Analisis Kontrastif Tingkat Perbandingan (Superlative Degree) Dalam Kalimat Bahasa Mandarin Dan Bahasa Inggris 汉英“最高级”用法表达分析 (Hàn yīng “zuì gāojí” yòngfǎ biǎodá fēnxī)

(1)

ANALISIS KONTRASTIF TINGKAT PERBANDINGAN

(SUPERLATIVE DEGREE) DALAM KALIMAT BAHASA

MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS

汉英“最高级”用法表达分析 Hàn yīng “zuì gāojí” yòngfǎ biǎodá fēnxī

SKRIPSI

Oleh:

POLTAK YASER ARAPAT L NIM : 090710024

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA

MEDAN 2013


(2)

ANALISIS KONTRASTIF TINGKAT PERBANDINGAN

(SUPERLATIVE DEGREE) DALAM KALIMAT BAHASA

MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS

汉英“最高级”用法表达分析

(Hàn yīng “zuì gāojí” yòngfǎ biǎodá fēnxī)

Skripsi ini diajukan kepada panitia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

Oleh :

POLTAK YASER ARAPAT LUMBANTORUAN NIM : 090710024

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si Cao Xia, M.A

NIP. 19600711 198903 2 001

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA


(3)

MEDAN 2013

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang telah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar sarjana yang pernah saya peroleh.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

Poltak Yaser A L NIM. 090710024


(4)

Diketahui oleh

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi Sastra Cina, Ketua,

NIP. 19630109 198803 2 001 Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.

Medan, 14 Agustus 2013


(5)

PENGESAHAN Diterima Oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam Bidang Ilmu Sastra Cina pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada :

Tanggal : 14 Agustus 2013 Hari : Selasa

Pukul : 13.00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001 Drs. Syahron Lubis, M.A.

Panitia Ujian

No. Penguji Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. ( ) 2. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si ( ) 3. Drs. Matius C. A Sembiring, M.A ( )


(6)

ABSTRACT

The title of this thesis is “Analisis Kontrastif Tingkat Perbandingan (Superlative Degree) dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”. Generally, students always make errors in using superlative words of Mandarin and English language as well. The aim of this writing is to find out the similarities and the differences of superlative words of both languages. The concept used in this thesis are contrastive analysis and superlative words. The theory used to analyze the similarities and the differences of superlative words are contrastive analysis and structure of Mandarin and English. The methodology used in this thesis is descriptive analysis. The result shows that there are many similarities and differences between Mandarin and English. The similarities are, both languages have three kinds of superlative words, all have the same meaning and same function. The differences are, the usage adjective in English superlative words has to be placed after the Subject of the sentence, while in Mandarin, adjective is placed in the end of sentences. So, the writer found had there are similarities and differences in using superlative words in sentences of both language.


(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat yang diberikan-Nya kepada penulis, sehingga dengan segala kemampuan yang ada pada penulis, skripsi ini dapat diselesaikan. Tujuan dari penulisan skripsi yang berjudul Analsis Kontrastif Kata Banding Superlative Degree dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia adalah untuk melengkapi salah satu syarat mendapat gelar Sarjana pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak terdapat kesalahan, kekeliruan dan hambatan-hambatan yang disebabkan karena kurangnya pengalaman penulis dalam memahami dan memaparkan tulisan ini. Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan dari semua pihak, penulis dapat menyelesikan skripsi ini. Oleh sebab itu sudah sewajarnya penulis mengucapkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis baik moril maupun materil. Untuk itu penulis banyak menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Bpk Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen


(8)

Pembimbing I penulis yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. .

4. Cao Xia Laoshi selaku Dosen Pembimbing II penulis dan Shen Mi Laoshi selaku penguji yang juga telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesbaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi penulis khususnya skripsi berbahasa Mandarin.

5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, khususnya dosen Program Studi Sastra Cina yang telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan, dan tidak lupa kepada kakak Endang yang sabar mengurus administrasi proses untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen-dosen Jinan University, Guangzhou, Republik Rakyat China (RRC) yang selama ini telah sabar mengajarkan ilmunya kepada penulis.

7. Kedua orang tua tercinta (alm) Papa Marico Lumbantoruan dan Mami tersayang Nurbayani Harianja yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh kesabaran, kasih sayang, perhatian dan ketulusan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi ini.

8. Keluarga tercinta, abang penulis Tulus Lumbantoruan, kakak penulis Dina Lumbantoruan (soulmate), mami Cantik, mami Noel, mami Frans, Sri Lusiana Lumbantoruan, Denny Lumbantoruan, Trisna Lumbantoruan, adik penulis Juandro Lumbantoruan yang telah banyak membantu penulis dalam


(9)

menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih atas dukungan dan perhatiannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Buat sahabat-sahabat terbaik penulis Xiang Hua Comunity Junita Purba (Jundet), Juan Fobert (Juandot), Voo Borshite (Fendot), Monica Kaban (Mondet), Mayra Afrida (Mei yot) , Na ai ren, Jun P, Alfian (Kefei), Anna, Ica Ozi, Dai Xixi, Lin You Li, Oulaya dan teman yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang sangat sabar memberikan bantuan, dukungan, semangat dan nasehat yang bermanfaat bagi penulis.

10.Buat teman-teman penulis mahasiswa/i Sastra Cina stambuk 2009 yang telah menemani dan sama-sama belajar dan berjuang dengan penulis selama ini. Penulis tidak dapat membalas jasa baik yang telah diberikan, hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis meminta, semoga diberi balasan atas kebaikannya selama ini.

11.Buat seluruh kakak-kakak senior dan adik-adik kelas yang selalu mendukung penulisan skripsi ini, thank you so much.

12.Buat teman-teman Gangster saya yang selalu memberikan semangat dan dukungan Welman Tambunan, Yusuf Hutauruk, Deasy Lumbantoruan,Yanti Ganeva, Jolly Simanjuntak, Bere Afrida Hutahaean, Roy Simamora, David Loebis, Good Luck Guys.


(10)

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita, juga penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. penulis juga senantiasa menerima kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini.

Medan, Juli 2013 Penulis


(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ... i ii vi BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 BAB II 2.1 PENDAHULUAN LatarBelakang... Batasan Masalah... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian... 1.5.1Manfaat Praktis... 1.5.2 Manfaat Teoritis...

KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA

Konsep... 2.1.1 Analisis Kontrastif... 2.1.2 Tata Bahasa ... 2.1.3 Kata Banding ... 2.1.3.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)

1 6 6 7 7 7 8 9 9 10 11


(12)

2.2 2.3 BAB III 3.1 3.2 3.3 3.4 BAB IV 4.1

dalam Kalimat Bahasa

Mandarin... .

2.1.3.2 Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree dalam Kalimat Bahasa Inggris ... Landasan Teori ... 2.2.1 Analisis Kontrastif ... 2.2.2 Tata Bahasa ... 2.2.2.1 Tata Bahasa Mandarin ... 2.2.2.2 Tata Bahasa Inggris ... Tinjauan Pustaka ...

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian ... Data dan Sumber Data ... Teknik Pengumpulan Data ... Teknik Analisis Data ...

KATA BANDING TINGKAT PALING

Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)dalam Bahasa Mandarin ... 4.1.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)

12 13 15 16 19 19 20 20 23 24 25 26 27 28


(13)

4.2

4.3

BAB V 5.1

5.2

Terhadap Kata Sifat ... 4.1.2 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)

Terhadap

Verb... 4.1.3 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)Memiliki

Arti yang Sama dengan Sangat (很hen,非常,十

分)...

Struktur Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji)dalam Kalimat Bahasa Mandarin ... Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam Bahasa Inggris ... 4.3.1 Superlative Degree terhadap Kata Sifat ... 4.3.2 Superlative Degree Terhadap Adverb ... 4.3.3 Superlative Degree memiliki Arti yang Sama dengan

Sangat (Very) ...

PEMBAHASAN

Persamaan Kata Banding Tingkat Paling Dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris ... Perbedaan Kata Banding Tingkat Paling Dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris ...

29 30 34 35 38 39 40 40 43


(14)

BAB VI 6.1 6.2

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... Saran ...

46 49


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana yang begitu penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah alat berkomunikasi yang tidak akan pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa kita bisa menyampaikan maksud, pikiran, akal dan kehendak kepada orang lain di sekitar kita. Melalui bahasa kita dapat berinteraksi dan berhubungan dengan berjuta-juta orang di muka bumi ini untuk memenuhi kebutuhan hidup baik primer, sekunder maupun tersier. Setiap percakapan maupun dialog yang pada hakekatnya dilakukan untuk berkomunikasi, tidak mungkin dilakukan tanpa menggunakan bahasa. Kalaupun dilakukan dengan bahasa isyarat, hal tersebut merupakan suatu upaya atau cara untuk mempertegas maksud. Bahasa tidak pernah lepas dari manusia, dalam arti tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:43)

“bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun: serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan)”.

