16
kreatif, inovatif dan selalu tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dan dimungkinkan dapat memotivasi mahasiswa progdi akuntansi untuk menjadi
seorang wirausahawan di masa yang akan datang.
2.3. Landasan Teori
Dalam sub ini disajikan beberapa teori atau konsep yang merupakan dasar utama dari kerangka pikir dalam usaha pencarian cara ilmiah untuk pemecahan
masalah yang diajukan dalam penelitian.
2.3.1 Pengertian Akuntansi
Ada banyak definisi dan arti akuntansi yang ditulis oleh para ahli dan peneliti yang merupakan pakar di bidang akuntansi. Salah satunya diantaranya,
Siegel dan Marconi 1989, mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai
masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksteral dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu, dari sudut bidang
studi, akuntansi dapat diartikan sebagai “seperangkat pengetahuan yang mempelajari rekayasa penyeediaan jasa berupa informasi keuangan dari suatu unit
organisasi dan cara penyampaian informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi”
Ikhsan dan Ishak, 2008 : 4-5.
Siegel dan Marconi 1989 dalamIkhsan dan Ishak 2008:18, mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan
informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
keputusan ekonomi. Accounting Principle Board System Statement No.4 dalamIkhsan dan
Ishak 2008: 18, mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:“akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama
yang bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sebagai dasar dalam memilih
di antara beberapa alternatif”, Akuntansi dapat didefinisikan sebagai: seperangkat pengetahuan yang
mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit–unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara
penyampaian pelaporan informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik Suwardjono,
2006: 10
2.3.2. Kewirausahaan
Secara generalpengertian kewirausahaanmerupakankemampuan melihat
dan menilai peluang bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya danmengambil tindakan dan risiko dalam rangka mesukseskan
bisnisnya.Berdasarkan definisi ini kewirausahaanitu dapat dipelajari oleh setiap individu yang mempunyai keinginan, dan tidak hanya didominasi individu yang
berbakat saja Siswoyo, 2009. Namun dalam bidang-bidang yang lain kewirausahaan sudah dijadikan
pegangan untuk menciptakan perubahan, pembaharuan dan kemajuan. Kemajuan tersebut dapat diciptakan oleh orang-orang yang memiliki semangat jiwa kreatif
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
dan inovatif misalnya dalam bidang pendidikan, pemerintahan, dan bidang-bidang lainnya.
Menurut Alma 2001 dalam Suryaman 2006 Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat ke depan.Melihat ke depan dengan
berpikir, penuh perhitungan, mencari pilihan dariberbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Sifat-sifat yang perlu dimilikiwirausaha adalah sebagai berikut:
1. Percaya diri
Sifat-sifat percaya diri dimulai dari pribadi yang mantap, tidakmudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Akan tetapisaran-saran
orang lain jangan ditolak mentah-mentah, pakai itu sebagaimasukan untuk dipertimbangkan kemudian harus memutuskan segera.Orang yang tinggi percaya
dirinya adalah orang yang sudahmatang, jasmani dan rohaninya.Pribadi semacam itu adalah pribadi yangindependen dan sudah mencapai tingkat kematangan.
Karakteristikkematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, iamemiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Tidakbegitu saja
menyerap pendapat atau opini orang lain tapi dapatmengembangkan secara kritis. Emosionalnya sudah stabil, tidak mudahtersinggung dan naik pitam, serta tingkat
sosialnya tinggi.Diharapkanwirausaha seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secaramandiri, jujur dan disenangi oleh semua relasinya.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Wirausaha tidak mengutamakan prestise dulu, tetapi prestasikemudian.Ia berharap pada prestasi baru kemudian setelah berhasilprestisenya akan meningkat.
Wirausaha yang selalu memikirkan prestisedulu dan prestasi kemudian, usahanya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
tidak anak mengalami kemajuan.Maka wirausaha harus mempunyai kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan kan ketabahan, tekad kerja
keras,mempunyai dorongan kuat, enerjik dan inisiatif. 3.
