PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
76
Instrumen utamanya ialah individu penilainya yang sekaligus pendidiknya sendiri, yang harus bersikap objektif dengan menjaga diri
dari bias dan selalu meningkatkan kepekaan melihat fakta pendidikan dalam proses perkembangan dan pembelajarannya, agar data
informasi yang diperoleh menjadi valid dan terpercaya sebagi dasar pengambilan keputusan pendidikan bagi kepentingan anak didik.
Kembangkan terus metode-metode beragam yang efektif dalam mengungkap fakta secara lengkap mengenai perkembangan dan
belajar anak didik. Lakukan pengamatan berulang dan berkelanjutan prinsip komprehensif dan kontinuitas penilaian. Kalau asesmen
terhadap anak didik dilakukan dengan baik maka akan dapat menjadi umpan balik yang bermanfaat bagi peninjauan kembali modifikasi
kurikulum yang berlaku. Dalam merencanakan asesmen anak didik di TK haruslah lebih dahulu
jelas A-B-D-nya, yaitu Apa yang mau diases, bagaimana cara mengasesnya, dan akan Diapakan data dan informasi hasil
pengasesan itu.
f. Strategi Asesmen
Strategi perang adalah seni menggerakkan dan mengerahkan pasukan dengan mempertimbangkan pemilihan tempat, waktu dan
kondisi untuk menang. Memenangkan perang adalah tujuannya. Kondisi adalah keadaan yang dipersyaratkan untuk bisa terjadinya
peristiwa perang untuk mencapai tujuan kemenangan. Strategi asesmen ialah seni mempertimbangkan pemilihan tempat, waktu dan
kondisi keadaan yang dipersyaratkan agar terjadi peristiwa dalam mencapai maksud tujuan, yaitu: 1 memperoleh data informasi
sebagai bukti adanya perubahan perkembangan dan kemajuan belajar anak didik; 2 menyiapkanmenyediakan data informasi terus-
menerus tentang kinerja anak didik yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan evaluasi.Asesmen formal biasanya
mengharuskan penggunaan tes baku standardized test dan sudah mempunyai norma umum yang berbeda dengan tes buatan guru atau
pendidik walaupun guru tersebut sudah terlatih dengan norma, antara
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017
77
lain: norma kelaskelompok A atau B untuk TK tertentu. Asesmen formal umumnya dikategorikan sebagai berikut ini:
1 THB tes hasil belajar yang mengukur apa yang telah dipelajari anak didik atau keterampilan apa saja yang diperoleh dari suatu
kegiatan pembelajaran. 2 Tes kesiapan yang mengasesmen keterampilan, pengetahuan,
sikap atau perilaku anak yang dipersyaratkan, yang diperkirakan diperlukan oleh pembelajar untuk berhasil di sekolah TK.
3 Tes screening perkembangan adalah prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi anak karena risiko masalah belajar yang
mungkin terjadi atau kondisi yang makin cacat, hendaknya terus ke taraf asesmen diagnostik yang lebih intensif Meisels and
Wiske, 1983.. 4 Tes diagnostik dan tes inleligensi untuk mengenali anak dengan
kebutuhan khusus, menganalisis daerah masalahnya, memberi resep strategi penyembuhannya dan menentukan alternative jalan
keluarnya, misalnya menempatkan ke sekolah khusus. Di samping masalah etika penggunaan tes buku sampai dengan
penyetoran, pemaknaan dan pemanfaatan hasilnya, penggunaan tes baku bagi anak-anak akan berisiko, meskipun dalam bentuk tes kinerja
performance test karena pemaknaannya tidak akurat, potensial menyesatkan, dan dinamisnya pertumbuhan dan perkembangan anak
TK. Pada intinya penggunaan tes baku secara missal bagi anak-anak, secara tersirat inherent dapat menyebabkan efek latrogenic Meisels,
1992 yaitu konsekuensi negative yang tak diinginkan dengan hasil yang membahayakan sepanjang hayat. Latrogenic effect is an
unintended negative consequences with life-long harmful outcomes Puckett, 1994:172.
Terdapat beberapa alasan yang membuat orang mempertimbangkan penggunaan tes baku untuk mengakses anak, yaitu sebagai berikut:
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
78
1 Keterampilan anak-anak dalam menerima dan menyatakan pikiran dan perasaannya dengan kata-kata masih belum berkembang
dengan baik 2 Kemampuan untuk menerima perintah atau petunjuk untuk
melakukan tes masih belum dimiliki terutama tes yang dilaksanakan secara kelompok.
3 Anak kecil masih berjuang dengan berbagai isu psikososial, seperti kecemasan
berpisah dengan
orang tuanya,
kesadaran berkelompok adanya pengelompokkan dan berpartisipasi, konsep
diri dan harga diri. 4 Anak-anak mempunyai rentang perhatian yang singkat dan mudah
terpengaruh pada suasana di sekelilingnya. 5 Kemampuan anak-anak untuk menggunakan peralatan tes,
terutama kertas dan pensil serta peralatan lain yang canggih masih belum sempurna
6 Anak kecil membentuk konsep dan memproses informasi melalui pengalaman konkrit, sedangkan kebanyakan tes baku menuntut
anak untuk dapat menggunakan symbol abstrak.
g. Asesmen Informal