Setiap negara memiliki bahasa resminya sendiri yang kemudian menjadi bahasa pemersatu dan menjadi salah satu identitas dari bangsa dan negara tersebut, seperti halnya dua bahasa yang akan diteliti yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Bahasa Mandarin merupakan bahasa resmi negara Republik Rakyat Cina (RRC). Bahasa


(16)

Mandarin berasal dari rumpun RumpunSino-Tibetan.Saat ini, bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa yang perkembangannya sangat pesat di Indonesia setelah bahasa Inggris. Oleh karena itu masyarakat Indonesia sangat berminat bukan hanya sekedar untuk mengetahui, tetapi juga untuk mempelajarinya. Bahasa Mandarin juga sudah diakui keberedaaannya di kancah dunia Internasional dan sebagai salah satu bahasa yang resmi digunakan di PBB.

Bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan absolut bagi masyarakat dunia. Bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang berasal dari rumpun bahasa Germanic. Masyarakat yang berasal dari beragam latar belakang goegrafi, agama dan kultur,

menggunak

demikian dapat ditarik suatu gambaran yang jelas bahwa bahasa Inggris memberi ruang gerak yang luas untuk larut menjadi bagian dari komunitas global masyarakat dunia.Menguasai bahasa Inggris secara aktif, maka tidak akan ada lagi batas wilayah negara, tidak ada racial fanaticsm, dan dengan bangga tentu kita bisa melantunkan satu baris syair The Beatels“And the world will be as one…”.

Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan bahasa Inggris. Sejak di sekolah dasar para pelajar/ siswa telah mendapatkan pelajaran bahasa Inggris. Masyarakat Indonesia secara umum kini sudah bisa menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Penulis sendiri adalah salah satu pelajar Indonesia yang mempelajari bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, sebagai bahasa kedua dan ketiganya. Selama mempelajari kedua bahasa asing tersebut penulis menemukan berbagai kesulitan. Salah satu kesulitan tersebut adalah dalam hal tata bahasanya.


(17)

Hal ini menjadi, salah satu alasan penulis untuk meneliti satu bagian dari tata bahasa bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, dengan fokus penelitian pada penggunaan tingkat perbandingan (degree of comparison) yang terkhusus dalam kata banding tingkat paling (Superlative Degree/ 最高级 zui gao ji).

Kata banding adalah kata yang membandingkan dua objek yang berbeda. Kata banding sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk membandingkan dua yang berbeda kualitas, jumlah dan satuannya. Kata banding juga digunakan untuk membandingkan kata sifat dan kata keterangan pada sebuah kalimat. Bahasa Mandarin memiliki 3 jenis kata banding, yaitu 最 高 级 zuigaoji (paling), 比 较 bijiaoji

(dibandingkan), dan juga kata banding 原级 yuanji (setara). Dalam penenelitian ini penulis akan menganalisis penggunaan kata banding 最高级 zuigaoji (paling).

Di dalam bahasa Inggris tingkat perbandingan disebut The Degree of Comparison (tingkat perbandingan) yang terbagi atas tiga jenis, yaitu: (1) Equal Comparison (perbandingan setara) adalah tingkat perbandingan Positive Degree hanya menyatakan sesuatu keadaaan biasa atau apa adanya, (2) Comparative Degree

(perbandingan tidak setara) adalah untuk menyatakan bahwa sesuatu benda maupun orang memiliki sifat yang lebih dari yang lain. Comparative Degree menggunakan kata sifat yang diakhiran –er jika kata sifat yang digunakan terdiri dari 1 atau 2 suku kata dan apabila kata sifat atau kata keterangan tersebut lebih dari 2 suku kata maka kata sifat tersebut diberi imbuhan more sebelum kata sifat. Setelah kata sifat diikuti dengan kata

than, (3) Superlative Degree (perbandingan absolut) adalah menyatakan suatu benda yang paling. Superlative Degree menggunakan kata sifat yang diimbuhi akhiran - est


(18)

jika kata sifat yang digunakan terdiri dari 1 atau 2 suku kata. Apabila kata sifat yang digunakan terdiri lebih dari 2 suku kata maka diberi kata most sebelum kata sifat. Sebelum kata sifat didahului dengan kata sandang the.

Penggunaan kata banding dalam kalimat harus disesuaikan dengan aturan penggunaan yang benar, karena jika tidak akan terjadi kerancuan atau kesalah pahaman arti. Selama penulis mempelajari kedua bahasa tersebut penulis mempelajari bahwa kata banding bahasa Inggris jauh lebih sulit dari bahasa Mandarin. Penggunaan kata banding

Superlative Degree secara benar di dalam kalimat adalah sangat penting, baik di dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Berdasarkan pengamatan awal, selain dari pengalaman penulis sendiri, pelajar juga sering kesulitan dalam memahami kata banding Tingkat Paling (Superlative Degree), terlebih di dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan aturan penggunaan kata banding Tingkat Paling (Superlative degree) di dalam kalimat bahasa Inggris jauh lebih rumit dibandingkan dengan bahasa Mandarin.

Penelitian ini adalah penelitian kontrastif, yaitu yang membandingkan dua bahasa dari berasal dari rumpun yang berbeda dikenal sebagai penelitian kontrastif. Penelitian yang berjudul “Analisis Kontrastif Tingkat perbandingan dalam Kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris” ini menggunakan pendekatan teori kontrastif untuk mencoba melihat perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding Tingkat Paling(Superlative Degree) di dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Moeliono, (1976:103) mendefinisikan “pendekatan kontrastif adalah sebuah pendekatan yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama dan


(19)

bahasa target yang sering membuat pembelajaran bahasa kedua mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajari tersebut.”

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan tata bahasa (structure), karena penulis akan menganalisis penggunaan kata banding Tingkat Paling(Superlative Degree)

di dalam kalimat. Tata bahasa dalam hal ini merupakan bagian dari sintaksis sesuai dengan yang dinyatakan menurut Moeliono, (1976:103) “Sintaksis adalah studi kaidah kombinasi kata menjadi satuan yang lebih besar, frase dan kalimat.” Dikemukakan juga bahwa satuan yang tercakup dalam sintaksis adalah frase dan kalimat, dengan kata sebagai dasarnya. Secara umum sintaksis mempelajari tentang struktur dan unsur pembentuk kalimat.

Penelitian kontrastif ini diharapkan nantinya akan memberikan kontribusi bagi para pelajar bahasa Mandarin maupun bahasa Inggris, untuk lebih memahami struktur/ aturan penggunaan kata banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dalam hal analisis kontrastif kata banding yang diteliti oleh Budiman (2012), dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Banding dalam Kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.


(20)

1.2 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok pembahasan serta tetap fokus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, peneliti membatasi masalah penelitian ini pada penggunaan kata banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

1.3 Rumusan Masalah

Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perbedaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris?

2. Bagaimana persamaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris?


(21)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dua masalah penelitian yang dikemukakan maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan perbedaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris

2. Mendeskripsikan persamaan penggunaan kata banding Tingkat Paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris

1.5 Manfaat Penelitian

Setiap manfaat penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunujuk praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bagi objek yang diteliti, maupun bagi peneliti. Adapun penelitian ini diharapakan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis disebut sebagai manfaat akademis, yakni manfaat yang dapat membantu untuk lebih memahami suatu konsep atau teori dalam suatu displin ilmu. Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan, perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding Tingkat Paling (Superlative Degree) di dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris dan dapat membantu mengatasi kesulitan dalam proses belajar kedua bahasa.


(22)

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat Praktis merupakan manfaat yang bersifat terapan dan dapat digunakan untuk keperluan praktis, misalnya memecahkan suatu masalah, membuat keputusan, memperbaiki suatu program yang sedang berjalan. Dalam manfaat praktis penelitian ini penulis harapkan dapat membantu pembelajar baik bahasa Mandarin maupun bahasa Inggris sebagai bahasa kedua/ ketiganya dengan memahami perbedaan maupun persamaan dari kedua bahasa khususnya dalam kata banding tingkat paling (Superlative Degree).


(23)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep, landasan teori dan tinjauan pustaka yang dipakai dalam menganalisis masalah dalam penelitian ini agar ditemukan hasil yang sesuai dengan judul penelitian dan tinjauan pustaka.

2.1 Konsep

Setiap peneliti harus memikirkan atau membuat konsep penelitian sebelum melakukan atau memulai penelitiannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.”

Oleh karena itu, adapun konsep penelitian ini adalah mengenai:

2.1.1 Analisis Kontrastif

Analisis kontrastif (Contrastive Analiysis) adalah sebuah metode yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama (B1) dan bahasa target (B2) yang sering membuat pembelajaran bahasa kedua mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajari tersebut (Moeliono, 1988:32).

Secara umum memahami pengertian analisis kontrastif dapat ditelusuri melalui makna kedua kata tersebut. Analisis diartikan sebagai semacam pembahasan atau uraian.


(24)

Yang dimaksud dengan pembahasan adalah proses atau cara membahas yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu dan memungkinkan dapat menemukan inti permasalahannya. Permasalahan yang ditemukan kemudian dikupas, dikritik, diulas, dan akhirnya disimpulkan untuk dipahami. Moeliono (1988:32) menjelaskan bahwa “analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.”

