- Lab – rak atau la – brak
- Ge – og – ra – fi atau ge – o – gra – fi
Untuk mengetahui pemengalan yang benar, kita dapat melihatnya ke dalam kamus yang ideal.
5 Kebakuan Kata
Sebuah kamus yang ideal dapat menunjukan mana kata yang baku dan mana pula yang tidak baku, misalnya dengan cara memberi
tanda rujuk silang, artinya kata – kata yang tidak baku tetap didaftar
sebagai lema, tetapi mengetahui makna dan informasi lainnya.
2.3.2 Cara Penyusunan Kamus
Cara penyusunan kamus terbagi menjadi beberapa tahapan penting sebagai berikut :
1. Perancangan
2. Pembinaan data korpus
3. Pengisian dan Pengabjadan data
4. Pengolahan data
5. Pemberian makna
2.3.3 Berbagai Masalah Dalam Perkamusan
a. Tujuan Kamus
Tujuan dari kamus disusun, menyangkut masalah kamus tersebut ditujukan kepada siapa dan seberapa besar ruang lingkupnya.Jika
kamus tersebut di tujukan kepada pemilik bahasa itu sendiri, maka yang akan disusun adalah kamus ekabahasa. Jika kamus tersebut
disusun bukan untuk orang yang bukan pemilik bahasa itu, maka yang harus disusun adalah kamus dwibahasa.
Ruang lingkup kamus mengenai seberapa besar lema – lema yang
akan dimuat, dan seberapa jauh makna serta definisi yang akan diberikan. Tujuan dari kamus diharapkan dapat memberikan semua
informasi berkenaan dengan kosakata suatu bahasa.
b. Korpus Data
Kalau tujuan penyusunan sebuah kamus sudah ditentukan, maka masalah kedua yang muncul adala korpus data, yakni sumber yang
akan digunakan untuk mengumpulkan data. Korpus data menyangkut masalah subtansi bahasa sumber, bahasa sasaran, dan ruang lingkup
kamus yang akan dibuat. Jika bahasa sumbernya belum mempunyai ragam bahasa tulis, maka satu
– satunya jalan untuk mendapatkan korpus data itu adalah merekam bahasa tersebut dari pertuturan yang
dilakukan oleh para penutur bahasa itu. Jika bahasa sumber telah mempunyai ragam bahasa tulis, maka korpus data diambil dari
naskah, buku, Koran, majalah atau terbitan lain tergantung dari tujuan kamus yang akan dibuat.
Data untuk kamus dwi bahasa, kita dapat mengambilnya dari kamus bahasa sumber yang sudah ada dan kualitasnya cukup
memadai. Kemudian kita tinggal mencari padanan kata dari bahasa sasaran.
c. Pengumpulan Data
Setelah masalah korpus telah diatasi, masalah selajutnya yang akan muncul adalah mengenai pengumpulan data. Misalnya saja yang
disusun adalah kamus ekabahasa Indonesia. Maka data yang akan di kumpulkan bisa berupa kata kasar, kata berimbuhan, kata berulang,
kata gabung, bentuk – bentuk idiomatik, ungkapan dan pribahasa.
d. Susunan Lema dan Sublema