Pengambilan resiko Wirausaha dalam melakukan kegiatan usahanya penuh denganresiko dan
tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidaklaku dan sebagainya.Tetapi semua tantangan ini harus dihadapi denganpenuh perhitungan.
Jika perhitungan sudah matang baru membuatpertimbangan dari berbagai macam segi
4. Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masingindividu, maka sifat kepemimpinan tergantung pada masing-masingindividu dalam menyesuaikan
diri dengan organisasi atau orang yangdipimpin.Ada pemimpin yang disenangi oleh bawahan, mudah memimpinsekelompok orang, ia diikuti dan dipercaya oleh
bawahan. Tapi ada pulapemimpin yang tidak disenangi bawahan atau tidak senang padabawahannya, ia mau mengawasi bawahannya tapi tidak ada waktu
untukitu. Menanam kecurigaan pada orang lain pada suatu ketika akan berakibattidak baik pada usaha yang sedang dijalankan. Maka wirausaha
sebagaipemimpin yang baik harus mau menerima kritik dan saran dari bawahanserta harus bersifat responsif.
5. Keorisinilan
Sifat orisinil tidak selalu ada pada diri seseorang, yang dimaksudorisinil adalah tidak hanya mengekor pada orang lain tapi memilikipendapat sendiri dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
ada ide yang orisinil untuk melaksanakan sesuatu.Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tapi produk tersebutmencerminkan hasil kombinasi baru dari komponen-
komponen yangsudah ada sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitasorisinil suatu produk akan tampak sejauh mana ia berbeda dari apa
yangsudah ada sebelumnya. 6.
Berorientasi ke depan Wirausaha harus perspektif, mempunyai visi ke depan, apa yangakan
dilakukan dan apa yang ingin dicapai. Karena sebuah usaha bukandidirikan untuk sementara tapi selamanya. Maka faktor kontinuitas harusdijaga dan pandangan
harus ditujukan jauh ke depan. Untuk menghadapipandangan jauh ke depan seorang wirausaha akan menyusun perencanaandan strategi yang matang, agar
jelas langkah-langkah yang akandilaksanakan. 7.
Kreativitas Sifat keorsinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitasdalam
pelaksanaan tugasnya. Kreativitas merupakan kemampuanseseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasanmaupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah adasebelumnya. Bagi wirausaha tingkat kreativitas sangat menunjangkemajuan bisnisnya.Kreativitas bisa juga diartikan
kemampuan dalam menciptakankombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada, sehinggamenghasilkan sesuatu yang baru.Dapat juga berarti
kemampuan memberi makna dari sesuatu yang kurang berarti sehingga menjadi lebih berarti.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
2.3.3. Prestasi Belajar
Dalam proses belajar mengajar, mahasiswa mengalami suatu perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.
Adanya perubahan ini dapat dilihat dari prestasi belajar mahasiswa yang dihasilkan oleh mahasiswa dari kegiatan mengerjakan soal ujian, tugas dan
praktek lapangan kewirausahaanMun’im, 2008.
Prestasi menurut Tu’u 2004 dalam Minarni 2006adalah hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.Selain itu
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh gurudosen. Menurut Djamarah 1994 dalamMun’im 2008 prestasi adalah penilaian
pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan mahasiswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka
dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kurikulum.Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan dari tidak tahu menjadi tahu
atau dapat dikatakan sebagai proses yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku dan kecakapan seseorang. Belajar itu bertujuan untuk
mengembangkan pribadi manusia bukan hanya sekedar mencerdaskan manusia belaka namun menjadi manusia yang berkepribadian yang luhur itulah hakekat
sebuah belajar.Seseorang dinyatakan melakukan kegiatan belajar, setelah ia memperoleh hasil, yakni terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.Prestasi belajar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti
dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena
bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi.
3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan
ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya Minarni, 2006. Sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
hasil yang telah dicapai dari usaha belajar terhadap nilai akhir mata kuliahkewirausahaan yang dinyatakan dalam bentuk angka.