Kontrastif diartikan sebagai perbedaan atau pertentangan antara dua hal. Perbedaan inilah yang menarik untuk dibicarakan, diteliti, dan dipahami. Moeliono menjelaskan bahwa kontrastif diartikan sebagai bersifat membandingkan perbedaan. Istilah kontrastif lebih dikenal dalam ranah kebahasaan (linguistik). Sehubungan dengan ini kemudian muncul istilah linguistik kontrastif yang merupakan cabang ilmu bahasa. Persoalan seputar pengertian tentang analisis kontrastif tersebut akan dicoba dikupas dalam makalah ini. Dengan demikian penulis akan menggunakan analisis kontrastif untuk membandingkan dua bahasa yang berbeda rumpun bahasanya, yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

2.1.2 Tata Bahasa

Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa itu meliputi bidang-bidang: tata bunyi (fonologi), tata bentuk (morfologi), dan tata kalimat (sintaksis). Tata bahasa yang bersifat normatif (umum) adalah jenis yang dipakai dalam pengertian sehari-hari.Jenis


(25)

tata bahasa ini disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa umum yang dipakai oleh kebanyakan orang dalam suatu masyarakat (Keraf, 1984: 28).

Kalimat merupakan satuan bahasa berisi susunan kata-kata teratur berisi sebuah pikiran atau ide yang lengkap. Lengkap maksudnya di dalam kalimat haruslah memiliki Subyek (S) sebagai pokok pembicaraan, Predikat (P) sebagai komentar tentang subyek, Obyek (O) sebagai pelengkap dari predikat, dan keterangan (C) sebagai penjelasan lebih lanjut terhadap predikat dan subyek. Sebuah kalimat yang lengkap pada umumnya harus memiliki unsur S dan P. Sedangkan, unsur O maupun C tidak harus selalu ada (Chaer, 2006: 327). Sebuah kalimat efektif haruslah mengikuti struktur yang runtut sesuai dengan aturan tata bahasanya.

2.1.3 Kata Banding

Yongxin (2005) mendefenisikan kata banding adalah kata yang

membandingkan dua atau lebih objek yang berbeda”. Kata banding sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk membandingkan dua kata atau lebih yang berbeda kualitas, jumlah dan satuannya yang sering digunakan untuk membandingkan kata sifat dan kata kerja pada sebuah kalimat. Kata banding juga bisa dikatakan kata yang biasanya digunakan membandingkan dua hal yang baik yang menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Perbandingan ini bisa bertujuan menjelaskan satu hal dengan menggunakan hal lain sebagai pembanding, atau menjelaskan kedua hal yang dibandingkan.


(26)

2.1.3.1 Kata Banding Tingkat Paling (最 高 级 Zui Gao Ji ) dalam Bahasa Mandarin

Yiming (2010) dalam jurnalnya yang berjudul 英语语法:the+最高级+比较范

围的用法 Yingyu Yufa:the+zui gao ji +bijiao fanwei (English Grammar) mengatakan “SuperlativeDegree adalah sebagai perbandingan dari tiga atau lebih, mengatakan "tingkat paling".” Kata banding Superlative Degree zui () dalam bahasa Mandarin memiliki beberapa arti sebagai berikut:

1) ter-...

Contoh penggunaan dalam Kalimat :

我 是 我们 班 里 最 好 的 学生

Wo Shi women ban Li zui hao De Xue sheng

Saya adalah kita kelas Dalam Ter- baik Partikel siswa

Saya siswa terbaik di kelas kami. 2) Paling

Contoh penggunaan dalam kalimat :

你 永远 是 我 最 喜欢 的 明星

ni yongyuan shi Wo zui Xihuan de Ming xing

kamu selamanya Adalah Saya paling suka partikel Bintang Kamu selamanya bintang yang paling saya sukai

2.1.3.2 Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam Bahasa Inggris

Kata banding tingkat paling dalam bahasa Inggris menurut Richard Noquist

“The form of anorthat suggests the most or the least of something. Superlatives are either marked by the-estor preceded by the wordmostorleast. Not all adjectives and adverbs have superlative forms”. Artinya bentuk kata sifat atau


(27)

keterangan yang menunjukkan bahwa sebagian besar atau paling tidak dari sesuatu.

Superlative Degree adalah Superlatif yang baik ditandai dengan akhiran -est atau didahului oleh kata yang paling (most) atau paling tidak (least). Tidak semua kata sifat dan kata keterangan memiliki bentuk superlatif ". Berikut contoh wacana penggunaan kata banding tingkat paling di dalam sebuah wacana yang dikutip dari Granta, (1987: 78) .

“Richard is the unluckiest boy in the world. He never falls ill but if he falls ill, it happens on Sunday or when his class goes on the most exciting school trip one can imagine. He never gets extra money, but if his granny giveshim some coins he loses them. His trousers’ pockets have holes in them. He is a good student but when he writes an important class test, his pen runs out of ink. If he has a date with a girl, his bus breaks down. His canary is the best singing bird he has ever had. But when he proudly invites a schoolmate to listen to it, the canaryBecomes the most silent bird of all”.

Dari contoh teks di atas, terlihat empat kalimat yang mengandung Superlative Degree. Kalimat tersebut adalah sebagai berikut:

 Richard is the unluckiest boy in the world.

 It happens on Sunday or when his class goes on the most exciting school trip one can imagine

 His scanary is the best singing bird he has ever had.  The canary become the most silent bird of all.

Tambahan –est pada akhir kata sifat dan most sebelum kata sifat (adjective)

unlucky, exciting, good dan silent mempunyai arti "paling dan ter-". Jadi unluckiest


(28)

Penentuan penggunaan –est dan the most pada kata sifat adalah: Jika kata sifat tersebut terdiri dari 1 suku kata, maka kata sifat tersebut hanya mendapatkan tambahkan -est di belakangnya.

Contoh:

big => biggest

rich =>richest

fat =>fattest

Simple => simplest

Jika kata sifat terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka ditambahkan kata most

sebelum kata sifat tersebut. Contoh:

silent =>most silent

exciting =>most exciting

expensive => most expensive

generous => most generous

Di samping cara di atas, pembentukan kata banding superlative degree dalam bahasa Inggris dapat pula dilakukan dengan cara yang tidak beraturan atau dikenal dengan irregular adjective.

Contoh:

good =>best


(29)

Far => furthest

Many => most

2.2 Landasan Teori

Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar dalam pelaksanaan penelitian adalah teori. Teori dengan unsur ilmiah inilah yang akan mencoba menerangkan fenomena-fenomena sosial yang menjadi pusat perhatian peneliti (Singarimbun & Efendi, 1989:37). Menurut Kerlinger (1973:9), “teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar variabel.” Dalam menyusun kerangka teori menurut Muhadjir, dalam makalahnya yang berjudul ” Proses Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis”, bagian teori harus menampilkan bagian yang bulat yang disajikan secara holistik, tetapi juga bukan sekedar penyajian konsep yang terpilah dan terpecah-pecah, sehingga konsep tersebut akan lebih menarik untuk dikaji.

Dua bahasa yang berbeda rumpun dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis kontrastif. Namun untuk melihat penggunaan kata didalam kalimat secara benar, pendekatan sintaksis juga dapat digunakan. Berikut adalah landasan teori yang digunakan penulis dalam menganalisis rumusan masalah yang dikemukakan didalam penelitian ini.

2.2.1 Analisis Kontrastif


(30)

Analisis kontrastif, berupa prosedur kerja, adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui Analisis kontrastif, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi oleh para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar B2.

B1 yang dimaksud di sini adalah bahasa pertama atau bahasa asal, sedangkan B2 adalah bahasa kedua atau bahasa target.

Herawaty (2012: 1) dalam makalahnya yang berjudul “Apa Itu Analisis Kontrastif?” mengatakan bahwa “Analisis Kontrastif (Contrastive Analysis) adalah sebuah metode yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama (B1) dan bahasa target (B2) yang sering membuat pembelajar bahasa kedua mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajarinya tersebut.” Dengan adanya analisis kontrastif ini diharapkan pembelajar dapat memahami bahasa kedua atau bahasa asing dengan lebih mudah. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa analisis kontrastif membandingkan dua bahasa dari segala komponennya secara sinkronik sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan dan kemiripan-kemiripan yang ada. Dari hasil temuan itulah, dapat ditemukan adanya penyimpangan, pelanggaran, atau kesalahan yang mungkin dilakukan oleh para dwibahasawan.

Ridwan (1998: i) mendeskripsikan “Linguistik atau Analisis Kontrastif (LK, AK) sebagai suatu metode penganalisisan linguistik yang berusaha mendeskripsikan, membuktikan, dan menguraikan perbedaan atau persamaan aspek-aspek kebahasaan dari dua bahasa atau lebih yang dibandingkan. ”Bahasa-bahasa yang dibandingkan tersebut disebut sebagai bahasa-bersentuhan (languages-in-contact). Tujuan atau


(31)

sasaran analisis kontrastif sendiri adalah untuk menemukan prinsip-prinsip kebahasaan yang bermanfaat untuk diterapkan dalam tujuan-tujuan praktis khususnya bagi keperluan pengajaran, pembelajaran, dan penerjemahan.

Kemudian dijelaskan lebih mendalam oleh Ridwan (1998: 17) bahwa, Analisis atau Linguistik komparatif mempunyai beda dan persamaan dengan analisis atau linguistik kontrastif. Namun keduanya saling mendukung. Analisis atau linguistik kontrastif akan lebih kuat dan mendalam apabila didukung data yang diperoleh melalui studi komparatif. Analisis komparatif mengacu pada kemiripan (“resemblances”) dan sumber atau asal (“origins”) bahasa tertentu, sedangkan, analisis kontrastif mengacu pada korespondensi antara aspek-aspek dalam bahasa-bahasa yang dibandingkan. Sifat-sifat keuniversalan kebahasaan diperlukan untuk analisis komparatif maupun kontrastif. Aspek keterkaitan historis diperlukan untuk analisis komparatif tetapi kurang diperlukan untuk analisis kontrastif.

