Faktor Timbulnya Pedagang Kaki Lima Karakteristik dan Masalah yang dihadapi Pedagang Kaki Lima

usaha serta tempat lain yang bukan miliknya. Sarana ataupun perlengkapan dagang yang dipergunakan relative sederhana. Bagi perencana kota tumbuhnya pedagang kaki lima banyak mengundang masalah karena pedagang kaki lima terutama yang beroperasi ditempat strategis di kota dapat mengurangi keindahan. Kota dan diduga sebagai penyebab kemacetan lalu lintas dan menurunnya lingkungan hidup dikota. Karena itu perencanaan kota harus mampu untuk berupaya mencari cara terbaik untuk memecahkan masalah yang semakin membengkaknya pedagang kaki lima di perkotaan.

1. Faktor Timbulnya Pedagang Kaki Lima

Timbulnya Perdagangan Jalanan PKL disebabkan oleh beberapa faktor. Mereka yang melibatkan diri di sektor informa, pada dasarnya berkaitan dengan etos kewiraswastaan yang mereka miliki. Faktor penyebab ini tampak sekali massa usaha informal yang berasal dari etnis Cina. Mereka tertarik masuk ke sektor ekonomi ini karena 3 tiga hal, Pertama, hampir tiadanya prosedur resmi dalam pendirian sektor usaha ini, karena hampir tidak memerlukan biaya dan waktu yang lama, Kedua, persyaratan modal relative kecil. Ketiga, potensi keuntungannya cukup baik. Ini berarti sektor informal di pandang sebagai lapangan usaha yang relative menggiurkan, dapat dipakai sebagai arena untuk melakukan diversifikasi usaha. Selain itu, kegiatan sektor informal ini merupakan ciri ekonomi kerakyatan yang bersifat mandiri dan menyangkut hajat hidup orang banyak mempertimbangkan keadaan dan potensi tersebut, selayaknya pola penanganan dan pembinaan kegiatan pedagang kaki lima harus didasarkan pada konsep perilaku dan karakteristik berwawasan lingkungan agar isi pengaturannya tepat sebagian besar pedagang kaki lima di kawasan perkotaan dan sekitarnya adalah bukan penduduk asli pendatang dari desa atau luar provinsi dan bukan merupakan pilihan pertama sebagai mata pencahariannya.

2. Karakteristik dan Masalah yang dihadapi Pedagang Kaki Lima

Dalam merencanakan sebuah model pengembangan PKL di perlukan informasi-informasi tentang karakteristik dan permasalahan yang muncul dari PKL. Selain itu juga dibutuhkan pengetahuan- pengetahuan yang kompleks tentang karakteristik dan ide-ide alternative untuk memecahkan permasalahan PKL. Dengan berbekal informasi dan pengetahuan yang memadai tentang PKL, maka dapat direncanakan sebuah model pengembangan sektor informal di bidang PKL yang lebih realistis. Menurut Firdaus dalam Alisjahbana 2004 : 220-222 mengatakan karakteristik yang dimiliki dalam permasalahan yang dihadapi oleh sektor informal PKL dapat dikelompokkan dalam 4 empat aspek seperti yang dijelaskan dalam gambar di bawah ini : Gambar 1 Karakteristik dan Permasalahan yang di hadapi Sektor informal PKL di perkotaan Karakteristik usaha PKL : + Aspek Ekonomi - Meliputi berbagai kegiatan usaha yang luas. - Akses mudah dimasuki pengusaha baru - Bermodal relative kecil - Konsumen lokal dan berpendapatan menengah kebawah - Teknologi sederhanatanpa teknologi - Jaringan usaha terbatas + Aspek Sosial – budaya - Para migran - Jam kerja relative lama - Jumlah anggota rumah Tangga besar - Bertempat tinggal di daerah kumuh di kota + Aspek Lingkungan - Berlokasi ditempat yang padat lalu lintasnya - Kurang mengutamakan kebersihan + Aspek Pendidikan - Tingkat pendidikan rendah Permasalahan ekstern PKL : - Banyaknya pesaing usaha sejenis - Sarana dan pra sarana perekonomian yang tidak memadai - Belum adanya pembinaan yang memadai - Akses terhadap kredit masih sukar dan terbatas Permasalahan intern PKL : - Lemah dalam struktur permodalan - Lemah dalam bidang organisasi dan manajemen - Terbatas dalam jumlah komoditi yang dijual - Tidak ada kerja sama usaha - Pendidikanketrampilan usaha yang rendah - Rendahnya layanan pada konsumen - Kualitas SDM yang kurang memadai P K L Y A N G L E M A H Sumber : Firdausy dalam Alisjahbana 2004 : 220 – 222

3. Dampak Positif dan Negatif Keberadaan PKL.

Dokumen yang terkait

STRATEGI KOMUNIKASI PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PEMERINTAH KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya Dalam Penataan PKL).

0 0 109

PERAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM PEMBERDAYAAN UKM BATIK MANGROVE DI KECAMATAN RUNGKUT PEMERINTAH KOTA SURABAYA.

4 10 104

PERAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM PEMBINAAN SENTRA USAHA KECIL PRODUKSI TEMPE DI KELURAHAN TENGGILIS MEJOYO KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO PEMERINTAH KOTA SURABAYA.

8 30 122

STRATEGI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KOTA SURAKARTA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH.

0 0 1

DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

0 0 1

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO,KECIL DAN MENENGAH

0 0 1

PERAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM PEMBINAAN SENTRA USAHA KECIL PRODUKSI TEMPE DI KELURAHAN TENGGILIS MEJOYO KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO PEMERINTAH KOTA SURABAYA

0 0 22

PEMBINAAN DINAS KOPERASI UMKM PEMERINTAH KOTA SURABAYA TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) LAPANGAN KARAH KOTA SURABAYA

0 0 22

PERAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM PEMBERDAYAAN UKM BATIK MANGROVE DI KECAMATAN RUNGKUT PEMERINTAH KOTA SURABAYA

0 0 17

STRATEGI KOMUNIKASI PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PEMERINTAH KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pemerintah Kota Surabaya Dalam Penataan PKL)

0 0 21