2.3.4. Minat Berwirausaha
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dalamNurkhan, 2005 tentangpengertian minat yaitu :
Menurut Tarmudji, 1991 minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.Menurut Winkel, 1989
minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpungan dalam
bidang itu.Disimpulkan bahwa minat merupakan kesadaaan seseorang yang dapat menimbulkan adanyakeinginan yang akan memuaskan kebutuhan.
Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang sebab jika seseorang tersebut mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
diharapkan hasilnya akan lebih baik. Selain itu minat adalah “perasaan tertarik atau berkaitan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada menyuruh” Tarmudji,
1991. Minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain. Dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek tertentu cenderung menaruh perhatian lebih
besar Suryaman, 2006. Kesadaran seseorang yang tertarik dan senang pada suatu usaha akan
nampak dalam kegiatan mempelajari, memahami, dan berkecimpung dalam usaha itu. Aktivitas atau kegiatan yang dilandasi dengan minat kemungkinan besar akan
berhasil, karena dilakukan dengan rasa senang dan tanpa paksaan. Kegiatan- kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu untuk
memenuhi kebutuhannya. Seseorang yang berminat terhadap wirausaha akan merasa senang atau suka melakukan berbagai tindakan yang berhubungan dengan
wirausaha. Minat bersifat pribadi, sehingga minat individu antara satu dengan yang lainnya berbeda.Bahkan minat pada diri seseorang dapat berbeda dari waktu
ke waktu, karena minat merupakan kesediaan jiwa yang sifatnya untuk menerima sesuatu dari luar individu. Maka minat sekaligus kaidah pokok dalam menanggapi
sesuatu, termasuk di dalamnya minat mahasiswa untuk berwirausaha Suryaman, 2006
Minat berwirausahameliputi : kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mewujudkan tujuannya, kesediaan untuk menanggungmacam-macam
resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukannya,bersedia
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat,kesediaan belajar dari kegagalan yang dialami. Jadi yang dimaksud minatberwirausahaadalah
keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerjakeras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha memenuhikebutuhan hidupnya tanpa merasa takut
dengan resikoyang akan terjadi, sertabelajar dari kegagalan Nurkhan, 2005. Dari uraian di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan minat berwirausaha pada mahasiswa adalah usaha dan kemauan untuk mempelajari, mencari dan berkeinginan menjadi wirausaha.Minat berwirausaha
dalam konteks penelitian ini adalah suatu rasa lebih suka, rasa keterikatan yang diikuti usaha aktif untuk mempelajari dan berkeinginan menjadi wirausaha.
2.3.5. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya upaya yang mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu atau daya penggerak untuk melakukan sesuatu
atau kegiatan tertentu, untuk mencapai tujuan Sardiman, 1992 dalam
Sari, 2006. Motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong, mengaktifkan atau
menggerakkan dan mengarahkan atau menyalurkan ke arah tujuan Jayani, 2008. Terdapat dua macam motivasi menurut Djamarah 2002, yaitu:
a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif - motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik.Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila siswa
menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor - faktor situasi belajar.Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang
dipelajarinya.Misalnya, untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan dan sebagainya Arini, 2008.
2.3.6. Teori Motivasi
Proses motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan yang ingin direalisasikan dipandang sebagai kekuatan yang menarik
individu.Tercapainya tujuan yang diinginkan sekaligus dapat mengurangi kebutuhan yang belum dipenuhi Tyas, 2006.
Beberapa teori motivasi oleh para ahli: 1.
Teori Kebutuhan dan Kepuasan menurut Abraham H. Maslow Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan individu dapat disusun dalam
suatu hirarki.Hirarki kebutuhan yang paling tinggi adalah kebutuhan fisiologis, karena kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling kuat sampai kebutuhan
tersebut terpuaskan.Sedangkan hirarki kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan aktualisasi diri. Hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan Fisiologis Physiological Needs Yaitu kebutuhan fisik seperti rasa lapar, rasa haus, kebutuhan akan perumahan, pakaian, dan lain sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
b. Kebutuhan akankeamanan Safety NeedsYaitu kebutuhan akan keselamatandan perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan, atau pemecatan.
c. Kebutuhan sosial Social NeedsYaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kebutuhan akan kepuasan dan
perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang.
d. Kebutuhan akanpenghargaan Esteems NeedsYaitu kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi.
e. Kebutuhan akanaktualisasi diri Self Actualization NeedsYaitu kebutuhan pemenuhan diri untuk mempergunakan potensi ekspresi diri dan melakukan apa
yang paling sesuai dengan dirinya. Ikhsan dan Ishak, 2008: 50. 2.