Jadi, berdasarkan pendapat Ridwan di atas dapat disimpulkan perbedaan analisis kontrastif dan analisis komparatif dalam tabel berikut.

Karakteristik Analisis Kontrastif Karakteristik Analisis Komparatif Membandingkan struktur dua bahasa

yang tidak serumpun

Membandingkan struktur dua bahasa yang serumpun

Membandingkan dua bahasa yang sezaman (bersifat sinkronis)

Membandingkan dua bahasa dari zaman ke zaman (bersifat diakronis)

Dilakukan demi kepentingan pengajaran bahasa

Dilakukan demi kepentingan penemuan bahasa awal (origin language) serta

penentuan arah penyebaran bahasa Tabel 1

Di dalam penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Tingkat Perbandingan dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris”. Penulis


(32)

menggunakan pendekatan teori analisis kontrastif untuk melihat perbedaan dan persamanaan kedua bahasa yang berbeda asal atau rumpun. Sehingga diharapkan melalui penemuan akan perbedaan dan persamaan tersebut, akan ditemukan jalan untuk mengantisipasi kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari kedua bahasa tersebut.

2.2.2 Tata Bahasa

Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa itu meliputi bidang-bidang: tata bunyi (fonologi), tata bentuk (morfologi), dan tata kalimat (sintaksis).Tata bahasa yang bersifat normatif (umum) adalah jenis yang dipakai dalam pengertian sehari-hari. Jenis tata bahasa ini disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa umum yang dipakai oleh kebanyakan orang dalam suatu masyarakat (Keraf, 1984: 28).

2.2.2.1 Tata Bahasa Mandarin

Tata bahasa merupakan salah satu unsur suatu bahasa. Orang asing yang belajar bahasa Mandarin modern haruslah memiliki pemahaman yang baik mengenai karakteristik tata bahasa, selain lafal dan pengucapan, aksara China serta kosakata dalam hal menguasai aturan bangun kalimat dan penggunaan kata.

Bahasa Mandarin merupakan sebuah bahasa dengan dialek yang beranekaragam. Namun yang menjadi pedoman atau standar lafal, pengucapan, dan model gramatikal adalah bahasa umum yang diistilahkan sebagai pǔtōnghuà [普通话] (Li dan Cheng,


(33)

2008: 1). Susunan kalimat bahasa Mandarin yang umum adalah Ket.Waktu + Subjek + Ket.tempat + Predikat + Objek.

2.2.2.2 Tata Bahasa Inggris

Tata bahasa pada dasarnya adalah seperangkat pedoman dari sebuah bahasa tertentu yang setiap strukturnya dijelaskan sebagai deskripsi umum dari sekian banyak ungkapan dalam bentuk tertentu. Supaya lebih mudah membahas struktur tersebut, maka harus diberikan label. Label-label inilah yang dinamakan dengan istilah gramatikal.

Kalimat bahasa Inggris berisi susunan kata-kata teratur yang berisi sebuah pikiran atau ide yang lengkap. Lengkap maksudnya di dalam kalimat tersebut haruslah memiliki Subyek (S) sebagai pokok pembicaraan, Predikat (P) sebagai komentar tentang subyek, Obyek (O) sebagai pelengkap dari predikat, dan keterangan (K) sebagai penjelasan lebih lanjut terhadap predikat dan subyek. Sebuah kalimat sederhana pada bahasa Inggris bisa terdiri dari unsur S dan P.

2.3 Tinjauan Pustaka

Adapun beberapa penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian ini .

Tandy (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kalimat Tanya dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”, memfokuskan pada perbedaan dan persamaan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Dalam


(34)

penelitian ini melalui pendekatan tata bahasa diungkapkan bahwa makna dari kelima jenis kalimat tanya dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin adalah sama, selain itu dalam memberikan jawaban dari pertanyaan yang ditanyakan, bentuk jawaban dari kelima jenis kalimat tanya tersebut adalah menggunakan kata “ya” dan “tidak”. Namun ciri-ciri dari setiap jenis kalimat tanya dalam bahasa Inggris maupun bahasa Mandarin berbeda. Penelitian ini memberikan kontribusi nmengenai teknik dan metode penelitian membandingkan bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

Nasution (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin”, memfokuskan pada jenis kesalahan yang sering terjadi dalam pembuatan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin pada koran Xun Bao Youth. Dalam penelitian tersebut beliau menggunakan pendekatan tata bahasa untuk menemukan penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin ditemukan bahasa penulis karangan dalam koran

Xun Bao Youth tidak mengetahui kata perbandingan secara benar. Karangan dibuat hanyalah karangan yang mereka tulis sehari-hari yang menunjukkan ketidak pahaman mereka tentang struktur bahasa. Penelitian ini memberikan kontribusi mengenai struktur bahasa maupun tata bahasa.

“Analisis Kontrastif Kata Keterangan Bahasa Indonesia dan Fukushi Bahasa Jepang Ditinjau dari Sintaksis Tougoron Kara Miru Nihon Go No Fukushi To Indonesia Go No Kata Keterangan To No Hikaku”, menjelaskan bahwa kata-kata keterangan bahasa Indonesia terbentuk dari jenis kata dasar, kata berimbuhan, kata pengulangan dan kata gabungan sedangkan kata


(35)

keterangan bahasa Jepang memiliki fungsi yang lebih spesifik, yaitu pada fungsi nomina memiliki beberapa jenis lagi, seperti nomina yang menyatakan arah waktu dan jumlah/kuantitas. Menemukan beberapa prosedur dan metode dalam melakukan penelitian pendekatan sintaksis bahasa .

Pusuk (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Penggunaan Kata Banding dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”, menemukan begitu banyak cara dan teknik serta metode penelitian ini dan salah satu acuan pembuatan penelitian ini. Dan merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya membicarakan mengenai kata banding Comporative Degree.

Chen (2004) dalam jurnal elektonik menulis artikel yang berjudul

e tèshū biǎodá fǎ qiǎnjiàn menjelaskan bagaimana penggunaan kata banding Superlative Degree yang benar sertai dengan penjelasan mengenai fungsi kata banding Superlative Degree dalam kalimat.

Zhang (2008) dalam jurnal elektronik menulis arikel yang berjudul英语比较级

和最高级意义的特殊表达法 Yīngyǔ bǐjiào jí hé zuì gāojí yìyì de tèshū biǎodá fǎ

menulis tentang fungsi kata banding Superlative Degree dan Comparative Degree, makna dan fungsi serta penggunaannya dalam kalimat melalui pendekatan tata bahasa.

BAB III


(36)

keterangan bahasa Jepang memiliki fungsi yang lebih spesifik, yaitu pada fungsi nomina memiliki beberapa jenis lagi, seperti nomina yang menyatakan arah waktu dan jumlah/kuantitas. Menemukan beberapa prosedur dan metode dalam melakukan penelitian pendekatan sintaksis bahasa .

Pusuk (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Kontrastif Penggunaan Kata Banding dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris”, menemukan begitu banyak cara dan teknik serta metode penelitian ini dan salah satu acuan pembuatan penelitian ini. Dan merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya membicarakan mengenai kata banding Comporative Degree.

Chen (2004) dalam jurnal elektonik menulis artikel yang berjudul

e tèshū biǎodá fǎ qiǎnjiàn menjelaskan bagaimana penggunaan kata banding Superlative Degree yang benar sertai dengan penjelasan mengenai fungsi kata banding Superlative Degree dalam kalimat.

Zhang (2008) dalam jurnal elektronik menulis arikel yang berjudul英语比较级

和最高级意义的特殊表达法 Yīngyǔ bǐjiào jí hé zuì gāojí yìyì de tèshū biǎodá fǎ

menulis tentang fungsi kata banding Superlative Degree dan Comparative Degree, makna dan fungsi serta penggunaannya dalam kalimat melalui pendekatan tata bahasa.

BAB III


(37)

Dalam bab ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini agar mendapatkan hasil yang diinginkan.

3.1 Metode Penelitian

Nazir (1988:51) mendefenisikan, “metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”. Setiyadi (2006: 1) mengungkapkan, “penelitian dalam pengajaran bahasa asing secara umum dapat dibagi ke dalam dua tipe, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif walaupun fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak penelitian yang terkait dengan pengajaran bahasa merupakan hasil gabungan dari keduanya”.

Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini juga menggunakan metode deskriptif. Sujana dan Ibrahim (1989:65) mendefenisikan, “penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Dalam metode deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan – kutipan kata untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.


(38)

Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harus dicari/ dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Subroto,2007:38). Data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Sumber data primer penulis dalam kalimat kata banding Tingkat Paling (Superlative Degree) bahasa Mandarin maupun bahasa Inggris adalah sebagai berikut: Judul Buku : 实用现代汉语语法 Shiyong Xiandai Hanyu Yufa

Cover : Warna Biru Muda. Penulis : 刘月华 ( Liu yue hua) Halaman : 1007.

Terbitan : Beijing Language and Culture University Press. Tahun terbit : 2008.

