VokalLafal IntonasiTekanan Penghayatan GerakMimik dan Ekspresi Latihan Pernapasan

51 Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas

C. Membacakan Puisi Karya Sendiri

Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu membacakan puisi karya sendiri dengan memerhatikan lafal, intonasi, penghayatan, serta mimik dan ekspresi yang sesuai. Membaca puisi berarti menikmati melalui penghayatan, penikmat akan merasa ada getaran halus yang disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan membaca, pikiran kita akan tergerak untuk menelusuri imajinasi penyair, memberikan kebebasan bagi kita untuk menafsirkan puisi itu sendiri. Untuk membaca puisi yang baik, perlu Anda perhatikan hal-hal berikut. Teknik Membaca Puisi yang Memikat Teknik membaca puisi menyangkut berbagai hal, agar tampilannya lebih menarik, indah, komunikatif, dan segar. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut.

a. VokalLafal

Dalam membaca puisi diperlukan pengucapan vokal atau lafal yang jelas. Dengan demikian, pendengar akan memahami secara jelas apa yang kita sampaikan. Gerakan mulut perlu senantiasa dilatih untuk mengucapkan fonem atau kata secara tepat dan jelas. Misalnya, suara ta, tha, hemm, emm, uh, oh, huh, dan sebagainya. Contoh dalam puisi Bagai Sepotong Kekasih pada bait keempat baris pertama: Sebelum kota menjadi punah tidak diucapkan sebagai sebelum kota’ menjadi punah, yang seolah-olah kata kota’ terdengar menjadi kata kotak.

b. IntonasiTekanan

Selain olah vokal juga perlu olah intonasi dan tekanan suara, seperti sedang, berat, ringan, kemerduan. Perlu diperhatikan tekanan dinamik keras-lembut: mas, mass, masss, massss-masss, tekanan tempo cepat-lambat akan berbeda dengan suara reporter dan pranatacara tetapi cukup lantang.

c. Penghayatan

Latihan penghayatan juga sangat diperlukan untuk dapat membaca puisi secara memikat dan menarik. Untuk dapat menghayati puisi dengan baik, kalian wajib membaca naskah terlebih dahulu dan memahami isinya. Oleh karena itu, bacalah naskah puisi kalian secara berulang-ulang dalam hati dan carilah kata-kata sulit yang belum dimengerti maknanya. Di unduh dari : Bukupaket.com 52 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS Contoh: baris terakhir dalam puisi Bagai Sepasang Kekasih yang menyebut “Bergelimang dalam bandang”

d. GerakMimik dan Ekspresi

Gerakmimik dan ekspersi yang tidak tepat juga membuat pembacaan puisi kurang menarik. Oleh karena itu, dalam pembacaan puisi harus memer- hatikan betul isi dan penghayatan terhadap naskah puisi yang akan dibaca sehingga dapat sesuai.

e. Latihan Pernapasan

Latihan bernapas panjang-pendek, datar, terengah-engah sangat dibutuh- kan dalam membaca puisi. Latihan semacam itu harus dilatih dengan menyeim- bangkan pernapasan dada dan perut, agar pembacaan puisi tidak tersendat- sendat. Setelah memahami teknik membaca puisi yang baik, cobalah membaca puisi hasil karya sendiri. Apabila belum tersedia, Anda dapat membaca puisi- puisi karya penyair berikut ini. Puisi a Bagai Sepasang Kekasih selepas gemuruh di pagi benderang itu semua kenangan tentang lelaki suci dan perempuan binal yang kaukisahkan kembali menggayut di benakku bagai sepasang kekasih berenang melawan gelombang tanpa perahu tiada dermaga sebab telah runtuh beberapa detik lalu.... mungkin kau adalah sisa dari silsilah manusia yang menulis tahi lalat di sejarah yang pekat sebelum kota menjadi punah menenggelamkan segala seranah aku seperti sudah membaca sejarah tentang orang-orang jadi ikan dihanyutkan oleh bandang selepas gaduh di pagi benderang itu aku benar-benar kehilangan sejarah Di unduh dari : Bukupaket.com 53 Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas tentang kota yang memendam sejarah kecuali tentang orang-orang yang telah menjadi ikan bergelimang dalam bandang Oleh: Isbedy Stiawan Puisi b Mestinya mestinya hanya ikan yang tergeletak di atas pasir di atas batu mestinya hanya kepiting kelapa yang bergerak di lensa kamera sayap-sayap camar mestinya hanya kecap yang ditumpahkan di atas kuah di atas udang bakar dan denting gitar mestinya hanya bir yang berbuih di bibir gelas hanya sagu hanya batang keras berduri yang dibacok dan dicincang dipukul-pukul sampai hancur mestinya hanya azan dan angin yang datang dari bukit-bukit lonceng yang gembira buah pala keranjang bambu ranting kayu putih mestinya hanya dia yang dibabat parang dan disuling agar harumnya menghangatkan lagu-lagu mestinya cukup gamalama yang meledak menyebar api di kebun cengkih mestinya cukup langit yang berasap cukup itu saja yang di sebelah sana Oleh: F. Rahardi Sumber: Kompas, 20 Februari 2006:20 Di unduh dari : Bukupaket.com 54 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program IPA – IPS Pelatihan Anda sudah mempelajari teknik membaca puisi yang memikat. Sekarang agar lebih mengarah kemampuan Anda, kerjakan perintah-perintah di bawah ini 1. Buatlah sebuah puisi yang menarik menurut Anda 2. Bacakan dihadapan teman-teman Anda di depan kelas 3. Memperhatikan vokal yang jelas, intonasi, penghayatan, mimik, dan ekspresi

D. Menulis Surat Dinas