Teori Motivasi menurut Frederick Herzberg Dua faktor tentang motivasi yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg
adalah faktor yang membuat individu merasa tidak puas Dissatisfiers dan faktor yang membuat individu merasa puas Satisfiers. Konklusi khusus yang dihasilkan
Herzberg dari penelitiannya adalah : Pertama, terdapatnya serangkaian kondisi eksentrik, keadaan pekerjaan yang menyebabkan rasa tidak puas di antara para
bawahan, apabila kondisi tersebut tidak ada. Apabila kondisi tersebut ada maka hal itu tidak perlu memotivasi bawahan.Kondisi tersebut adalah faktor-faktor yang
membuat individu merasa tidak puas, karena faktor-faktor tersebut diperlukan untuk mempertahankan hirarki yang paling rendah, yaitu tingkat tidak adanya
ketidakpuasan. Kedua, serangkaian kondisi instrinsik, kepuasan pekerjaan, yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
sehingga dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Apabila kondisi tersebut tidak ada, maka kondisi tersebut ternyata tidak menimbulkan rasa ketidakpuasan
yang berlebihan.Serangkaian faktor tersebut disebut satisfiers.Ikhsan dan Ishak, 2008: 52.
3. Teori Prestasi David C. McClelland
Tiga kebutuhan yang dikemukakan adalah kebutuhan akan prestasi, kekuatan, dan afiliasi. Apabila kebutuhan individu terasa sangat mendesak, maka
kebutuhan tersebut akan memotivasi individu yang bersangkutan untuk berusaha keras memenuhi kebutuhannya. Ikhsan dan Ishak, 2008: 51.
4. Teori Harapan
Teori harapan ini dirumuskan oleh Victor Vroom. Ide dasar teori ini adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh sesorang sebagai
tindakannya. Variable-variabel kunci daalam teori harapan adalah usaha effort, hasil income, harapan expectancy, instrument-instrumen yang berkaitan
dengan hubungan antara hasil tingkat pertama dengan hasil tingkat kedua, hubungan antara prestasi dan imbalan atas pencapaian prestasi, serta valensi yang
berkaitan dengan kadar kekuatan dan einginan seseorang terhadap hasil tertentu Ikhsan dan Ishak, 2008: 54.
5. Teori persepsi diri
Teori persepsi diri menganggap bahwa orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan menginterprestasikan perilaku
mereka sendiri. Menurut teori ini, sikap hanya akan berubah setelah perilaku berubah. Dalam rangka mengubah sikap, manusia harus menemukan rangsangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
terhadap apa yang akan dikembangkan berdasarkan pada kebutuhannya Ikhsan dan Ishak, 2008: 48-49.
2.3.7. Pengaruh Prestasi Belajar Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha
Menurut Djamarah 2002 dalam Arini 2008 motivasi adalah suatu perubahan di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan. Siswa yang memiliki motivasi berwirausaha tinggi memiliki kemauan lebih keras. Kegagalan yang dialaminya akan
membangkitkan semangat berusaha lebih giat untuk memperoleh sukses di masa yang akan datang. Sedangkan yang memiliki motivasi berwirausaha rendah jika
mengalami kegagalan akan mengakibatkan kemampuannya cenderung menurun, sehingga kegagalan yang satu akan diikuti oleh kegagalan berikutnya. Arini,
2008 Menurut Suryaman 2006 ciri-ciri seseorang yang memiliki jiwa
kewirausahaan adalah: 1 Percaya diri, 2 Berorientasi pada tugas dan hasil, 3 Pengambilan resiko, 4 Kepemimpinan, 5 Keorisinalan, 6 Berorientasi ke
dapan, 7 Kreativitas. Menurut Gatot dan Alfitman 2009 dalam penelitiannya mengemukakan
bahwa mata kuliah kewirausahaan berdampak positif terhadap pembentukan sikap kewirausahaan mahasiswa.Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli,
yang pertama teori kognitif yaitu percaya bahwa perilaku seseorang itu disebabkan adanya suatu rangsangan stimulus.Teori kedua adalah teori
kebutuhan untuk berkembang yang dikemukakan oleh Alderfer.Yang dimaksud
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
dengan teori kebutuhan untuk berkembang adalah suatu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan dari seseorang untuk mengembangkan dirinya.