Sampul : Bewarna dasar biru muda dengan gambar tulisan aksara cina dibagian tengah.

Judul Buku : Learner’s English Grammar. Cover : Warna Kuning.

Penulis : Heldin Manurung Halaman : 265.

Terbitan : Perpustakaan Nasional. Percetakan : Great Media.

Tahun Terbit : 2011.


(39)

Sumber data sekunder adalah sumber data yang telah tersedia sehingga penulis hanya perlu mencari dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diambil dari buku-buku, jurnal, artikel, makalah, skripsi dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan analisis kontrastif, kata banding tingkat paling (Superlative Degree) bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, baik bahan yang berbahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data dan informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal, makalah, serta bahan kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

2. Melakukan seleksi, pencatatan serta pengelompokkan data dan informasi yang mampu mendukung analisis penulis.

3. Melakukan pengaturan atau penyusunan data secara sistematis sesuai kerangka penelitian yang dikehendaki penulis.


(40)

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab masalah penelitian atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Data yang sudah dikumpulkan dan dikelompokkan datanya dapat berupa keterangan-keterangan yang dijaring melalui studi keperpustakaan. Adapun analisis data yang penulis gunakan ialah sebagai berikut:

1. Menguraikan, menelaah, dan menganalisis dengan jelas data yang telah disusun secara sistematis dengan memberikan pengertian serta poin-poin penting atas masing-masing uraian yang akan disampaikan.

2. Mengkontraskan data terlebih dahulu kemudian mencari persamaan dan perbedaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia terutama dari segi tata bahasa (structure).

3. Menarik kesimpulan berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan dan dianalisis tersebut kemudian mendeskripsikannya sebagai hasil penelitian.


(41)

BAB IV

KATA BANDING TINGKAT PALING (最高级ZUIGAOJI/ SUPERLATIVE DEGREE)

Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai tinjauan pustaka, konsep, landasan teori dan metode penelitian yang digunakan. Bab ini akan mendeskripsikan mengenai jenis – jenis kata banding dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

Sesuai dengan judul penelitian ini, maka hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding tingkat paling (Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris yang akan dianalisis berdasarkan analisis kontrastif.

4.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zui gaoji) dalam Bahasa Mandarin

Jenis kata banding yang akan dianalisis adalah kata banding tingkat paling (最高

zuigaoji) “”zui. Kata banding ini merupakan kata banding yang sering ditemukan penggunaannya di dalam kalimat perbandingan tingkat paling bahasa Mandarin. Kata banding ” zui juga mempunyai beberapa aturan penggunaan di dalam kalimat. Kata

zui (paling) di dalam bahasa Mandarin juga termasuk sebagai jenis dari adverb yang menyatakan derajat. Berikut adalah penjelasannya:


(42)

4.1.1 Kata Banding Tingkat Paling (最高级zuigaoji)Terhadap Kata Sifat Kata banding zui” membandingkan tiga atau lebih hal atau benda yang tidak sama atau berbeda (compare three or more unequel things). Dalam membandingkan ini kita kita perlu mengenali sifat pembanding. Oleh sebab itu, hal yang dibandingkan dalam kalimat perbandingan adalah kata sifat.

Contoh :

1. 他 画 的 最 好

Ta hua De Zui Hao

Dia lukisan Partikel paling Bagus

Lukisannya yang paling bagus.

2. 现在 王力宏 是 最 著名 的 歌手

Xianzai Wang lihong

shi Zui zhuming De geshou

Sekarang Wang lihong

adalah paling terkenal partikel penyanyi

Saat ini Wanglihong adalah penyanyi yang paling terkenal.

Dari kedua contoh di atas dapat dilihat bahwa kata banding 最 zui diletakkan setelah subjek dan sebelum kata sifat. Kata banding 最 zui berfungsi untuk membandingkan kata sifat tiga atau lebih hal benda, yaitu 好 hao(bagus) dan 著名


(43)

4.1.2 Kata Banding Tingkat Paling(最高级zuigaojiTerhadap Verb

Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin bisa juga digunakan pada sebagian kata kerja. Kata kerja yang bisa langsung ditambahkan dengan kata 最 zui adalah kata kerja yang melakukan tindakan/ perbuatan di dalam hati.

Contoh :

1. 我 最 爱 他

Wo zui Ai Ta

Saya paling Mencintai Dia

Saya mencintainya

2. 我 最 恨 你

Wo zui Hen Ni

Saya paling Membenci Kamu

Saya membenci kamu

4.1.3 Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji Memiliki Arti yang Sama dengan Sangat(很 hen,非常 feichang,十分 shifen

Kata banding 最 zui memiliki arti yang sama dengan kata 很 hen,非常 feichang,十分 shifen yang artinya very atau sangat. Ketika benda atau hal yang dibandingkan tersebut mendapatkan penekanan, maka kata 最 zui memiliki artinya yang sama dengan kata sangat dan sama-sama termasuk sebagai jenis adverb yang menyatakan derajat.


(44)

Contoh: :

1. 那 本 书 最 有趣 的

Na Ben shu Zui youqu De

Itu Kt.golongan buku

buku paling menarik partikel Itu adalah buku yang paling menarik

3. 那 本 书 非常 有趣

Na Ben Shu Feichang youqu

itu Kt.golongan buku

Buku Sangat menarik

Buku itu sangat menarik

4.2 Struktur Kata Banding Tingkat Paling (最高级 zuigaoji) dalam Bahasa Mandarin

Dalam tata bahasa Mandarin penyusunan kalimat harus ditentukan sesuai peraturan struktur yang ada. Begitu juga dalam pembuatan kalimat perbandingan. Di bawah ini akan diuraikan penyusunan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin yang benar sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Yaitu sebagai berikut : 1). Subyek + 最 + kata sifat

Struktur di atas adalah struktur yang paling sederhana kalimat yang menggunakan kata banding tingkat paling (Superlative Degree) di dalam kalimat bahasa Mandarin. Struktur tersebut hanya terdiri dari subyek, kata banding, dan kata sifat.


(45)

Contoh:

1. 我 最 快

Wo zui Kuai

Saya paling Cepat

Saya yang paling cepat.

2. 他 最 慢

Ta zui Man

Dia Paling Lambat

Dia yang paling lambat

2). Subyek + 最 + kata sifat + pelengkap

Struktur di atas merupakan struktur yang sederhana dari kalimat yang menggunakan kata banding tingkat paling di dalam kalimat bahasa Inggris. Struktur tersebut hanya terdiri dari subyek, kata banding zui”, kata sifat dan pelengkap. Contoh :

4. 他 最 喜欢 看 电影

Ta Zui Xihuan Kan dianying

Dia Paling Suka menonton bioskop

Dia yang paling suka menonton bioskop 3). Subyek + kata keterangan + 最 + kata sifat

Struktur di atas merupakan bentuk sederhana kata banding tingkat paling

(Superlative Degree) dalam kalimat Bahasa Mandarin. Karena hanya terdiri dari subjek, kata keterangan tambahan, kata banding 最zui dan kata sifat.

Contoh :

5. 他们 在 星期六 最 快乐

Tamen Zai Xingqi liu Zui Kuaile

Mereka pada, di hari sabtu Paling Senang

Mereka paling senang dengan hari sabtu.


(46)

dia pada, di Rumah dalam Paling Malas Dia paling malas di rumah.

4). Subyek + keterangan tambahan + 最 + kata sifat + pelengkap

Struktur kalimat kata banding tingkat paling di atas mendapat keterangan tambahan di belakang subyek. Struktur tersebut terdiri dari subyek, ket.tambahan, kata banding zui”, kata sifat dan diikuti oleh pelengkap.

Contoh:

7. 他们 在 星期六 最 喜欢 去 超市

Tamen zai xingqiliu Zui xihuan Qu Chaoshi

Mereka di, pada hari sabtu paling Suka pergi Mall Pada hari sabtu mereka paling suka pergi ke mall.

5). Subyek +kata keterangan tambahan + kata kerja predikat +最 + kata sifat + 的de + pelengkap

8. 赛跑 是 我 知道 的 最 有趣 的 运动

Saipao shi Wo zhida o

De Zui Youqu de Yundon

g Balapan adala h say a

tahu partike l Palin g Menari k partike l Olahraga Yang saya tahu balapan adalah olaraga yang paling menarik.

9. 这 个 是 我 买 过 的 最 贵 的 东西

Zhe

ge Shi wo ma

i

guo De zui gui de dong

xi Ini Kt.g

ol Adala h say a bel i perna h partik el palin g mah al partik el baran g Ini adalah barang yang paling mahal yang pernah saya beli.


(47)

6). Subyek + kata kerja +最 + kata sifat Contoh:

10.他 画 最 好

Ta Hua Zui hao

Dia menggambar Paling bagus

Dia melukis yang paling bagus

11.我 看 他 睡觉 最 难

Wo Kan Ta Shuijiao zui nan

saya Melihat Dia Tidur paling sulit

Saya melihat dia yang paling sulit untuk tidur.

4.3 Kata Banding Tingkat Paling (Superlative Degree) dalam Kalimat Bahasa Inggris

Dalam bahasa Inggris tingkat perbandingan terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu:

Positive Degree (perbandingan setara), Comparative Degree (perbandingan tingkat lebih), dan Superlative Degree (perbandingan tingkat paling). Kata banding yang akan dibahas pada penelitian ini adalah kata banding tingkat paling yang biasa disebut dengan Superlative Degree. Superlative Degree adalah nama yang diberikan untuk grammar yang digunakan untuk membandingkan tiga atau lebih orang, benda atau hal.

