Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Benda Bantu Bilangan (名量词) Dalam Bahasa Mandarin 印尼学生 “名量词” 偏误分析(Yìnní Xuéshēng “Míng Liàngcí” Piān Wù Fēnxī)

(1)

1

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BENDA

BANTU BILANGAN (

名量词

) DALAM BAHASA MANDARIN

印尼学生

名量词

偏误分析

(yìnní xuésh

ēng “m

íng liàngcí ”

piān

wù f

ēnxī

)

SKRIPSI

Oleh:

INTAN ERWANI

080710031

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

2 ABSTRACT

Numeral Auxiliary noun is a unique word in Mandarin. In Mandarin, it can be divided into five types: individual, collective, weighty, indefinite, and loan. It has its own characteristics when it is used in Mandarin sentences. The title of this thesis is “The Analysis of Errors in Using Numeral Auxiliary Nouns in Mandarin Sentences.” Therefore, some errors in using numeral auxiliary nouns in Mandarin are done by the fourth semester students of the Chinese Study Program, Faculty of Cultural Science, University of Sumatera Utara. The aim of the study was to know the kinds of error in using numeral auxiliary nouns, to know some factors which cause the errors in using numeral auxiliary nouns, and to help the students understand this case in their study.

The concept used in this thesis was the analysis of errors, words, nouns, and numeral auxiliary nouns. The methodology used in this thesis was descriptive analysis. The writer used syntactical theory and analysis of errors in order to analyze the use of numeral auxiliary nouns in Mandarin. After analyzing the numeral auxiliary nouns, the writer found out some results as follows: some of the students made errors without knowing the characteristics of numeral auxiliary nouns; besides that they lacked of Mandarin vocabulary which eventually brought about the errors in using numeral auxiliary nouns in Mandarin.


(3)

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Bantu Bilangan dalam Kalimat Bahasa Mandarin”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Strata-I pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa skripsi masih jauh dari sempurna baik isi, bahasa serta penulisannya. Hal ini disebabkan keterbatasan penulis dari segi ilmu pengetahuan dan bahan literatur sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Dari tahap awal penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yang terhormat, Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan para Pembantu Dekan I, II, dan III.

2. Yang terhormat, Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A., selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu dan memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.


(4)

4

3. Yang terhormat, Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara serta penguji.

4. Yang terhormat, Julina MTCSOL, selaku Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga selaku penguji

5. Yang terhormat, Chen Shu Shu, MTCSOL, selaku Dosen Pembimbing II, yang banyak meluangkan waktu dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan skripsi.

6. Yang terhormat, Yu Xue Ling, M.A, yang telah banyak memberikan masukan dan waktu luangnya bagi pengerjaan skripsi ini.

7. Yang tercinta Papa dan Mama, yang telah membesarkan, mengasuh,

mendidik, membantu dan mendorong penullis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman – teman seangkatan dan sahabat – sahabat penulis yang telah banyak membantu memberikan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian sangatlah penulis harapkan.


(5)

5

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Medan, 12 Juli 2012 Penulis

Intan Erwani


(6)

6

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, Juli 2012 Penulis


(7)

7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1

1.2Rumusan Masalah Penelitian...8

1.3Tujuan Penelitian...8

1.4ManfaatPenelitian...9

1.4.1 ManfaatTeoritis...9

1.4.2 Manfaat Praktis...9

1.5Ruang Lingkup Penelitian...9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka...11

2.2Konsep...14

2.2.1 Analisis Kesalahan...14

2.2.2 Kata...16

2.2.3 Kata Bantu...17

2.2.4 Kata Bantu Bilangan...18

2.2.4.1 Kata Benda Bantu Bilangan...19

2.3 Landaasan Teori...21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian...24

3.2 Data dan Sumber Data...25

3.3 Lokasi Penelitian...26

3.4 Teknik Pengumpulan Data...26

3.4.1 Observasi...26

3.4.2 Studi Dokumen...27

3.4.3 Kuesioner...27

3.4.4 Wawancara...30

3.5 Teknik Analisis Data...31 BAB IV ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BENDA BANTU

BILANGAN DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER IV PSSC FIB USU


(8)

8

4.1 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan...34

4.1.1 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Individual...34

4.2.2 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Kolektif...58

4.2.3 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Ukuran...69

4.2.4 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Tidak Tentu...74

4.2.5 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Pinjaman...76

4.2 Faktor Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan...94

4.2.1 Faktor Internal...95

4.2.1.1 Kurangnya Perbendaharaan Kosakata...96

4.2.1.2 Kurangnya Mahasiswa Dalam Mengulangi Pelajaran...96

4.2.1.3 Kurangnya Ketelitian...96

4.2.2 Faktor Eksternal...97

4.2.2.1 Pengaruh Bahasa Tujuan...97

4.2.2.2 Penyampaian Materi Yang Kurang Jelas...97

4.2.2.3 Materi Pengajaran Kata Benda Bantu Bilangan...97

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...99

5.2 Saran...100


(9)

2 ABSTRACT

Numeral Auxiliary noun is a unique word in Mandarin. In Mandarin, it can be divided into five types: individual, collective, weighty, indefinite, and loan. It has its own characteristics when it is used in Mandarin sentences. The title of this thesis is “The Analysis of Errors in Using Numeral Auxiliary Nouns in Mandarin Sentences.” Therefore, some errors in using numeral auxiliary nouns in Mandarin are done by the fourth semester students of the Chinese Study Program, Faculty of Cultural Science, University of Sumatera Utara. The aim of the study was to know the kinds of error in using numeral auxiliary nouns, to know some factors which cause the errors in using numeral auxiliary nouns, and to help the students understand this case in their study.

The concept used in this thesis was the analysis of errors, words, nouns, and numeral auxiliary nouns. The methodology used in this thesis was descriptive analysis. The writer used syntactical theory and analysis of errors in order to analyze the use of numeral auxiliary nouns in Mandarin. After analyzing the numeral auxiliary nouns, the writer found out some results as follows: some of the students made errors without knowing the characteristics of numeral auxiliary nouns; besides that they lacked of Mandarin vocabulary which eventually brought about the errors in using numeral auxiliary nouns in Mandarin.


(10)

9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan bahasa. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sifatnya komunikatif, artinya orang lain yang satu sebagai pemberi informasi dengan orang lain sebagai penerima informasi dapat saling mengerti. Bentuk bahasa yang digunakan dapat berbentuk lisan maupun berbentuk tulisan.

Samsuri (1994:4) mengatakan bahwa “bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan dan perbuatan”. Dengan menggunakan bahasa kita dapat menyampaikan gagasan, pesan, pikiran atau ide yang kita miliki dan kemudian di mengerti oleh lawan bicara kita. Melalui bahasa juga, kebudayaan suatu bangsa dapat di bentuk, di bina dan dikembangkan serta dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Abdul Chaer (2007:34) mengatakan bahwa “bahasa merupakan sistem yang terdiri dari unsur – unsur atau komponen – komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan membentuk suatu kesatuan”. Sebagai sebuah sistem, bahasa memiliki sifat sistematis, artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola dan tidak tersusun secara sembarangan.


(11)

10

Di dalam kehidupan sehari – hari, masyarakat tertarik ingin mempelajari bahasa yang berasal dari negara maju atau negara yang mempunyai pengaruh dalam dunia Internasional, salah satunya adalah negara Cina yang mempunyai bahasa nasional yaitu bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin adalah bagian dari rumpun bahasa Sino-Tibet. Bahasa Mandarin adalah lambang sosial yang ditandai oleh satu sistem tulisan yang mengikat jutaan manusia yang terdiri dari berbagai suku dengan berbagai bahasa yang cukup jauh perbedaannya. Bahasa tulis Mandarin menggunakan huruf yang dikenal dengan nama aksara.

Dalam beberapa tahun belakangan ini perkembangan bahasa Mandarin dapat dikatakan meningkat karena masyarakat semakin ingin mengetahui dan mempelajari bahasa Mandarin. Hal ini dapat di lihat dari perkembangan perekonomian negara Cina yang sangat pesat, sehingga masyarakat tertarik mempelajari serta menggunakan bahasa tersebut. Saat ini beberapa Universitas Negeri maupun Swasta telah membuka jurusan Bahasa Mandarin. Salah satunya adalah Universitas Sumatera Utara yang mempunyai Program Studi Sastra Cina yang berada di bawah Fakultas Ilmu budaya.

Dalam berkomunikasi, kesalahpahaman dalam menggunakan bahasa bisa terjadi dengan pihak lawan bicara yang disebabkan oleh kekeliruan si pembicara dalam mengungkapkan sesuatu hal. Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menggunakan bahasa tersebut, maka dalam menggunakan bahasa harus memperhatikan tata bahasa. Menurut Suparto (2003:3) “tata bahasa adalah kaidah atau aturan – aturan penyusunan kata, gabungan kata dan kalimat”. Untuk menganalisis tata bahasa, kita harus mengetahui bagian – bagian dari tata


(12)

11

bahasa tersebut. Salah satu bagian dari tata bahasa tersebut adalah kata dan kata bantu bilangan. kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri sendiri (Suparto, 2003:21).

Kata bantu bilangan adalah salah satu bagian dari Tata Bahasa Mandarin yang akan ditemui dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda yang merupakan salah satu bagian dari tata bahasa. Kata bantu bilangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan sebuah kalimat yaitu untuk menjelaskan bentuk benda atau tindakan dan dapat menjelaskan derajat objek benda tertentu.

