Pendekatan Penataan Kawasan Pendekatan Lansekap

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 94

5.6. Pendekatan Aspek Arsitektural

5.6.1 Pendekatan Penataan Kawasan

1. Path Merupakan jalur sirkulasi yang menghubungkan manusia dari suatu tempat ke tempat lain juga sebagai pengarah, path biasanya berbentuk jalan raya, jalan setapak, dsb. Adanya path pada suatu kawasan yang memiliki kesinambungan, identitas, dan kejelasan arah dapat memberikan nilai karakteristik pada kawasan. 2. Edges Edges merupakan pengakhiran dari sebuah distrik atau batas dari distrik lainnya. Edges memiliki identitas yang lebih baik jika kontinuitasnya tampak jelas batasnya. Demikian pula fungsi batasnya. Harus jelas membagimenyatu. 3. Distrik Sebuah distrik memiliki ciri khas yang mirip bentuk, pola, dan wujudnya dan khas pula batasnya awal dan akhir. Distrik mempunyai identitas yang lebih baik jika batasnya di bentuk dengan jelas, dan dapat di lihat homogeny, serta fungsi dan posisinya jelas. Karakteristik fisik dari sebuah distrik adalah adanya kontinuitas tema yang konsisten dalam komponen tekstur, ruang, bentuk, detail, lambang, tipe bangunan, kegunaan, aktivitas penduduk, topografi. 4. Node Node adalah suatu te pat di a a ora g e pu yai perasaa asuk da keluar dala te pat ya g sa a. ode e pu yai ide titas ya g lebih baik dari fungsi maupun bentuknya. Node dalam kaitannya dengan Resort Hotel dapat beruba taman, square, dsb. 5. Landmark Merupakan titik kawasan seperti elemen node. Landmark adalah elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang menonjol. Landmark dapat mempunyai identitas yang lebih baik jika bentuknya jelas dan unik dalam lingkungan, dan ada sekuen dari beberapa landmark, serta ada pembeda skala masing-masing.