Superlative Degree merupakan the third degree of comparison (derajat perbandingan tingkat ketiga) pada adjective dan adverb. Saat menggunakan Superlative Degree, kita hanya membicarakan satu orang, benda , atau hal. Bagaimana hebat, buruk, baik dan lain-lain benda, orang, atau hal tersebut. Tingkat perbandingan paling dinyatakan dengan menggunakan -est jika kata sifat itu hanya memiliki satu suku kata (one syllable)


(48)

4.3.1 Superlative DegreeTerhadap Kata Sifat

Cara membentuk kata banding tingkat paling (Superlative Degree) terhadap kata sifat adalah sebagai berikut:

1) Kata sifat (adjective) yang terdiri atas satu suku kata, hanya diikuti dengan akhiran –est.Misalnya clever-cleverest, narrow-narrowest, simple-simplest.

Contoh penggunaan dalam kalimat :

1. This is the simplest recipe To make a

rainbow

cake Ini adalah partikel Paling

sederhana

resep membuat Sebuah pelangi

kue Ini resep yang paling sederhana untuk membuat bolu pelangi.

2) Adjective yang terdiri dari satu suku kata ditambahkan suffix (akhiran) -est.

Biasanya terjadi double huruf consonant diujung kata pada kata yang berpola huruf: consonant-vocal-consonant. Misalnya fine-finnes, ttall-tallest, thin-thinnest.

Contoh penggunaan dalam kalimat:

2. I’m the Tallest Among My friends

saya partikel Paling tinggi diantara saya teman

Saya yang paling tinggi diantara teman-teman saya.

3) Namun jika adjective berasal dari past participle, lebih sering digunakan kata most di depan adjective tersebut. Misalnya Bored-most bored, tired-most tired.


(49)

Mereka pekerja yang paling kelelahan yang saya pernah lihat.

4) Pada two syllables yang ber-ending -y, huruf “y” tersebut direduksi kemudian ditambahkan suffix->iest. Misalnya easy->easiest, funny->funniest, lazy->laziest.

Contoh penggunaan dalam kalimat :

4.I will tell you The Easiest way To solve the problem

saya akan mengatakan kamu Partikel Paling mudah

cara mengatasi par masalah Saya akan mengatakan padamu cara yang termudah untuk mengatasi masalah tersebut.

5) Adjective yang lebih dari suku kata, ditambahkan kata most di depannya. Misalnya Careful->most careful, difficult->most difficult, handsome->most handsome.

Contoh penggunaan dalam kalimat :

5. she is Looking

for

The most difficult puzzle

Dia adalah mencari partikel paling sulit puzzle

Dia sedang mencari puzzle yang tersulit.

4.3.2 Superlative Degree terhadap Adverb

Pada bagian ini, kata keterangan (adverb) digunakan sebagai pembanding, maka kalimat yang digunakan adalah kalimat yang menggandung tindakan (action sentence),

yakni kalimat yang menggunakan kata kerja utama (main verb) sebagai predikatnya, seperti: walk, work, sing dan sebagainya.


(50)

Misalnya Correct ->The most correctly, Beautiful ->The most beautifully, Accurate->The most accurately.

Contoh penggunaan dalam kalimat :

1. The boss work the most accurately In our Office

Partikel boss bekerja Partikel paling Dengan akurat

dalam kita kantor Bos bekerja paling akurat di kantor kami.

2) Superlative Irreguler Adverb

Misalnya Far –> the farthest, Good – >the best , Little – >the least .

Contoh penggunaan dalam kalimat:

2. I walked The Slowest in our Class saya berjalan Partikel Paling

lambat

di kelas Kami


(51)

4.3.3 Superlative Degree Memiliki Arti Sama dengan Sangat (Very)

Kata banding most, -est memiliki arti yang sama dengan kata very yang artinya

sangat. Ketika benda atau hal yang dibandingkan tersebut mendapatkan penekanan, maka kata most, -est memiliki artinya yang sama dengan kata sangat.

Contoh :

1. That Book Is Most Interesting

itu Buku Adalah Paling Menarik

Itu adalah buku yang paling menarik

2. That Book Is Very Interesting

Itu Buku Adalah Sangat Menarik


(52)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Persamaan Kata Banding Tingkat Paling dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris

Untuk mengetahui persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, berikut penulis akan menguraikan contoh penggunaan kata banding tersebut dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris:

Contoh I:

Bahasa Mandarin

你 永远 是 我 最 喜欢 的 明星

Ni yongyuan shi Wo zui xihuan de mingxing

Kamu selamanya adalah Saya paling sukai partikel bintang

Kamu bintang yang paling saya sukai selamanya. Bahasa Inggris

You Are always my the fondest star

Kamu Adalah Selalu Saya

(kepunyaan)

Partikel Paling sukai

bintang

Contoh II:

Bahasa Mandarin

那 本 书 非常 有趣

Na Ben shu feichang youqu

Itu kt.golongan

buku

buku sangat menarik


(53)

Bahasa Inggris

That book is most interesting

Itu buku adalah paling menarik

Itu adalah buku paling menarik.

Dari contoh dan uraian penjelasan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris di atas, penulis menemukan beberapa persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Beberapa persamaan tersebut adalah:

1. Kata banding tingkat paling(最高级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin memiliki tingkat perbandingan yang sama dengan tingkat perbandingan Superlative Degree dalam bahasa Inggris, yaitu tingkat perbandingan yang membandingkan benda atau hal yang untuk menyatakan sifat paling tinggi.

2. Dengan menggunakan pendekatan tata bahasa untuk menganalisis kata Kata banding tingkat paling(最高级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin 最 zui dan kata banding tingkat paling(Superlative Degree)dalam bahasa Inggris most atau -est, penulis menemukan bahwa kedua kata banding tersebut memiliki makna yang sama apabila diletakkan di dalam kalimat perbandingan, yaitu memiliki makna banding paling.

3. Kata bandingtingkat paling(最高级 zuigaoji) dalam bahasa mandarin dan tingkat paling (Superlative Degree) dalam bahasa Inggris memiliki makna yang sama dengan kata sangat, ketika hal atau benda yang dibandingkan mengalami penekanan.


(54)

4. Kata bandingtingkat paling(最高级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin dan tingkat paling (Superlative Degree)dalam bahasa Inggris di depan kata pembanding (最

zui, the most, -est)sama-sama bisa menggunakan kata kerja.

5. Apabila dilihat dari penggunaan kata banding di dalam kalimat yang dianalisis dengan pendekatan sintaksis, dimana penulis melihat letak penggunaan Kata bandingtingkat paling(最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan tingkat paling (Superlative Degree)dalam bahasa Inggris sama-sama diletakkan setelah setelah subjek. Dalam kalimat diatas dapat dilihat kata banding最 zuidiletakkan setelah kata你 ni(kamu) yang merupakan subjek di dalamkalimat, dan tingkat

paling (Superlative Degree) juga diletakkan setelah kata You(kamu) yang juga merupakan subjek di dalam kalimat.

5.2 Perbedaan Kata Banding Tingkat Paling dalam Kalimat Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris

Tidak hanya memiliki persamaan, kata banding tingkat paling bahasa Mandarin dan bahasa Inggris juga memiliki beberapa perbedaan. Untuk dapat mengetahui perbedaan tersebut, berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris:

Contoh I :


(55)

我 是 咱们 班 里 个子 最 高 的

Wo shi zanmen ban li gezi zui gao de

Saya adalah kita kelas dalam tinggi ter tinggi partikel

Saya yang tertinggi di kelas kita Bahasa Inggris

I am The tallest in our class

Saya adalah partikel tertinggi didalam kita kelas

Saya yang tertinggi di kelas kami. Contoh 2:

Bahasa Mandarin

赛跑 是 我 知道 的 最 有趣 的 运动

Saipao shi wo zhidao de zui youqu de yundong

Balapan adalah saya Tahu partikel paling menarik partikel olahraga Balapan adalah olahraga yang paling menarik yang saya tahu.

Bahasa Inggris

Racing Is the most interestin g

sport I hav e

ever know n Balapa n adala h partik el palin g

menarik olahrag a say a tela h perna h tahu Balapan adalah olahraga yang paling menarik yang saya tahu.

Dari kedua contoh penggunaan kata banding di atas, penulis menemukan beberapa perbedaan penggunaan kata banding dalam kalimat bahasa Mandarin dan dalam kalimat bahasa Inggris. Beberapa perbedaan itu adalah:

1. Dengan menggunakan pendekatan sintaksis bahasa, penulis menganalisis letak kata di dalam contoh kalimat pertama di atas terlihat bahwa objek dalam kalimat bahasa Mandarin yaitu kata banding 最 zui diletakkan diakhir kalimat, sedangkan dalam kalimat bahasa Inggris kata most atau -est diletakkan setelah subyek.


(56)

2. Dalam contoh penggunaan kata banding tingkat paling kalimat bahasa Mandarin ada penambahan kata 的 de setelah kata sifat, sedangkan dalam kalimat bahasa Inggris ada penambahan kata the sebelum kata sifat, agar makna kata sifat tersebut menjadi lebih tegas telah menyatakan paling.