Menurut Dang Hong dalam jurnal Shenyang Normal University (2008) yang berjudul Dui Wai Hanyu Liangci Jiao Xue De Pian Wu FenXi “kata bantu bilangan adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Mandarin yang unik dan kata bantu bilangan biasanya menjelaskan satuan unit dari suatu benda atau tindakan”. Kata bantu bilangan terdiri dari dua jenis yaitu kata benda bantu bilangan dan kata kerja bantu bilangan. Kata benda bantu bilangan ini sering digunakan pada pembelajaran bahasa Mandarin khususnya yang dipelajari oleh mahasiswa.

Beberapa jenis kata benda bantu bilangan dikelompokkan berdasarkan individual, kolektif, ukuran, tidak tentu dan pinjaman. Berikut ini adalah jenis kata benda kata bantu bilangan.


(13)

12 1. Zhǐ(只)

Zhǐ (只) merupakan kata benda kata bantu bilangan individual atau dalam bahasa Mandarin disebut gètǐ liàngcí (个体量词). Zhǐ (只) memiliki arti seekor dan digunakan untuk hewan yang berukuran sedang. Contohnya:

a. 一只猫 yī zhǐ māo b. 一只虎 yī zhǐ hǔ

seekor kucing

seekor harimau

2. Shuāng (双)

Shuāng (双) merupakan kata benda bantu bilangan kolektif atau dalam bahasa Mandarin disebut jítǐ liàngcí (集体量词). Shuāng (双) memiliki arti sepasang dan hanya digunakan pada benda yang berpasang dan tidak untuk orang. Contohnya:

a. 一双手 yī shuāng shǒu sepasang tangan b. 一双鞋子 yīshuāng xiézi sepasang sepatu 3. Jīn (斤)

Jīn (斤) merupakan kata benda bantu bilangan untuk ukuran, panjang, berat atau dalam bahasa Mandarin disebut dù liàngcí (度量词). Jīn (斤) memiliki arti setengah gram atau 500 gram. Contohnya :

a. 一斤大米 yī jīn dàmǐ setengah kilogram beras b. 一斤油 yī jīn yóu setengah kilogram minyak


(14)

13 4. Xiē (些)

Xiē (些) merupakan kata benda bantu bilangan pinjaman atau dalam bahasa Mandarin disebut bùdìngliàngcí (不 定 量 词). Xiē (些) memiliki arti beberapa dan menyatakan jumlah tak tentu. Contohnya:

a. 这些书 zhè xiē shū beberapa buku ini b. 这些人 zhè xiē rén beberapa orang ini

5. Chuáng (床)

Chuáng (床) merupakan kata benda bantu bilangan pinjaman atau dalam bahasa Mandarin disebut jièyòngliàngcí (借用量词). Chuáng (床) makna yaitu sebuah dan menyatakan yang berhubungan dengan tempat tidur.

a. 一床毯子 yī chuáng tǎnzi sebuah selimut b. 一床席子 yī chuáng xízi sebuah kasur

Melalui observasi dan tes awal yang penulis lakukan pada mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU, sekitar 10 % dari 42 orang jumlah mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU yang menjadi objek sampel masih terdapat kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan itu sendiri. Mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU hanya mengetahui kata bantu bilangan secara umum seperti (个) dan kurang memahami jenis – jenis kata benda bantu bilangan, makna kata benda bantu bilangan dan penggunaan kata benda bantu bilangan yang tepat baik dalam tulisan maupun lisan.


(15)

14

Penulis mengambil beberapa contoh penggunaan kata bantu bilangan yang salah di dalam kalimat, diantaranya sebagai berikut:

Contoh 1 :

妈妈 给 我 一 对 新 鞋子

Māmā gěi wǒ yī duì xīn xiézi

Ibu kepada saya satu pasang baru sepatu

Ibu memberikan saya sepasang sepatu baru

Pada contoh kalimat 1 di atas terlihat jelas kata benda bantu bilangan duì (对) adalah kesalahan pengunaan, seharusnya dalam kalimat menggunakan kata benda bantu bilangan shuāng (双). Walaupun ketika diterjemahkan bilangan duì (对) dan shuāng (双) memiliki arti yang sama yaitu sepasang, namun dalam bahasa Mandarin kata benda bantu bilangan shuāng (双) digunakan dalam menyatakan pasangan pada benda dan bukan untuk orang. Berikut adalah penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar di dalam sebuah kalimat.

妈妈 给 我 一 双 新 鞋子

māmā gěi shuāng xīn xiézi

Ibu kepada saya satu pasang baru sepatu

Ibu memberikan saya sepasang sepatu baru

Contoh 2 :

睡觉 之前 妈妈 喜欢 喝 一 瓶 牛奶

shuìjiào zhīqián māmā xǐhuan píng niúnǎi

Tidur sebelum ibu suka minum satu botol susu


(16)

15

Pada kalimat contoh 2 di atas terjadi kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan. Kata benda bantu bilangan yang seharusnya digunakan adalah bēi (杯) untuk menyatakan secangkir susu bukan píng (瓶) yang artinya menyatakan botol. Berikut adalah penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar di dalam sebuah kalimat.

睡觉 之前 妈妈 喜欢 喝 一 杯 牛奶

shuìjiào zhīqián māmā xǐhuan bēi niúnǎi

tidur sebelum ibu suka minum satu gelas susu

Ibu suka meminum segelas susu sebelum tidur.

Melihat contoh kesalahan di atas yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU, penulis merasa tertarik untuk meneliti mengapa terjadi kesalahan – kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU (disebut PSSC FIB USU). Pada penelitian ini, penulis memfokuskan pembahasan mengenai kata benda bantu bilangan atau dalam bahasa Mandarin disebut dengan 名 量 词 (míng liàngcí) terhadap mahasiswa semester IV PSSC FIB USU sebagai objek penelitian. Jika kesalahan ini dibiarkan maka akan mengganggu perkembangan bahasa kedua mereka. Karena itu penulis menganggap penting untuk menelitinya dengan harapan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan agar memahami penggunaan kata benda bantu bilangan yang sesuai dengan tata bahasa Mandarin yang benar.


(17)

16 1.2Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan pada pendahuluan di atas, penulis menemukan dua masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini. Masalah – masalah yang akan di bahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU ?

2. Faktor – faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU ?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV

2. Mendeskripsikan faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester

PSSC FIB USU.


(18)

17 1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat di ambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca khususnya mahasiswa PSSC FIB USU tentang penggunaan kata bantu bilangan yang sesuai dengan tata bahasa.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi yang bermanfaat bagi pembaca, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

1.5Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mempersempit ruang lingkup penelitian dengan memfokuskan pada analisis kesalahan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Penulis merasa mahasiswa semester IV PSSC FIB USU sangat tepat sebagai objek dalam penelitian ini, karena mahasiswa semester IV PSSC FIB USU masih terdapat kesalahan dalam menggunakan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin.


(19)

18

Data yang diperoleh adalah data kuesioner yang berupa soal mengenai kata benda bantu bilangan yang dikembalikan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.


(20)

19 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Pada bab II berisi tentang tinjauan pustaka, konsep dan landasan teori. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal – jurnal, skripsi dan tesis mengenai penjelasan lebih dalam tentang kata benda kata bantu bilangan. Konsep yang diajukan pada bab II berkenaan dengen pengertian analisis kesalahan, kata, kata bantu dan kata bantu bilangan. Teori yang digunakan pada landasan teori dalam penelitian ini adalah sintaksis dan analisis kesalahan.

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2006) yang berjudul “Mingliàngcí De Fēnlèi Yǔ Duìwài Hànyǔ Mingliàngcí Jiàoxué” yang di tulis oleh Wang Han Wei. Dalam jurnal ini, Wei memaparkan penggolongan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin. Penggolongan ini untuk mempermudah pelajar asing dalam mempelajari kata benda bantu bilangan. Wei juga menjelaskan bahwa kata benda bantu bilangan dapat di bagi menjadi dua kategori yaitu kata benda bantu bilangan khusus dan kata benda bantu bilangan pinjaman. Pembahasan dalam jurnal ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk dapat melihat penggolongan – penggolongan jenis kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin.


(21)

20

Sementara itu, dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2007), Jing Jing dan Chang Liang menulis artikel yangberjudul “Hàn Yīng Liàngcí Zhī ǐjiào”. Dalam jurnal ini Jing dan Chang membandingkan penggunaan kata benda bantu bilangan bahasa Mandarin dengan bahsa Inggris. Jing dan Chang juga memaparkan tentang perbedaan jenis kata bantu bilangan dan ciri-ciri kata bantu bilangan dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Hasil yang di dapat bahwa dalam bahasa Mandarin jenis kata bantu bilangan satuan individual lebih banyak dari satuan kolektif, sedangkan dalam bahasa Inggris di dapat bahwa jenis kata bantu bilangan satuan kolektif lebih banyak dari satuan individualnya. Pembahasan pada jurnal ini sangat mendukung penulis, karena jurnal ini menerangkan lebih dalam mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan jenis individual dan kolektif dalam bahasa Mandarin.

