Sejarah Bahasa Arab Karakteristik Bahasa Arab

Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab

2.1.1. Sejarah Bahasa Arab

Bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Smit yaitu bahasa yang dipakai bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar Sungai Tigris dan Furat, dataran Syria dan Jazirah Arabia Timur Tengah seperti bahasa Finisia, Asyria, Ibrania, Arabia, Suryania, dan Babilonia. Dari sekian banyak bahasa tersebut yang bertahan sampai sekarang adalah Ibrani. Sebenarnya bahasa Arab timbul sejak beberapa abad sebelum Islam, karena bukti peninggalan sastra Arab baru dapat dicatat hanya mulai sejak dua abad sebelum Islam, sehingga pencatatan bahasa Arab dimulai saat ini. Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu- satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuna yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra- Islam yang berasal dari abad ke-4. Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Seperti dengan bahasa Eropa lain, banyak kata-kata Inggris diserap dari bahasa Arab, selalunya melalui bahasa Eropa lainnya, terutama dari Spanyol dan Italia, di antaranya kosakata harian seperti gula sukkar, kapas qu n atau majalah makhzen. Kata-kata lain yang sangat terkenal misalnya aljabar, alkohol dan zenith. Pengaruh Arab telah menjadi paling mendalam di mana pada negara yang dikuasai oleh Islam atau kuasa Islam. Arab adalah sumber kosa kata utama untuk bahasa yang berbagai seperti bahasa Berber, Kurdi, Persia, Swahili, Urdu, Hindi, Turki, Melayu, dan Indonesia, baik juga seperti bahasa lain di negara di mana bahasa ini adalah dituturkan. Contohnya perkataan Arab untuk buku kita:b digunakan dalam semua bahasa yang disenaraikan, selain dari Melayu dan Indonesia. Anonym, http:id.wikipedia.orgwikiBahasa_Arab

2.1.2. Karakteristik Bahasa Arab

Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas bahasa Arab yang merupakan kelebihan yang tidak terdapat pada bahasa lainnya, diantaranya adalah : a. Jumlah abjad yang sebanyak 28 huruf dengan makharijul huruf tempat keluarnya huruf yang tidak ada pada bahasa yang lainnya Tabel 2.1. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.1 Abjad Huruf Hijaiyah Huruf Pengucapan Internasiaonal ا alif alif ب ba b ā ت ta t ā ث tsa ā ج jim īm ح ha ā خ kha ā د dal D āl ذ dal D āl ر ra r ā ز zai z ā y س sin S īn ش syin š īn ص shad ād ض dhad ād ط tha ā ظ zha ā ع ain ain غ ghain Gain ف fa f ā ق qaf Q āf Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Lanjutan Tabel 2.1 Abjad Huruf Hijaiyah ك kaf K āf ل lam L ām م mim M īm ن nun N ūn ha h ā و wau W āw ي ya y ā b. I’rab, yakni sesuatu yang mewajibkan keberadaan akhir kata pada keadaan tertentu, baik itu rafa’, nashab, jazm, dan jar yang terdapat pada isim kata benda dan juga fi’il kata kerja. c. Ilmu Arudl ilmu notasi syi’ir yang mana dengan ilmu ini menjadikan syi’ir berkembang dengan perkembangan yang sempurna. d. Bahasa Ammiyah dan Fush-ha, ‘Ammiyah dipergunakan dalam interaksi jual beli atau komunikasi dalam situasi tidak formal sedang fush-ha adalah bahasa sastra dan pembelajaran, bahasa resmi yang dipergunakan dalam percetakan. e. Adanya huruf “dhad” yang tidak ada pada bahasa yang lainnya, dan lain-lain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. f. Kata kerja dan grammatikal yang digunakan selalu berubah sesuai dengan subjek yang berrhubungan dengan kata kerja tersebut. g. Tidak adanya kata yang bersyakal dengan syakal yang sulit dibaca, seperti “fi-u-la”. h. Tidak adanya kata yang mempertemukan dua huruf mati secara langsung. i. Sedikit sekali kata-kata yang terdiri dari dua huruf al- alfadz al al tsuna’iyyah. j. Tidak adanya 4 huruf yang berharokat secara terus menerus, disamping aspek-aspek lain yang termasuk dalam ranah deep structure al-bina’ al-dahily baik segi metafora, fonologi, kamus. Aspek –aspek yang menjadi nilai lebih Bahasa Arab di atas dalam waktu yang sama akan mungkin menjadi kendala bagi pembelajarannya, dikarenakan taraf kerumitan yang mendorong munculnya kesulitan-kesulitan dalam proses belajar dan pembelajarannya.

2.1.3. Urgensi Mempelajari Bahasa Arab