3. Dari contoh kalimat pertama dan kedua dapat dilihat bahwa dalam bahasa Mandarin, kata sifat yang dibandingkan yaitu 高 gao (tinggi), 有趣 youqu

(menarik) tidak memiliki perubahan penulisan dari bentuk aslinya apabila diletakkan di dalam kalimat, sedangkan dalam kalimat bahasa Inggris kata sifat yang dibandingkan yaitu tallest (tertinggi), most interesting (paling menarik) memiliki perubahan penulisan dari bentuk aslinya yaitu penambahan –est dan

most pada penulisan kata sifat tersebut.

4. Kata banding 最 zui dalam bahasa Mandarin juga merupakan salah satu jenis dari kata bantu kerja (adverb) sedangkan dalam bahasa Inggris kata banding

most dan -est tidak termasuk sebagai adverb.

5. Kata banding tingkat paling(最 高 级 zuigaoji)dalam bahasa Mandarin bisa ditambahkan dengan kata kerja dan pelengkap di dalam kalimat sedangkan tingkat paling (Superlative Degree) dalam kalimat bahasa Inggris sangat jarang ditambahkan kata kerja.


(57)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dan mengemukakan saran-saran yang berhubungan dengan topik pembahasan.

6.1 Simpulan

Dari analisis yang dilakukan pada bab V diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang analisis kontrastif kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, sebagai berikut:

1. Persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris adalah:

a. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan tingkat paling (Superlative degree) dalam bahasa Inggris merupakan kata banding yang sering ditemukan penggunaannya dan memiliki beberapa aturan penggunaan.

b. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan kata banding tingkat paling (Superlative degree) dalam bahasa Inggris memiliki fungsi makna yang sama apabila diletakkan dalam kalimat.


(58)

c. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dan kata banding tingkat paling (Superlative degree) dalam bahasa Inggris sama-sama diletakkan setelah subjek (kata ganti orang) yang pertama.

d. Kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris memiliki arti yang sama dengan kata sangat (very) ketika objek yang dibandingkan mengalami penekanan.

2. Perbedaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa mandarin dan bahasa Inggris adalah:

a. Salah satu perbedaan adalah kata sifat yang dibandingkan didalam kalimat bahasa Mandarin diletakkan di akhir kalimat, sedangkan dalam kalimat bahasa Inggris kata sifat yang dibandingkan diletakkan setelah subjek (kata ganti orang) yang pertama.

b. Kata sifat yang dibandingkan dalam bahasa Mandarin tidak mengalami perubahan dari bentuk aslinya hanya melakukan penambahan kata 最 zui

didepan kata sifat, namun dalam kalimat bahasa Inggris penulisan ditambahkan dengan most di depan kata sifat yang memiliki lebih dari dua suku kata, sedangkan kata sifat yang hanya memiliki satu suku kata akan ditambahkan akhiran –est pada akhiran kata sifat tersebut.

c. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin bisa ditambahkan kata kerja dan kata pelengkap, sedangkan tingkat paling


(59)

(Superlative Degree) dalam bahasa Inggris sangat jarang menggunakan kata kerja.

d. Kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin tidak dapat diikuti dengan adverb, sedangkan kata banding tingkat paling dalam bahasa Inggris dapat diikuti oleh adverb.

e. Kata banding tingkat paling (最高级 zuigaoji) dalam bahasa Mandarin dibandingkan dengan kata banding tingkat paling (Superlative Degree)

dalam bahasa Inggris struktur dan penggunaannya lebih sederhana.

f. 最 zui juga merupakan salah satu bagian dari jenis adverb dalam bahasa Mandarin, sedangkan most, -est merupakan kata banding yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari adverb dalam bahasa Inggris.

6.2 Saran

Setelah menyelesaikan penelitian mengenai kata banding dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris penulis mengambil beberapa saran, sebagai berikut :

1. Penulis menyarankan kepada pelajar yang hendak mempelajari bahasa Mandarin maupun bahasa Inggris untuk terlebuh dahulu memahami dan mengkontraskan bagaimana sebenarnya perbedaan dan persamaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat masing-masing bahasa.


(60)

2. Pembaca yang tertarik dalam membahas analisis kontrastif kata banding tingkat paling dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, supaya dapat memperluas kajian penelitiannya dengan membahas tingkat perbandingan lainnya.

3. Penulis juga berharap kiranya penelitian ini dapat dijadikan referensi atau bahan pembelajaran bagi pembaca yang ingin mempelajari mengenai kata banding dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.

4. Dengan mempelajari persamaan dan perbedaan penggunaan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, kiranya pelajar dapat mengurangi kesalahan dalam proses membuat kalimat yang selama ini sering terjadi.

5. Penelitian ini terbatas pada perbandingan kata banding tingkat paling dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Hal ini disebabkan karena keterbatasan tenaga, waktu, dan tempat yang tersedia. Oleh karena itu disarankan agar penelitian yang memfokuskan pada aspek-aspek kebahasaan yang lainnya dalam bahasa Mandarin.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, Tatang M. 2000. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Azar, Betty Schrampfer. 1993. Understanding and Using English Grammar. Inggris: Prentice-Hall, Inc.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Guntur

Herawaty, Lia. 2012. Apa itu analisis Kontrastif. Makalah

Hua, Liu yue. 2008. Shiyong Xiandai Hanyu. Beijing: Beijing Language and culture University Press

Jemahut, Wens dkk.2011. Learner’s English Grammar. Bogor: Perpustakaan Nasional Karyono Suparto, ST., BA. 2003. Tata Bahasa Mandarin Itu Mudah. Jakarta. Puspa

Bahasa

Keraf, Gorys. 1984. Tata bahasa Indonesia (untuk Sekolah Lanjutan Atas). Ende Flores: Nusa Indah.

Kerlinger, Frederick Nicholas. R & W

Manaf, Ngusman Abdul, 2009. Sintaksis: Teori dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Press.


(62)

Manurung, Heldin. 2011. Learner’s English Grammar. : Perpustakaan Nasional

Moeliono, Anton M. 2000, Kajian Serba Linguistik..Jakarta:BPK Gunung Mulia Pranowo. 1996. Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada

Noeng, Muhadjir. H. 2002. Proses Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis. Yogyakarta Noeng, Muhadjir. H. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif (3rd). Yogyakarta :

Sarasin

Noquist, Richard.Amerika: Bedford/St. Martin's

Pangestu, Endah. 2010. Analisis Kontrastif Kata Keterangan Bahasa Indonesia dan Fukushi Bahasa Jepang Ditinjau dari Sintaksis Tougoron Kara Miru Nihon Go No Fukushi To Indonesia Go No Kata Keterangan To No Hikaku. Medan: Universitas Sumatera Utara

Priyasudiarja, Yusup. 2010. Ngomong Bahasa Inggris? Gampaaang!. Jakarta: Kaifa. Ramlan, M. 1981. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta : CV.

Pusuk, Budiman. 2012. Analisis Kontrastif Penggunaan Kata Banding dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Setiyadi, Ag. Bambang. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Singarimbun, Masri dan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta : Pustaka LP3ES.


(63)

Sneddon, James N. 1996. Indonesian: A Comprehensive Grammar. London: Routledge.

Sun, Ailing. 2010. Hanyu, Yinniyu Xianding Xing yu Miaoxie Xing Zhuangyu Duibi Yanjiu. Guangzhou: Jinan Daxue.

Suparno.1993. Konstruksi Tema Rema dalam Bahasa Indonesia Lisan Tidak Resmi Masyarakat Kotamadya Malang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah.

Ridwan, T.A. 1998. Dasar-Dasar Linguistik Kontrastif. Medan: Universitas Sumatera Utara

Tandy, Tommy. 2011. Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Tarigan, Henry Guntur. 1992. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa.

Theorux, Paul. 1984.Subterranean Gothic. London: Granta


(64)

Internet :

Lanin, Ivan. 2010. Rangkuman Tata Bahasa Indonesia.http://kambing.ui.ac.id /bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Indonesia/Indonesia. htm (diakses tanggal 20April 2013)


(65)

本科生毕业设计论文

论文题目:

汉英最高级表达分析

鲍亚瑟

090710024

文学院

指导教师

中文系

毕业时间

曹霞

2013

8


(66)

汉英

最高级

表达分析

摘要

每一种语言都有最高级句,汉语是世界上最难学的语言之一,而英语是世 界上使用人数最多的语言,本文对汉语与英语的最高级句进行了对比分析,主要 分析了汉语与英语最高级句的意义、类别、用法,发现汉语与英语最高级句有很 多相同的地方,也有很多不同的地方,希望对外国学生学习汉语最高级句提供一 些帮助。


(67)

目录

目录

...

摘要

...

i

iii

第一章

第二章

第三章

第四章

绪论

...

1.1

研究目的

...

1.2

研究现状

...

1.3

研究方法

...

汉语最高级句的类型与特性

...

2.1

汉语最高级的类型

...

2.2

汉语最高级的特性

...

英语最高级的类型与特性

...

3.1

英语最高级的类型

...

3.2

英语最高级的特征

...

1

1

1

2

3

3

4

6

6

7

9

10


(68)

第五章

汉语最高级局的相同与不同

...

4.1

汉英最高级句的相同点

...