Selanjutnya dalam skripsi Cherry Cerianti (2011) yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Bantu Bilangan Dalam Bahasa Mandarin Dan Bahasa Indonesia”, Cherry memaparkan tentang perbedaan dan persamaan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Skripsi ini sangat mendukung penulis pada bagian pembahasan, penulis dapat melihat penjabaran dan penjelasan mengenai penggunaan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2005), yang berjudul “Liàngcí Shuāng Hé Duì De Biànxī” Wang Suping memaparkan analisis pada kata benda bantu bilangan shuāng (双) dan duì (对) baik dari segi makna dan penggunaannya. Pembahasan pada jurnal ini sangat mendukung penulis, karena


(22)

21

jurnal ini menerangkan mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan shuāng (双) dan duì (对) dalam bahasa Mandarin.

Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2007) Wang Zhifang menulis artikel yang berjudul “Liàngcí Gè de Shǐyòng Fàn Huà Guǎnjiàn ”. Fang memaparkan tentang makna dan penggunaan kata benda bantu bilangan个 (gè) dalam bahasa Mandarin modern. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan个 (gè) adalah kata benda bantu bilangan individual, namun penggunaannya tidak dapat terikat oleh kata benda bantu bilangan lainnya.

Dalam tesis yang berjudul “Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Zhōng de Míng Liàngcí Piān Wù Fēnxī Jí Jiàocái Yánjiū” (2009) di tulis oleh Zhang Jing, memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin adalah jenis kata yang sangat susah untuk di pelajari dan perlu adanya metode yang tepat dalam pengajarannya. Jing juga menganalisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan terhadap mahasiswa Amerika, Eropa, Jepang dan Korea. Hasil yang di dapat pada penelitian ini menganjurkan kepada pendidik agar pelajar lebih sering diberikan hafalan dan contoh mengenai kata benda bantu bilangan. Tesis ini sangat mendukung penulis pada bagian pembahasan, penulis dapat melihat penjabaran dan penjelasan mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin.

Pada jurnal dan skripsi yang ditulis oleh para peneliti Cina tersebut membahas mengenai kata benda bantu bilangan yang berkaitan dengan skripsi


(23)

22

penulis. Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian yang berbeda yaitu menganalisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin. Hal ini tentu sangat berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena penelitian ini akan difokuskan kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.

2.2Konsep

Menurut Mardalis dalam buku Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (1989:46) “konsep merupakan satu kesatuan pengertian tentang sesuatu hal atau persoalan yang perlu dirumuskan”.

Dalam skripsi ini, penulis akan menjelaskan beberapa konsep yang sesuai dengan variabel-variabel yang terdapat pada judul. Konsep yang akan diuraikan penulis dalam skripsi ini adalah analisis kesalahan, kata, kata bantu dan kata bantu bilangan.

2.2.1 Analisis Kesalahan

Analisis kesalahan pertama sekali digunakan sebagai suatu alternatif terhadap linguistik kontrastif. Para linguis yang tidak puas dengan analisis kontrastif mencoba mencari alternatif lain yaitu analisis kesalahan. Analisis kesalahan ini muncul sebagai upaya untuk menerangkan kesalahan yang dilakukan pembelajar dan tidak dapat dijelaskan oleh analisis kontrastif (Tarigan, 1995:60).


(24)

23

Ellis dalam bukunya yang berjudul Second Languange Acquisition (1986:296) mengatakan bahwa analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasanya digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengindentifikasian kesalahan dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian dan penilaian taraf keseriusan kesalahan itu.

Sejalan dengan itu Chrystal (dalam Pateda, 1989:50) yang berjudul Analisis

Kesalahan mengatakan bahwa analisis kesalahan adalah suatu teknik untuk

mengindentifikasi, mengklasifikasi dan menginterpretasikan secara sistematis kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh seseorang yang sedang belajar bahasa asing atau bahasa kedua berdasarkan teori linguistik.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja para peneliti yang menggunakan teknik meliputi pengumpulan sampel, mengindentifikasi, mengklasifikasi dan menginterpretasikan secara sistematis kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh seseorang yang sedang mempelajari bahasa asing.

2.2.2 Kata

Menurut Tarigan dalam buku Pengajaran Morfologi (1985:6), “kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari”. Kata ialah satuan bebas yang paling kecil atau dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. Kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.


(25)

24

Menurut Muis dalam buku Morfosintaksis (2005:6) “kata merupakan suatu unsur yang dapat muncul tersendiri dalam berbagai posisi dalam kalimat”. Hal senada juga dikatakan oleh Fatimah dalam buku Metode Linguistik (2006:36) “kata adalah kesatuan unsur bahasa yang dapat berdiri sendiri dan bersifat terbuka”.

Menurut Suparto dalam buku Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003:21) “kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri sendiri”. Kata dalam bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi dua bagian yairu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit, yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat. Sedangkan kata abstrak tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapa berdiri – sendiri menjadi bagian kalimat.

Sementara itu menurut Zhao Yong Xin (2005:2) dalam bukunya Intisari Tata Bahasa Mandarin, “ kata adalah satuan terkecil bahasa yang berdiri sendiri, mempunyai arti dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kata adalah bentuk bebas yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat muncul tersendiri dalam berbagai posisi dalam kalimat.

2.2.3 Kata Bantu

Menurut Suparto (2003:181) dalam buku Tata Bahasa Mandarin itu


(26)

25

gabungan kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti”. Kata bantu dalam Bahasa Mandarin dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kata bantu struktural, kata bantu aspek dan kata bantu modalitas. Fungsi kata bantu adalah tidak dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat dan biasanya kata bantu ditambah pada bagian belakang kata, gabungan kata membentuk bagian kalimat atau ditambahkan pada akhir kalimat.

Sementara itu menurut menurut Zhao Yong Xin (2005:2) dalam bukunya

Intisari Tata Bahasa Mandarin kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada

kata, frasa, atau kalimat dan menyatakan makna tambahan. Kata bantu dalam bahasa Mandarin tidak dapat digunakan sendiri, biasanya dibaca nada ringan.

Berikut ini adalah contoh kata bantu dalam kalimat.

哥哥 gēgē

abang

de kata bantu

书 shū

buku

很 hěn

sangat

好看

hǎokàn bagus buku abang sangat bagus

2.2.4 Kata Bantu Bilangan

Menurut Zhao Yong Xin (2005:21) “kata bantu bilangan menyatakan unit suatu kegiatan atau benda”. Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh Suparto, menurutnya “kata bantu bilangan bahasa Mandarin adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda”. Fungsi kata bantu bilangan dalam sebuah kalimat adalah sebagai atribut, adverbial, dan komplemen, serta bisa menjadi subjek dan objek. Kata bantu bilangan memiliki ciri – ciri yaitu sebagai berikut:


(27)

26

a. kata bantu bilangan tidak bisa berdiri sendiri

b. Kata bantu bilangan tidak dapat dihapus atau sifatnya melekat pada kata bilangan

c. Kata bantu bilangan bisa digunakan bersama kata ganti penunjuk d. Kata bantu bilangan dapat di reduplikasi

Struktur dari kata bantu bilangan adalah sebagai berikut :

数词∕指示代词 + 量词 + 名词∕动词

Kata ganti petunjuk/kata bilangan + kata bantu bilangan + kata benda/kata kerja

Kata bantu bilangan dibagi menjadi dua bagian yaitu kata benda bantu bilangan dan kata kerja bantu bilangan. Kata benda bantu bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda (Xin, 2005:21). Kata benda bantu bilangan dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu kata benda bantu bilangan individual, kata benda bantu bilangan kolektif, kata benda bantu bilangan ukuran berat, kata benda bantu bilangan tidak tentu, dan kata benda bantu bilangan pinjaman. Sedangkan kata kerja bantu bilangan adalah kata yang menyatakan frekuensi suatu kegiatan (Xin, 2005:21). Kata kerja bantu bilangan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kata kerja bantu bilangan majemuk. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai kata benda bantu bilangan yaitu sebagai berikut :


(28)

27 2.2.4.1 Kata Benda Bantu Bilangan

Menurut Wang Han Wei dalam Jurnal Electronic Chinese Academic (2006), “kata benda bantu bilangan adalah kata yang digunakan untuk menyatakan jumlah atau berat suatu benda”. Pada buku Tata Bahasa Mandarin itu

Mudah (2003), Suparto membagi kedalam lima jenis kata benda bantu bilangan

yaitu kata benda bantu bilangan individual, kolektif, ukuran berat, tidak tentu, dan pinjaman.

1. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Individual

Kata benda bantu bilangan individual atau dalam bahasa Mandarin disebut gètǐ míng liàngcí (个 体 名 量 词) memiliki fungsi sebagai kata benda bantu bilangan untuk menyatakan suatu unit benda yang berbentuk tunggal. Kata benda bantu bilangan individual dapat berperan sebagai atribut, adverbial, subjek dan objek. Contoh kata benda bantu bilangan individual yaitu 只(zhǐ = seekor), 条 (tiáo = seekor), 本 (běn = sebuah), 把 (běn = segenggam), 根 (gēn = sebatang) dan 匹 (pǐ = segulungan).

2. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Kolektif

Kata benda bantu bilangan kolektif atau dalam bahasa Mandarin disebut jítǐ míng liàngcí (集体名量词) dapat digunakan untuk menyatakan suatu unit benda yang lebih dari satu dalam bentuk kelompok atau dapat digunakan untuk menjelaskan benda yang berbentuk pasangan. Contoh kata benda bantu bilangan


(29)

28

kolektif yaitu 套 (tào = sebuah atau satu set), 双 (shuāng = sepasang), 群 (qún = sekelompok), 堆(duī= setimbunan), dan 排 (pái = sederet).

3. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Ukuran

Kata benda bantu bilangan ukuran atau dalam bahasa Mandarin disebut

dùliànghéng míng liàngcí (度量衡名量词) berfungsi sebagai kata benda bantu

bilangan yang digunakan untuk menyatakan suatu unit benda yang memiliki ukuran, berat, panjang dan volume. Contoh kata benda bantu bilangan ukuran adalah尺 (chǐ= meter), 寸(cùn = inci), 斤 (jīn = gram) dan两 (liǎng= ons).

4. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Tidak Tentu

Kata benda bantu bilangan tidak tentu atau dalam bahasa Mandarin disebut

bù dìngliàng míng liàngcí (不定量名量词) berfungsi sebagai kata benda bantu

bilangan yang digunakan untuk menyatakan suatu unit benda yang berbentuk kecil dan memiliki jumlah tidak tentu. Contoh kata benda bantu bilangan tidak tentu adalah些 (xiē = sedikit) dan点 (diǎn = beberapa).

5. Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Pinjaman

Kata benda bantu bilangan pinjaman atau dalam bahasa Mandarin disebut

jièyòng míng liàngcí (

借用

名量词) berfungsi sebagai kata benda bantu bilangan

yang umumnya digunakan untuk menyatakan benda dalam bentuk sebuah wadah. Contoh kata benda bantu bilangan pinjaman adalah杯 (bēi = secangkir), 碗 (wǎn = semangkuk) dan 包 (bāo= sebungkus).


(30)

29 2.3Landasan Teori

Teori yang digunakan untuk menganalisis rumusan masalah dalam penelitian ini adalah teori sintaksis dan analisis kesalahan. Menurut Verhaar dalam buku Asas – Asas Linguistik Umum (2008:11) “sintaksis adalah cabang linguistik yang menyangkut susunan kata – kata di dalam kalimat”.

Menurut Edi Subroto dalam buku Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural (2007:57), “sintaksis bertujuan untuk membentuk kaidah - kaidah yang mengatur bergabungnya kata dengan kata, kata dengan kelompok kata di dalam frase atau kalimat”. Secara umum struktur sintaksis terdiri dari susunan subjek (S),

predikat (P), objek (O), dan keterangan (K) yang berkenaan dengan fungsi

sintaksis. Nomina, verba, ajektifa, dan numeralia berkenaan dengan kategori sintaksis. Sedangkan pelaku, penderita, dan penerima berkenaan dengan

Analisis kesalahan mencoba untuk mengindentifikasi apakah kesalahan itu disebabkan oleh kemampuan tata bahasa mahasiswa yang masih kurang atau hanya kekhilafan yang dapat diperbaiki kembali. Ini menunjukkan bahwa kesalahan itu erat kaitannya dengan pengajaran bahasa, terlebih lagi dalam menguasai bahasa kedua. Persamaan antara bahasa pertama dengan bahasa kedua akan memperlancar proses belajar bahasa dengan cepat dan mudah, sedangkan perbedaan antara keduanya menimbulkan kesukaran dalam bentuk kesalahan seperti keterbatasan dalam mengingat pelafalan nada dan bunyi bahasa atau penggunaan tata bahasa yang masih kurang. Dengan analisis kesalahan berbahasa

peran sintaksis.


(31)

30

diharapkan pendidik akan lebih mudah memilih, menyusun, menyajikan, dan melatih bahan pelajaran yang harus di kuasai pelajar atau mahasiswanya supaya mempermudah proses pengajaran itu sendiri.

Corder (dalam Prawono, 1996:54) mengungkapkan bahwa “secara teoritis untuk menganalisis bahasa pembelajar dengan tujuan untuk mengdiagnosis kesilapan – kesilapan berbahasa yang dilakukan oleh pembelajar dalam proses menguasai bahasa kedua.” Beliau juga memaparkan langkah – langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis kesalahan dengan benar sebagai berikut:

“ a. tahap mengenal kalimat yang baik dan tidak baik susunannya, analisis dapat merekonstruksi kalimat yang dianggap benar oleh penutur bahasa kedua baik ekspresi maupun konteksnya, b. analisis mendeskripsikan bahasa antara berdasarkan pasangan – pasangan kalimat yang baik dan jelek strukturnya, c. penjelasan”.

Analisis dalam skrispi ini membutuhkan teori – teori untuk dijadikan landasan dari hasil penelitian itu sendiri. Penulis menganggap teori sintaksis dan analisis kesalahan ini sangat relevan karena memiliki keterkaitan yang erat untuk dijadikan landasan penelitian dalam skripsi ini.


(32)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III berisi tentang metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini. Metode penelitian berkaitan dengan teknik pengumpulan data yang berupa observasi dan tes kepada 38 mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dan studi dokumentasi untuk mendukung data – data pada penelitian ini. Pada bab ini penulis juga memaparkan teknik analisis data terhadap data yang di peroleh dari jawaban kuesioner dan penelitian ini berlokasi di Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU, Padang Bulan, Medan.

3.1Metode Penelitian

Menurut Subayo dalam buku Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (2004:1) “metode adalah sistem yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan permasalahan”. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan.

Dalam memecahkan masalah penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan memberikan gambaran


(33)

32

mengenai suatu gejala kesalahan penggunaan kata benda kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin. Metode penelitian deskriptif menggambarkan ciri – ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. Tujuan utama menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi dan untuk memeriksa sebab – sebab dari suatu gejala tertentu.

3.2Data dan Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB USU dengan populasi sebanyak 42 mahasiswa. Berdasarkan rumus Slovin maka di peroleh sampel penelitian sebanyak 38 mahasiswa.

Data penelitian yang digunakan peneliti terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diambi dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB USU sebanyak 38 sampel.

Data sekunder merupakan data – data yang telah dikumpulkan untuk mendukung data penelitian ini. Data sekunder yang mendukung penelitian ini diambil dari buku – buku berikut :

1. Intisari Tata Bahasa Mandarin karya Zhao Yongxin, 2005


(34)

33

3. Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Yǔfǎ Shìyí 201 Lì karya Wang Hong Ruo, 2009 4. Jurnal Elektronik Bahasa Mandarin.

Serta skripsi dan tesis yang mendukung penyelesain skripsi.

3.3Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Universitas 19 Kampus USU, Padang Bulan, Medan.

3.4Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sukaria dalam buku Metode Penelitian (2011:146) “data adalah kunci dalam suatu penelitian”. Data di olah menjadi informasi sehingga dapat dijelaskan melalui suatu analisis untuk menghasilkan temuan dan kesimpulan penelitian.

Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut:

3.4.1 Observasi

Menurut Mardalis (1995:63) “observasi atau pengamatan merupakan suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala – gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.” Dalam penelitiian ini, pertama sekali penulis melakukan pengamatan dengan melihat buku tugas mengenai kata benda bantu bilangan yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa


(35)

34

semester IV PSSC FIB USU. Penulis mencatat dan menemukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan terhadap buku tugas. Selanjutnya penulis melakukan tes awal mengenai kata benda bantu bilangan dengan sampel 10% mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Hasil tes awal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa semester IV PSSC FIB USU masih terdapat kesalahan dalam pengunaan kata benda bantu bilangan.

3.4.2 Studi Dokumen

Pada penelitian ini, penulis melakukan studi dokumen untuk

mengumpulkan data – data dan teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Data ini berasal dari buku Tata Bahasa Mandarin itu Mudah, Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Yǔfǎ Shìyí 201 Lì, Intisari Tata Bahasa Mandarin, jurnal Elektronik Akademik Cina, skripsi dan tesis yang berkaitan dengan kata benda bantu bilangan.

3.4.3 Kuesioner

Menurut Sukaria (2011:155) “ kuesioner adalah suatu bentuk instrumen pengumpulan data dalam format pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom dimana responden akan menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diarahkan”. Pada penelitian ini, penulis melakukan langkah untuk merancang kuesioner, membagikan kuesioner, dan memeriksa kuesioner. Adapun langkah – langkahnya yaitu sebagai berikut :


(36)

35 1. Merancang Kuesioner

Kuesioner yang telah di rancang berupa soal yang berisi kata benda bantu bilangan yang terdiri dari 21 soal dan terbagi dalam tiga bagian soal. Berikut ini adalah ketiga bagian soal kuesioner yaitu:

a. Soal Bagian Pertama

Pada soal kuesioner bagian pertama, penulis merancang soal kuesioner berisi pernyataan mengenai kata benda bantu bilangan dengan menjawab benar atau salah. Berikut ini adalah contoh soal kuesioner bagian pertama.

Tentukanlah jawaban dibawah ini, apabila benar gunakan tanda “✓” dan salah gunakan tanda “✗”.

1. 爸爸每天早上喝一瓶咖啡。 ( )

2. 一只 猫正在咬一条鱼。 ( )

3. 我读完三个英文小说了。 ( )

b. Soal Bagian Kedua

Pada soal kuesioner bagian kedua, penulis merancang soal kuesioner dengan mengisi kata benda bantu bilangan yang tepat sesuai dengan kata benda yang sudah ditentukan. Berikut ini adalah contoh soal kuesioner bagian kedua.