Artinya jika seseorang diberikan rangsangan yang berupa pendidikan kewirausahaan, dimaksudkan agar seseorang tersebut dapat termotivasi untuk
mengembangkan dirinya, dalam hal ini adalah motivasi sebagai wirausaha. Hal ini juga bisa dikutip dari Learning Theory yang menyatakan proses yang dilakukan
seseorang dalam belajar menunjukkan respon tertentu setelah ia diberi imbalan saat ia menunjukkan respon itu. Hovland 1953 dalam Taylor, et, al 2009.
Dalam teori ini menjelaskan bahwa jika seseorang itu masuk dalam proses belajar dengan mengikuti mata kuliah kewirausahaan dan praktek gelar produk
diharapkan akan termotivasi setelah lulus nanti akan terbentuk jiwa kewirausahaan yang kuat diantaranya kepercayaan diri yang tinggi, mempunyai
jiwa pemimpin, inovatif, kreatif serta berani mengambil resiko. Berdasarkan teori–teori dan hasil penelitian sebelumnya seperti tersebut
diatas bisa disimpulkan bahwaprestasi belajar kewirausahaan yang diukur dengan angka mutunilai huruf mata kuliah kewirausahaan yang diperoleh dalam proses
belajar mata kuliah kewirausahaan dalam satu semester akan berdampak pada pembentukan motivasi mahasiswa akuntansi yang memiliki jiwa kewirausahaan.
Artinya bahwa apapun bidang pekerjaannya setelah lulus nanti baik sebagai seorang internal auditor, eksternal auditor maupun auditor di pemerintahan akan
selalu memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat seperti diantaranya rasa kepercayaan diri yang tinggi, mempunyai jiwa pemimpin, inovatif, kreatif serta
berani mengambil resiko.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
2.3.8. Pengaruh Minat
Berwirausaha Terhadap Motivasi Berwirausaha
Segala perbuatan manusia timbul karena dorongan dari dalam, tetapi tidak akan terjadi sesuatu jika tidak berminat. Secara umum minat adalah
kecenderungan terhadap sesuatu Muhadjir, 1992 dalam Suryaman, 2006.Minat juga bisa diartikan dengan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Selanjutnya kamus umum bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperlihatkan atau melakukan sesuatu.
Minat berbeda dengan motivasi, jika minat hanya tumbuh dalam diri seseorang sedangkan motivasi bisa terbentuk baik dari dalam maupun dari luar
seseorang. Hal ini seperti pada pernyataan Winkel1989 minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada
bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Disimpulkan bahwa minat merupakan kesadaran seseorang yang dapat
menimbulkan adanyakeinginan yang akan memuaskan kebutuhan. Suryaman 2006 menyatakan bahwa minat adalah tendensi suka atau senang diikuti dengan
partisipasi terhadap kegiatan tertentu yang menjadi obyek kesukaannya, sedangkan menurut Tarmudji 1991 menyatakan bahwa minat adalah perasaan
tertarik atau berkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Adapun pengertian motivasi menurut Jayani 2008 adalah suatu keadaan yang
mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan atau menyalurkan kearah tujuan, sedangkan menurut Djamarah 2002 terdapat dua macam motivasi
yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
Minat berwirausaha meliputi : kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan untuk menanggung macam -
macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan belajar
dari kegagalan yang dialami. Jadi yang dimaksud minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras
untuk berdikari atau berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta belajar dari kegagalan Nurkhan, 2005.
Hastuti dan Suhartini 2007 dalam penelitiannya mengemukakan bahwa keinginan memperoleh gelar akuntan dan tipe kepribadian tidak berpengaruh
terhadap motivasi menyelesaikan studi tepat waktu, sedangkan pada penelitian Anshori 2005 variabel keinginan memperoleh gelar akuntan berpengaruh
signifikan terhadap motivasi menyelesaikan studi tepat waktu. Teori motivasi yang dikembangkan oleh Vroom dikenal dengan teori
harapan. Inti dari teori harapan ini terletak pada pendapat yang mengatakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak dengan cara tertentu tergantung pada
kekuatan harapan, bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya tarik dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan. Motivasi
ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai tindakannya artinya jika seseorang mempunyai minat untuk menjadi wirausaha
harapannya akan termotivasi untuk mencapai tujuannya sebagai seorang wirausahaIkhsan dan Ishak, 2008: 54.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
Teori penguatan reinforcement theory. Dalam teori ini tergantung pada penerapan prinsip untuk memotivasi orang. Asumsi utama dari perilaku
pengkondisian operan adalah bahwa perilaku dipengaruhi oleh konsekuensinya, sifat penguatan dan dukungan serta bagaimana hal tersebut dipakai mempengaruhi
perilaku. Penguatan mempunyai suatu ikatan yang luas sebagai suatu piranti keinginan terhadap motivasi Gibson, 1996.Penggunaan penguatan-penguatan
untuk mengkondisikan perilaku memberikan kepada kita wawasan yang cukup banyak kedalam bagaimana seseorang berminat menjadi wirausaha sebagai
motivasinya. Berdasarkan teori–teori dan hasil penelitian sebelumnya seperti tersebut
diatas maka bisa disimpulkan bahwa jikaseseorang bersedia menanggung macam- macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukannya maka
seseorang itu akan lebih termotivasi untuk menjadi wirausaha, karena seorang wirausaha harus memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat seperti diantaranya rasa
kepercayaan diri yang tinggi, mempunyai jiwa pemimpin, inovatif, kreatif serta berani mengambil resiko. Artinya bahwa apapun bidang pekerjaannya setelah
lulus nanti baik sebagai seorang internal auditor, eksternal auditor maupun auditor di pemerintahan akan selalu memiliki jiwa kewirausahaanyang kuat seperti
diantaranya rasa kepercayaan diri yang tinggi, mempunyai jiwa pemimpin, inovatif, kreatif serta berani mengambil resiko.
2.3.9. Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan pada dasarnya merupakan pengembangan terhadap teori-teori dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
Kerangka Konseptual
Regresi Linier
Berganda
2.3.10. Hipotesis
Diduga prestasi belajar kewirausahaan dan minat berwirausaha berpengaruh terhadap motivasi sebagai wirausaha
Prestasi Belajar Kewirausahaan X
1
Motivasi Untuk Berwirausaha Y
Minat Berwirausaha X
2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional 3.1.1. Definisi
Operasional
Definisi operasional yaitu definisi sebuah ide dalam istilah yang dapat diukur dengan mengurangi tingkat abstraksinya melalui penggambaran dimensi
dan elemennya.Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas Variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel lain atau variabel yang diduga sebagai sebab dari variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah prestasi belajar mata kuliah
kewirausahaan dan minat berwirausaha, yang terdiri dari : 1. Prestasi belajar kewirausahaan X
1
, yaitu : Merupakan hasil yang telah dicapai dari usaha belajar pada mata
kuliahkewirausahaanyang berupa nilai huruf dan dinyatakan dalam bentuk angka mutu.
2. Minat berwirausaha X
2
, yaitu : Suatu ketertarikan akan bidang kewirausahaan dan senang untuk mempelajari,
memahami, dan berkecimpung di dalamnya. b. Variabel terikat
Variabel terikat adalah motivasi sebagai wirausaha Y.Motivasi sebagai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.