5.6.2 Pendekatan Lansekap

Untuk menciptakan suasana rekreatif yang diharapkan, penataan lansekap memegang peranan penting, karena penataan lansekap kawasan dapat membawa daya tarik visual pada kawasan tersebut. Dalam penataan lansekap kawasan hal ini tidak terlepas dari berbagai unsure yaitu hard material maupun soft material serta dari pemakai itu sendiri yaitu manusia sehingga tercipta keharmonisan, keserasian, dan keseimbangan dalam unsure alam. Pada tapak terpilih pada tanah bertansis dipertimbangkan juga pengelolahan lahan dan pertimbangan perletakkan massa bangunan sehingga massa bangunan yang memegang memerlukan best view bisa mendapatkannya secara optimal. 1. Berikut merupakan beberapa prinsip dalam penataan lansekap: a. Balance atau Keseimbangan HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 95 Ukuran, warna, dan jumlah unsure biasanya merupakan perkembangan tertentu untuk menciptakan keseimbangan. Suatu susunan yang tidak seimbang akan menimbulkan konflik atau pertentangan dari sudut visual. Terdapat 2 macam nilai keseimbangan, yaitu keseimbangan statis dan dinamis. Keseimbangan statis merupakan suatu keseimbangan yang formaldan simetris baik dari segi ukuran, berat dan bentuknya. Sedangkan keseimbangan dinamis akan menghasilkan susunan yang menarik melalui keseimbangan asimetri, keseimbangan dapat diperoleh melalui visual balance, walaupun keseimbangan ini dapat dilakukan dengan berbagai variasi namun kesan dan nilai kesatuan dapat tercapai karena adanya keselarasan unsure tersebut. b. Irama dan Pengulangan Pengurangan unsure-unsur lanskap yang digunakan pada tempat yang berbeda dalam suatu lapak dapat membentuk suatu ikatan atau hubungan visual dari bagian-bagian yang berbeda. Irama dalam perancangan lanskap dapat diciptakan dengan penempatan pola-pola yang jelas, terbentuk melalui pengulangan unsur-unsur lanskap suatu area. Pola pengulangan ini dapat dibentuk dengan cara penataan letak dan jarak yang berbeda-beda dari elemen lansekap. c. Penekanan dan Aksentuasi Penekanan ditimbulkan oleh dominannya salah satu komponen unsur sehingga menimbulkan kontras terhadap elemen lainnya. Penekanan pada suatu bentuk akan menarik perhatian kita. Melalui penekanan kita dapat mengarahkan mata kita untuk melihat kepusat perhatian yang kita inginkan. 2. Dalam aplikasi desain lansekap terdapat 2 elemen yang berkaitan dengan penataan pertamanan yaitu: a. Hard Material – merupakan material pelengkap pada desain lanskap Elemen keras yang dimaksud adalah elemen-elemen yang bentuknya dari benda-benda keras seperti batu dan semen. Yang termasuk elemen keras antara lain adalah:  Bangunan Gedung, yaitu bangunan yang terdiri dari lapak.  Kolam, taman dengan kolam dapat meningkatkan kelembaban lingkungan, sehingga berfungsi sebagai penyejuk lingkungan. Taman yang mempunyai kolam biasa disebut Water Garden.  Bebatuan, dapat diartikan penyeimbang kesan kelembutan yang dibuat oleh tanaman. Tekstur pada bebatuan memberikan peranan khusus untuk menampilkan suatu watak dari taman yang akan di buat.  Pagar, bukan saja sebagai bangunan pengaman yang membatasi rumah akan tetapi merupakan elemen taman yang memberikan sentuhan khusus pada taman.  Gazebo atau bangku taman, hal ini dimaksudkan untuk tempat beristirahat sambil menikmati taman. Bahannya ditekankan pada nilai HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG [TYPE THE DOCUMENT TITLE] 96 keindahan, kenyamanan, kesederhanaan dalam suasana santai, akrab, dan nonformal.  Jalan setapak, jalan setapak dibuat untuk untuk pemeliharaa taman tanpa merusak taman. Hal ini dimaksudkan agar pengguna jalan tidak menginjak taman.  Perkerasan, perkerasan dimaksudkan agar air hujan bisa masuk kedalam tanah pada tempat-tempat yang banyak diinjak tamannya.  Lampu taman dimaksudkan untuk menunjang suasana dimalam hari, efek bayangan yang timbul merupakan pertimbangan dalam menunjang lingkungan.  Pergola adalah rangka yang dibuat untuk merambatkan tanaman rambat dengan rapatan yang mampu memberikan keteduhan dibawahnya. b. Tata hijau soft material terdiri dari tanaman, pepohonan air, dan soft material. Tanaman yang digunakan dalam desain lanskap dalah sebagai berikut:  Tanaman air seperti teratai, paku air, enceng gondok, dsb sebagai elemen penghias kolam.  Tanaman lumut dan rumput, seperti rumput kering, rumput karet, lumut rumput, dsb.  Tanaman Ground Covers yaitu tanaman yang merambat semata kaki seperti lili paris tanaman yang hidup berumpun dengan garis yang menarik, suplir, dsb.  Tanaman border dan semak pendek seperti andong merah, soka hawai, lantana tegaktembelekan, Taiwan beauty, dsb.  Tanaman border, perdu pendek, dan senmak besar. Tanaman ini umumnya tampil bergerombol membentuk koloni pagar. Yang termasuk didalamnya adalah teh-tehan bamboo pagar, palem kol, hujan mas dan lain sebagainya. The-tehan biasanya dapat dibentuk geometris, dengan sifatnya yang tahan kurang air dan dapat diperbanyak dengan stek pucuk.  Pohon peneduh, seperti:sawo durian, tanjung angsana, dsb.  Pengarah seperti: palem raja, palem jepang, cemara, dsb.  Tanaman pergola adalah tanaman rambat yang digunakan sebagai peneduh seperti: air mata pengantin, dsb.

5.6.3 Bentuk Massa Bangunan