Isilah bagian yang kosong dengan kata benda kata bantu bilangan yang tepat.

1. 一_________老虎 2. 一_________大街


(37)

36 c. Soal Bagian Ketiga

Pada soal kuesioner bagian ketiga, penulis merancang kuesioner dengan model soal menjawab pilihan berganda sesuai kata benda bantu bilangan yang sudah ditentukan. Berikut ini adalah contoh soal kuesioner bagian ketiga.

Pilihlah kata benda yang sesuai dengan kata bantu bilangan yang sudah ditentukan

1. 这双 ( )A、书包 B、 鞋 C、土

2. 一条 ( )A 、鱼 B、 狗 C、 牛

2. Membagikan Kuesioner

Setelah penulis merancang kuesioner, langkah selanjutnya adalah membagikan kuesioner kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB USU yang akan di teliti. Sampel yang di ambil menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :

Keterangan: n = jumlah sampel

N = jumlah seluruh anggota populasi

e = toleransi terjadinya kegagalan, lazimnya hanya diperbolehkan( 0,05)

Dalam penelitian ini, penulis mengambil populasi mahasiswa semester IV PSSC FIB USU sebanyak 42 mahasiswa dan hasil yang digunakan dari rumus Slovin adalah sebanyak 38 mahasiswa.

n = N ____ 1+Ne²


(38)

37

3. Mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden yaitu mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.

4. Memeriksa hasil jawaban yang telah diisi oleh responden yaitu mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.

3.4.4 Wawancara

Menurut Sukaria (2011:152) “interview atau wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung kepada responden yaitu orang – orang tertentu yang ditetapkan sebagai sumber data”. Pada penelitian ini, penulis melakukan langkah untuk merancang pedoman wawancara, melakukan wawancara, merekam dan mencatat hasil dari wawancara. Adapun langkah – langkahnya yaitu sebagai berikut :

1. Merancang Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang telah di rancang berupa pertanyan – pertanyaan mengenai kata benda bantu bilangan dan kendala atau kesulitan yang di hadapi oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Berikut ini adalah contoh pertanyaan wawancara yaitu:

a. Menurut anda apa yang anda ketahui mengenai kata benda bantu bilangan? coba jelaskan.

b. Selama anda mempelajari kata benda bantu bilangan, kesulitan atau kendala apa yang anda hadapi dalam mempelajari kata benda bantu bilangan.


(39)

38

2. Melakukan wawancara pada tanggal 23 Mei 2012 pada pukul 11.30 siang, bertempat di Pusat Bahasa USU dengan sampel sebanyak 10 % mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.

3. Merekam setiap kegiatan wawancara dengan menggunakan Handphone Blackberry 8250 tipe Gemini.

4. Mencatat seluruh jawaban dari mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.

3.5Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Adapun teknik analisis data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa hasil jawaban berdasarkan kunci jawaban.

2. Mengklasifikasikan kesalahan penggunaan berdasarakan jenis kata benda bantu bilangan yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. 3. Menganalisis kesalahan penggunaan kata benda kata bantu bilangan yang

dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.

4. Membahas bentuk kesalahan penggunaan kata benda kata bantu bilangan yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU

5. Melakukan wawancara dengan mahasiswa semester IV PSSC FIB USU untuk mengkonfirmasi hasil jawaban mahasiswa terhadap kuesioner berkenaan dengan kata benda bantu bilangan.

6. Membahas faktor kesalahan kata benda kata bantu bilangan yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU


(40)

39 7. Menyimpulkan hasil temuan.


(41)

40 BAB IV

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BENDA BANTU BILANGAN DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA

SEMESTER IV PSSC FIB USU

Pada bab IV, penulis menjabarkan hasil penelitian berupa analisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam Bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU. Pembahasan kata benda bantu bilangan yang sesuai dengan jenis kata, arti kata, contoh dan penggunaan secara tatabahasa. Penulis juga memaparkan penyebab kesalahan kata benda bantu bilangan yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Dari kuesioner yang berjumlah 21 soal, disebarkan kepada 38 mahasiswa semester IV PSSC FIB USU, 50% dari 38 mahasiswa semester IV PSSC FIB USU melakukan kesalahan dalam menjawab soal, hal ini mempresentasikan kurang mampu dalam memahami penggunaan kata bantu bilangan.

Berikut adalah analisis kesalahan penggunaan kata bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU.


(42)

41

4.1 Analisis Kesalahan Kata Benda Bantu Bilangan

Dalam soal kuesioner, terdiri dari 21 soal yang terbagi atas soal bagian pertama adalah menjawab pernyataan benar atau salah, soal bagian kedua adalah mengisi kata benda bantu bilangan yang tepat sesuai dengan kata benda yang sudah ditentukan dan soal bagian ketiga menjawab soal pilihan berganda.

Dalam menganalisis kesalahan kata benda bantu bilangan, penulis membaginya ke dalam lima kelompok kesalahan berdasarkan jenis kata benda bantu bilangan yaitu analisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan (i) jenis individual, (ii) jenis kolektif, (iii) jenis ukuran, (iv) jenis tidak tentu dan (v) jenis pinjaman. Berikut adalah analisis kelima jenis kata benda bantu bilangan.

4.1.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Individual

Data (1) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal kuesioner bagian pertama nomor 3 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yaitu sebagai berikut.

(1)

我 读完 三 个 英文 小说 了

wǒ dú wán sān yīngwén xiǎoshuō le

saya membaca tiga buah bahasa inggris novel sudah


(43)

42

Pada data (1) dalam soal bagian pertama nomor 3 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan (个) adalah 17 orang (44,7%). Kata benda bantu bilangan (个) merupakan jenis individual yang memiliki arti sebuah. Kata benda bantu bilangan (个) di dalam kalimat ini berfungsi sebagai objek. Kata bantu bilangan (个) digunakan secara umum dalam Bahasa Mandarin. Akan tetapi penggunaan kata benda bantu bilangan (个) digunakan untuk menjelaskan orang dan kurang tepat digunakan untuk menyatakan benda yang berbentuk buku atau novel. Dengan demikian kata benda bantu bilangan (个) adalah salah. Pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat Bahasa Mandarin yang benar adalah pada data (2) berikut ini.

(2)

我 读完 三 本 英文 小说 了

wǒ dú wán sān běn yīngwén xiǎoshuō le

saya membaca tiga buah bahasa inggris novel sudah

Saya sudah membaca tiga buah novel bahasa inggris

Sebagaimana data (1) yang dipaparkan adalah salah, maka pada data (2) berikut ini dipaparkan kata benda bantu bilangan yang tepat. Penggunaan kata kata benda bantu bilangan yang benar dan tepat dalam kalimat ini adalahběn (本). Kata benda bantu bilangan běn (本) adalah jenis individual yang memiliki arti sebuah. Kata benda bantu bilangan běn (本) di dalam kalimat ini berfungsi


(44)

43

sebagai objek. Kata benda bantu bilangan běn (本) digunakan untuk menyatakan benda yang dibukukan atau benda yang berjilid seperti buku, novel atau majalah.

Hal ini juga di dukung oleh paparan yang ditulis Dai Meng Xia dalam

Academic Jurnal Electronic (2007), Xia menjelaskan bahwa kata benda bantu

bilangan běn (本) digunakan untuk bentuk buku yang berukuran kecil yang dibukukan atau berjilid. Contohnya seperti sebuah kitab (一本字典) dan sebuah majalah ( 一本杂志).

Data (3), (4) dan (5) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal kuesioner bagian kedua nomor 1 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yaitu sebagai berikut .

(3)

一 位 老虎

wèi lǎohǔ

satu orang harimau

Satu orang harimau

Pada data (3) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 1 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam Bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan wèi (位) adalah 11 orang (28,9%). Kata benda bantu bilangan wèi (位) merupakan kata benda bantu bilangan jenis individual. Penggunaan kata benda bantu bilangan wèi (位)


(45)

44

digunakan untuk menyatakan orang yang memiliki jabatan terhormat dan wèi (位) memiliki arti seorang untuk menyatakan yang lebih sopan. Akan tetapi wèi (位) tidak digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran sedang. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan wèi (位) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (4) berikut ini.

(4)

一 条 老虎

tiáo lǎohǔ

satu ekor harimau

Satu ekor harimau

Pada data (4) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 1 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam Bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan tiáo (条) adalah 1 orang (2,6%). Kata benda bantu bilangan tiáo (条) merupakan kata benda bantu bilangan jenis individual yang memili arti seekor. Penggunaan kata benda bantu bilangan tiáo (条) digunakan untuk menyatakan benda yang berukuran panjang, benda yang berliku dan benda yang lentur atau elastis. Akan tetapi tiáo (条) tidak digunakan untuk menyatakan binatang yang berukuran sedang. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan tiáo (条) adalah salah.


(46)

45

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (5) berikut.

(5)

一 斤 老虎

jīn lǎohǔ

satu setengah kilogram harimau

Setengah kilogram harimau

Pada data (5) dalam soal bagian kedua nomor 1 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam Bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Kata benda bantu bilangan jīn (斤) merupakan kata benda bantu bilangan jenis ukuran berat. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan jīn (斤) adalah 4 orang (10,2%). Penggunaan kata benda bantu bilangan jīn (斤) digunakan untuk benda yang memiliki jumlah berat. Akan tetapi jīn (斤) tidak digunakan untuk menyatakan binatang yang berukuran sedang. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan jīn (斤) adalah salah.

Dari paparan data (3), (4) dan (5) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan

位,条, dan 斤. Pada data (6) berikut adalah pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin.


(47)

46 (6)

一 只 老虎

zhǐ lǎohǔ

satu ekor harimau

Satu ekor harimau

Penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dan tepat adalah zhǐ (只) bukan wèi (位), tiáo (条), dan jīn (斤). Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) merupakan jenis individual yang memiliki arti seekor. Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran sedang, hewan yang dapat terbang dan hewan yang dapat berlari.

Hal ini juga di dukung oleh tulisan Wang Zhifang dalam Chinese Academic Jurnal Electronic (2007), Zhifang menjelaskan bahwakata benda bantu bilangan zhǐ (只) dapat digunakan dalam skala yang besar, untuk hewan yang berukuran sedang, hewan yang berukuran kecil, hewan yang dapat terbang, hewan yang dapat merayap dan hewan yang dapat berlari. Contohnya, satu ekor burung (一只鸟) dan satu ekor kucing (一只猫).

Mendukung penjelasan dari Jing, menurut Cherry Cerianti dalam skripsi berjudul Analisis Kontrastif Kata Bantu Bilangan dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia (2011), kata benda bantu bilangan zhǐ (只) juga bisa digunakan untuk menyatakan salah satu benda yang sepasang, maka zhǐ (只) dapat diartikan sebelah. Contohnya sebelah tangan (一只手) dan sebelah mata (一只眼睛).

Data (7), (8), (9), (10) (11) dan (12) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal


(48)

47

kuesioner bagian kedua nomor 2 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yaitu sebagai berikut.

(7)

一 个 大街

dàjiē

satu buah jalan raya

Sebuah jalan raya

Pada data (7) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan (个) adalah 10 orang (26,3%). Kata benda bantu bilangan (个) merupakan kata benda bantu bilangan jenis individual yang memiliki arti sebuah. (个) merupakan kata bantu bilangan yang banyak digunakan secara umum dalam Bahasa Mandarin. Akan tetapi (个) tidak digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan (个) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (8) berikut ini.

(8)

一 点 大街

diǎn dàjiē

satu sedikit jalan raya


(49)

48

Pada data (8) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan diǎn (点) adalah 2 orang (5,2%). Kata benda bantu bilangan diǎn (点) merupakan kata benda bantu bilangan jenis tidak tentu yang memiliki arti sedikit. Kata benda bantu bilangan diǎn (点) digunakan untuk menyatakan jumlah benda kecil tidak tentu. Akan tetapi kata benda bantu diǎn (点) tidak tepat digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan diǎn (点) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (9) berikut.

(9)

一 包 大街

bāo dàjiē

satu sungkus jalan raya

Satu bungkus jalan raya

Pada data (9) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan bāo (包) adalah 4 orang (10,5%). Kata benda bantu bilangan bāo (包) merupakan kata benda bantu


(50)

49

bilangan jenis pinjaman yang memiliki arti sebungkus. Kata benda bantu bilangan bāo (包) digunakan untuk menyatakan benda yang sudah berbentuk kemasan. Akan tetapi kata benda bantu bilangan bāo ( 包) tidak digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan bāo (包) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (10) berikut ini.

(10)

一 套 大街

tào dàjiē

satu buah jalan raya

Sebuah jalan raya

Pada data (10) dalam soal bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan tào (套) adalah 1 orang (2,6%). Kata benda bantu bilangan tào (套) merupakan jenis kolektif yang memiliki arti sebuah. Kata benda bantu bilangan tào (套) yang digunakan untuk menyatakan benda yang berbentuk satu set. Akan tetapi tào (套) tidak digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan tào (套) adalah salah.


(51)

50

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (11) berikut ini.

(11)

一 对 大街

duì dàjiē

satu pasang jalan raya

Sepasang jalan raya

Pada data (11) dalam soal bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对) adalah 3 orang (7,8%). Kata benda bantu bilangan duì (对) merupakan jenis kolektif yang memiliki arti sepasang. Kata benda bantu bilangan duì (对) menjelaskan benda berpasangan untuk makhluk hidup, menjelaskan jenis makhluk hidup yang saling melengkapi. Akan tetapi kata benda bantu bilangan duì (对 ) tidak digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (12) berikut ini.

(12)

一 只 大街

zhǐ dàjiē

satu ekor jalan raya


(52)

51

Pada data (12) dalam soal bagian kedua nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah 2 orang (5,2%). Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) merupakan jenis individual yang memiliki arti seekor. Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran sedang, hewan yang dapat terbang dan hewan yang dapat berlari. Akan tetapi zhǐ (只) tidak digunakan untuk menyatakan jalan raya. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah salah.

Dari paparan data (7), (8), (9), (10) (11) dan (12) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan个, 点, 包, 套, 对, dan只. Pada data (13) adalah pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin sebagai berikut. (13)

一 条 大街

tiáo dàjiē

satu buah jalan

Sebuah jalan raya

Penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dan tepat adalah tiáo (条) bukan(个), diǎn (点), bāo (包), tào (套), duì (对), dan zhǐ (只). Kata benda bantu bilangan tiáo (条) adalah jenis individual yang memiliki arti sebuah. Kata benda bantu bilangan tiáo (条) digunakan untuk menyatakan benda yang berukuran panjang, benda yang berliku, benda yang lentur atau elastis


(53)

52

Mendukung pernyataan di atas, dalam tesis Zhang Jing yang berjudul

Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Zhōng de Míng Liàngcí Piān Wù Fēnxī Jí Jiàocái Yánjiū

(2009), Jing memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan tiáo (条) biasanya digunakan untuk benda yang berbentuk panjang, contohnya seutas tali (一条绳) dan sebatang sungai (一条河 ).

Data (13), (14) dan (15) berikut ini merupakan data yang diperoleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal kuesioner bagian kedua nomor 3 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan sebagai berikut.

(13)

三 只 剪子

sān zhǐ jiǎnzi

tiga ekor gunting

Tiga ekor gunting

Pada data (13) dalam soal bagian kedua nomor 3 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah 3 orang (7,8%). Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) merupakan jenis individual yang memiliki arti seekor. Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran sedang, hewan yang dapat terbang dan hewan yang dapat berlari. Akan tetapi zhǐ (只) tidak tepat digunakan untuk benda gunting. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah salah.


(54)

53

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan lain yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (14) berikut ini.

(14)

三 条 剪子

sān tiáo jiǎnzi

tiga ekor gunting

Tiga ekor gunting

Pada data (14) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 3 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan tiáo (条) adalah 3 orang (7,8%). Kata benda bantu bilangan tiáo (条) merupakan jenis individual yang memiliki arti sebuah atau seekor. Kata benda bantu bilangan tiáo (条) digunakan sebagai kata benda bantu bilangan untuk menyatakan benda yang berukuran panjang, benda yang berliku dan benda yang lentur atau elastis. Akan tetapi kata benda bantu bilangan tiáo (条 ) tidak tepat digunakan untuk menyatakan benda seperti gunting. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan tiáo (条) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (15) berikut ini.


(55)

54 (15)

三 个 剪子

sān jiǎnzi

tiga buah gunting

Tiga buah gunting

Pada data (15) dalam soal bagian kedua nomor 3 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan (个) adalah 12 orang (31,5%). Kata benda bantu bilangan (个) merupakan jenis individual yang memiliki arti sebuah. (个) merupakan kata bantu bilangan yang banyak digunakan secara umum dalam Bahasa Mandarin. Akan tetapi (个) kurang tepat digunakan untuk benda gunting. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan (个) adalah salah.

Data (13), (14) dan (15) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan 只, 条 dan个. Pada data (16) berikut adalah pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin.

(16)

三 把 剪子

sān jiǎnzi

tiga buah gunting


(56)

55

Penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dan tepat adalah ( 把) bukan zhǐ (只) tiáo (条) (个). Kata benda bantu bilangan ( 把) merupakan jenis individual. (把) memiliki arti sebuah yang digunakan sebagai kata benda bantu bilangan untuk menyatakan benda atau alat yang cara kerjanya dapat di cengkram dengan sebuah tangan.

Hal ini di dukung oleh paparan Zhang Jing Jing Chinese Academic Jurnal Electronic (2009), Jing menjelaskan bahwa (把) merupakan kata benda bantu bilangan menjelaskan benda yang cara kerjanya digunakan oleh tangan, contohnya seperti: sebuah pisau (一把刀子) dan sebuah payung (一把雨伞).

Mendukung pernyataan Jing, dalams skripsi Cherry Cerianti yang berjudul Analisis Kontrastif Kata Bantu Bilangan dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia (2011), kata benda bantu bilangan ( 把) juga memiliki arti segenggam dan digunakan untuk menyatakan benda yang dapat dicengkram dengan sebuah tangan. Contohnya seperti segenggam pasir (一 把 沙) dan segenggam kacang (一把花生).

Data (17), (18), (19) dan (20) berikut ini merupakan data yang diperoleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal kuesioner kedua nomor 4 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan sebagai berikut.


(57)

56 (17)

那 对 读物

duì dúwù

itu sepasang buku

Itu sepasang buku

Pada data (17) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 4 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对) adalah 3 orang (7,8%). Kata benda bantu bilangan duì (对) merupakan jenis kolektif yang memiliki arti sepasang. Kata benda bantu bilangan duì (对) digunakan untuk benda yang menyatakan orang yang berpasangan. Akan tetapi kata benda bantu bilangan duì (对) kurang tepat digunakan untuk benda yang menyatakan buku. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (18) berikut ini.

(18)

那 只 读物

zhǐ dúwù

itu ekor buku


(58)

57

Pada data (18) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 4 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah 2 orang (5,2%). Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) merupakan jenis individual yang memiliki arti seekor. Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran sedang, hewan yang dapat terbang dan hewan yang dapat berlari. Akan tetapi kata benda bantu bilangan zhǐ (只) kurang tepat digunakan untuk benda yang menyatakan buku. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan zhǐ (只) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (19) berikut ini.

(19)

那 些 读物

xiē dúwù

itu beberapa buku

Itu beberapa buku

Pada data (19) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 4 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan xiē (些) adalah 3 orang (7,8%). Kata benda bantu bilangan xiē (些) merupakan jenis tidak tentu.


(59)

58

Kata benda bantu bilangan xiē (些) memiliki arti beberapa yang digunakan untuk menyatakan jumlah benda kecil tidak tentu. Akan tetapi kata benda bantu bilangan xiē (些) kurang tepat digunakan untuk benda yang menyatakan buku. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan xiē (些) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yang dilakukan mahasiswa lain dapat dilihat pada data (20) berikut ini.

(20)

那 个 读物

xiē dúwù

itu beberapa buku

Itu beberapa buku

Pada data (20) dalam soal kuesioner bagian kedua nomor 4 di atas, merupakan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan (个) adalah 5 orang (13,1%). Kata benda bantu bilangan (个) merupakan kata benda bantu bilangan jenis individual. Kata benda bantu bilangan (个) memiliki arti sebuah dan merupakan kata bantu bilangan yang digunakan secara umum dalam Bahasa Mandarin. Akan tetapi (个) kurang tepat digunakan untuk menyatakan benda berbentuk buku yang sudah di jilid. Dengan demikian penggunaan kata benda bantu bilangan (个) adalah salah.


(60)

59

Dari paparan data (17), (18), (19) dan (20) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan duì (对), zhǐ (只), xiē (些) dan (个). Pada data (21) adalah pemaparan penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin sebagai berikut.

(21)

那 本 读物

běn dúwù

itu buah buku

Itu sebuah buku

Penggunaan kata benda bantu bilangan yang benar dan tepat adalah běn (本) bukan duì (对), zhǐ (只), xiē (些) dan (个). Kata benda bantu bilangan běn (本) merupakan jenis individual. Kata benda bantu bilangan běn (本) memiliki arti sebuah dan digunakan untuk menyatakan benda yang dibukukan atau benda yang berjilid seperti buku, novel atau majalah.

Hal ini di dukung oleh paparan yang ditulis Dai Meng Xia dalam

Academic Jurnal Electronic (2007), Xia menjelaskan bahwa kata benda bantu

bilangan běn (本) digunakan untuk bentuk buku yang berukuran kecil yang dibukukan atau berjilid. Contohnya seperti sebuah kitab (一本字典) dan sebuah majalah ( 一本杂志).

Data (22) dan (23) berikut ini merupakan data yang diperoleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU dalam soal kuesioner bagian ketiga


(61)

60

nomor 2 (lihat lampiran). Dari data (22) ditemukan kesalahan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan sebagai berikut.

(22)

一条(c. 牛) yī tiáo (c. niú) satu ekor (c. sapi)

a﹑鱼 a. yú a. ikan

b ﹑狗 b. gǒu b. anjing

c ﹑牛 c. niú c. sapi

Data (22) dalam soal kuesioner bagian ketiga nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah kesalahan mahasiswa yang menjawab kata niú (牛) adalah 13 orang (34.2%). Kata niú (牛) memiliki arti yaitu sapi dan menyatakan hewan yang berukuran besar yang biasanya dirangkai dengan kata benda bantu bilangan tóu (头). Kata benda bantu bilangan tiáo (条) digunakan untuk menyatakan benda yang berukuran panjang, benda yang berliku dan benda yang lentur atau elastis, sehingga kata niú (牛) tidak tepat digunakan untuk kata benda bantu bilangan tiáo (条). Dengan demikian penggunaan kata benda niú (牛) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda yang dilakukan mahasiswa lain dapat di lihat pada data (22) berikut ini.


(62)

61 (23)

一条(b. 狗) yī tiáo (b. gǒu) satu ekor (a. anjing)

a ﹑鱼 a. yú a. ikan

b ﹑狗 b. gǒu b. anjing

c ﹑牛 c. niú c. sapi

Data (23) dalam soal kuesioner bagian ketiga nomor 2 di atas, merupakan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah kesalahan mahasiswa yang menjawab kata benda gǒu (狗) adalah 7 orang (18,4%). Kata gǒu (狗) menyatakan hewan yang berukuran sedang. Kata benda bantu bilangan zhǐ (只) sangat tepat digunakan oleh kata gǒu (狗), sehingga gǒu (狗) tidak tepat digunakan untuk kata benda bantu bilangan tiáo (条). Dengan demikian mahasiswa semester IV PSSC FIB USU yang mengalami kesalahan penggunaan dalam menjawab gǒu (狗) sebagai kata benda bantu bilangan tiáo (条) adalah salah.

Dari paparan data (22) dan (23) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan yang sudah ditentukan. Pada data (24) berikut adalah pemaparan penggunaan kata benda yang sesuai dengan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin.


(63)

62 (24)

一条(a. 鱼) yī tiáo (a. yú) satu ekor (a. ikan)

a ﹑鱼 a. yú a. ikan

b ﹑狗 b. gǒu b. anjing

c ﹑牛 c. niú c. sapi

Penggunaan kata benda yang benar dan tepat adalah (鱼) bukan niú (牛) dan gǒu (狗). (鱼) memiliki arti ikan dan merupakan golongan hewan yang berbentuk lentur dan panjang, sehingga (鱼) lebih tepat dipasangkan dengan kata benda bantu bilangan tiáo (条). Kata benda bantu bilangan tiáo (条) merupakan jenis individual yang memiliki arti seekor. Kata benda bantu bilangan tiáo (条) digunakan sebagai kata benda bantu bilangan untuk menyatakan hewan yang berukuran panjang dan lentur.

Mendukung pernyataan di atas, dalam skripsi Cherry Cerianti yang berjudul Analisis Kontrastif Kata Bantu Bilangan dalam Bahasa Mandarin dan

Bahasa Indonesia (2011). Cherry memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan

tiáo (条) dapat digunakan untuk menyatakan hewan yang berukuran panjang, berliku dan lentur. Contohnya seperti seekor ular (一条蛇)dan seekor ikan

(一条鱼).

Data (25) dan (26) berikut ini merupakan data yang diperoleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU dalam soal kuesioner bagian ketiga nomor 3 (lihat lampiran). Dari data (25) ditemukan kesalahan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan sebagai berikut.


(64)

63 (25)

一本(a. 手表 ) yī běn (a. shǒubiǎo) satu buah (a. jam tangan)

a ﹑手表 a. shǒubiǎo a. jam tangan

b、书 b. shū b. buku

c 、邮票 c. yóupiào c. perangko

Data (25) dalam soal kuesioner bagian ketiga nomor 3 di atas merupakan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Jumlah kesalahan mahasiswa yang menjawab kata shǒubiǎo (手表) adalah 3 orang (7,8%).Kata shǒubiǎo (手表) memiliki arti yaitu jam tangan dan biasanya dirangkai oleh kata benda bantu bilangan kuài (块) , sehingga shǒubiǎo (手表) tidak tepat digunakan untuk kata benda bantu bilanganběn (本). Dengan demikian penggunaan kata shǒubiǎo (手表) adalah salah.

Kesalahan penggunaan kata benda yang dilakukan mahasiswa lain dapat di lihat pada data (26) berikut ini.

(26)

一本(c. 邮票) yī běn (c. yóupiào) satu buah (c. perangko)

a ﹑手表 a. shǒubiǎo a. jam tangan

b、书 b. shū b. buku

c 、邮票 c. yóupiào c. perangko

Data (26) dalam soal kuesioner bagian ketiga nomor 3 di atas merupakan penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB


(65)

64

USU. Jumlah kesalahan mahasiswa semester IV PSSC FIB USU yang menjawab

yóupiào (邮票) adalah 4 orang (10,5%). Kata yóupiào (邮票) memiliki arti

perangko dan menyatakan benda yang berbentuk bidang datar atau berbentuk pipih yang telah di cetak. Kata benda bantu bilangan zhāng (张) biasanya sangat tepat digunakan oleh kata benda yóupiào (邮票), sehingga yóupiào (邮票) tidak tepat digunakan untuk kata benda bantu bilangan běn (本) Dengan demikian penggunaan kata yóupiào (邮票) adalah salah.

Dari paparan data (25) dan (26) di atas dapat dinyatakan bahwa mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata benda yang tidak sesuai dengan kata benda bantu bilangan yang sudah ditentukan. Pada data (27) berikut adalah pemaparan penggunaan kata benda yang sesuai dengan kata benda bantu bilangan yang benar dalam bahasa Mandarin.

(27)

一本(a.书) yī běn (a. shū ) satu buah (a. buku)

a ﹑手表 a. shǒubiǎo a. jam tangan

b、书 b. shū b. buku

c 、邮票 c. yóupiào c. perangko

Penggunaan kata benda yang benar dan tepat adalah shū (书) bukan shǒubiǎo (手表) dan yóupiào (邮票). Kata shū (书) menyatakan sekumpulan kertas – kertas yang telah di jilid atau dibukukan. Kata benda bantu bilangan běn (本) memiliki arti sebuah dan digunakan untuk menyatakan benda yang berjilid atau sudah dibukukan seperti buku, novel atau majalah.


(66)

65

Hal ini di dukung oleh paparan yang ditulis Dai Meng Xia dalam

Academic Jurnal Electronic (2007), Xia menjelaskan bahwa kata benda bantu

bilangan běn (本) digunakan untuk bentuk buku yang berukuran kecil yang dibukukan atau berjilid. Contohnya seperti sebuah kitab (一本字典) dan sebuah majalah ( 一本杂志).

4.1.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Benda Bantu Bilangan Jenis Kolektif

Data (28) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester IV PSSC FIB USU terhadap soal kuesioner bagian pertama nomor 4 (lihat lampiran). Dari data tersebut ditemukan kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan yaitu sebagai berikut.

(28)

我 妹妹 在 超市 买 了

wǒ mèimei zài chāoshì mǎi le

saya kakak di supermarket beli sudah

Kakak saya sudah membeli sepasang kaos kaki

一 对 袜子

duì wàzi

satu pasang kaos kaki


(1)

123

sepatu翻译成“一双鞋子“。在印尼语的“sepasang”表示两个相同的东

西,这个词也可以随便用但是在汉语中不是这样。有两个词表示一样的意思 单用法不一样;“一对”与“一双”。

4.2.3教材和教学方面

教材和教学方面的因素是造成留学生在使用名量词时产生偏误的一个重 要的原因,尤其是教材方面。常用的一些教材对名量词的处理至少存在两个 方面的不足;第一语法层面;第二在词汇方面。另外,教师也是一个很重要 的原因,也许老师给学生的练习不够,所以学生会很难记得每个名量词正确 的用法。当学生用错名量词时教师没有解释清楚。

4.2.4.词汇方面

本文研究之前对几个学生做了访问,从访问中了解到有多学生对汉语的 语法不了解,特别是对名量词。词汇对偏误原因也是有影响,学生经常不了 解名量词的意思与用法让他们使用名量词的时候经常犯错。


(2)

124

第五章、结论

通过本文的研究,可以提出以下几个结论:

1. 名量词偏误分析学生的答案与固定的名量词经常不适合。

2. 名量词经常发生错误是个体名量词,比如:只 ,条和把。

在现代汉语中名量词虽然有一样的意思但用法不一样让学生灶具是经常 犯错误。通过这个研究本文已经概述印尼学生对名量词偏误分析和偏误的原 因。在名量词教材方面,第一步学生要记住/了解多生词的语法才能明白名 量词的用法。这样学生造句关于名量词时不经常犯错误。本文对未来的研究 者提出了学习汉语名量词的建议,希望对印尼学生学习名量词有一定的帮助。


(3)

125

参考文献

[1]戴梦霞.对外汉语名量词选用教学的一点探索[J]. 上海财经大学国际交

流处,2007年第8卷第4期.

[2]王小敏.水浒传中量词用法分析[J].兰州示范高等专科学校中文系副教

授,2003年第一卷第一期

[3]Suparto. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah[M].Puspa Swara, 2003年

第一卷.

[4]周纯梅. 20世纪90 年代以来的现代汉语量词研究综述[J].湖北广播电

视大学学报,2006年, 第23卷第2期

[5] 刘静静. 英汉量词之比较[J].重庆文理学院学报,2007 年第3 卷第 1期.

[6]张静. 对外汉语教学中的名量词偏误分析及教材研究[M].陕西师范大

学,2009年.


(4)

126

调查问卷

请填写:

名字 学期:

年龄: 性别:

学习汉语的时间: ______ 年/______ 个月

是否华裔:是 否

一、 判断有无语法错误,对的打“✓”,错的打“✗”并改正。

(tentukanlah jawaban dibawah ini, apabila benar gunakan tanda “✓”dan

salah gunakan tanda )

例:他唱了几条

1. 爸爸每天早上喝一瓶咖啡。 ( )

情歌 几首情歌

2. 一只猫正在咬一条鱼。 ( )

3. 我读完三个英文小说了。 `( )

4. 我妹妹在超市买了一对袜子。 ( )

5. 她今天吃了两碗鱼汤。 ( )

二、填上合适的名量词:(isilah bagian yang kosong dengan kata benda kata bantu bilangan yang tepat


(5)

127

5. 一_________老虎 2. 一_________大街

3. 三_________剪子 4. 那_________读物 5. 六_________牛 6. 一_________债

7 两_________水果 8. 四_________毯子

9. 一_________房间 10. 一________ 邮票

三、选择合适的名词(pilihlah kata benda yang sesuai dengan kata bantu bilangan nya

3. 这双( )A、书包 B、鞋 C、土 4. 一条( )A 、鱼 B、狗 C、牛 5. 一本( )A ﹑手表 B、书 C 、邮票 6. 几堆( )A 、水 B 、信 C、土 7. 有点( )A 、咖啡 B 、人 C、孩子 8. 一碗( )A 、米饭 B 、茶 C、汽水


(6)

128

本文在写作了过程中不知不觉都写完了。一转眼四年学习汉语的时间 结束了,留下美好的回忆。四年学习汉语的时间经过各种各样难忘的事情, 从苏北大学中文系的教师学到各种各样的事,交了很多朋友。我要对他们表 示深深的感谢。

苏北大学文学院的院长,Dr. Syahron Lubis, M.A., 我的导师 Dr. T.

Thyrhaya Zein, M.A., 叶老师和陈老写作时耐心的领着我,她们不但从教学方

面教我,对我来说她们是我的好朋友。谢谢各位老师,不知道没有您们怎么 办。

亲爱的爸爸妈妈,无言可表示我对您们的感谢,因为有您们在我才会 有力量把这篇论文写完。有您们的支柱我才会自信把这个论文写完。爸妈, 我爱您们!

最后谢谢的朋友们,看你们怎么认真写论文让我不气馁,告诉自己要 加油,继续坚持!

钻石


Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Dalam Menggunakan Frasa Preposisi在中(zai...zhong), 在里 (zai...li) dan 在内 (zai...nei) Dalam Kalimat Bahasa Mandarin 汉语介词短语“在中”、“在里” 和 “在内”的偏误分析 ( hànyǔ jiècí duǎnyǔ “zài……zhōng”、“zài……lǐ” hé “zài……nèi”

8 139 105

Analisis Kualitas Penerjemahan Buku Petunjuk Singkat Handphone Dari Bahasa Mandarin Kedalam Bahasa Indonesia(手机手册印汉翻译质量分析 : Shǒujī Shǒucè Yìn Hàn Fānyì Zhìliàng Fēnxī

3 18 92

Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Pembelajaran Kata Bantu Bilangan Bahasa Tionghoa Sebagai Bahasa Kedua 第一语言对学习汉语量词的负迁移 | Warudu | Century 1137 2065 1 SM

0 1 11

Analisis Kualitas Penerjemahan Buku Petunjuk Singkat Handphone Dari Bahasa Mandarin Kedalam Bahasa Indonesia(手机手册印汉翻译质量分析 : Shǒujī Shǒucè Yìn Hàn Fānyì Zhìliàng Fēnxī

0 0 11

Analisis Kualitas Penerjemahan Buku Petunjuk Singkat Handphone Dari Bahasa Mandarin Kedalam Bahasa Indonesia(手机手册印汉翻译质量分析 : Shǒujī Shǒucè Yìn Hàn Fānyì Zhìliàng Fēnxī

0 0 2

Analisis Kualitas Penerjemahan Buku Petunjuk Singkat Handphone Dari Bahasa Mandarin Kedalam Bahasa Indonesia(手机手册印汉翻译质量分析 : Shǒujī Shǒucè Yìn Hàn Fānyì Zhìliàng Fēnxī

0 0 5

Analisis Kualitas Penerjemahan Buku Petunjuk Singkat Handphone Dari Bahasa Mandarin Kedalam Bahasa Indonesia(手机手册印汉翻译质量分析 : Shǒujī Shǒucè Yìn Hàn Fānyì Zhìliàng Fēnxī

0 3 16

Analisis Kualitas Penerjemahan Buku Petunjuk Singkat Handphone Dari Bahasa Mandarin Kedalam Bahasa Indonesia(手机手册印汉翻译质量分析 : Shǒujī Shǒucè Yìn Hàn Fānyì Zhìliàng Fēnxī

0 1 3

Analisis Kualitas Penerjemahan Buku Petunjuk Singkat Handphone Dari Bahasa Mandarin Kedalam Bahasa Indonesia(手机手册印汉翻译质量分析 : Shǒujī Shǒucè Yìn Hàn Fānyì Zhìliàng Fēnxī

0 0 26

偏误分析理论及其应用

0 1 3