajak atas PPN didukung
dengan bukti adanya dokumen transaksi berupa Faktur Pajak. Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak
PKP yang melakukan penyerahan barang kena pajak atau penyerahan jasa kena pajak.
Peningkatan pelayanan bagi Wajib Pajak berkaitan dengan Faktur Pajak ditunjukan dengan diluncurkannya e-Faktur oleh DJP. DPJ meluncurkan e-
Faktur karena masih terdapat penyalahgunaan Faktur Pajak, diantaranya Wajib Pajak non PKP yang menerbitkan Faktur Pajak padahal tidak berhak
menerbitkan Faktur Pajak, Faktur Pajak yang terlambat diterbitkan, Faktur Pajak fiktif, atau Faktur Pajak ganda, dan juga karena beban administrasi yang
begitu besar bagi pihak DJP maupun bagi PKP www.pajak.go.id. Pemberlakuan e-Faktur dimaksudkan untuk memberikan kemudahan,
kenyamanan, dan keamanan bagi Pengusaha Kena Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan khususnya pembuatan Faktur Pajak. Pengusaha Kena
Pajak PKP yang diwajibkan membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak. PKP yang telah
diwajibkan membuat Faktur Pajak menggunakan e-Faktur namun tidak melaksanakannya maka secara hukum dianggap tidak membuat Faktur Pajak
sehingga akan dikenakan sanksi pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Besarnya sanksi pajak adalah berupa denda sebesar 2 dua persen dari
Dasar Pengenaan Pajak DPP. Hal tersebut diatur dalam Pengumuman Direktur Jenderal Dirjen Pajak Nomor: Peng-6PJ.022015 tentang
Penegasan atas e-Faktur tertanggal 16 Juni 2015. Pemberlakuan e-Faktur telah ditetapkan dan terbagi menjadi 3 tahap,
namun masih ada PKP yang tidak langsung menerapkan penggunaan e-Faktur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdasarkan tanggal yang telah ditetapkan. E-Faktur yang merupakan sistem baru mungkin masih kurang dipahami akan manfaat dan kemudahan dari
aplikasi tersebut oleh PKP calon pengguna sistem e-Faktur. Adanya perubahan dalam pembuatan Faktur Pajak yang awalnya manual menjadi
elektronik memunculkan persepsi terhadap penggunaan sistem e-Faktur. Ada pihak yang memiliki anggapan sulit dan tidak memberikan manfaat, namun
bagi pihak yang sudah terbiasa terhadap perubahan teknologi mungkin menilai mudah dan bermanfaat.
Penilaian terhadap manfaat dan kemudahan e-Faktur dapat dilihat dari persepsi PKP terhadap penggunaan e-Faktur. Penilaian terhadap persepsi ini
dapat dihubungkan dengan model penerimaan teknologi Technology Acceptance Model
atau TAM. TAM adalah salah satu teori yang menjelaskan penggunaan sistem teknologi informasi terhadap individual. TAM
berargumentasi bahwa penerimaan individual terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh persepsi kegunaan kebermanfaatan dan persepsi
kemudahan penggunaan. Hal ini dapat membantu calon pengguna baru e- Faktur untuk mengetahui bagaimana pandangan atau penilaian terhadap
sistem e-Faktur. Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya maka
penulis merumuskan judul penelitian “Analisis Persepsi Pengusaha Kena Pajak terhadap Penggunaan e-Faktur sebagai Sarana Pelaporan Faktur Pajak
”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah