Kebijakan Soekarno dalam Bidang Ekonomi

dalam upayanya menciptakan suatu persatuan yang mencakup keseluruhannya. Setiap kali ia menemukan tidak relevannya sebuah rumusan, ia akan menciptakan rumusan yang lain.

B. Kebijakan Soekarno dalam Bidang Ekonomi

Kebijakan ekonomi yang lain dilakukan Soekarno pada tahun 1958 yaitu dengan menasionalisasikan firma-firma Belanda menjadi perusahaan nasional, walaupun kebijakan ini banyak ditentang oleh beberapa lawan politiknya terutama kalangan pengusaha swasta luar negeri tetapi tetap dijalankan oleh Pemerintahan Soekarno. 11 Akibat dari adanya kebijakan nasionalisasi firma-firma ini membawa dampak perhitungan yang tidak seimbang bagi pemerintah dibidang ekonomi. Ekonomi Indonesia yang morat-marit akibat dari persetujuan KMB yang mengharuskan Indonesia membayar pampasan perang Belanda ditambah keras kepalanya ahli-ahli ekonomi Indonesia dalam membangun arah ekonomi masa depan Indonesia menjadi penyebab krisis yang berlangsung waktu itu. Berganti-gantinya kabinet rupanya menimbulkan kepanikan tersendiri, dimana kebijakan ekonomi yang diambil seharusnya dapat memecahkan masalah ekonomi yang terpuruk akibat krisis, menjadi tambah kacau. Kabinet Burhannuddin Harahap yang bertugas masa itu mencoba memperbaiki dan mengatasi krisis ekonomi untuk menaikkan gaji pegawai negeri dan militer. Kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin tidak berjalan baik, bahkan permasalahan ekonomi tidak selesai karena pemerintah di bawah Soekarno tidak 11 Legge, Soekarno Biografi Politik, Jakarta, Sinar Harapan, 2001, hlm.8 pernah serius melaksanakan programnya, tetapi semua berada dibawah kontrol asing sebagai implementasi dari adanya utang yang menumpuk. Sejak tahun 1960-1963 kemerosotan ekonomi Indonesia terus berlangsung dan bertambah parah akibat berbagai petualang rezim Soekarno. Penderitaan rakyat semakin hebat pada tahun 1963 beban hidup rakyat Indonesia terasa amat menekan sekali. Harga beras yang mula-mula hanya Rp. 45,00 telah melompat naik menjadi Rp. 60,00 hingga Rp. 70,00. 12 Kepanikan yang dirasakan rezim Soekarno menghadapi kerusakan perekonomian Indonesia diselubunginya dengan petualangan baru yang disiapkan yaitu penolakan gagasan pembentukan Malaysia sebagai satu usaha Negara Kapitalis mengepung Indonesia. Program ini didukung dengan sepenuhnya oleh Partai Komunis Indonesia PKI karena bagaimanapun juga PKI sebagai partai komunis menentang pembentukan negara yang penuh anti terhadap komunis. Lebih aneh lagi adalah keterlibatan militer Nasution untuk memberikan dukungan penuh kepada Soekarno untuk konfrontasi dengan Malaysia. Dalam mengatasi krisis ini pemerintah menggunakan berbagai cara diantaranya adalah menggagas adanya Deklarasi Ekonomi Dekon pada tahun 1963. Dekon ini mempunyai program dengan bekerja membuat berbagai kebijakan diantaranya : 12 Ibid., hlm. 10. 1. Diciptakan susunan ekonomi yang bersifat nasional dan demokratis, yang bersih dari sisa-sisa Imperialisme dan Feodalisme. 2. Ekonomi sosialis Indonesia, ekonomi tanpa penghisapan manusia oleh manusia. Kebijakan di atas dimaksudkan supaya tiap warga negara dijamin mendapat pekerjaan, sandang-pangan, perumahan, kehidupan kultural dan spiritual yang layak. Kebijakan dekon ini juga berhasil mengatasi kemorat-maritan ekonomi yang terus menggila, pada tahun 1965 pemerintahan Soekarno mengeluarkan kebijakan dengan membentuk sebuah badan yang bertugas menghentikan krisis ekonomi yang mengamuk dengan hebatnya. Badan yang dibentuk ini diberi nama dengan Komando Tertinggi Berdikari Kotari yang bertugas melaksanakan pembangunan ekonomi atas dasar berdiri di kaki sendiri berdikari. Sebuah tindakan lain di bidang ekonomi diambil pula oleh rezim Soekarno. Di katakan untuk memenuhi hasrat rakyat Indonesia melaksanakan prinsip “berdiri diatas kaki sendiri”, maka di keluarkanlah Penpres pada tanggal 24 April 1965 mengenai penempatan semua perusahaan asing di Indonesia yang tidak bersifat domestik di bawah penguasaan pemerintah Republik Indonesia. Belum puas dengan membentuk berbagai badan menangani kemelut perekonomian ini, maka Soekarno telah membentuk pula sebuah badan lain bernama Dewan Pangan Nasional. Dalam badan-badan tertinggi ini senantiasa Soekarno menjabat ketuanya, dibentuk oleh Presidium atau staf pelaksana, tetapi pekerjaan badan- badan hanya di atas kertas belaka. Teror PKI semakin meningkat baik di kota-kota besar maupun didaerah pedalaman. Mereka melancarkan aksi-aksi terhadap mereka yang menamakan diri sebagai setan desa dan setan kota dan seakan pura-pura tidak tahu, bahwa mereka sendiri sedang berkolaborasi dengan setan-setan kota itu sendiri. Dengan dimulainya teror PKI ini semakin mendekatnya diri dengan kehancuran Soekarno dalam memimpin negeri ini. Berawal dari Pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 Soekarno mengawali kariernya sebagai Presiden dengan memberikan Surat Perintah Sebelas Maret Supersemar kepada Soeharto dilanjutkan dengan kudeta terselubung oleh Soeharto, melengkapi penderitakan Soekarno dari jabatan Presiden. 13 13 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman Rebuplik Indonesia , Jakarta, Balai Pustaka,2008, hlm 432. 24

BAB IV AKHIR DARI DEMOKRASI TERPIMPIN