4.2

汉英最高级句的不相同点

...

结论

...

10

11

13

参考文

...

...

14

15


(69)

第一章

绪论

1.1

研究目的

每一种语言中都有表示比较的句式,而每一种语言里比较的方式都 会有所不同。汉语和英语里用来表示比较的方式,从大的方面来看,可以

分为两大类:一类是比较事物性状的异同;一类是比较性质或程度的差别、

高低,每一大类中又含一些不同的比较格式。凡是用作比较的句子都称作 比较句,“最高级”句也是比较句中的一种。本文将重点研究汉英“最高 级”句的相同点和不同点,希望对学习汉语的印尼学生,尤其苏北大学中 文系的学生提供一定的帮助。

1.2

研究现状

吴芍凡(2004)的《形容词最高级用法ABC》这篇文章写了有些汉

语最高级形容词的特性、用法及给了具体最高级的例子,所以更容易进行 分析。但这篇文章没有写汉语最高级的意义。

姜琰琰(2010)的《细述形容词最高级》这篇文章只写了形容词的

结构,提出英语形容词最高级 -est 用单音节与 most 在双音节的特性。但

是没有写最高级的意义,也没写更具体最高级的特性。

王友良 (2012) 的《英语最高级形容词的强语势表达探讨》这篇文

章提出写了前置强语努表达形式,形容词最高级用来加强语气“最,est,

most”可以作很、非常、十分(very,so)的时候。但是没有写更具体的


(70)

HeldinManurung 2010 的《Learner’s English Grammar》这篇文章写了 最高级的意义,用法,及特性。但这篇文章句子的例子非常有限。

1.3

研究方法

本文主要采用下列方法进行了研究:

1.文献检索法;

2.对比分析法。

首先在网络和图书馆查找关汉语和英语最高级形式的各种资料,把 最高级形式的资料进行考查分类,然后比较汉语和英语最高级形式的异同, 最后得出结论。


(71)

第二章

汉语“最高级”句的类型与特性

“最高级“句是有“最”字介词短语作状语的句子。“最”是表示 程度的副词,意思是“极端”,“超过同类型事物”。最高级句“最”字 主要有以下几种类型与特性。

2.1

汉语最高级的类型

2.1.1 主语 +最 +形容词

此类最字句是指表示三者三者以上的人或物进行比较时。这是一个 最简单的形式的句子。最高级句“最”字主要有以下几个例子。

例如:1.我最快。

2.她最慢。

2.1.2 主语+最+形容词+补语

在上述结构中,它是一个简单的最高级形式的句子。它是一个简单 的最高级形式的句子,只有一个主语然后形容词与补语。最高级句“最” 字主要有以下几种例子:

例如:1.他最喜欢看电影。

2.他最快到宿舍。

2.1.3 主语 + 最 +形容词 +组词(的)

在上述结构中, 最高级的句子,形容词后面加上“的”字。其功能

是强调形容词与主语以前或后面有额外的副词。最高级句“最”字主要有 以下几个例子:


(72)

2.三个人中我的动作是最优雅

2.1.4 主语 + 最 + 动词

的。

最高级可以用动词,表示心理状态的。最高级句“最”字主要有以 下几个例子。

例如:1.保罗最爱

2.他

跑步。

最喜欢看电影。

2.2

汉语最高级的特性

最高级的代表“最”字。在汉语“最”表示程度的副词,意思是 “极端”,“超过同类事物”,常用于比较。最可以用在形容词,能愿动 词,表示心理状态动词的前面。最高级句“最”字主要有以下几种类特性:

2.2.1 “最”在句中作状语

最高级的特性,作为状语,旨在提供有关形容词与动词。最高级句 “最”字主要有以下几个例子。

例如:1.加班有 9个学生,乙班有6个,丙班有12个,丙班的学生最多

2.这三个年轻人中,小王

。 最爱

2.2.2 所“比较”的事物有时并不出现

学习,最有钻劲儿。

使用最高级于否不出现的,用来比较的东西,是不可见的,但它是 拥有特点。最高级句“最”字主要有以下几个例子。

例如:1.玛丽最怕冷

2.中国的乐山大佛是世界上

(与玛丽相关的人相比) 最大

2.2.3最表示在性质,状态,时间,数量等方面的极点

的佛像。(与世界各地的佛像相比)


(73)

例如:1.我们将尽最大

2.从北京到上海

努力完成好这项任务。 最快

3.你

也要一个小时。 最晚

4.每位代表的发言时间

在下午下班以前给我答复。

最多不能超过十分钟。

2.2.4

代名词是指一个名词,为个人或事物或事物,表示比较范围。最高 级句“最”字主要有以下几个例子:

例如:1.你永远是我最喜欢

2.此刻这只小狗是我

的明星。


(1)

Busy-busiest Angry-angriest

3.2.4 英语形容词有些不能加上(most,-est)

绝对的术语表示的事情有或没有的属性或概念。相同的是相同的, 独特之处是独特的 - 有事不能是“very”相同或“extremely”独特的。 在这样的条款来形容绝对是不合逻辑的。表示“绝对”的条件不应该被使 用在比较。

例如: marvelous, Extreme Perfect Fantastic Awesome


(2)

第四章

汉英最高级句的相同点与不同点

4.1 汉英最高级句的相同点

4.1.1汉英最高级对象相同,相比的对象是人物或者东西描述形容词。

例如:1.在所有的男孩,他最早来到。

0f all the boys he came (the) earliest 2.他是最高的男孩在他的班上。

He is the tallest

4.1.2 汉英“最高级”字句已有相同的意义。 boy in his class.

例如:他是最漂亮 She is

the most beautiful

4.1.3 汉语的“最”字句和英语的“most”字句已有相同的形式,那个 “最”字句就是放在主语的后面。

.

例如: 我会告诉你最简单 I will tell you

的方法来解决这个问题。 the easiest

从这两个句子我们可以看在汉语和英语的句子,那个“最”字句放在主语 的后面。

way to solve the problem.

4.1.4 汉英“最(most,-est)”字句中 比较范围

例如:你永远是我最喜欢

You are always my fondest

从这两个句子我们可以看在汉语和英语的句子,使用代词名明星。 star.


(3)

4.2 汉英最高级句的不同点

4.2.1汉英最高级的位置

汉语的“最”字句和英语的“最”字句有不同的形式。“最”字常 常放在句尾,放在副词的后面,而是在英语常常放在开头的句子,放在主 语的后面。

例如:1.他是我们班里最好 She is

的学生。 the best

2.这个女孩子是三个中

student in our class 最漂亮

The girl is

的。 the most beautiful

从这个句子我们也可以看在汉语“我们班里”是处所副词。“最”字放在 副词的后面,而英语放在主语的后面。

of the three

4.2.2 汉语的“最”字句的前面不能加上助词,但在英语必须加上助词

“the”

例如:Lin xinru is the most popular 林心如是

actress 最受欢

从这两个句子我们可以看 most字加上the ,而在汉语最字没有用助词。

的女演员。

4.2.3 一般在汉语最高级句中时形容词只有用“最”字前形容词,但在英

语最高级句中时形容词用 –est在后边或者 most在前边

例如: 1.长沙是最美丽 Chang sha is

的城市。

the most beatiful 2.他是我们班里最小的男孩子。

city

He is the youngest

4.2.4 一般在汉语都形容词能加上“最”字,但在英语有些形容词不能加 上 most,-est


(4)

在汉语都是形容词能加上“最”字,但是在英语有些形容词不能加 上。

例如:awesome,fantastic,perfect

4.2.5 汉语“最”字句中能加上动词,而英语“最”字句很少用动词。因

为在英语中只能比较形容词和名词。 例如:1.我最喜欢

2.我

看电影。 最恨

从这句子我们可以看喜欢,很是一个动词,表示心理状态。

你。

4.2.6 在汉语“最”字是一种副词,可是它也就是最高级,而在英语most ,


(5)

第五章

结语

最高级句式是人们的认识方式在语言中的体现, 是人类自然语言的

共有现象。英语和汉语中存在大量的最高级句,但两者在人类语言共性的基 础上有程度不同的差异。

通过这个研究本人希望可以帮助更多外国留学生分清汉英“最”字句的用 法。从这个研究有汉英最字句教学建议。

1.学生必须可以区分每个句子结构的类型。比如说:他是最最喜欢看电影 “必须说”他最喜欢看电影

2.学生应该注意汉英“最”字句的用法。


(6)

参考文献

[1小议形容词的最高级 [J

[2] 齐光先

[3]陈德沛. 河北师范大学学报(哲学

社会科学版). 2004(05)

[4]李亚男

年弟2期

[5] 陈 青 松. 英 语 研

究. 2011(03)

[6] 李成军. 英汉典型比较句句法特征探[J].湘潭师范学院学报,2003年.

[7] 王克昆; 马树元

[8] 王友良. 英语最高级形容词的强语势表达探讨[J].浙江大学.2012

[9] Suparto, ST., BA. 2003. Tata Bahasa Mandarin ItuMudah. Jakarta. PuspaBahasa

[10] Nasution, AK.2011. AnalisisKesalahanKalimatPerbandinganDalamBahasa Mandarin, Medan: Universitas Sumatera Utara

[11] Yongxin, Zhao. 2005. Intisari Tata Bahasa Mandarin. Bandung: RekayasaSains